Komunitas Kelompok 2 PHBS - Copy-1
Komunitas Kelompok 2 PHBS - Copy-1
KELOMPOK 2
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya,
Pada Kelompok Anak Usia Sekolah” dengan baik. Dan kami ucapkan terimakasih
kepada Ibu Khoiroh Umah, S.Kep., Ns., M.Kep. yang telah membimbing kami
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
memiliki banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................5
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Anak Usia Sekolah......................................................................6
2.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah...................6
2.3 Perkembangan Anak Usia Sekolah...........................................................8
2.4 Perilaku Menyimpang.............................................................................16
2.5 Masalah Anak Usia Sekolah...................................................................29
2.6 Konsep Anak Usia Sekolah Sehat...........................................................31
2.7 Program Pemerintah Untuk Anak Usia Sekolah.....................................33
2.8 Tinjauan Asuhan Keperawatan...............................................................34
BAB III Studi Kasus
3.1 Kasus.......................................................................................................40
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan.............................................................................................52
4.2 Saran.......................................................................................................52
Daftar Pustaka........................................................................................................53
BAB I
PENDAHULUAN
Situasi kesehatan anak usia sekolah dan remaja pada saat ini berdasarkan
data Riskesdas dan GSHS pada anak usia SD kondisi kesehatan lebih terkait
pada PHBS dan gizi, diantaranya stunting, kurus, gemuk, anemia, kecacingan,
sarapan dengan mutu rendah, kurang makan sayur dan buah, tidak menggosok
tangan pakai sabun dan BAB tidak di jamban. Sedangkan situasi kesehatan di
usia remaja di tingkat SMP sampai SMA lebih terkait pada gizi, PHBS dan
mental emosional remaja seperti merasa orang tua tidak mengerti serta merasa
4
1.2 Rumusan Masalah
usia sekolah?
1.3 Tujuan
a) Tujuan umum
b) Tujuan khusus
usia sekolah.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun (Santrock, 2017), sedangkan
menurut (Yusuf, 2016) anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun
yang sudah mulai masuk dalam usia sekolah akan mempengaruhi kebiasaan
anak usia sekolah (6-12 tahun) yang sehat memiliki ciri di antaranya adalah
banyak bermain di luar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi, serta
beresiko terpapar sumber penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat. Secara
fisik dalam kesehariannya anak akan sangat aktif bergerak, berlari, melompat,
dan sebagainya. Akibat dari tingginya aktivitas yang dilakukan anak, jika
6
tidak diimbangi dengan asupan zat gizi yang seimbang dapat menimbulkan
beberapa masalah gizi yaitu di antaranya adalah malnutrisi (kurang energi dan
Tahapan tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua,
yaitu:
7
1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terdiri atas masa pranatal
sampai lahir), serta masa pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28
hari), masa bayi (29 hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa
2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun ke atas, terdiri atas masa sekolah
tahapan perkembangan anak, ada dua masa perkembangan pada anak usia
sekolah, 19 yaitu pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-kanak tengah dan
pada usia 10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir. Setelah menjalani
masa kanak- kanak akhir, anak akan memasuki masa remaja. Pada usia
usianya lebih muda. Perbedaan ini terlihat dari aspek fisik, mental-
intelektual, dan sosial- emosial anak. Pertumbuhan fisik pada anak usia
antara 5-6 cm setiap tahunnya. Pada masa ini, terdapat perbedaan antara
anak perempuan dan anak laki- laki. Namun, pada usia 10 tahun ke atas
Perbedaan lain yang akan terlihat pada aspek fisik antara anak laki-laki
dan perempuan adalah pada bentuk otot yang dimiliki. Anak laki-laki lebih
8
berotot dibandingkan anak perempuan yang memiliki otot lentur (Gunarsa,
2016).
pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi
pesat. Oleh karena itu, masa ini sering disebut juga sebagai “periode
meskipun merupakan
9
masa tenang, tetapi hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi
seperti tinggi dan berat. Mereka juga dapat membentuk penyajian mental
kepada anda atau menelusuri rute atau menelusuri dengan kertas dan pensil.
