Anda di halaman 1dari 6

DEMIK

a. Teks Akademik Memiliki Kalimat Sederhana


Salah satu ciri teks akademik adalah teks akademik bersifat sederhana dalam struktur
kalimat. Terdapat dua jenis kalimat, yaitu sebagai berikut.
1. Kalimat Simplek, yaitu kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa. Contoh
kalimat simplek di dalam teks artikel jurnal:
• George Kahin mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat.
• Pancasila menjadi pedoman kehidupan bersama dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Contoh kalimat di atas mengandung satu aksi atau peristiwa yang terdiri dari subjek,
predikat, objek, dan keterangan. Pancasila merupakan subjek, menjadi adalah predikat,
pedoman kehidupan bersama menjadi objek, dan dalam kehidupan bangsa Indonesia
merupakan keterangan.
2. Kalimat Kompleks, kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa dan
dapat
dinyatakan dengan hubungan parataktik (dan, kemudian, lalu) atau hipotaktik (konjungsi–
apabila, karena, ketika, agar). Contoh kalimat kompleks di dalam teks artikel jurnal:
• Semangat inilah yang memberikan contoh kepada kita sebagai warga negara Indonesia
yang hidup di era modern agar semua warga negara tetap memiliki semangat yang tinggi
sebagai cerminan bangsa yang berkepribadian kuat.
Contoh kalimat di atas merupakan kalimat kompleks hipotaktik yang ditandai dengan
adanya konjungsi agar yang menyatakan hubungan tujuan (final).
b. Teks Akademik Bersifat Padat
Informasi pada teks akademik dapat dipadatkan melalui nominalisasi. Contoh kalimat
yang mengalami pemadatan melalui nominalisasi di dalam teks artikel jurnal:
• Gambaran mengenai revolusi dan gerakan nasionalis Indonesia dengan
menunjukkan
keyakinan yang besar bahwa negara ini mampu mengatasi segala rintangan yang dihadapi.
Kata revolusi pada contoh kalimat di atas sesungguhnya merupakan pemadatan informasi
dari suatu perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok
kehidupan. Apabila kata revolusi diungkapkan dengan pengertian tersebut, maka akan
dibutuhkan penulisan sejumlah kata, sedangkan pengertian tersebut dapat diungkapkan
dengan
hanya satu kata, yaitu revolusi.
Nama : Redhita Yudo Berliana
NIM : 1519622048

Anggota Kelompok :
- Syifa Ayu Talitha Maulidhia ( 1519622007 )
- Nadya Faiza Shalekha ( 1519622003)
- Titasari Pratiwi (1519622036)
- Redhita Yudo Berliana (15196220480

Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun


Kepribadian Masyarakat Indonesia
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran nilai-nilai Pancasila dalam
membangun kepribadian masyarakat Indonesia. Membangun dan membangkitkan sumber
daya manusia yang berkepribadian Pancasila dilakukan secara bersama dengan lebih damai,
saling menghargai, menghormati, memahami satu budaya dengan budaya yang lain,
menyayangi sesama, menciptakan kekerabatan dan kekeluargaan. Penelitian ini adalah
review literature dengan mengumpulkan berbagai sumber informasi dan fakta dari beberapa
literatur dan dokumen yang terkait langsung dengan pembahasan. Hasil penelitian iini
Pancasila telah memberikan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat ditengah-tengah
perubahan kehidupan masyarakat dalam era globalisasi, Pancasila memberikan kekuatan
untuk mengantarkan bangsa Indonesia menuju era kejayaan sebagai bangsa yang bermartabat
dalam peradaban. Pancasila mampu sebagai pilar kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik,
budaya, dan pertahanan keamanan diarahkan untuk menuju Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang memiliki diri pribadi Pancasila yang mewujudkan Indonesia yang maju dan
religius.
Kata Kunci: Indonesia, kepribadian bangsa, nilai-nilai Pancasila

CIRI-CIRI TEKS AKADEMIK


A. Teks Akademik Memiliki Kalimat Sederhana
Salah satu ciri teks akademik adalah teks akademik bersifat sederhana dalam struktur
kalimat. Terdapat dua jenis kalimat, yaitu sebagai berikut.

1. Kalimat Simplek, yaitu kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa.
Contoh
kalimat simplek di dalam teks artikel jurnal:
• Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat.
• Pancasila menjadi pedoman kehidupan bersama dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
Contoh kalimat di atas mengandung satu aksi atau peristiwa yang terdiri dari
subjek, predikat, objek, dan keterangan. Pancasila merupakan subjek, menjadi
adalah predikat, pedoman kehidupan bersama menjadi objek, dan dalam
kehidupan bangsa Indonesia merupakan keterangan.

