Bab Ii Pembahasan: UNHCR Sebagai Badan Perlindungan Pengungsi
Bab Ii Pembahasan: UNHCR Sebagai Badan Perlindungan Pengungsi
PEMBAHASAN
pada tahun 1950, pada masa setelah Perang Dunia Kedua, untuk
16
UNHCR, Sejarah UNHCR, hlm.1-3, http://www.unhcr.org, diakses pada tanggal 10 Oktober
2020, pukul 10.18.
khusus PBB, otomatis anggota PBB juga merupakan anggota UNHCR
identitas pencari suaka dan pengungsi agar mereka dapat terdaftar dan
UNHCR akan mencarikan satu dari tiga solusi jangka panjang yang
memungkinkan, yaitu:
17
Konvensi dan Protokol UNHCR 1951, hlm.32
18
Ibid, Pasal 33.
19
Ibid, Pasal 1.
a. Pemulangan sukarela (Repatriation)
c. Integrasi local
20
UNHCR, The UNHCR Resettlement Handbook 2018, Hlm.31-33.
21
Ibid. hlm 36-41.
Integrasi lokal merupakan proses pemukiman pengungsi di
sendiri,
iii. Pengungsi berpartisipasi dalam kehidupan sosial di
Negara barunya.22
22
Ibid, hlm. 34-35.
23
Ibid, hlm. 73.
24
Statuta UNHCR, Pasal 1, ayat 2.
Tujuan awal dibentuknya UNHCR ialah menangani korban perang
25
Romsan Achmad., et al. 2003, Pengantar Hukum Pengungsi Internasional, Penerbit Bandung:
Sanic Offset, hlm. 139-141
26
Ibid.
27
Ibid.
ini negara-negara yang kondisinya tidak stabil dan tidak
sebagai berikut:
penemuan atau penetapan yang menentukan bahwa dari fakta yang ada
Protokol 1967.
28
Ibid.
29
Konvensi 1951 Jenewa pasal 1, Pengertian Pengungsi
adalah penduduk suatu negara yang pindah ke negara pengungsi
sebagai:
“Setiap orang yang keluar dari wilayah negaranya atau jika dia tidak
memiliki kenegaraan dari negara dimana dia tinggal, karena adannya rasa
takut akan penganiayaan dari alasan ras, agama, kenegaraan atau tidak ada
perlindungan dari pemerintahan, untuk kembali ke negara asal dia
tinggal”.31
kedua, yaitu:
a. Statutory Refugee
30
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kbbi, 1995, hlm. 657.
31
Statuta UNHCR, pasal 6B.
32
Malcom J, Proudfoot, European Refugees, 1957, Penerbit Faber & faber Ltd, London, Hlm.32.
33
Pietro Verri, Dictionary Of The International Law Of Armed Conflict, 1992, Penerbit
International Commitee of the Red Cross, Geneva. Hlm. 96.
Pengungsi-pengungsi yang berasal dari suatu negara tertentu
b. Convention Refugee
c. Mandate Refugee
pengungsian.36
34
Haryo Mataram, 1998, International Law dan International Humanitarian Law, Penerbit Pusat
Studi Hukum Humaniter Fakultas Hukum Tri Sakti, Jakarta, Hlm. 9-10.
35
Ibid.
36
Ibid.
B. Pengungsi Rohingya Ditinjau Dari Konvensi Status Pengungsi
1. Latar belakang munculnya masalah pengungsi Rohingya
berasal dari kata Rohai atau Roshangee yang berarti penduduk muslim
37
UNHCR, Sejarah Rohingya, hlm.1-3, https://www.unhcr.org/id/ diakses pada tanggal 10
Oktober 2020, pukul 11.27.
38
Ibid.
39
Ibid.
Rakhine) pada abad XIV. Sejak 1942, mereka mengalami upaya
Rohingya tewas dan ribuan desa hancur dalam tragedi tersebut. Sejak
penganut Muslim yang jumlahnya sekitar satu juta orang dan tinggal di
sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Tetapi hal itu
40
Ibid.