Mereka dapat mencari jalan karena mereka tahu harus membelok pada tempat-
kogniti, pada tahapan operasional formal, yang dimulai sekitar usia 11 sampai
Stadium pemahaman moral pieget ketiga dimulai pada sekitar waktu ini.
persetujuan bersama yang dapat sekehandak hati diputuskan dan di ubah jikan
10
semua setuju. Realismemoral anak moral anak juga menyatakan: saat
hukuman sebagai keputusan manusia, bukan retribusi dari kekuatan yang lebih
tinggi.
keempat dan terakhir pada pemahaman anak tentang peraturan moral. Anak
menghadapi situasi yang belum yang belum pernah mereka jumpai. Stadium
ini
11
ditandai oleh model ideologis penalaran moral, yang menjawab masalah sosiol
1. Perkembangan Intelektual
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi
Sebelum masa ini, yaitu masa prasekolah, daya pikir anak masih
pola pikir atau daya nalarnya. Kepada anak sudah dapat diberikan
12
dasar- dasar keilmuan, seprti membaca, menulis dan berhitung. Di
dilingkunganya.
13
Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak, maka sekolah
2. Perkembangan Bahasa
2.500 kata, dan pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah dapat
tingkat berfikir anak suadah lebih maju, dia banyak menanyakan soal
waktu dan sebab akibat. Oleh karena itu, kata tanya yang dipergunakan
14
pertanyaan :”dimana”, “darimana”, “kemana”,”mengapa”, dan
“bagaimana”.
kata.
15
b. Proses belajar, yang berati bahwa anak yang telah matang untuk
dan kenyakinan.
3. Perkembangan sosial
keluarga juga dia mulai membentuk ikatan baru dengan teman sebaya
16
Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan
dalam kelompoknya.
17
perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan
4. Perkembangan Emosi
perkembangan usia sekolah ini adalah marah, takut, iri hati, kasih
sayang, rasa ingin tahu, dan kegembiraan (rasa senagng, nikmat, atau
bahagia).
laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi
5. Perkembangan Moral
18
Anak mulai mengenal konsep moral (mengenal benar sah atau
mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tetapi lambat laun anak
19
Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau
tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini,
hormat kepada orang tua merupakan suatu yang salah atau buruk.
Seadangkan perbuatan jujur, adil, dan sikap hormat kepada orang tua
20
nilai) di sekolah dasar harus menjadi perhatian semaua pihak yang
kepala sekolah dan guru-guru yang lainnya. Apabila semua pihak yang
terlibat.
7. Perkembangan Motorik
Pada masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas motorik
yang
21
lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk
sebagainya.
8. Perkembangan fisik
22
kemampuan akademik. Anak lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat serta
bervariasi antara anak satu dengan yang lain. Peran kesehatan dan gizi
9. Perkembangan Bicara
berasal
23
dari berbagai sumber menyebabkan semakin banyak pembendaharaan
bermakna tidak dapat dicapai bila anak tidak mengerti apa yang
meningkatkan pengertiannya.
tubuh.
24
luar sekolah. Pengaruah teman sebaya sangat besar bagi arah
25
Mereka sering melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan orang
dewasa.
sebagai tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri
sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Perilaku yang
dimaksud yaitu perilaku yang sebaiknya tidak dilakukan oleh anak usia
melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika
26
perbuatannya itu sempat diketahui oleh petugas hukum maka anak
27
ialah semisal sering membolos, memeras teman-temannya, ataupun tidak
sopan kepada orang lain juga kepada gurunya (Mustaqim dan Abdul
Wahib, 1991:138).
seperti tindak pidana dan kebrutalan. Akan tetapi, orang yang bertindak
terlalu jauh dari patokan umum lingkungan sekitar bisa juga disebut
muda, bahkan anak-anak usia sekolah menengah dan anak usia sekolah.