2. Kalimat Kompleks, kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa dan
dapat dinyatakan dengan hubungan parataktik (dan, kemudian, lalu) atau hipotaktik
(konjungsi–apabila, karena, ketika, agar). Contoh kalimat kompleks di dalam teks
artikel jurnal:
 Semangat inilah yang memberikan contoh kepada kita sebagai warga negara
Indonesia
yang hidup di era modern agar semua warga negara tetap memiliki semangat yang
tinggi
sebagai cerminan bangsa yang berkepribadian kuat.
Contoh kalimat di atas merupakan kalimat kompleks hipotaktik yang ditandai dengan
adanya konjungsi agar yang menyatakan hubungan tujuan (final).

B. Teks Akademik Bersifat Padat


Informasi pada teks akademik dapat dipadatkan melalui nominalisasi. Contoh kalimat
yang mengalami pemadatan melalui nominalisasi di dalam teks artikel jurnal:
 Gambaran mengenai revolusi dan gerakan nasionalis Indonesia dengan
menunjukkan keyakinan yang besar bahwa negara ini mampu mengatasi
segala rintangan yang dihadapi.
Kata revolusi pada contoh kalimat di atas sesungguhnya merupakan pemadatan informasi
dari suatu perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-
pokok kehidupan. Apabila kata revolusi diungkapkan dengan pengertian tersebut,
maka akan
dibutuhkan penulisan sejumlah kata, sedangkan pengertian tersebut dapat diungkapkan
dengan hanya satu kata, yaitu revolusi.

c. Teks Akademik Padat Kata-kata Leksikal


Teks akademik mengandung lebih banyak kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-
predikator, adjektiva, dan adverbia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata
sandang,
preposisi, dan sebagainya). Contoh kalimat yang memiliki leksis yang padat pada teks artikel
jurnal:
• Mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta
menumbuhkan
suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggungjawab,
tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan
untuk menerima pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia
dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa.
Kata yang dicetak tebal merupakan kata struktural, sedangkan kata yang tidak dicetak
tebal merupakan kata leksikal. Dengan demikian, dapat dilihat dari contoh di atas
bahwa
kandungan kata leksikal dalam teks akademik lebih besar daripada kandungan kata struktural
sehingga dari segi kepadatan leksikal teks tersebut mempunyai ciri keilmiahan.
d. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi
Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan
lebih ringkas dan padat (Martin, 1991). Pengertian nominalisasi adalah penggunaan verba
(kata
kerja) atau adjektiva (kata sifat) sebagai nomina (kata benda), dengan atau tanpa perubahan
morfologis (Wikipedia, 2020). Contoh nominalisasi pada artiker jurnal:
• Kehidupan dan perkembangan dunia global saat ini terutama bagi Indonesia perlu
pelaksanaan secara nyata normaetik untuk kehidupan bernegara sangat penting untuk
diterapkan secara berkesinambungan agar terwujud kehidupan bersama yang lebih
tenteram dan damai.
• Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan kejujuran, amanah,
keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu,
tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa.
Kata perkembangan, pelaksanaan, dan kehidupan merupakan nominalisasi dari verba
mengembangkan, melaksanakan, dan hidup, sehingga informasi dapat terpadatkan. Kata
kejujuran, kemandirian, dan kehormatan merupakan nominalisasi dari adjektiva jujur,
mandiri, dan hormat.
e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Bentuk Pasif (Kalimat)
C. Teks Akademik Padat Kata-kata Leksikal
Teks akademik mengandung lebih banyak kata leksikal atau kata isi (nomina,
verba-predikator, adjektiva, dan adverbia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi,
kata sandang, preposisi, dan sebagainya). Contoh kalimat yang memiliki leksis yang
padat pada teks artikel jurnal:
 Mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta
menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan
keterbukaan, rasa bertanggungjawab, tanggap akan aspirasi rakyat,
menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima
pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa.
Kata yang dicetak tebal merupakan kata struktural, sedangkan kata yang tidak dicetak
tebal merupakan kata leksikal. Dengan demikian, dapat dilihat dari contoh di atas
bahwa kandungan kata leksikal dalam teks akademik lebih besar daripada kandungan
kata struktural sehingga dari segi kepadatan leksikal teks tersebut mempunyai ciri
keilmiahan.

D. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi


Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan
lebih ringkas dan padat (Martin, 1991). Pengertian nominalisasi adalah penggunaan
verba (kata kerja) atau adjektiva (kata sifat) sebagai nomina (kata benda), dengan atau
tanpa perubahan morfologis (Wikipedia, 2020). Contoh nominalisasi pada artiker jurnal:
• Kehidupan dan perkembangan dunia global saat ini terutama bagi
Indonesia perlu pelaksanaan secara nyata normaetik untuk kehidupan
bernegara sangat penting untuk diterapkan secara berkesinambungan
agar terwujud kehidupan bersama yang lebih tenteram dan damai.
• Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan kejujuran,
amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap
toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri
sebagai warga bangsa.
Kata perkembangan, pelaksanaan, dan kehidupan merupakan nominalisasi dari verba
mengembangkan, melaksanakan, dan hidup, sehingga informasi dapat terpadatkan.
Kata kejujuran, kemandirian, dan kehormatan merupakan nominalisasi dari adjektiva
jujur, mandiri, dan hormat.

E. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Bentuk Pasif (Kalimat)


Kalimat pasif biasa digunakan pada teks akademik. Contoh kalimat pasif dalam artikel
jurnal:
• Nilai-nilai Pancasila harus tetap dibangun dan dibumikan di dalam aktivitas
masyarakat
Indonesia sehari-hari.
Kalimat di atas merupakan contoh dari kalimat pasif, ditunjukkan dari adanya kata pasif,
yaitu dibangun dan dibumikan. Kalimat di atas akan menjadi kalimat aktif jika
berbunyi
Aktivitas masyarakat Indonesia sehari-hari harus tetap membangun dan membumikan nilai-
nilai Pancasila. Perbedaanya berada pada imbuhan yang digunakan pada kata bangun
dan
bumi, yang dapat menentukan apakah kalimat tersebut termasuk dalam kalimat aktif atau
pasif.

ARTIKEL JURNAL YANG DIANALISIS


Moda, Muhammad Adha dan Erwin Susanto. (2020). Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam
Membangun Kepribadian Masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan
Keagamaan, 15(1), 122-125
Kalimat pasif biasa digunakan pada teks akademik. Contoh kalimat pasif dalam artikel
jurnal:
• Nilai-nilai Pancasila harus tetap dibangun dan dibumikan di dalam
aktivitas masyarakat Indonesia sehari-hari.
Kalimat di atas merupakan contoh dari kalimat pasif, ditunjukkan dari adanya kata pasif,
yaitu dibangun dan dibumikan. Kalimat di atas akan menjadi kalimat aktif jika
berbunyi Aktivitas masyarakat Indonesia sehari-hari harus tetap membangun dan
membumikan nilai-nilai Pancasila. Perbedaanya berada pada imbuhan yang
digunakan pada kata bangun dan bumi, yang dapat menentukan apakah kalimat
tersebut termasuk dalam kalimat aktif atau pasif.

ARTIKEL JURNAL YANG DIANALISIS


Moda, Muhammad Adha dan Erwin Susanto. (2020). Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam
Membangun Kepribadian Masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan
Keagamaan, 15(1), 122-125

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Mengapa Pancasila digunakan sebagai ideologi negara?


Jawaban:
Ideologi berarti ilmu pengetahuan dasar atau ajaran tentang gagasan dan buah pikiran.
Ideologi berkembang secara luas menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai
atau pemikiran yang dipegang oleh seorang atau sekelompok orang. Pancasila
sebagai ideologi berarti, Pancasila menjadi tata nilai yang digunakan sebagai acuan di
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ideologi Pancasila juga
disebut sebagai ideologi terbuka. Artinya, Pancasila bisa digunakan sebagai
pandangan hidup bangsa dengan menyesuaikan zaman.

2. Bagaimana peran pancasila bagi NKRI ?


Jawaban :
Pancasila mampu sebagai pilar kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, budaya,
dan pertahanan keamanan diarahkan untuk menuju Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang memiliki diri pribadi Pancasila yang mewujudkan Indonesia yang
maju dan religius.

3. Mengapa Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup rakyat Indonesia?


Jawaban :
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa digunakan untuk pedoman sikap
masyarakat Indonesia. Artinya, masyarakat Indonesia harus selalu menjiwai nilai-nilai
luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai tersebut sesuai dengan
kelima bunyi Pancasila

4. Apa Fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia Sebutkan 3?


Jawaban :
Sebagai pandangan hidup, Pancasila berfungsi:
- Mempererat, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan.
- Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
- Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila.

5. Apa pengaruh Pancasila dalam berbagai kehidupan masyarakat?


Jawaban :
Selain membangun, Pancasila juga merupakan suatu dasar yang mempersatukan
seluruh masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini, sehingga setiap orang
memiliki rasa toleransi dan saling menghormati. Hal ini dapat menciptakan kehidupan
yang rukun, damai, dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai