Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadya Faiza S.

NIM : 1519622003
Kelas : STI B

Nama Anggota Kelompok :


- Syifa Ayu Talitha Maulidhia ( 1519622007 )
- Nadya Faiza Shalekha ( 1519622003)
- Titasari Pratiwi (1519622036)
- Redhita Yudo Berliana (15196220480

Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun


Kepribadian Masyarakat Indonesia

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran nilai-nilai Pancasila dalam membangun
kepribadian masyarakat Indonesia. Membangun dan membangkitkan sumber daya manusia
yang berkepribadian Pancasila dilakukan secara bersama dengan lebih damai, saling
menghargai, menghormati, memahami satu budaya dengan budaya yang lain, menyayangi
sesama, menciptakan kekerabatan dan kekeluargaan. Penelitian ini adalah review literature
dengan mengumpulkan berbagai sumber informasi dan fakta dari beberapa literatur dan
dokumen yang terkait langsung dengan pembahasan. Hasil penelitian iini Pancasila telah
memberikan ikatan persatuan dan kesatuan yang kuat ditengah-tengah perubahan kehidupan
masyarakat dalam era globalisasi, Pancasila memberikan kekuatan untuk mengantarkan bangsa
Indonesia menuju era kejayaan sebagai bangsa yang bermartabat dalam peradaban. Pancasila
mampu sebagai pilar kehidupan seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan pertahanan
keamanan diarahkan untuk menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki diri
pribadi Pancasila yang mewujudkan Indonesia yang maju dan religius.
Kata Kunci: Indonesia, kepribadian bangsa, nilai-nilai Pancasila

CIRI-CIRI TEKS AKADEMIK


A. Teks Akademik Memiliki Kalimat Sederhana
Salah satu ciri teks akademik adalah teks akademik bersifat sederhana dalam struktur
kalimat. Terdapat dua jenis kalimat, yaitu sebagai berikut.

1. Kalimat Simplek, yaitu kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa.
Contoh
kalimat simplek di dalam teks artikel jurnal:
• Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat.
• Pancasila menjadi pedoman kehidupan bersama dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
Contoh kalimat di atas mengandung satu aksi atau peristiwa yang terdiri dari
subjek, predikat, objek, dan keterangan. Pancasila merupakan subjek, menjadi
adalah predikat, pedoman kehidupan bersama menjadi objek, dan dalam kehidupan
bangsa Indonesia merupakan keterangan.

2. Kalimat Kompleks, kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa dan
dapat dinyatakan dengan hubungan parataktik (dan, kemudian, lalu) atau hipotaktik
(konjungsi–apabila, karena, ketika, agar). Contoh kalimat kompleks di dalam teks
artikel jurnal:
• Semangat inilah yang memberikan contoh kepada kita sebagai warga negara
Indonesia
yang hidup di era modern agar semua warga negara tetap memiliki semangat yang
tinggi
sebagai cerminan bangsa yang berkepribadian kuat.
Contoh kalimat di atas merupakan kalimat kompleks hipotaktik yang ditandai dengan
adanya konjungsi agar yang menyatakan hubungan tujuan (final).

B. Teks Akademik Bersifat Padat


Informasi pada teks akademik dapat dipadatkan melalui nominalisasi. Contoh kalimat
yang mengalami pemadatan melalui nominalisasi di dalam teks artikel jurnal:
• Gambaran mengenai revolusi dan gerakan nasionalis Indonesia dengan
menunjukkan keyakinan yang besar bahwa negara ini mampu mengatasi segala
rintangan yang dihadapi.
Kata revolusi pada contoh kalimat di atas sesungguhnya merupakan pemadatan informasi
dari suatu perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-
pokok kehidupan. Apabila kata revolusi diungkapkan dengan pengertian tersebut,
maka akan
dibutuhkan penulisan sejumlah kata, sedangkan pengertian tersebut dapat diungkapkan
dengan hanya satu kata, yaitu revolusi.

C. Teks Akademik Padat Kata-kata Leksikal


Teks akademik mengandung lebih banyak kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-
predikator, adjektiva, dan adverbia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata
sandang, preposisi, dan sebagainya). Contoh kalimat yang memiliki leksis yang padat pada
teks artikel jurnal:
• Mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta
menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan
keterbukaan, rasa bertanggungjawab, tanggap akan aspirasi rakyat,
menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima
pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
keseimbangan hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa.
Kata yang dicetak tebal merupakan kata struktural, sedangkan kata yang tidak dicetak
tebal merupakan kata leksikal. Dengan demikian, dapat dilihat dari contoh di atas
bahwa kandungan kata leksikal dalam teks akademik lebih besar daripada kandungan kata
struktural sehingga dari segi kepadatan leksikal teks tersebut mempunyai ciri keilmiahan.

D. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi


Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan
lebih ringkas dan padat (Martin, 1991). Pengertian nominalisasi adalah penggunaan verba
(kata kerja) atau adjektiva (kata sifat) sebagai nomina (kata benda), dengan atau tanpa
perubahan morfologis (Wikipedia, 2020). Contoh nominalisasi pada artiker jurnal:
• Kehidupan dan perkembangan dunia global saat ini terutama bagi Indonesia
perlu pelaksanaan secara nyata normaetik untuk kehidupan bernegara sangat
penting untuk diterapkan secara berkesinambungan agar terwujud
kehidupan bersama yang lebih tenteram dan damai.
• Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan kejujuran,
amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap
toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri
sebagai warga bangsa.
Kata perkembangan, pelaksanaan, dan kehidupan merupakan nominalisasi dari verba
mengembangkan, melaksanakan, dan hidup, sehingga informasi dapat terpadatkan.
Kata kejujuran, kemandirian, dan kehormatan merupakan nominalisasi dari adjektiva
jujur, mandiri, dan hormat.

E. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Bentuk Pasif (Kalimat)


Kalimat pasif biasa digunakan pada teks akademik. Contoh kalimat pasif dalam artikel
jurnal:
• Nilai-nilai Pancasila harus tetap dibangun dan dibumikan di dalam aktivitas
masyarakat Indonesia sehari-hari.
Kalimat di atas merupakan contoh dari kalimat pasif, ditunjukkan dari adanya kata pasif,
yaitu dibangun dan dibumikan. Kalimat di atas akan menjadi kalimat aktif jika
berbunyi Aktivitas masyarakat Indonesia sehari-hari harus tetap membangun dan
membumikan nilai-nilai Pancasila. Perbedaanya berada pada imbuhan yang digunakan
pada kata bangun dan bumi, yang dapat menentukan apakah kalimat tersebut termasuk
dalam kalimat aktif atau pasif.

ARTIKEL JURNAL YANG DIANALISIS


Moda, Muhammad Adha dan Erwin Susanto. (2020). Kekuatan Nilai-nilai Pancasila dalam
Membangun Kepribadian Masyarakat Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan
Keagamaan, 15(1), 122-125

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Bagaimana cara melestarikan Pancasila melalui pendidikan ?
Jawab :
Dalam melaksanakan Pancasila, maka peranan pendidikan sangat penting, baik pendidikan di
sekolah (formal) maupun pendidikan di luar sekolah (non formal) yang terletak di dalam
keluarga dan lingkungan masyarakat.
2. Tuliskan Contoh menghayati nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab :
Contoh menghayati nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
i. Menjaga kerukunan hidup antar umat beragama,
ii. Merasakan penderitaan orang lain atau tenggang rasa
iii. Menjalin persatuan dan kesatuan,
iv. Menghormati pendapat orang lain, dan
v. Tidak membedakan si kaya dan si miskin.
3. Jelaskan arti penting pandangan hidup bagi bangsa Indonesia!

Jawab :

Arti penting pandangan hidup bagi bangsa indonesia adalah sebagai pegangan dan pedoman
hidup bagi seluruh rakyat indonesia, serta sebagai pemecah masalah-masalah politik agar tidak
menimbulkan perpecahan.

4. Sebutkan dua fungsi utama Pancasila. Jelaskan !


Jawab :
• Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi dari institusionalisasi
dan nilai-nilai yang dimiliki, yang diyakini kebenarannya, dan menimbulkan tekad
untuk mewujudkannya.
• Pancasila sebagai dasar negara yaitu sumber kaidah hukum konstitusional yang
mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsurnya, yaitu rakyat, wilayah,
dan pemerintah.
5. Sebutkan sifat Pancasila dan jelaskan !
Jawab :
• Ideologi tertutup yaitu ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan
tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial yang ditasbihkan sebagai kebenaran
yang tidak boleh dipersoalkan kembali melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang
sudah jadi dan harus dipatuhi.
• Ideologi terbuka, yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya
dinamika secara internal.

Anda mungkin juga menyukai