Anda di halaman 1dari 20

TAFSIR AYAT TENTANG SIKAP PENDIDIK DAN METODE

MENGAJAR
( QS. AL NAHL : 125, QS. AL IMRAN : 159 )
Dosen Pengampu : Limmatus Sauda`, M.Hum

Nama Kelompok :
Ashriyatul Widad
Yuliatin

Surat An-Nahl ayat 125

Mufrodat

. = Serulah (manusia)

= kepada jalan Tuhanmu



= dengan hikmah







= dan pelajaran yang baik

= bantahlah mereka

= dengan cara yang baik

= Sesungguhnya Tuhanmu

= Dialah yang lebih mengetahui



= tentang siapa yang tersesat



= dari jalan-Nya

= Dialah yang lebih mengetahui


= orang-orang yang mendapat petunjuk

Artinya
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk

Pendapat para ahli tafsir


1.

Tafsir al-Jallayn

Serulah

(manusia, wahai Muhammad) ke jalan


Rabb-mu (agama-Nya) dengan hikmah (dengan alQuran) dan nasihat yang baik (nasihat-nasihat
atau perkataan yang halus) dan debatlah mereka
dengan debat terbaik (debat yang terbaik seperti
menyeru manusia kepada Allah dengan ayat-ayatNya dan menyeru manusia kepada hujah .

Pendapat para ahli tafsir


2.
Ayat

Tafsir al-Quthubi

ini diturunkan di Makkah saat Nabi saw.


diperintahkan untuk bersikap damai kepada kaum
Quraisy. Beliau diperintahkan untuk menyeru
pada agama Allah dengan lembut (talathuf),
layyin, tidak bersikap kasar (mukhsanah), dan
tidak menggunakan kekerasan (tanf). Demikian
pula kaum Muslim; hingga Hari Kiamat
dinasihatkan dengan hal tersebut.

Pendapat para ahli tafsir

. Tafsir ath-Thabari

Allah Swt. mengingatkan Nabi saw., Serulah, wahai Muhammad, orang-orang


yang engkau diutus Rabb-mu kepada mereka dengan seruan untuk taat ke
jalan Rabb-mu, yakni ke jalan yang telah Dia syariatkan bagi makhluk-Nya
yakni Islam, dengan hikmah (yakni dengan wahyu Allah yang telah diwahyukan
kepadamu dan kitab-Nya yang telah Dia wahyukan kepadamu) dan dengan
nasihat yang baik (al-mawizhah al-hasanah, yakni dengan ungkapan indah
yang Allah jadikan hujah atas mereka di dalam kitab-Nya dan ingatkan juga
mereka dengannya tentang apa yang diturunkan-Nya sebagaimana yang
banyak tersebar dalam surat ini dan ingatkan mereka dengan apa yang
ditunkan Allah Swt. tentang berbagai kenikmatan-Nya bagi mereka), serta
debatlah mereka dengan cara baik (yakni bantahlah mereka dengan bantahan
yang terbaik), engkau berpaling dari siksaan yang mereka berikan kepadamu
sebagai respon mereka terhadap apa yang engkau sampaikan. Janganlah
engkau mendurhakai-Nya dengan tidak menyampaikan risalah Rabb-mu yang
diwajibkan kepadamu .

Pendapat para ahli tafsir

4. Tafsir al-Qurn il-Azhm

Allah, Zat Yang Mahatinggi, berfirman dengan memerintahkan RasulNya, Muhammad saw., untuk menyeru segenap makhluk kepada Allah
dengan hikmah. Ibn Jarir menyatakan, bahwa maksud dari hal
tersebut adalah apa saja yang diturunkan kepadanya baik al-Quran,
as-Sunnah, maupun nasihat yang baik; artinya dengan apa saja yang
dikandungnya berupa peringatan (zawjir) dan realitas-realitas
manusia. Peringatkanlah mereka dengannya supaya mereka waspada
terhadap murka Allah Swt. Debatlah mereka dengan debat terbaik
artinya barangsiapa di antara mereka yang berhujah hingga berdebat
dan berbantahan maka lakukanlah hal tersebut dengan cara yang
baik, berteman, lembut, dan perkataan yang baik.

Kandungan Surat An-Nahl: 125

Berdasarkan surat An-Nahl bentuk


metode mengajar yaitu:
1.Al-Hikmah
2.Al-Mauidhah al-Hasanah
3.Mujadalah bi al lati hiya ahsan

Kolerasi Dengan Tarbawi


Terdapat tiga metode pendidikan yang terkandung dalam Surat AnNahl ayat 125, pertama hikmah berupa penyampaian materi
pendidikan dengan perkataan yang lemah lembut namun tegas dan
benar berdasarkan ilmu melalui argumentasi yang dapat diterima oleh
akal dengan dialog menggunakan kata-kata bijak sesuai dengan
tingkat kepandaian dan bahasa yang dikuasai peserta didik, kedua
mauizhah hasanah yaitu nasihat/pelajaran yang ditujukan kepada akal
untuk dipahami, juga ditujukan kepada perasaan peserta didik dengan
maksud untuk memberikan kenyamanan, kepuasan dan keyakinan di
dalam hati, juga mengandung makna kesesuaian antara perbuatan
dan perkataan (pelajaran dengan metode keteladanan), dan ketiga
jidl/diskusi yang untuk bertujuan menemukan kebenaran,
memfokuskan diri pada pokok permasalahan. Menggunakan akal sehat
dan jernih, menghargai pendapat orang lain, memahami tema
pembahasan, antusias, mengungkapkan dengan baik, dengan santun,
dapat mewujudkan suasana yang nyaman dan santai untuk mencapai

Surat Al-Imran ayat 159

Artinya
Maka

disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu

Berlaku lemah lembut terhadap mereka.


Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari:
sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan
itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya

Pendapat ahli tafsir

TAFSIR Al- Misbah

QS. Ali Imran ayat 159

Bahwa surat Ali Imran diturunkan seusai Perang Uhud.


Ketika itu sebagian sahabat ada yang melanggar perintah
Nabi. Akibat pelanggaran itu akhirnya menyeret kaum
muslimin ke dalam kegagalan sehingga kaum musyrikin
dapat mengalahkan mereka (kaum muslimin) dan umat
Islam menderita kehilangan tujuh pukuh sahabat terbaik,
diantaranya adalah Hamzah, Mushab, dan Saad bin ar
Rabi. Namun Rasulullah tetap diserukan untuk bersabar,
tahan uji dan bersikap lemah lembut, tidak mencela
kesalahan para sahabatnya dan tetap bermusyawarah
dengan mereka, sebagaimana yang terkandung dalam

Pendapat para ahli tafsir


Tafsir
QS.Ali
Dalam

Al- Ibriz

Imran ayat 159

surat ini disebutkan fafu anhum (maafkan


mereka). Maaf secara harfiah berarti
menghapus. Memaafkan adalah menghapuskan
bekas luka dihati akibat perilaku pihak lain yang
tidak wajar. Ini perlu karena tiada musyawarah
tanpa pihak lain, sedangkan kecerahan pikiran
hanya hadir bersamaan dengan sinarnya
kekeruhan hati

Pendapat para ahli tafsir

Tafsir Al Azhar

QS. Ali Imran ayat 159

Di dalam ayat ini bertemulah pujian tinggi dari Allah


terhadap Rasul Nya, karena sikapnya lemah lembut, tidak
lekas marah kepada umatnya yang tengah dituntun dan
dididiknya iman mereka lebih sempurna. Sudah demikian
kesalahan beberapa orang yang meninggalkan tugasnya.
Karena lupa akan harta itu, namun Rasulullah tidak terus
marah-marah saja. Melainkan dengan jiwa besar mereka
dipimpin. Dalam ayat ini Allah menegaskan sebagai pujian
pada Rasulullah, bahwasanya sikap yang lemah lembut itu,
ialah karena kedalam dirinya telah dimasukan oleh Allah
rahmat-Nya.

Pendapat para ahli tafsir

Tafsir Jalalain

QS. Ali Imran ayat 159

Maka berkat rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut hai
Muhammad (kepada mereka) sehingga kamu hadapi pelanggaran
mereka terhadap perintahmuitu dengan sikap lunak (dan sekiranya
kamu bersikap keras) artinya akhlakmu jelek dan tidak terpuji
( berhati kasar ) hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap
mereka (tentulah mereka akan manjauhkan diri dari sekelilingmu,
maka maafkanlah mereka) atas kesalahan yang mereka perbuat (dan
mintakanlah ampunan bagi mereka) atas kesalahan-kesalahan itu
hingga ku ampuni (serta berundinglah dengan mereka) Kemudian
apabila kamu telah berketetapan hati) untuk melaksanakan apa yang
kamu kehendaki setelah bermusyawarah itu (maka bertawakallah
kepada Allah) artinya percayalah kepada-Nya. (Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya.

Kandungan surat Al-Imran ayat 159

a. Dalam menghadapi semua masalah harus dengan


lemah lembut melalui jalur musyawarah untuk mufakat,
tidak boleh dengan hati yang kasar dan perilaku
kekerasan.

b. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam


menyelesaikan setiap urusan.

c. Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka


semua pihak harus menerima dan bertawakal
(menyerahkan diri dan segala urusan) kepada Allah.

d. Allah mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal

Kolerasi Dengan Tarbawi


Perkataan yang lunak lembut,tidak kasar,merupakan model
komunikasi yang diajarkan al-Quran kepada manusia,walaupun
terhadap musuh.Sepantasnya seorang pendidik menggunakan model
komunikasi seperti ini dalam model pembelajaran ,sebab hal itu
dapat menarik perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan
guru.Kelembutan tidak hanya di tuntut dalam berkomunikasi
lisan,tetepi juga komunikasi perbuatan.Pendidik tidak pantas
menyombongkan diri di hadapan siswanya,karena kesombongan dan
keangkuhan guru dalam berkomunikasi dapat mempengaruhi pribadi
siswa.Selain itu kekasaran dan kesombongan dalam berkomunikasi
dalam proses pembelajaran dapat menjauhkan minat siswa dari guru
bahkan mungkin juga dari materi yang diajarkan

Kesimpulan

Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk
dilakukan dalam metode mengajar, yaitu sebagai berikut :

Bersikap lemah lembut. Seorang pendidik/pengajar harus menghindari


tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala.

Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya


dapat hadir bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta
kedengkian dan dendam.

Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian


bertawakal kepada-Nya atas keputusan yang dicapai

Surat An Nahl ayat mengandung tiga metode pendidikan yaitu:

Metode Hikmah

Metode Nasihat Yang baik

Metode Bantahan yang baik dan perkataan yang lemah lembut

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai