Anda di halaman 1dari 15

CRITIC JURNAL REVIEW

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

NAMAMAHASISWA : Pasran Sitanggang

NIM : 7213143001
DOSEN PENGAMPU :Nindya Ayu Pristanti
S.Pd,M.Pd
MATAKULIAH : Perkembangan Peserta Didik
KELAS/PRODI : A/Pendidikan bisnis

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2021
1

i|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan khadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah Critical Jurnal
Review yang berjudul Perkembangan Peserta Didik ini dengan baik. Saya mengucapkan
banyak terimakasih kepada ibu Nindy Ayu Pristanti S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang telah memberikan tugas ini sehingga saya
dapat belajar dan memahami isi jurnal dengan baik.Orang tua, yang senantiasa memberi saya
dukungan dalam perkuliahan baik dalam memberikan semangat maupun dana sehingga saya
dapat membuat makalah ini

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah CJR ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu saya sangat menantikan kritik maupun saran yang membangun
demi penyempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih

Samosir, 27 September 2021

Pasran Sitanggang

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan…............................................................................................................1

C. Manfaat Penulisan.............................................................................................................1

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL….................................................................................... 2

A. Identitas Jurnal........................................................................................................... 2

B. Ringkasan Jurnal.........................................................................................................3

BAB III PERBANDINGAN JURNAL..................................................................................... 7

BAB V PENUTUP.................................................................................................................15

A. Kesimpulan….................................................................................................................. 15

B. Saran................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 16

i|Page
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Critical Jurnal Review merupakan suatu tugas dimana mahasiswa dituntut untuk
mengkritik dan mengulas isi materi dari jurnal. Dalam membuat Critical Jurnal Review
diperlukan ulasan terhadap isi jurnal, yang ditinjau dari berbagai segi ulasan yang dilakukan
didasarkan pada argumentasi dan bukti yang dipertanggungjawabkan.

Untuk mengulas sebuah jurnal kita dapat memperolehnya melalui membaca terlebih
dahulu isi materi yang akan dikritik. Kali ini judul jurnal yang akan dikritik yaitu
“Perkembangan nilai, moral, dan sikap remaja”.

B. Tujuan

Adapun tujuan review ini adalah untuk mengetahui isi jurnal serta mengkritisinya.

C. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dengan adanya tugas ini yaitu menambah wawasan melalui kritikan jurnal,
mengetahui apa-apa saja isi jurnal.

i|Page
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL
Jurnal Utama
Judul Perkembangan Moral Pada Anak
Jurnal Bimbingan dan Konseling
Sumber Jurnal http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/download/148
3/1219
Volume Dan
Vol 1, No: 2 Hal: 104 - 109 Desember 2014
Tahun
ISSN 2355-8539
Penulis Laila Maharani
Tanggal Desember 2014

Jurnal Pembanding
Judul Kenakalan Remaja Dan Penanganannya
Jurnal Penelitian dan PPM
Sumber Jurnal http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/14393/6947
Volume Dan
Vol 4, No: 2 Hal: 129 - 389 Juli 2017
Tahun
ISSN 2442-448X
Penulis Dadan Sumara1, Sahadi Humaedi2, Budiarti Santoso
Tanggal Juli 2017

i|Page
A. RINGKASAN JURNAL

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau perkembangan moral pada anak. Pada sikap
dan perilaku moral tersirat nilai-nilai yang dianut berkaitan dengan nilai mengenai sesuatu
yang dikatakan baik dan benar, patut, dan seharusnya terjadi. Yang menjadi persoalannya
mengapa sikap perkembangan moral pada anak saat ini semakin memprihatinkan. Sebagian
besar diteruskan dari generasi ke generasi melalui proses pendidikan seumur hidup. Ada
nilai-nilai yang perlu dipertahankan, ada yang diasimilasikan ke arah kemajuan atau
perubahan progresif, tetapi ada juga yang berubah atau bergeser karena berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Model ini diharapkan menjadi satu mekanisme kita sebagai orang tua,
guru, maupun masyarakat perlu memahami perkembangan sikap moral agar dapat membantu
peserta didik mengembangkan sikap moral yang dikendaki, mendidik peserta didik menjadi
anak yang baik, dan bersikap moral secara baik dan benar.

Kata Kunci: Potensi, Kecerdasan spiritual, Kebermaknaan dan Kebahagiaan hakiki, SDM
berkualitas, Bimbingan, Anak usia dini.

PENDAHULUAN

Pengertian Moral, Sikap dan Nilai Moral berasal dari kata latin “mores” yang berarti
tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku sikap moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode
moral kelompok sosial, yang dikembangakan oleh konsep moral. Yang dimaksud dengan
konsep moral ialah peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu
budaya. Konsep moral inilah yang menentukan pola perilaku yang diharapakan dari seluruh
anggota kelompok.

Menurut piaget (Sinolungan, 1997), hakikat moralitas adalah kecenderungan


menerima dan menaati sistem peraturan. Selanjutnya, kohlberg (Gunarsa, 1985)
mengemukakan bahwa aspek moral adalah sesuatu yang tidak dibawa dari lahir, tapi sesuatu
yang berkembang dan dapat diperkembangkan/dipelajari.

Sikap adalah perilaku yang berisi pendapat tentang sesuatu. Dalam sikap positif
tersirat sistem nilai yang dipercayai atau diyakini kebenarannya. Nilai adalah suatu yang
diyakini, dipercaya, dan dirasakan serta diwujudkan dalam sikap atau perilak. Biasanya, nilai
bermuatan pegalaman emosional masa lalu yang mewarnai cita-cita seseorang, kelompok
atau masyarakat. Moral merupakan wujud abstrak dari nilai-nilai, dan tampilan secara
nyata/kongkret dalam perilaku terbuka yang dapat diamati. Sikap moral muncul dalam
praktek moral dengan kategori positif/menerima, netral, atau negatif/menolak.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini dilakukan dengan deskriftif kualitatif, dalam tulisan ini peneliti
menggunakan studi pustaka atau menggali data dari Library Research untuk memperkaya
i|Page
khasanah keilmuan bimbingan dan konseling.

LANGKAH PENELITIAN

Piaget membagi pekembangan menjadi 3 fase yaitu:


(1) Fase absolut. anak menghayati peraturan sebagai suatu hal yang dapat diubah, karena
berasal dari otoritas yang dihormatinya. Disini peraturan sebagai moral adalah obyek
eksternal yang tidak boleh diubah.
(2) Fase realitas anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan orang lain. Peraturan
dianggap dapat diubah, karena berasal dari perumusan bersama. Mereka menyetujui
perubahan yang jujur dan disetujui bersama, serta merasa bertanggung jawab menaatinya.
(3) Fase subyektif anak memperhatikan motif/kesengajaan dalam penilaian perilaku.
Perkembangan moral dipengaruhi upaya membebaskan diri dari ketergantungan pada orang
tua, meningkatkan interaksi dengan sesama dan berkontak dengan pandangan lain. Dengan
interaksi yang bertambah luas anak makin mampu memahami pandangan orang lain dan
berbagi aturan untuk kehidupan bermoral dalam kebersamaan.

Dalam kategori perkembangan moral, kohlberg (gunarsa, 1985) mengemukakan tiga


tingkat perkembangan moral:
1. Tingkat Prakonvensional
Pada tingkat ini aturan berisi aturan moral yang dibuat berdasarkan otoritas. Anak tidak
melanggar aturan moral karena takut ancaman atau hukuman dari otoritas. Tingkat ini dibagi
menjadi dua tahap: (1) tahap orientasi terhadap kepatuhan dan hukuman pada tahap ini anak
hanya mengetahui bahwa aturan-aturan ini ditentukan oleh adanya kekuasaan yang tidak bisa
diganggu gugat. Anak harus menurut, atau kalau tidak, akan mendapat hukuman, (2) tahap
relativistik hedonosme pada tahap ini anak tidak lagi secara mutlak tergantung pada aturan
yang berada di luar dirinya yang ditentukan orang lain yang memiliki otoritas. Anak mulai
sadar bahwa setiap kejadian mempunyai beberapa segi yang bergantung pada kebutuhan
(relativisme) dan kesenangan seseorang (hedonisme).

