Anda di halaman 1dari 6

Bacalah penggalan teks anekdot berikut!

Pada suatu hari, Onyod si Tukang Becak berniat membeli makan siangnya selepas mengayuh becaknya selama
setengah hari. Tibalah ia disebuah rumah makan sederhana milik Odah.
1. Kalimat ke dua pada penggalan anekdot di atas tergolong ke dalam bagian…
a. abstraksi
b. orientasi
c. krisis
d. reaksi
e. koda
Penjelasan :
Kalimat kedua merupakan orientasi karena tokoh sudah berada di dalam cerita (awal kejadian cerita).
Jawaban B

2. Bacalah penggalan teks anekdot berikut!


(1) “Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu. (2) Dengan sigap
Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.” (3) Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.
(4)Petugas itu hanya terbelalak keheranan. (5)Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.
Koda yang terdapat pada paragraf di atas adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Penjelasan:
Kalimat kelima merupakan koda karena kalimat tersebut penutup pada teks anekdot.
Jawaban E

3. Bacalah penggalan teks anekdot berikut!



Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok
sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya
begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya. Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas
dan menegur Azam dengan suara tegas.
Abstraksi yang tepat untuk teks di atas adalah...
A. Singapura termasuk salah satu negara yang bersih.
B. “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?” “Tidak tahu.
C. Diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.
D. Pada suatu hari Zuki sedang berlibur.
E. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.
Penjelasan:
Abstraksi yang tepat adalah ‘Singapura termasuk salah satu negara yang bersih’ karena merupakan gambaran
cerita. Sedangkan alternatif jawaban ‘D’ walaupun merupakan gambaran cerita namun tokoh pada teks tersebut
bukanlah bernama ‘Zuki’.
Jawaban A

4. Bacalah penggalan teks anekdot berikut!


(1) Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. (2) “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” (3) Pak
dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. (4)“Saudara Ahmad, coba dijawab
pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. (5) Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis
Perkara, Pak …!”
Krisis yang terdapat pada teks di atas adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Penjelasan:
Krisis pada penggalan teks anekdot di atas terdapat pada nomor 5 karena Ahmad menjawab kepanjangan KUHP
(Kasih Uang Habis Perkara). Hal tersebut merupakan bagian konyol yang bertujuan untuk menyindir oknum
penegak hukum.
Jawaban E

5. Bacalah teks berikut!


Cuma Takut Tiga Roda

(1) Suatu hari, saat Abdurahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI, ada pembicaraan serius yang dilakukan
seusai menghadiri sebuah rapat di istana Negara. (2) Pembicaraan bertopik isu terhangat. (3) Diketahui,
pembicaraan itu mengenai wabah demam berdarah yang kala itu sedang melanda kota Jakarta.
(4) Gusdur pun sibuk memperbincangkan penyakit mematikan tersebut.
(5) “Menurut Anda, mengapa demam berdarah saat ini semakin marak di Jakarta, Pak?” tanya seorang
menterinya.
(6) “Ya karena Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melarang bemo, becak, dan sebentar lagi bajaj dilarang beredar
di Kota Jakarta ini. (7) Padahal kan, nyamuk sini cuma takut sama tiga roda.”
Krisis yang terdapat pada teks anekdot ditunjukan dengan nomor…
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 4
D. 5 dan 6
E. 7
Penjelasan :
Krisis pada penggalan teks anekdot di atas terdapat pada nomor 7 karena terdapat kelucuan yang bertujuan
menyindir kepada Gubernur DKI Jakarta.
Jawaban E

6. Bacalah teks berikut!


Obrolan Presiden

(1) Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya. (2)
Tidak lama presiden Amerika, Cliton, mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata, “Wah kita
sedang berada di atas New York!”
(3) Presiden Indonesia (Gus Dur), “Lho, kok, bisa tau, sih?”
(4) “Itu… Patung Liberty kepegang!” jawab Clinton dengan bangganya.
(5) Enggak mau kalah, Presiden Prancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar.
Orientasi yang terdapat pada teks tersebut ditunjukan dengan nomor…
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Penjelasan:
Orientasi pada penggalan teks anekdot ditunjukan pada nomor 2 karena tokoh sudah berada di dalam cerita
(awal kejadian cerita).
Jawaban B

7. Bacalah teks anekdot berikut!


KUHP DALAM ANEKDOT
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas
biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak
menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan
Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-
gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara
tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris
mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang.
Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Makna tersirat pada teks anekdot di atas adalah...
A. Menjelaskan kepanjangan KUHP sebenarnya adalah Kitab Undang Hukum Pidana.
B. Mengkritik Bapak dosen sedang memberikan kuliah hukum pidana.
C. Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru terbaik.
D. Menyindir kepada oknum penegak hukum yang mau disuap.
E. Menyindir Ali yang bertanya kepanjangan KUHP.
Penjelasan:
Makna tersirat (tersembunyi) tersebut ditunjukan kepada oknum penegak hukum yang paham dan menggunakan
KUHP untuk proses penegakan hukum.
Jawaban D