41
Siegfried O Wolf, Rohingya, Sebenarnya Bukan Konflik Agama, hlm.1-3
https://www.dw.com/id diakses pada tanggal 10 Oktober 2020, pukul 10.30.
saingan dalam hal mencari pekerjaan maupun untuk kesempatan untuk
fundamentalis Budha.42
terjadi hingga saat ini tentu menjadi sebuah catatan dalam sejarah
dunia. Konflik ini ternyata tidak hanya dipicu karena perbedaan agama
Rohingya, yaitu:
a. Faktor Ekonomi
daerah yang kaya akan sumber daya alam. Namun, ternyata hal
c. Faktor Politik
43
Puput Nurbaningsih, Latar Belakang Konflik Rohingya Sebagai Tragedi Kemanusiaan Paling
Memilukan, hlm.1-3, https://hukamnas.com/latar-belakang-konflik-rohingya, diakses pada tanggal
10 November 2020, pukul 08.50.
44
Ibid.
45
Ibid.
pemerintah setempat bukannya melakukan rekonsiliasi malah
46
Ibid.
47
Majalah Tempo, Wirathu dan Kelompok 969, hlm.1-6, http://majalah.tempo.com diakses pada
tanggal 10 November 2020, pukul 17.23
48
Ibid.
Buddhisme.49 Lambang SKUAD 969 menjadi lambang paling dikenal
kios-kios cindramata.
49
Ibid.
50
Ibid.
51
Tony Firman, Ashin Wirathu: Biksu Radikal Sobat Setia Militer Myanmar, hlm.1-4,
https://tirto.id.com diakses pada tanggal 30 November 2020 pukul 17.27.
Setelah pemerintahan junta militer runtuh, para pejabat tinggi
1967, UNHCR akan mencarikan satu dari tiga solusi jangka panjang
yang diperoleh lebih luas dibandingkan dengan hak yang diterima saat
52
Ibid.
53
Ibid.
pengungsi. UNHCR terus mengupayakan kerja sama dengan
54
UNHCR, The UNHCR Resettlement Handbook, 2018. Hlm.36-41.
55
Ibid, hlm 36.
UNHCR. Disini pengungsi berada pada negara yang bukan peserta
56
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Makalah Perlidungan Pengungsi, 2014, hlm 6.
tersedianya akses yang adil bagi para pengungsi dalam proses
57
UNHCR, The UNHCR Resettlement Handbook 2018, hlm.173-176.
termasuk penilaian sesuai dengan solusi jangka panjang,
sebagai berikut:
a. Bangladesh 900.000
b. Pakistan 200.000
c. Thailand 100.000
d. Malaysia 40.070
e. India 40.000
g. Indonesia 14.000
h. Nepal 20059
58
Ibid, hlm. 182-200.
59
UNHCR, Press Release 2020, hlm. 1-3
C. Upaya UNHCR Dalam Memberikan Perlindungan Kepada Pengungsi
Rohingya
angka tersebut terus bertambah, lebih dari 740 ribu pengungsi Rohingya
bertambah menjadi yang terbesar di dunia, lebih dari 600 ribu orang hidup
UNHCR juga bekerja dalam meningkatkan sistem rujukan dan ruang aman
kepada orang yang selamat berbasis pada kekerasan gender, mereka juga
60
UNHCR, Rohingya emergency, hlm. 1-5, https://www.unhcr.org/rohingya-emergency.html
diakses pada tanggal 24 November 2020, pukul 20.40.
meningkatkan upaya dalam mengindentifikasikan dan menunjukkan
pengungsi.62
meratifikasi Konvensi 1951 dan Protokol 1967, maka dari itu indonesia
dan Protokol 1967 maka dari UNHCR yang berwenang memberikan status
63
Atik Krustiyati, Kebijakan Penanganan Pengungsi Di Indonesia, Fakultas Hukum Universitas
Surabaya, 2012, Hlm.4.
Kebanyakan pengungsi yang membutuhkan tempat tinggal,
64
UNHCR, The UNHCR Resettlement Handbook , 2018, hlm.173-176.
khusus, dibandingkan hanya dilihat sebagai grup yang rentan. Jika
minoritas.65
depan yaitu’
65
Ibid. hlm. 182-200.
2. Kurangnya kerja sama antara pemerintah Bangladesh dengan
tertutup,
pengungsi Rohingya.
1. Negara yang sudah meratifikasi dan yang belum, dapat ikut andil
berkurang,
2. Mempercepat proses pemberian status kepada para pengungsi
suaka.