1. “Tipe pertama, mereka yang datang dari jam tujuh pagi hingga jam sembilan malam untuk
membicarakan sepak bola. Itu namanya orang yang fanatik terhadap sepak bola,” katanya.
Kata fanatik pada kalimat tersebut menyatakan makna ...
A. orang yang sangat kuat keyakinannya
B. orang yang ingkar janji
C. orang yang jujur
D. orang yang tidak bisa dipercaya
E. orang yang amanah
5. Salah satu unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks anekdot adalah pertanyaan retoris,
yang artinya….
A. Pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban
B. Pertanyaan singkat
C. Pertanyaan dari tokoh yang mengalami peristiwa dalam cerita
D. Pertanyaan umum dari peristiwa
E. Pertanyaan yang terdapat jawaban
6. Teks berikut untuk menjawab soal nomor 6-8!
Pada suatu hari, Nasrudin berjalan-jalan. Ia sampai di depan rumah tingkat yang tidak
berpenghuni. Ia masuk ke rumah tersebut, ternyata di dalamnya gelap. Ia iseng naik ke lantai
dua. Nah, pada saat naik itulah, cincinnya jatuh. Karena gelap, cincin tersebut tidak
ditemukan. Akhirnya, Nasrudin pun ke luar dan melanjutkan pencarian cincin di luar rumah.
Melihat Nasrudin mencari sesuatu, temannya darang bertanya, “Kamu sedang apa,
Nasrudin?”
“Oh, aku sedang mencari cincin, dari tadi belum ditemukan.”
“Memang jatuhnya di mana?”
“Jatuhnya, sih, di dalam.”
“Lho, jatuh di dalam, kok mencarinya di luar. Bagaimana bisa ditemukan?”
“Habis di dalam gelap. Saya tidak bisa melihat apa-apa.”
Karakter tokoh Nasrudin pada anekdot tersebut adalah ...
A. tidak mau bekerja keras
B. berperilaku tidak logis
C. cerdik
D. selalu berusaha mencapai tujuan
E. cerdas
8. Pesan berikut tidak sesuai dengan isi anekdot tersebut adalah ...
A. Jangan putus asa dalam mencapai tujuan.
B. Jangan mengerjakan sesuatu yang sia-sia.
C. Dalam mengerjakan sesuatu diperlukan cara yang benar.
D. Mencari cincin yang jatuh hendaknya di tempat cincin tersebut jatuh.
E. Manfaatkanlah masa mudamu untuk mencari ilmu.
10. Dari teks anekdot di atas, konjungsi yang menyatakan hubungan waktu adalah ...
A. Kemudian
B. Dan
C. Yang
D. Dengan
E. Di
15. Teks anekdot berjudul KUHP terdapat kritikan dalam kalimat ...
A. Apa kepanjangan KUHP, Pak?
B. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!
C. Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan
D. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala
seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad
E. Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas
19. (1) Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang
pedati yang rajin dan tekun. (2) Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan
pedatinya. (3) Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. (4) Namun sayang,
ternyata kayu yang dibuat untuk jembatan tidak kuat. (5) Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke
sungai. (6) Kuda beserta dagangannya hanyut.
Cuplikan anekdot di atas disusun dengan pola ...
A. kronologis
B. komparatif
C. kausalitas
D. spasial
E. umum khusus
20. (1) Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang
pedati yang rajin dan tekun. (2) Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan
pedatinya. (3) Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. (4) Namun sayang,
ternyata kayu yang dibuat untuk jembatan tidak kuat. (5) Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke
sungai. (6) Kuda beserta dagangannya hanyut.
Kalimat yang tidak menggunakan kata penunjuk keterangan waktu ditandai dengan nomor ...
A. (1), (2)
B. (2), (3)
C. (3), (4)
D. (4), (6)
E. (5), (1)
23. Kutipan di atas yang ditandai nomor (8) merupakan struktur ... dalam teks anekdot.
A. Abstraksi
B. Orientasi
C. Reaksi
D. Krisis
E. Koda
26. Sewaktu seorang psikiater, dr. Rajiv, memasuki ruang tunggu, dilihatnya seorang pasien
yang sedang memegang bambu dan berlagak sedang memancing ikan. Ternyata, ia anggota
caleg yang stres dan sedang menunggu giliran untuk diperiksa. Dokter Rajiv iseng bertanya
kepada pasien tadi, “Sudah dapat memancingnya, Pak?” Pasien tersebut menjawab sambil
bersungut-sungut, “Apa kamu gila? Mana bisa dapat, orang mancing di ubin!” Mendengar
jawaban itu, dr. Rajiv hanya tersenyum kecut.