2. Tingkat Konvensional
Pada tingkatan ini anak mematuhi aturan yang dibuat bersama agar diterima dalam
kelompoknya. Tingkat ini juga terdiri dari dua tahap: (1) tahap orientasi mengenai anak yang
baik. Pada tahap ini anak mulai memperlihatkan orientasi perbuatan yang dapat dinilai baik
atau tidak baik oleh orang lain atau masyarakat. Sesuatu dikatakan baik dan benar apabila
sikap dan perilakunya dapat diterima oleh orang lain atau masyarakat. (2) tahap
mempertahankan norma sosial dan otoritas. Pada tahap ini anak menunjukkan perbuatan baik
dan benar bukan hanya agar dapat diterima oleh lingkungan masyarakat di sekitarnya, tetapi
juga bertujuan agar dapat ikut mempertahankan aturan dan norma/ nilai sosial yang ada
sebagai kewajiban dan tanggung jawab moral untuk melaksanakan aturan yang ada.
3. Tingkat pasca konvensional.
Pada tingkat ini anak mematuhi aturan untuk menghindari hukuman kata hatinya. Tingkat ini
juga terdiri dari dua tahap:
(1) tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial. Pada tahap ini
ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat.
Seseorang menaati aturan sebagai kewajiban dan tanggung jawab dirinya dalam menjaga
keserasian hidup masyarakat,
(2) tahap universal. Pada tahap ini selain ada norma pribadi yang bersifat subyektif ada juga
norma etik (baik/ buruk, benar/ salah) yang bersifat universal sebagai sumber menentukan
i|Page
sesuatu perbuatan yang berhubungan dengan moralitas.

HASIL PENELITIAN

Sikap dan perilaku moral dapat dipelajari dengan cara berikut:


(1) Belajar melalui cob/ ralat (tryal and error). Anak mencoba belajar mengatahui
apakah perilakunya sudah memenuhi standart sosial dan persetujuan sosial atau belum. Bila
belum, maka anak dapat mencoba lagi sampai suatu ketika secara kebetulan dapat berperilaku
sesuai dengan yang diharapkan.
(2) Pendidikan langsung yang dilakukan dengan cara anak belajar memberi reaksi
tertentu secara tepat dalam situasi tertentu, serta dilakukan dengan cara memenuhi peraturan
yang berlaku dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar.
(3) Identifikasi dengan orang yang dikaguminya. Cara ini biasanya dilakukan secara
tidak sadar dan tanpa tekanan dari orang lain. Yang penting ada teladan dari orang yang
diidentifikasikan untuk ditiru perilakunya.
Pendidikan saat ini umunya mempersiapkan peserta didik memilki banyak
pengetahuan, tetapi tidak tahu cara memecahkan masalah tertentu yang dihadapai dalam
kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Pendidikan lebih mempersiapkan peserta didik untuk
menjadi anak yang pandai dan cerdas, tetapi kurang mempersiapkan peserta didik untuk
menjadi anak yang baik. Masalah berkenaan dengan baik dan buruk menjadi kajian bidang
moral.

KESIMPULAN

Demikian juga dalam mengembangkan aspek moral peserta didik berarti bagaimana
cara membantu peserta didik untuk menjadi anak yang baik, yang mengetahui dan
berperilaku atau bersikap berbuat baik dan benar. Sikap dan perilaku moral dapat
dikembangkan melalui pendidikan dan penanaman nilai/ norma yang dilakukan secara
terintegrasi dalam pelajaran maupun kegiatan yang dilakukan anak di keluarga dan sekolah.
Pendidikan bukan hanya mempersiapkan anak menjadi manusia cerdas, tetapi juga menjadi
manusia yang baik, berbudi luhur, dan berguna bagi orang lain.
Pengembangan moral melalui pendidikan mestinya bukan hanya mengajarkan nilai-
nilai sebagai slogan saja. Hal ini tampak pada moral yang diyakini penganut dan moral
budaya yang diterima masyarakat. Proses pendidikan dan pembelajaran moral diteladankan
orang tua dan dilakukan secara terpadu (integrated) pada tiap peluang dalam semua kegiatan
sekolah. Pendidik mengajarkan keteraturan hidup, disiplin serta melatih dan membiasakan
peserta didik bermoral dalam perilaku dan kegiatannya.

