Pada suatu hari, Nasrudin berjalan-jalan. Ia sampai di depan rumah tingkat yang tidak
berpenghuni. Ia masuk ke dalam rumah tersebut, ternyata di dalamnya gelap. Ia iseng naik ke lantai
dua. Nah ,pada saat naik itulah cincinnya jatuh. Karena gelap, cincin tersebut tidak ditemukan.
Akhirnya, Nasrudin pun ke luar dan melanjutkan pencarian cincin di luar rumah.
Melihat Nasrudin mencari sesuatu, temannya datang bertanya, “Kamu sedang apa, Nasrudin?”
“Oh, aku sedang mencari cincin dari tadi belum ditemukan.”
“Memang jatuhnya di mana?”
“Jatuhnya, sih, di dalam.”
“Lo, jatuh di dalam kok mencarinya di luar, bagaimana bisa ditemukan?”
“Habis di dalam gelap. Saya tidak bisa melihat apa-apa.”
Akhirnya, mereka berdua terdiam heran.
Bacalah teks anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 6-8!
Di rumah Otong.
Bapak : "Bagaimana nilai ulangan fisikamu hari ini, Tong?"
Otong : "Otong Cuma salah satu dari lima soal pak!"
Bapak : "Wah hebat dong pasti nilai kamu bagus kalo gitu!"
Otong : "Tidak juga sih, Pak. Soalnya yang empat puluh lima lagi Otong lupa kerjakan."
Bapak : %&#@$^
6. Tokoh Otong dalam teks di atas berwatak ....
a. lugu
b. bodoh
c. pembohong
d. humoris
e. jujur
Bacalah teks anekdot di bawah ini untuk menjawab soal nomor 9-10!
Matematika
Siang itu, seorang guru matematika bernama Pak Dadang sedang memberikan pelajaran
logaritma. Setelah memberikan penjelasan Pak Dadang pun bertanya kepada murid-muridnya.
”Ada yang ingin ditanyakan tentang penjelasan bapak tadi anak-anak?”tanya Pak Dadang.
”Jangankan tentang logaritma, Pak, penjumlahan aja saya masih bingung pak” celetuk salah satu
murid bernama Andi.
Lalu Pak Dadang berkata, ”Makanya Andi, kamu harus tekun belajar matematika agar kamu
tidak bingung lagi”.
“Pak, Andi sudah berusaha belajar tapi tetap enggak bisa. Bapak, tahukah singkatan dari
matematika apa?”tanya Andi.
“Memangnya apa itu matematika?”. Pak Dadang pun mulai penasaran. Pak Dadang mulai
penasaran apa itu kepanjangan dari matematika dan ia bertanya kepada Andi.
Andi pun menjawab, ”Matematika itu makin tekun makin tidak karuan”.
Satu kelas pun tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Andi. Pak Dadang pun berusaha
membuat kelas kembali tenang, akhirnya suasana menjadi seperti semula.
9. Humor yang mengandung sindiran dalam teks anekdot di atas adalah ...
a. ”Makanya Andi, kamu harus tekun belajar matematika agar kamu tidak bingung lagi.”
b. “Bapak, tahukah singkatan dari matematika apa?”tanya Andi.
c. ”Matematika itu makin tekun makin tidak karuan.”
d. “Ada yang ingin ditanyakan tentang penjelasan bapak tadi anak-anak?”
e. ”Jangankan tentang logaritma, Pak, penjumlahan aja saya masih bingung pak.”
11. Kalimat imperatif yang terdapat dalam teks anekdot tersebut adalah....
a. Saya sama sekali tidak melakukan semua tuduhan korupsi itu!
b. Saudara jangan berbohong!
c. Sumpah mati, Pak Hakim.
d. Tahukah apa hukumannya bagi pelaku yang memberi keterangan palsu di bawah
sumpah?
e. Akan tetapi saya yakin pasti lebih ringan daripada korupsi.
13. Kata tidak baku yang terdapat pada teks anekdot tersebut adalah....
a. Keresek
b. Lantang
c. Negri
d. Muat
e. Lantang
14. Masalah yang muncul dalam teks anekdot terdapat pada bagian
a. Koda
b. Krisis
c. Reaksi
d. Orientasi
e. Abstraksi
16. Dalam aspek kebahasaan teks anekdot, yang merupakan kalimat pertanyaan yang tidak
memerlukan jawaban adalah....
a. Kata kerja aksi
b. Kalimat retoris
c. Konjuksi
d. Kalimat perintah
e. Kalimat seru
17. Dalam menyusun teks anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan terlebih dahulu. Hal
tersebut adalah sebagai berikut, kecuali....
a. Tema
b. Kritik
c. Kelucuan
d. Tokoh
e. Tahapan-tahapan
18. Struktur yang terdapat dalam teks anekdot adalah......
a. Abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda
b. Reaksi, abstraksi, dan koda
c. Orientasi, krisis, dan reaksi
d. Abstraksi, koda, dan krisis
e. Orientasi, abstraksi, krisis, reaksi, dan koda
19. bahasa teks anekdot dalam penceritaannya menggunakan bahasa yang bermakna idiomatis,
makna idiomatis adalah...
a. Lucu
b. Implisit
c. Mengkritik
d. Makna sebenarnya
e. Bukan makna sebenarnya