Anda di halaman 1dari 5

ANTARA PECINTA, PEJUANG DAN PENJUAL TELUR

Pecinta :
Saya akan membacakan puisi berjudul “CINTAKU TERHALANG OLEH GERBANG ITU”
untuk temanku yang manis

Pejuang :
Aku akan membacakan puisi perjuangan berjudul “LEBIH BAIK MERDEKA DARI PADA
TIDAK MERDEKA”.

Penjual Telur :
Dan saya akan membacakan puisi nasib penjual telur berjudul “AKU PENJUAL TELUR”
buat adikku yang suka makan telur.

Pecinta :
Mahabah ini terhalang oleh gerbang itu. Aku sangat ingin bertemu…..

Pejuang :
Granat dan mortir berdesingan membakar perkampungan
Tak pernah kukenal istilah takut
Walaupun lawan banyaknya seribu kali
Pedang di kanan belati di kiri, berselimpang ……………………….

Penjual Telur :
Telur mas telur ….!
Kubawa keliling kampung setiap hari,demi sesuap nasi.
Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua kujual
Telur ayam, telur bebek, maupun telur …………..
Pecinta: Busuk, semua itu busuk. Gerbang itu telah menghalangi semua jalan ini. Hatiku
pun berbisik……

Pejuang :
Merdeka…!
Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
MERDEKA….!
Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan kata ………….

Penjual Telur :
Teluuuuuur…..teluuuuuur…..!
Begitu aku menjajakan telur setiap hari
Hujan dan panas tak menjadi rintangan
Satu-satu telur kuelus sambil berkata lirih, ayamku …………..

Pecinta :
Kau membuatku malu. Perasaan ini semakin menggebu-gebu. Sehinggaku bermimpi
masuk kedalam…..

Pejuang :
Teng berlapis baja milik Belanda
Harus kita hancurkan
Terlalu lama kita dijajah
Terlalu lama kita disiksa
Mulai detik ini aku harus …………..

Penjual Telur :
Bertelur sebanyak-banyaknya
Kau telah berjasa
Kadang kuperiksa ayam-ayamku
Aku ingin mengetahui bagaimana telur dapat keluar
Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan ……………

Pecinta :
Kuperhatikan gerbang itu dengan seksama. Seakan akan terbakar api neraka….

Pejuang :
Didorong oleh seluruh rakyat Indonesia
Dengan semangat perjuangan yang membara
Aku berada di barisan paling depan
Dengan senapan di tangan semua musuh kutembak ………………..

Penjual :
Plung…… plung……
Keluar telurnya
Kuambil satu per satu dan kusimpan di ……………………

Pecinta :
Bola matamu ingin kuculek. Karna rasanya aku ingin….

Pejuang :
Membunuh…
Mereka yang menyerang dari jauh
Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Aku berteriak sambil mengangkat tinggi-tinggi ……………………

Penjual Telur :
Telurku…
Sekarang aku dalam keadaan sedih
Merenungi nasib ayamku yang sedang ………………..

Pecinta :
Nongkrong diatas gerbang. Rasanya aku ingin menjebol gerbang dengan….

Pejuang :
Senapan mesin yang panas…
Sepanas darahku
Kembali kusambut serangan yang datang
Dengan peluru-peluru yang sudah ……………….

Penjual :
Membusuk…
Tidak laku dijual lagi
Oh telurku……. Oh ayamku…………..

Pecinta :
Kuingin sekali bertemu denganmu. Hati rasanya ragu untuk melewati gerbang itu. Karna ku
akan….

Pejuang :
Terjang lalu hancurkan…………………..

Penjual Telur :
Telurku……… telurku……………….
Pecinta :
Akan kufikirkan bagaimana gerbang itu bisa hancur. Aku akan….

Pejuang :
Merobek-robek terus
Lemparkan semua yang kita punya
Sambil mengucapkan………………

Penjual Telur :
Teluuuuuuuur……… teluuuuuuuur……………

Pecinta :
Mahabahku…..

Pejuang :
Kutusuk kau sampai mati !
Aku masih punya banyak …………………..

Penjual Telur :
Telur dan ayamku…………………..
Pecinta :
Aku tetap ingin bertermu….
Pejuang :
Sampai darah penghabisan hingga akhirnya…………………
Penjual Telur :
Bertelur lagi
Dan telur ayamku adalah telur ……………………….
Pecinta :
Mahabahku, gerbang itu memisahkan kitaa……

Anda mungkin juga menyukai