Otoritasmendukung berbagai kegiatan pengembangan moral warga masyarakat


sebagai bagian upaya membangun karakter manusia indonesia seutuhnya. Cara yang ideal
adalah dengan memantapkan pancasila melalui keteladanan pendidik pada umumnya kepada
warga bangsa sebagai peserta didik sepanjang hayat

i|Page
BAB III PERBANDINGAN JURNAL
Jurnal 1 Jurnal 2
Penelitian ini bertujuan untuk meninjau Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa.
perkembangan moral pada anak. Pada Namun saat ini banyak sekali yang terjadi pada diri
sikap dan perilaku moral tersirat nilai- remaja, seperti narkoba dan genk motor. Hal ini
merupakan masalah yang sudah tidak asing lagi.
nilai yang dianut berkaitan dengan nilai
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
mengenai sesuatu yang dikatakan baik menyimpang dari norma- norma hukum pidana
dan benar, patut, dan seharusnya terjadi. yang dilakukan oleh remaja. Banyak sekali faktor
Yang menjadi persoalannya mengapa internal dan eksternal penyebab kenakalan remaja
sikap yang perlu diperhatikan. Untuk
perkembangan moral pada anak saat ini mengatasinya maka bimbingan dari
semakin memprihatinkan. Sebagian orang tua dan juga lingkungan yang baik bisa
menjadi penentu bagi perkembangan remaja
besar diteruskan dari generasi ke
tersebut.
generasi melalui proses pendidikan
seumur hidup. Ada nilai-nilai yang perlu
dipertahankan, ada yang diasimilasikan
ke arah kemajuan atau perubahan
progresif, tetapi ada juga yang berubah
atau bergeser karena berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Model ini
diharapkan menjadi satu mekanisme kita
sebagai orang tua, guru, maupun
masyarakat perlu memahami
perkembangan sikap moral agar dapat
membantu peserta didik
mengembangkan sikap moral yang
dikendaki, mendidik peserta didik
menjadi anak yang baik, dan bersikap
moral secara baik dan benar.

i|Page
METODE PENELITIAN

JURNAL 1 JURNAL 2
Metode penelitian ini dilakukan dengan Metode penelitian ini termasuk penelitian
deskriftif kualitatif, dalam tulisan ini penjelasan. Metode yang digunakan dalam
peneliti menggunakan studi pustaka penelitian ini yaitu metode korelasional. Dan
atau menggali data dari Library penelitian ini juga meneliti penjelasan dominan
Research untuk memperkaya khasanah dari pemaparan dari para ahli.
keilmuan bimbingan dan konseling.

i|Page
HASIL PENELITIAN

JURNAL 1 JURNAL 2
Sikap dan perilaku moral dapat Solusi internal bagi seorang remaja dalam
dipelajari dengan cara berikut: mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
(1) Belajar melalui cob/ ralat (tryal and 1. Kegagalan mencapai identitas peran dan
error). Anak mencoba belajar lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
mengatahui apakah perilakunya sudah dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
memenuhi standart sosial dan mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
persetujuan sosial atau belum. Bila dewasa yang telah melampaui masa remajanya
belum, maka anak dapat mencoba lagi dengan baik juga mereka yang berhasil
sampai suatu ketika secara kebetulan memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada
dapat berperilaku sesuai dengan yang tahap ini. Adanya motivasi dari keluarga, guru,
teman sebaya untuk melakukan point pertama.
diharapkan.
2. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai
(2) Pendidikan langsung yang
kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis,
dilakukan dengan cara anak belajar
mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
memberi reaksi tertentu secara tepat
3. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan
dalam situasi tertentu, serta dilakukan
yang baik serta orangtua memberi arahan dengan
dengan cara memenuhi peraturan yang
siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
berlaku dalam keluarga, sekolah,
4. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak
maupun masyarakat sekitar.
mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya
(3) Identifikasi dengan orang yang
atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
dikaguminya. Cara ini biasanya harapan.
dilakukan secara tidak sadar dan tanpa Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas
tekanan dari orang lain. Yang penting dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya
ada teladan dari orang kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan
yang diidentifikasikan untuk ditiru teratasi. Dari pembahasan mengenai
perilakunya. penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu
Pendidikan saat ini umunya ditekankan bahwa segala usaha pengendalian
mempersiapkan peserta didik memilki kenakalan remaja harus ditujukan ke arah
banyak pengetahuan, tetapi tidak tahu tercapainya kepribadian
cara memecahkan masalah tertentu yang
dihadapai dalam kehidupan
bermasyarakat sehari-hari. Pendidikan
lebih
mempersiapkan peserta didik untuk
menjadi anak yang pandai dan cerdas,
tetapi kurang

