Anda di halaman 1dari 6

SOAL ULANGAN HARIAN

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X


MATERI: “TEKS ANEKDOT”

~SOAL PILIHAN GANDA~


1. Perhatikan teks anekdot berikut!
Sakit Gigi

(1) Sudah beberapa hari ini Gus Dur sakit gigi, cenat cenut. (2) Dibuat duduk sakit,
berbicara sakit, mendengarkan musik Beethoven juga masih sakit.
(3) “Siapa bilang sakit hati lebih berat daripada sakit gigi,” kata Gus Dur kepada seorang
stafnya, mengutip lirik lagu dangdut.
(4) “Lha kan iya lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, Gus?”
(5) “Lebih baik sakit hati saja,” kata Gus Dur.
(6) “Lha kenapa, Gus?”
(7) “Saya ini lagi sakit gigi!” kata Gus Dur agak berteriak.
(8) Staf Gus Dur tak berani bertanya lagi.

Struktur krisis (bagian yang menunjukkan kritik) pada teks di atas ditunjukkan oleh kalimat
nomor….
a. (1), (2), dan (3)
b. (2), (3) dan (4)
c. (3), (4) dan (5)
d. (4), (5) dan (6)
e. (6), (7) dan (8)

2. Perhatikan teks anekdot berikut!


Salim : “Budi, kita makan dulu ya di warung sate itu. Satenya enak, tempatnya
bersih lagi.”
Budi : “Ayo, saya juga sudah lapar.”
Pelayan : “Selamat datang Bapak-bapak di warung sate kami.”
Salim : “Saya pesan kambing satu, minumnya es teh. Budi kamu kambing atau
ayam?”
Budi : ……..

Kalimat yang tepat untuk melengkapi struktur reaksi pada teks rumpang di atas adalah….
a. “Saya kambing saja. Sama dengan pesananmu.”
b. “Saya pesan sate ayam. Selera saya beda denganmu.”
c. “Saya tidak mau pesan. Saya tidak suka sate kambing.”
d. “Saya tidak suka keduanya. Saya tidak jadi makan saja!”
e. “Saya manusia Lim. Saya bukan kambing atau ayam. Dari dulu saya manusia. Kamu
menghina ya Lim.”
3. Perhatikan teks anekdot berikut!
Ojek : “Pak Suti ya, saya ojek yang Bapak pesan melalui aplikasi gawai.”
Penumpang : “O...ya. Saya Suti yang pesan ojek. Saya mau pergi ke Pasar
Kotagede.”
Ojek : “Iya Pak, saya siap mengantar Bapak.”
(Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di Pasar Kotagede)
“Sudah sampai, Pak.”
Penumpang : “Oke, terimakasih. Biayanya berapa?”
Ojek : “Semuanya Rp30.000, Pak.”
Penumpang : “Ini saya bayar Rp15.000.”
Ojek : “Lho kok Rp15.000? Ini masih kurang Pak.”
Penumpang : “Tadi motornya dinaiki berdua, kamu dan aku. Jadi aku ya bayarnya
setengah saja, yang setengah kamu ya.”

Struktur teks anekdot yang tidak terdapat pada teks di atas adalah bagian….
a. Krisis dan Reaksi
b. Koda dan Krisis
c. Orientasi dan Koda
d. Abstraksi dan Koda
e. Abstraksi dan Orientasi

4. Perhatikan teks anekdot berikut!


Suatu hari Nasrudin bertemu dengan Imron. Lalu, mereka memutuskan untuk
bermain catur.
“Aneh dengan negeri ini, sedikit-sedikit tawuran, ricuh, sudah panas kali ya negeri
kita!”
Imron diam saja sambil memindahkan pion kuda.
“Seharusnya negeri kita punya pendingin, orang-orang bijaksana yang kepala dingin
semua.”
Imron tiba-tiba berkata, “Di negara kita orang berkepala dingin sedikit Din, yang
berdarah dingin yang banyak!”

Kritik yang disampaikan pada teks anekdot di atas adalah….


a. Sebagai teman, kita harus selalu rukun.
b. Negeri kita sudah panas karena banyak tawuran dan ricuh, butuh pendingin.
c. Orang yang berdarah dingin sangat dibutuhkan oleh negeri ini.
d. Cara menghilangkan penat adalah dengan bermain catur bersama teman.
e. Orang yang berkepala dingin sangat dibutuhkan untuk membangun negeri agar lebih
baik.
5. Perhatikan teks anekdot berikut!
Matahari memancarkan sinarnya ke bumi sekaligus sebagai sumber cahaya. Bintang
pun iri terhadapnya.
“Mengapa sinarmu begitu terang? Ajarkan aku agar bisa sepertimu!” kata bintang
kepadanya.

Matahari pun tersenyum menjawabnya, “Bintang, jika kau ingin sepertiku,


kumpulkanlah emas, batu bara, dan minyak sebanyak-banyaknya dari bumi karena benda
itulah sumber cahayaku!”
Kemudian, bintang pun pergi dan mulai mengerahkan rakyatnya untuk menggali
emas, batu bara, dan minyak sebagai sumber cahaya.

Judul yang tepat untuk melengkapi teks anekdot di atas adalah….


a. Sifat yang Merugikan Orang Lain
b. Sinar Matahari yang Menyinari Bumi
c. Tambang Emas dan Batu Bara
d. Bintang Iri pada Matahari
e. Matahari dan Bintang

6. Perhatikan penggalan teks anekdot berikut!



“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin.
Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia angkat topi dan
memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari
keledai membaca?”

