Anda di halaman 1dari 3

BAB 2 Ali Imran/3 : 159 Tentang Demokrasi Islam

Nama Kelompok :
- Abdul Rosyid
- Ardiansyah Saputra
- Aril
- Arkiza Alfa rizki
- Chiko Dhiva Pramana
- Ramadhan Azhar
1. Surah Ali Imran ayat 159 tentang demokrasi
Surat Ali Imran adalah surat ketiga dalam mushaf Al Quran. Surat ini diturunkan di Kota
Madinah dan tergolong surat Madaniyah. Nama surat Ali Imran diterjemahkan sebagai keluarga
Imran. Surat Ali Imran terdiri dari 200 ayat. Pada ayat 159, terdapat anjuran untuk senantiasa
berkata baik dan bersikap lemah lembut.
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159).
Ayat Al-Qur'an di atas secara implisit memberikan prinsip demokrasi, yaitu meminta Nabi
Muhammad untuk memusyawarahkan suatu persoalan bila terjadi masalah di tengah
kehidupan dengan masyarakat lain.

2. Kajian Hadist Tentang Demokrasi Dalam Islam

Hadis pertama ada HR. Muslim yaitu, Auf bin Malik berkata, "Saya mendengar Rasulullah Saw
bersabda: "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan
mereka mencintai kalian, kalian mendo›akan mereka dan mereka mendo›akan kalian.
Sedangkan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka
membenci kalian, kalian mengutuk mereka dan mereka pun mengutuk kalian." Mereka berkata,
"Kemudian kami bertanya, Wahai Rasulullah, tidakkah kami memerangi mereka ketika itu?"
beliau menjawab: "Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian, tidak selagi mereka
masih mendirikan shalat bersama kalian. Dan barangsiapa dipimpin oleh seorang pemimpin,
kemudian dia melihat pemimpinnya bermaksiat kepada Allah, hendaknya ia membenci dari
perbuatannya dan janganlah ia melepas dari ketaatan kepadanya."

3. Q.S Ali Imran ayat 159


secara implisit memberikan prinsip demokrasi, yaitu meminta Nabi Muhammad untuk
memusyawarahkan suatu persoalan bila terjadi masalah di tengah kehidupan dengan
masyarakat lain.
Dalam tafsir Liyaddabaru Ayatihi disebutkan bahwa manusia melalui percontohan Nabi
Muhammad diminta untuk bermusyawarah. Sebab meskipun telah diberi akal yang jenius,
namun kadangkala berhenti pada titik buntu. Sehingga perlu ide-ide orang lain. Melansir dari
tafsir Kementerian Agama (Kemenag), latar belakang dari surah Ali Imran ayat 159 adalah

1
banyak terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saat
keadaan genting pada Perang Uhud. Bahkan pelanggaran tersebut telah menyebabkan banyak
kaum muslim menderita.
Namun, Rasulullah tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah sama sekali pada para
pelanggar tersebut. Bahkan memaafkan dan memohonkan ampunan dari Allah untuk mereka.
Selain itu, Rasulullah juga selalu melibatkan mereka dalam suatu musyawarah mengenai
banyak hal. Terutama urusan peperangan.
Dalam Surah Ali Imran ayat 159 ini juga Allah berfirman untuk selalu bertawakallah kepada
Allah setelah mencapai hasil mufakat dalam suatu musyawarah. Seperti Rasulullah dan
kaumnya yang tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa
menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi.

4. Hikmah dan manfaat musyawarah sendiri yaitu :


 Melalui musyawarah, dapat diketahui kadar akal, pemahaman, kadar kecintaan, dan
keikhlasan terhadap kemaslahatan umum.
 Untuk mencari kebenaran, persetujuan, dan kesepakatan bersama yang lebih baik.
 Memperkuat silaturahim dan memperkokoh persaudaraan.
 Pekerjaan menjadi keputusan bersama dan menjadi ringan untuk dilakukan .

Anda mungkin juga menyukai