i|Page
KESIMPULAN

JURNAL 1 JURNAL 2
Demikian juga dalam Masalah kenakalan remaja mulai mendapat
mengembangkan aspek moral peserta perhatian masyarakat secara khusus sejak
didik berarti bagaimana cara membantu terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal
(juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika
peserta didik untuk menjadi anak yang
Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua
baik, yang mengetahui dan berperilaku perilaku yang menyimpang dari norma- norma
atau bersikap berbuat baik dan benar. hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Sikap dan perilaku moral dapat Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dikembangkan melalui dan orang-orang di sekitarnya.
pendidikan dan penanaman nilai/ norma Faktor yang melatar belakangi terjadinya
yang dilakukan secara terintegrasi kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
dalam pelajaran maupun kegiatan yang
internal berupa krisis identitas dan kontrol diri
dilakukan anak di keluarga dan sekolah. yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa
Pendidikan bukan hanya kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya
mempersiapkan anak menjadi pemahaman tentang keagamaan;
manusia cerdas, tetapi juga menjadi pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh
manusia yang baik, berbudi luhur, dan budaya barat serta pergaulan dengan teman
berguna bagi orang lain. sebaya; dan tempat pendidikan.
Segala usaha pengendalian kenakalan remaja
Pengembangan moral melalui
harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian
pendidikan mestinya bukan hanya remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja
mengajarkan nilai-nilai sebagai slogan diharapkan akan menjadi orang dewasa yang
saja. Hal ini tampak pada moral yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh
diyakini penganut dan moral budaya dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota
yang diterima masyarakat. Proses masyarakat, bangsa dan tanah air.
pendidikan dan pembelajaran moral
diteladankan orang tua dan dilakukan
secara terpadu (integrated) pada tiap
peluang dalam semua kegiatan sekolah.
Pendidik mengajarkan keteraturan
hidup, disiplin serta melatih dan
membiasakan peserta mendisiplinkan
diri.

i|Page
KELEBIHAN

JURNAL 1 JURNAL 2
Saya membaca bahwa kelebihan yang Saya membaca bahwa kelebihan pada jurnal
terdapat pada jurnal ini selain isi yang ini selain isi yang bermanfaat sebagai
bermanfaat sebagai referensi pembelajaran, referensi pembelajaran,
yaitu lengkap dalam prosedur jurnal yang yaitu jurnal ini bersumber dari pendapat-
banyak dicari oleh mahasiswa dan selain pendapat para ahli.
bersumber dari pendapat- pendapat para ahli
juga bersumber dari study pustaka.

KEKURANGAN

JURNAL 1 JURNAL 2
Kelemahan pada jurnal ini adalah hasil Kelemahan pada jurnal ini adalah hasil
penelitian serta kesimpulan tidak dipisah penelitian tidak dipisah dengan pembahasan,
denganpembahasan,sehingga sipembaca sehingga sipembaca mengalami kerumitan
mengalami kerumitan dalam mencari hasil dalam mencari hasil penelitian dan jurnal ini.
penelitian dan kesimpulan jurnal ini.

i|Page
BAB 5 PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut pengamatan saya, bahwa jurnal tersebut dapat dijadikan sebagai jurnal pegangan
dalam pembelajaran untuk memahami pengetahuan tentang Perencanaan Pembelajaran lebih
mendalam. Dari jurnal tersebut sangat jelas dalam penyampaian setiap materi-materinya.

B. SARAN

Dalam pembuatan CJR ini saya menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan masih jauh dari kata
sempurna, Oleh karena itu penulis mengharapkan dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun, untuk kelancaran pembuatan CJR selanjutnya. Namun, penulis berharap CJR i
ni bisa bermanfaat bagi pembaca.

i|Page
DAFTAR PUSTAKA

Laila Maharani, Perkembangan Moral Pada Anak


http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/download/1483/1219

Yuningshi, Menguatkan Kembali Pendidikan Keagamaan dan Moral Anak Didik


http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/viewFile/228/243

i|Page

Anda mungkin juga menyukai