Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Gas Turbine Power Plant”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Tiesyah Mainur Aini


NPM : 062040410419
Kelas : 4 EGD

Dosen Pembimbing : Ahmad Zikri, S.T., M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Turbine Gas

Sejarah turbin Gas Prinsip konversi energy dalam turbin sudah


lama diketahui. Kira- kira 130 tahun sebelum masehi prinsip
turbin reaksi sudah ditemukan oleh ilmuwan Mesir kuno (
Alexandria ) bernama Hero. alat tersebut dinamakan Aeolipile.
Aeolipile yaitu bejana yang diisi dengan air dan bejana tersebut
dihubungkan dengan bejana sperical yang bebas bergerak melalui
penopang pipa, bila bejana air dipanaskan maka uap akan
mengalir melalui pipa penyangga dan masuk ke bejana sperical
dan memancar melalui dua buah nozzle, pancaran tersebut
menghasilkan gaya dorong dan timbul reaksi gaya gerak sperical
berputar dengan arah yang berlawanan.

prinsip turbin impuls oleh Giovanni Branca pada tahun 1962.


Pada dasarnya proses konversi energy dalam turbin merupakan
proses ekspans, yaitu proses penurunan tekanan. Pada turbin
reaksi proses ekspansi tersebut terjadi baik dalam sudu-sudu tetap
(pengarah) yang terpasang pada rumah turbin yang tidak
berputar, maupun dalam sudu- sudu gerak yang terpasang pada
roda turbin yang berputar. Sedangkan pada turbin impuls
proses ekspansi hanya terjadi pada sudu-sudu tetap saja.
jadi boleh dikatakan bahwa turbin diketemukan lebih dahulu.
daripada mesin torak. Perkembangannya memang lamban, karena
pengetahuan tentang material dan aerotermodinamika belum
memadai. Selanjutnya prinsip system turbin gas yang terdiri dari
kompresor, ruang bakar (pembakaran kontinyu pada tekanan
konstan) dan turbin (impuls) yang banyak digunakan sekarang
oleh John Barber (Nuneaton, Inggris) pada tahun 1791.

Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas


sebagai fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik berupa putaran yang
menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian
turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian
turbin yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar
poros daya yang menggerakkan beban (generator listrik, pompa,
kompresor atau yang lainnya). Turbin gas adalah motor bakar
yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor, ruang
bakar, dan. system ini dapat berfungsi sebagai pembangkit gas
ataupun menghasilkan daya poros. Ciri utama turbin gas adalah
kompak, ringan, dan mampu menghasilkan daya tinggiserta bebas
getaran. Dengan demikian mudah pemasangannya dan tidak
memerlukan pondasi kuat.

1.1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dalam proses kerjanya
sering digabungkan dengan PLTU atau Pembangkit Listrik
Tenaga Uap. Panas yang dihasilkan dari gas buang PLTG
digunakan untuk memanaskan fluida dan menghasilkan uap yang
dimanfaatkan oleh sistem kerja PLTU.
Oleh sebab itu, tak heran jika ada pula yang menyebut kedua
pembangkit listrik ini sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap atau PLTGU. Secara sederhana, pengertian Pembangkit
Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah pembangkit yang
mengubah energi panas hasil dari pembakaran menjadi energi
listrik menggunakan bahan bakar gas.

