Disusun Oleh :
Nama : Suci Dwi Asmara
Kelas : XII OTKP 3
Guru Pembibing : Zulfikri Sholihin,s.pd
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang demokrasi yang
terdapat dalam QS. Al-Imran/ 3: 159.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
banyak terima kasih kepada Bapak Zulfikri Sholihin,S.pd selaku guru
agama dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………
DAFTAR ISI .………………………………………….
BAB I . PENDAHULUAN………………………….
Latar Belakang……………………………………..
BAB II ….………………………………………………
1. Dalil dan Terjemahan Demokrasi dalam islam…..
2. Asbabun Nuzul / Sebab Turunnya Ayat…………..
3. Kandungan Q.S Ali Imran ayat 159……………….
4. Isi Makna Ayat……………………………………..
5. Sikap Cerminan Ayat……………………………..
BAB III. PENUTUP…………………………………….
Kesimpulan …………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam sebuah sistem demokrasi rakyat adalah sumber hukum
dan hukum pada gilirannya berfungsi menjamin perlindungan
terhadap kesejahteraan dan kepentingan setiap orang yang
memiliki kedaulatan itu.Demokrasi juga sering diartikan sebagai
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, partisipasi dalam
pengambilan keputusan dan persamaan hak di depan hukum.
Dari sudut pandang islam,demokrasi menyuguhkan sebuah
tantangan bahwa hukum yang dibuat oleh sebuah sistem
pemerintahan dipandang tidak sah karena ia menggantikan
kedaulatan Tuhan dengan otoritas manusia. Dalam agama
Islam,Tuhan adalah satu-satunya pemegang kedaulatan dan
sumber hukum tertinggi. Jadi,bagaimana sejarah dan konsep
demokrasi dalam Islam, sisi positif dan negatif demokrasi, serta
pandangan Islam terhadap demokrasi.
BAB II
A. Dalil dan Terjemahan Demokrasi
dalam islam
Karena budinya yang luhur, dan akhlaknya yang mulia seperti tersebut
Rasulullah SAW memperoleh simpati dalam pergaulan, khususnya
disenangi dan didekati oleh para sahabatnya serta dicintai oleh Allah
SWT.
Perlu pula diketahui bahwa salah satu yang menjadi penekanan pokok
dalam surah Ali Imran, 3: 159 itu dalah perintah untuk melakukan
musyawarah. Perintah ini bukan hanya ditunjukan kepada Nabi
Muhammad SAW, tetapi kepada seluruh pengikutnya yakni umat islam,
di mana pun mereka berada.
1. Melandasi musyawarah dengan hati yang bersih, tidak kasar, lemah
lembut, dan penuh kasih sayang.
2. Dalam bermusyawarah hendaknya bersikap dan berperilaku baik,
seperti: tidak berperilaku keras, dengan tutur kata yang sopan, saling
menghormati, dan saling menghargai, serta melakukan usaha-usaha agar
hasil musyawarah itu berguna.
3. Para peserta musyawarah hendaknya berlapang dada, bersedia
memberi maaf apabila dalam musyawarah itu terjadi perbedaan-
perbedaan pendapat, dan bahkan terlontar ucapan-ucapan yang
menyinggung perasaan, juga bersedia memohonkan ampun atas
kesalahan para peserta musyawarah, jika memang bersalah.
4. Hasil musyawarah yang telah disepakati bersama
hendaknya dilaksanakan dengan bertawakal kepada Allah SWT.
Orang-orang yang bertawakal tentu akan berusaha sekuat
tenaga, diiringi dengan doa kepada Allah.diserahkan kepada Allah.