28
a) Penyimpangan Primer
a) Bersifat sementara
29
b) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang
b) Penyimpangan Sekunder
yang dilakukan oleh seorang anak secara khas. Anak ini disebut
c) Penyimpangan Individu
d) Penyimpangan Kelompok
30
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya sekelompok
berada di sekolah.
e) Penyimpangan Situasional
31
Penyimpangan jenis ini disebabkan oleh pengaruh bermacam-
pemalakah karena siswa tidak mendapat uang saku dari orang tuanya.
diri seseorang itu sendiri dan dapat pula berasal dari luar diri seseorang
33
Social disorganization: kaum positivis pada umumnya lebih
Orang tua yang sibuk dan guru yang kelebihan beban merupakan
pranata kontrol.
anak-anak yang nakal juga. Paham ini banyak dianut orang tua di
terlalu sering anak diberi label seperti itu, maka ia akan jadi betul-
betul nakal.
34
Male phenomenom: teori ini percaya bahwa anak laki-laki lebih
yaitu:
35
a) Predisposing factor
bersumber dari kelainan otak. Hal ini dapat terjadi akibat luka
sosial.
berikut:
36
Perilaku menyimpang dapat pula disebabkan karena sikap
senang.
37
Tidak adanya keharmonisan dalam keluarga dapat menjadi
merasa tertekan.
38
keluarganya. Terkadang anak ingin memiliki barang-barang yang
sama dengan yang telah dimiliki temannya. Akan tetapi orang tua
39
seseorang diakibatkan karena anak menjalani proses sosialisasi
orang tuanya.
dan
41
dititipkan bersama nenek, kakak, atau sanak saudara lain sehingga
1. Teori biologis
secara potensial.
43
(b) Melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan yang
2. Teori psikogenis
dan lain-lain.
3. Teori sosiogenesis
45
Tiga teori yang terdahulu (biologis, psikogenesis
berikut:
subkultur delinkuen.
yang dimaksud disini tidak hanya yang berasal dari dalam diri
47
anggota masyarakat yang membangkang. Sedangkan menurut Roucek,
Kenakalan pda anak memang sangat kompleks dan banyak sekali ragam
a) Upaya Preventif
b) Upaya Kuratif
sepertiganya.
c) Upaya Pembinaan
48
Mengenai upaya pembinaan yang dimaksud ialah:
49
kenakalan atau yang telah menjalani suatu hukuman karena
1) Pengendalian Preventif
2) Pengendalian Represif
50
hukuman tersebut sebagai bagian dari kesalahan yang telah
dilakukannya.
3) Pengendalian Gabungan
semua pihak.
51
4) Pengendalian Persuasif
5) Pengendalian Koersif
efek jera.
oleh salah satu pihak saja, melainkan dibarengi dengan upaya yang
Masalah–masalah yang sering terjadi pada anak usia ini meliputi bahaya
1) Bahaya fisik
a. Penyakit
Penyakit infeksi pada usia ini jarang sekali terjadi, penyakit yang
diri anak.
b. Kegemukan
52
akibat banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi sehingga anak
keberhasilan sosial.
c. Kecelakaan
d. Kecanggungan
53
Pada masa ini anak mulai membandingkan kemampuannya dengan
teman sebaya bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar
e. Kesederhanaan
2) Bahaya Psikologi
cacat dalam bicara seperti gagap atau pelat, akan membuat anak
menjadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu saja.
b. Bahaya emosi
c. Bahaya bermain
54
d. Bahaya konsep diri
Anak mempunyai konsep diri yang ideal, biasanya merasa tidak puas
pada diri sendiri dan pada perlakuan orang lain. Anak cenderung
berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang
lain.
e. Bahaya moral
55
1) Perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-teman atau
berdasarkan konsep-konsep media masa tentang benar dan salah
yang tidak sesuai dengan kode orang dewasa.
2) Tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas
dalam terhadap perilaku.
3) Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa
yang sebaiknya dilakukan.
4) Hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak.
5) Menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang salah begitu
memuaskan sehingga perilaku menjadi kebiasaan.
6) Tidak sabar terhadap perbuatan orang lain yang salah.