1.1.3 Sejarah PLTG


Tenaga Gas masih berkaitan dengan siklus dasar turbin uap
atau disebut dengan Siklus Brayton. Pada tahun 1870, seorang
insinyur dari Boston bernama George Brayton menemukan cikal
bakal dari PLTGU. Ia menggunakan prinsip proses kompresi dan
ekspansi yang terjadi pada alat permesinan untuk menghasilkan
putaran guna menggerakkan turbin gas.
Turbin gas berhasil dijalankan pertama kali pada pameran
nasional Swiss, yaitu Swiss National Exhibition di Zurich pada
1939. Turbin gas yang dibangun antara tahun 1940-1950
memiliki efisiensi rendah atau sekitar 17%. Oleh karena efisiensi
kompresor yang rendah dan suhu masuk turbin yang belum
mencukupi, mulai dibuatlah pembangkit listrik yang output-nya
lebih tinggi.
Melalui efisiensi tinggi serta biaya produksi yang lebih rendah,
pembangkit listrik tenaga turbin gas lebih diminati daripada
PLTU yang berbahan bakar fosil. Diperkirakan lebih dari separuh
pembangkit daya turbin gas atau kombinasi turbin uap (combined
cycle) akan dipasang di masa mendatang.
Awal tahun 1990, General Electric menjual turbin gas yang
memiliki ciri perbandingan tekanan sebesar 13,5 dan
memproduksi daya bersih sebesar 135,7 Mega Watt. Efisiensi
termalnya 33% dengan pengoperasian mandiri dan sederhana
(simple cycle operation).
Versi turbin gas terbaru dari General Electric merupakan sebuah
turbin bersuhu masuk 1425 derajat C (2600 derajat F) yang
mampu menghasilkan daya sebanyak 282 Mega Watt. Efisiensi
termal turbin ini mencapai 39,5% pada operasi sendiri.
1.1.4 Kelebihan PLTG

• Kemampuan PLTG yang cepat dalam proses start up hingga ke


beban penuh membuatnya dapat diatur secara cepat tanpa
adanya risiko gangguan kekurangan daya.
• Efisiensi tinggi sehingga biaya operasionalnya menjadi lebih
terjangkau.
• Konsumsi energi lebih hemat. Saat ini harga gas dunia juga
dinilai masih rendah dibanding sumber energi lainnya.
• Proses pembangunannya lebih cepat dibandingkan pembangkit
listrik lain, terutama pembangkit yang menggunakan energi
fosil.
• Fleksibilitas tinggi sehingga beban dapat dinaikkan maupun
diturunkan sesuai kebutuhan.
• Konstruksi pembangunan PLTG lebih sederhana dan tidak
begitu membutuhkan lahan luas.
• Sisa pembakaran dari PLTG dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi panas untuk memanaskan uap.
• Investasi pembangunan infrastruktur lebih murah jika
dibandingkan PLTS atau PLTU.
• Membantu menaikkan rasio elektrifikasi di beberapa provinsi
yang ada di Indonesia. Misalnya di Gorontalo, dibangunnya
PLTG diharapkan dapat meningkatkan rasio tersebut hingga
84,43%. Dengan demikian diharapkan kegiatan di berbagai
sektor akan mengalami peningkatan, meliputi sektor
perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
1.1.5 Kekurangan

• Jangka waktu penggunaan PLTG cenderung lebih singkat.


Meski biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan lebih
terjangkau, tetapi masa pakainya tidak seperti jenis pembangkit
listrik lainnya.
• Kemampuan dayanya masih dipengaruhi kondisi alam
sekitarnya. Misalnya saat cuaca terik, pembangkit listrik ini
hanya mampu bekerja sebesar optimal 95%.
• Ketika udara berkabut, kemampuan kerjanya menjadi tidak
maksimal. Sebab udara yang masuk ke kompresor mengandung
air.
• Kapasitas terbesar PLTG saat ini hanya 200 Mega Watt dalam
satu plant.
• Apabila harga gas dunia melejit, otomatis biaya produksi dari
PLTG akan meningkat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses dari pembangkitan listrik tenaga gas?

2. Apa saja fungsi alat-alat yang digunakan pada simulasi proses

Dalam pembangkitan listrik tenaga gas?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui simulasi proses pembangkitan listrik tenaga gas

menggunakan software Aspen Hysys

2. Mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan pada simulasi proses

Pembangkitan listrik tenaga gas


2. SIMULASI PROSES

2.1 Gambar Simulasi Proses Hysys


2.2 Data Table
3. PERALATAN DALAM PROSES
Ada beberapa alat yang digunakan dalam simulasi proses ini, antara lain :

3.1 Kompressor
Berfungsi sebagai penghisap udara yang akan di kompresikan
hingga tekanan dan temperatur tertentu. Kemudian udara tersebut dikirim menuju
ruang pembakaran.