Pesan yang tidak sesuai dengan isi anekdot tersebut adalah ...
A. Sistem pemilu di Indonesia berbiaya mahal.
B. Menjadi calon legislatif harus siap mental.
C. Menjadi calon legislatif harus siap menang dan siap kalah.
D. Seorang dokter harus siap melayani caleg yang kalah.
E. Semua caleg perlu menyadari bahwa jabatan hanyalah titipan dari Tuhan
27. Sekelompok siswa mengadakan observasi di sebuah perkampungan kumuh di pinggir kota.
Salah seorang siswa memakan makanan ringan, lalu menyimpan sampah di sakunya. Apa
pun makanan yang dimakan siswa itu, bungkusannya selalu disimpannya dalam kantong
hingga penuh. Saat melihat tong sampah, siswa itu mengurungkan niatnya membuang
sampah. Teman-temannya melihat dengan aneh.
“Mengapa kamu menyimpan semua bungkus makanan di kantongmu? Bukankah baru saja
kita melewati tong sampah?”kata salah seorang temannya.
“Aku bingung harus membuang sampah ini di mana. Mau buang sampah sembarangan, takut
tidak sopan. Mau buang sampah di tong sampah, sayang benar akan mengotori tempat
sampah yang bersih itu.” Sontak teman-temannya tertawa melihat tingkah siswa itu.
Hal yang membuktikan teks tersebut adalah anekdot adalah ...
A. jumlah tokoh tidak terlalu banyak
B. menggunakan nama tokoh terkenal
C. terdapat dialog yang memperkuat amanat cerita
D. sindiran membuang sampah yang disampaikan oleh siswa
E. menggunakan latar tempat yang banyak dijumpai masyarakat
28. 1) Suatu hari, Duta Besar Belanda berkunjung ke Balai Kota Jakarta untuk memenuhi
undangan Pak Gubernur. Di tengah-tengah percakapan mereka, terjadilah obrolan berikut.
2) “Mengingatnya adanya kedekatan historis, emosional, dan serasi antara Indonesia dengan
Belanda, sebaiknya Jakarta ganti nama saja yang mirip dengan Amsterdam,” ujar Dubes
Belanda.
3) “Ide bagus, Pak. Lalu, apa nama yang pas?” tanya Pak Gubernur.
4) “Terendam,” jawab Dubes Belanda dengan tegas.
5) Sontak, pecahlah tawa mereka berdua.
Bagian reaksi pada teks anekdot tersebut ditunjukkan nomor ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (5)
E. (4)
29. Sewaktu seorang psikiater, dr. Rajiv, memasuki ruang tunggu, dilihatnya seorang pasien
yang sedang memegang bambu dan berlagak sedang memancing ikan. Ternyata, ia anggota
caleg yang stres dan sedang menunggu giliran untuk diperiksa. Dokter Rajiv iseng bertanya
kepada pasien tadi, “Sudah dapat memancingnya, Pak?” Pasien tersebut menjawab sambil
bersungut-sungut, “Apa kamu gila? Mana bisa dapat, orang mancing di ubin!” Mendengar
jawaban itu, dr. Rajiv hanya tersenyum kecut.
Pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat pada anekdot tersebut adalah ...
A. Bagaimana reaksi dr. Rajiv ketika mendengar jawaban pasiennya?
B. Siapa tokoh yang dianekdotkan?
C. Apakah tokoh tersebut berkaitan dengan kepentingan publik?
D. Di manakah peristiwa dalam anekdot itu terjadi?
E. Kapan peristiwa itu terjadi?
31. Isi anekdot tersebut tidak sesuai dengan pernyataan berikut ...
A. Setiap usaha harus dilakukan dengan tekun dan sabar.
B. Bekerja dan berusahalah dengan aturan yang benar.
C. Berusahalah mencapai sesuatu dengan cara apa pun.
D. Berusahalah selalu, jangan mudah menyerah.
E. Berisi nasihat kepada para remaja agar mau bekerja keras
33. Di suatu restoran cepat saji di daerah Jakarta Pusat, dua sahabat - Roni dan Jajang – sedang
makan sambil mengobrol santai.