Tidak minat pada hal-hal yang dianggap penting oleh teman sebaya dan
mengembangkan.
56
Ada dua bahaya yang umum dalam penggolongan peran seks:
kegagalan untuk mempelajari organ seks, dan ketidakmampuan untuk
melakukan peran seks yang disetujui.
h. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan kepribadian periode
ini. Pertama, perkembangan konsep diri yang buruk yang
mengakibatkan penolakan diri, dan kedua, egosentrisme yang
merupakan lanjutan dari awal masa kanak-kanak. Egosentrisme
merupakan hal yang serius karena memberikan rasa penting diri yang
i. Bahaya hubungan keluarga
Pertentangan dengan anggota-anggota keluarga mengakibatkan dua
hal: melemahkan ikatan keluarga dan menimbulkan kebiasaan pola
penyesuaian yang buruk, serta masalah-masalah yang dibawa keluar
rumah. (Suprajitno 2004)
57
Pada anak usia sekolah, umumnya pada permulaan usia 6 tahun anak
mulai masuk sekolah, dengan demikian anak mulai mengenal dunia baru,
oleh anak-anak yang sudah mulai masuk dalam usia sekolah akan
Anak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik dan
lingkungannya. Ciri-ciri anak sehat adalah tumbuh dengan baik, yang dapat
dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan
tampak aktif/gesit dan gembira; Mata bersih dan bersinar; Nafsu makan baik;
Bibir dan lidah tampak segar; Pernapasan tidak berbau; Kulit dan rambut
tampak bersih dan tidak kering; dan Mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
58
namun teratur, BB dan TB anak perempuan lebih besar dibandingkan
anak laki-laki pada usia yang sama, terjadi pertumbuhan tulang yang
dan timbul haid pada anak akhir masa usia sekolah ini.
2. Karakteristik emosi : pada masa ini anak mulai memiliki rasa ingin tahu
lawan jenis.
59
4. Karakteristik intelektual : anak mulai berani menyuarakan pendapatnya,
keterampilan, rasa ingin tahu yang kuat, dan memiliki perhatian terhadap
Berbagai macam masalah yang muncul pada anak usia sekolah, namun
kesehatan umum yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya berkaitan
dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik
dan benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun (Permata,
2010).
“Perilaku Hidup Bersih Sehat 2010” atau “PHBS 2010”. PHBS terdiri dari
warung/ kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih & sehat, olahraga
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan
membuang sampah pada tempatnya (Depkes, 2005). Salah satu wadah untuk
Kesehatan Sekolah (UKS). Kegiatan UKS di tinjau dari segi sarana dan
60
sekolah, makanan sehari- hari/gizi.
dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan
61
Keberhasilan pelaksanaan program kerja UKS tergantung dari
Chayatin (2009), program kerja UKS meliputi tiga unsur yaitu pendidikan
lingkungan sekolah yang sehat yang terwujud dalam Trias UKS. Terciptanya
1. Pengkajian
a. Data Komunitas
b. Data Subsystem
1) Lingkungan Fisik
62
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
sekolah dari guru kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui
wawancara.
63
2) Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
3) Ekonomi
jalan.
6) Komunikasi
pendidik.
anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, peran guru dan
64
orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak
7) Pendidikan
sekolah.
8) Rekreasi
65
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat
1) Identitas anak.
6) Pemeriksaan fisik.
ini.
jenisnya.
67
2. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
keperawatan yaitu :
1) Masalah aktual/risiko
yang dibebankan.
68
2) Potensial
69
3. Rencana Asuhan Keperawatan
a. Aktual
Intervensi:
b. Resiko/resiko tinggi
Intervensi:
masalah.
membaut alternatif.
71
Intervensi:
keluarga.
kemampuannya
sekolah)
menimbulkan maslaah.
72
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
kelas
beragama islam dan bersuku Jawa. SD Airlangga terdiri dari 2 lantai, pada
tiap lantai ada 2 buah kamar mandi yang dipisahkan antara laki-laki dan
selalu dilaksanakan upacara bendera, setiap hari Jumat ada senam bersama
samping sekolah terlihat kumuh dan terkadang tercium bau tidak sedap di
ruang kelas. Setiap minggunya selalu ada laporan siswa yang mengalami
sekolah.