8. Bacalah teks anekdot tersebut!


Kisah Pemulung
Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara Pak RT dan
Pak Pemulung. Masalah yang mereka debatkan adalah hal remeh yaitu di lingkungan perumahan itu, memang
sudah banyak ditempel papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi masih saja ada pemulung
yang tidak menaati aturan tersebut.
Pak RT: “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu?”
Pemulung :“Ya, sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur ulang.”
Pak RT : “Maaf ya Pak, Bapak dapat baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini, tidak?”
Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?”
Pak RT: “Di papan itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak nekat masuk di perumahan ini?”
Pemulung : “Yah, Pak RT ini gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak
akan jadi pemulung, Pak!”
Pak RT kemudian terdiam membisu dan berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya juga. Pemulung
tadi ternyata buta huruf, jelaslah ia tidak bisa baca papan larangan pemulung.
Dari segi makna tersirat, teks anekdot di atas dapat diinterpretasikan sebagai...
A. Masih banyak orang miskin di sekitar kita!
B. Pemulung dilarang masuk!
C. Banyak pemulung yang tidak menaati peraturan.
D. Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak.
E. Teranyata masih banyak pemulung disekitar kita.
Penjelasan:
Makna tersirat (tersembunyi) tersebut bermaksud untuk memberitau bahwa angka buta aksara disekitar kita
masih banyak.
Jawaban D
9. Bacalah kutipan teks anekdot tersebut!

Malik : “Tuan Abdul, saya sudah cari kemana-mana tetapi saya tidak menemukan kambing yang punya taduk
sejengkal manusia.”
Abdul : “Bagaimana kalau kita membuat sayembara, cepat buat pengumuman keseluruh negeri bahwa kita
membutuhkan seekor kambing yang memiliki tanduk sejengkal manusia untuk disembelih.
Abstraksi yang tepat untuk kutipan teks anekdot di atas adalah…
A. Pada suatu hari Tuan Malik mencari kambing yang sudah seminggu menghilang.
B. Tuan Abdul membuat sayembara perihal pencarian kambing.
C. Akhirnya kambing itu ditemukan.
D. Tuan malik tidak mencari kambing yang punya tanduk sejangkal manusia.
E. Kemudian Tuan malik dan tuan Abdul bersepakat membuat sayembara untuk mencari kambing yang
memiliki tanduk sejengkal manusia.
Penjelasan:
Abstraksi yang tepat adalah jawaban A karena kalimat tersebut merupakan gambaran cerita.
Jawaban A

10. Bacalah kutipan teks anekdot tersebut!


Petugas SPBU : …??
Menyadari kekonyolan pertanyaan itu muka mahasiswa berubah menjadi merah. Mesin SPBU menunjukkan
angka 20.000, si mahasiswa segera membayar dan pergi dengan perasaan malu.
Orientasi yang tepat untuk cuplikan teks anekdot di atas adalah…
A. Seorang mahasiswa yang membeli bensin ikut mengantre dan ia berada di urutan belakang.
B. Muka mahasiswa itu berubah merah.
C. Pada suatu hari di sebuah Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum sedang ada antrean panjang.
D. Si mahasiswa segera membayar dan pergi dengan perasaan malu.
E. Suatu hari seorang mahasiswa sedang berlatih mengemudi.
Penjelasan :
Orientasi yang paling tepat untuk teks di atas adalah alternatif jawaban A karena tokoh sudah berada di dalam
cerita (awal kejadian cerita).
Jawaban A

11. Bacalah penggalan teks anekdot berikut!


Rokok
Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin menunggu bus. Setelah sampai di halte, dia bertanya
kepada seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai
percakapan.
“Haduh... tebal dan jorok sekali asap bus Mayasari Bakti.”
Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas.
“Bagaimana tanggapan Anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?”
Abstraksi yang tepat untuk teks anekdot di atas adalah...
A. Suatu hari banyak sekali penumpang menunggu bus di halte.
B. Suatu hari, Andi sedang menunggu bus di terminal.
C. Ketika itu, Andi sedang menunggu seorang buruh pabrik di stasiun.
D. Andi pergi meninggalkan buruk pabrik itu di halte.
E. “Haduh tebal sekali asap kopaja itu!”
Penjelasan:
Abstraksi yang paling tepat untuk teks di atas adalah jawaban A karena merupakan gambaran cerita sedangkan
jawaban B kurang sesuai karena tokoh Andi tidak menunggu bus di terminal.
Jawaban A

12. Perhatikan gambar anekdot berikut!


Makna tersirat pada gambar anekdot di atas adalah...
A. Menyindir kepada anggota PMR yang tidak mau sekolah.
B. Menyindir kepada anggota DPR yang sering bolos dalam bekerja.
C. Menyindir seorang bapak yang selalu menasehati.
D. Mengkritik anggota DPR yang sering bolos sekolah.
E. Mengkritik anggota DPR yang tidak memerhatikan pelajar.
Penjelasan:
Makna tersirat (tersembunyi) pada anekdot bergambar di atas yang paling tepat adalah jawaban B karena siswa
pada gambar tersebut bolos dan bercita-cita menjadi DPR.
Jawaban B

13. Perhatikan gambar anekdot tersebut!


Makna tersirat pada gambar anekdot di atas adalah...
A. Menyindir kepada siswa yang malas belajar dan mengharapkan sepiring nasi.
B. Menyindir kepada siswi pintar yang tidak mau mengajari siswa lain.
C. Mengkritik pemerintah yang selalu mempersulit dengan adanya soal UAN.
D. Menyindir siswa yang malas belajar dan mengharapkan kebocoran soal UAN.
E. Mengkritik pemerintah yang tidak memerhatikan pelajar.
Penjelasan:
Makna tersirat (tersembunyi) pada anekdot bergambar di atas yang paling tepat adalah jawaban D karena siswa
pada gambar tersebut mengharapkan kebocoran soal UAN.
Jawaban D

Anda mungkin juga menyukai