“Jang, menurut kamu, apa ujian terberat bagi persahabatan?” tanya Roni.
“Hmm. Kalau salah satunya berutang, lalu satunya tidak mau membayarnya. Pasti biasanya
langsung ribut, ‘kan?” kata Jajang.
“Ha ha ha. Tapi kasus seperti ini dulu pernah terjadi dengan kita. Tapi kita masih
bersahabat,” sahut Roni.
“Benar. Sepertinya memang persahabatan kita tidak akan terusik oleh apa pun!” timpal
Jajang.
Sementara itu, televisi besar di sudut restoran itu menyiarkan berita, “Pilkada akan
dilangsungkan beberapa minggu lagi.”
Seketika, Roni dan Jajang diam dan saling memandang dengan sengit.
“Pilihanku yang terbaik!” seru Jajang. “Dia pembohong! Pilihanku lebih baik!” balas Roni
dan mereka pun terus bertengkar sampai larut.
Hal penting yang disampaikan dalam cerita tersebut adalah ...
A. pesan untuk selalu mengalah kepada sahabat.
B. sindiran kepada kelompok tertentu.
C. kritik sosial kepada masyarakat terkait politik.
D. pesan agar selalu mengembalikan pinjaman.
E. pesan agar menjaga perdamaian dunia.
34. Tujuan anekdot adalah menimbulkan tawa (menggelitik) dan menyampaikan pesan. Apabila
anekdot yang kita bacakan tidak menimbulkan keduanya, yang bukan penyebabnya adalah ...
A. Antara pencerita dan pendengar tidak memiliki pengetahuan yang sama tentang isi
anekdot tersebut.
B. Anekdot tersebut sudah sering diperdengarkan.
C. Intonasi, artikulasi, dan gestur pencerita kurang menarik.
D. Topik anekdot tersebut sudah tidak sesuai zaman (kedaluwarsa).
E. Topik anekdot tersebut sesuai dengan pengetahuan pendengar.
35. (1) Suatu ketika, Albert Einstein menuju sebuah universita untuk memberikan kuliah tentang
teori relativitas. (2) Di tengah perjalanan, si sopir berkata kepadanya, “Dr. Einstein, saya tahu
Bapak sudah memberikan kuliah tersebut sebanyak tiga puluh kali. (3) Jadi, saya sudah
mengetahui semua materi yang Bapak kuliahkan dan berani bertaruh bahwa saya dapat
menyampaikan materi tersebut kepada mahasiswa Bapak dengan baik.” (4) Einstein
menjawab, “Baik, kalau begitu, saya akan memberikan kamu kesempatan untuk
menyampaikan kuliah di universitas berikutnya. (5) Saya akan diam di mobil sambil
memakai topi kamu dan kamu masuk ke universitas untuk memberikan kuliah.” (6)
Akhirnya, si sopir pun berhasil menyampaikan kuliah dengan baik tanpa kesalahan. (7)
Namun, ketika hendak meninggalkan universitas tersebut, tiba-tiba datang seorang profesor
yang menanyakan rumus yang sangat rumit. (8) Tanpa pikir panjang, ia menjawab, “Rumus
ini sangat simpel. (9) Karena begitu simpelnya, saya akan meminta sopir saya di mobil untuk
menjawabnya!” (10) Padahal, yang dimaksud sopir saya di mobil adalah Einstein yang
sebenarnya.
Kalimat yang mengandung kata berantonim terdapat pada ...
A. (1)
B. (3)
C. (5)
D. (6)
E. (9)
38. Pertanyaan yang tidak dapat diajukan untuk menguji sebuah teks termasuk anekdot atau
bukan adalah ...
A. Apakah anekdot tersebut menggunakan tokoh manusia yang bersifat faktual?
B. Apakah menggunakan struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda?
C. Apakah cerita tersebut berisi sindiran atau kritik?
D. Apakah latarnya sesuai dengan kehidupan sehari-hari?
E. Apakah jumlah tokohnya banyak?