Unsur kebahasaan yang ditunjukkan oleh kalimat yang bergaris bawah pada penggalan teks
anekdot di atas adalah….
a. Kalimat retoris
b. Kalimat perintah
c. Konjungsi hubungan waktu
d. Konjungsi sebab-akibat
e. Kalimat yang menyatakan masa lalu

7. Perhatikan penggalan teks anekdot berikut!



“Pak bisa nggak sih kalau membuang sampah tidak sembarangan? Ini saya susah
bersihinnya!” Kata petugas kebersihan dengan perasaan kesal.
“Jadi gini Pak, saya ini pemain basket. Saya tadi sedang mencoba latihan dengan
melempar sampah ke tong sampah yang ada di sebelah sana.” Pria itu beralasan sambil
menunjuk tong sampah yang ada di sebrang jalan.
Akhirnya petugas kebersihan meninggalkan pria itu sambil bergumam dalam hatinya,
“Ada-ada saja. Dasar manusia zaman sekarang, tambah aneh saja kelakuannya.”
Kata kerja aksi dalam penggalan teks anekdot di atas ditunjukkan pada kalimat….
a. Ada-ada saja.
b. Jadi gini Pak, saya ini pemain basket.
c. Kata petugas kebersihan dengan perasaan kesal.
d. Pak bisa nggak sih kalau membuang sampah tidak sembarangan?
e. Dasar manusia zaman sekarang, tambah aneh saja kelakuannya.

8. Perhatikan penggalan teks anekdot berikut!


”Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain!” Ungkap Tono.

Unsur kebahasaan yang ditunjukkan oleh kalimat yang bergaris bawah pada penggalan teks
anekdot di atas adalah….
a. Kalimat seru
b. Kalimat perintah
c. Konjungsi hubungan waktu
d. Konjungsi sebab-akibat
e. Kalimat yang menyatakan masa lalu

9. Perhatikan teks anekdot berikut!


Cerita Lucu di Pengadilan

Pada pagi yang cerah, di kantor pengadilan Sukadana, terjadi introgasi oleh hakim
terhadap tersangka.
Hakim : "Anda kenal dengan tersangka?"
Saksi : "Tidak, Pak!"
Hakim : (mengulang)"Anda tidak kenal dengan orang ini? Lalu, kenapa Anda
dipanggil jadi saksi!"
Saksi : "Kalau sama dia kenal, namanya Kadir, bukan Tersangka."
Hakim : (mulai jengkel)"Jadi, Anda kenal dengan Saudara Kadir?"
Saksi : "Tidak, Pak."
Hakim : (geram)"Lhoo… Tadi katanya kenal?"
Saksi : "Sama Kadir kenal, sama saudaranya tidak."
Hakim : "GRRRRR!"

Konjungsi hubungan waktu pada teks anekdot di atas ditunjukkan dengan kata….
a. Di
b. Lalu
c. Oleh
d. Jadi
e. Dengan
10. Perhatikan teks anekdot berikut!
Pelanggan mengirimkan pesanan ke distributor untuk sejumlah barang dengan nilai
uang yang sangat banyak. Distributor memperhatikan bahwa tagihan sebelumnya belum
dibayar. Ia memerintahkan kepada manajer bagian penagihan untuk mengirimkan tagihan
secara tertulis.
"Kami tidak bisa mengirimkan barang untuk Anda, sampai Anda membayar tagihan
pada pesanan yang terakhir." Hari berikutnya manajer bagian penagihan menerima email
balasan, "Tolong batalkan pesanan karena kami tidak bisa menunggu selama itu."

Konjungsi sebab-akibat (kausalitas) dalam teks anekdot di atas ditunjukkan pada….


a. Distributor memperhatikan bahwa tagihan sebelumnya belum dibayar.
b. Tolong batalkan pesanan karena kami tidak bisa menunggu selama itu.
c. Ia memerintahkan kepada manajer bagian penagihan untuk mengirimkan tagihan secara
tertulis.
d. Pelanggan mengirimkan pesanan ke distributor untuk sejumlah barang dengan nilai uang
yang sangat banyak.
e. Kami tidak bisa mengirimkan barang untuk Anda, sampai Anda membayar tagihan pada
pesanan yang terakhir.

~SOAL URAIAN~
11. Perhatikan gambar berikut!

(a) (b)

Dari kedua gambar di atas, pilihlah salah satu gambar. Lalu, kembangkanlah ceritanya
menjadi sebuah teks anekdot yang utuh!
12. Perhatikan teks anekdot berikut!
salah kaprah

imron seorang pelajar smk sedang mencetakkan foto dari kamera digitalnya ditoko.
imron : mbak saya akan mencetakkan foto ukuran 3x4.
pekerja toko : iya mas segera saya cetak. jawab operator mesin cetak foto.
imron : mbak-mbak, 3x4 berapa? tanya Imron.
pekerja toko : 3x4 seribu lima ratus, mas. jawabnya.
imron : lho 3x4 kan jumlahnya 12, mbak. Bukan 1.500.

Perbaikilah kesalahan penulisan teks anekdot di atas sehingga menjadi sebuah tekas anekdot
yang tepat!

Anda mungkin juga menyukai