3.2 Mixer
Mengaduk bahan atau komponen yang digunakan dalam proses
yang berlangsung
3.3 Gibbs Reaktor
berfungsi sebagai tempat pembakaran antara bahan bakar dan
udara. Proses pembakaran ini menghasilkan energi panas yang kemudian
energi panas tersebut disalurkan menuju turbin.

3.4 Ekspander
Berfungsi untuk menurunkan temperature dari gas yang
diekspansi. Turbin berputar menggunakan gas yang dihasilkan dari proses
pembakaran.
4. DESKRIPSI PROSES
Proses Pembangkitan Listrik dengan Turbin Gas ini sendiri adalah
pereaksian udara dengan bahan bakar.
Dimana, bahan bakar yang kita gunakan adalah gas. Pada proses ini
digunakan gas Methane (CH4).
Udara yang tersedia pada kondisi ambien dengan tekanan 1 bar dan
temperature sebesar 25 °C.
Fuel disimulasikan dengan gas methane pada temperature ambien 25 °C
dengan tekanan 3 bar dan molar flow 1000 kgmole/h.
Target temperature hot gas adalah 700 °C.
Komponen yang digunakan adalah Oksigen (O2), Nitrogen (N2), Methane
(CH4), Karbon Dioksida (CO2) dan Air (HO2).
Fluid Packages yang digunakan adalah Peng-Robinson.
Reaktor yang digunakan adalah reactor gibbs, jadi tidak perlu
mengspesifikasi reaksi yang terjadi. Karena reactor gibbs akan langsung
berjalan dengan prinsip nya, yaitu semua reaktan akan menjadi produk.

Udara dan bahan bakar atau fuel and combustion air akan kita campurkan
terlebih dahulu didalam mixer, lalu akan kita reaksikan didalam reactor
atau gibbs reactor.
Ketika udara dan bahan bakar bereaksi maka akan terjadi reaksi
pembakaran sempurna dan menghasilkan CO2 dan H2O yang mana itu
adalah Hot Gass.
Karna eksotermik maka pasti akan menghasilkan gas dengan suhu yang
tinggi.
Lalu gas dengan suhu yang tinggi tersebut akan kita ekspansi dengan
menggunakan turbin gas. Ketika ekspansi, maka tekanan akan turun
kemudian volume dan kecepatan aliran akan meningkat atau bertambah.
Kecepatan itulah yang akan digunakan untuk memutar sudu atau blade
pada turbin sehingga mengubah energi panas menjadi energi mekanik dan
generator akan mengubah energi mekanik menjadi energi elektrik (listrik).
Sementara gas dengan suhu yang relative dingin atau suhu dan tekanan
yang lebih rendah akan dibuang ke lingkungan sebagai flue gas.
5. KESIMPULAN
Jadi dari proses tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja.
2. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik
berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit yang
mengubah energi panas hasil dari pembakaran menjadi energi listrik
menggunakan bahan bakar gas.
4. Komponen yang digunakan dalam proses ini adalah Oksigen (O2),
Nitrogen (N2), Methane (CH4), Karbon Dioksida (CO2) dan Air (HO2).
5. Reactor gibbs adalah reactor yang berjalan dengan prinsip nya, yaitu
semua reaktan akan menjadi produk.
6. Fuel and combustion air akan di campurkan terlebih dahulu didalam
mixer, lalu akan kita reaksikan didalam reactor atau gibbs reactor.
7. Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O yang mana itu
adalah Hot Gass. Dan menghasilkan gas dengan suhu yang tinggi.
8. Ekspansi akan menyebabkan tekanan turun kemudian volume dan
kecepatan aliran akan meningkat atau bertambah
9. Turbin sehingga mengubah energi panas menjadi energi mekanik dan
generator akan mengubah energi mekanik menjadi energi elektrik

Anda mungkin juga menyukai