73
siswa kelas 5 dan 50 siswa kelas 6. Jumlah guru pengajar di SD
2. Kelompok etnis
A. Pembuangan Sampah
2. Ditimbun 5.
5 Lain-lain, sebutkan :...........
3. Dibakar
1.
1 Ada 2. Tidak ada/berserakan
1.
1 Terbuka
2. Tertutup
74
3.3 Data subsistem komunitas
No Elemen Deskripsi
2. Lingkungan Terbuka Pada halaman depan sekolah terdapat penjual makanan kaki
pembuangan sampah.
kota
4. Kebiasaan Setiap hari Senin selalu dilaksanakan upacara bendera, setiap hari
76
7. Toko/Warung/Pasar Terdapat beberapa toko swalayan di sekitar SD Airlangga
Waktu : 08.00-10.00
Peserta : Kepala sekolah, wali kelas 1-6, perwakilan orang tua siswa kelas
1-6
1. Apa yang biasanya dilakukan oleh siswa pada saat jam istirahat?
pinggir jalan.
UKS digunakan ketika ada siswa yang sakit untuk istirahat sejenak,
karena tidak sempat memasak ketika pagi karena mereka juga harus
77
bersiap berangkat kerja. Kalaupun dibawakan bekal hanya saat hari
4. Apa sajakah sakit yang dikeluhkan oleh siswa ketika datang ke UKS?
78
pilek. Tapi dalam satu minggu pasti ada siswa yang datang ke UKS
Tidak ada, jika siswa ingin cuci tangan biasanya di toilet, di toilet
siswa tapi tidak ada sabun karena biasanya hanya digunakan untuk
79
Wilayah Barat sekolah
berbatasan dengan TPS
Kota, setiap harinya ada
sekitar 7 truk sampah
yang membuang sampah
disana
2. Kesadaran para siswa Belum pernah dilakukan Defisit
penyuluhan tentang cuci pengetahuan
dalam Perilaku Hidup
tangan pada siswa SD tentang
Bersih dan Sehat
Airlangga, kader dokter kebersihan b.d
(PHBS) masih kurang, kecil juga belum dibentuk. kurang terpapar
informasi
siswa tidak melakukan
mengkonsumsi
sembarangan di depan
sekolah.
80
SELEKSI (PENAPISAN)
DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
KRITERIA PENAPISAN
Resiko Parah
MASALAH KESEHATAN/ JUMLAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR
KOMUNITAS
informasi
Skor Penilaian :
1 : Sangat Rendah 4 : Tinggi
2 : Rendah 5 : Sangat Tinggi
3 : Cukup
1. Defisit Setelah diberikan 1. Menganjurkan 1. Siswa SD Airlaangga 1. Orang tua Ria 3 hari
kesehatan orang tua kebanyakan membawa membawakan bekal
tindakan keperawatan
komunitas untuk bekal untuk anaknya
selama 1x8 jam membawakan
siswa SD
bekal untuk
Airlangga b.d diharapkan status
anaknya
keterbatasan
kesehatan komunitas
sumber daya
(D.0110) meningkat dengan
kriteria hasil :
1.Mengadakan Terdapat wastafel dan 2. Para siswa cuci Rudi 7 hari
1. Ketersediaan Kerja bakti untuk sabun cuci tenangan tangan
membuat wastafel 2. Ada pembatas menggunakansabun
program promosi kes.
dan sabun untuk tembok antara TPA dan
2. Ketersediaan cuci tangan sekolah
3. Kepatuhan
lingkungan
4. Partisipasi dalam
program kes
komunitas
Domain 3
Perilaku
Manajemen
perilaku orang tua
agar tidak
membiarka n
anaknya jajan
sembarangan
Domain 7
Komunitas
5510
Pendidikan
kesehatan:
Pentingnya
sekolah
menyediakan
fasilitas wastafel
cuci tangan
6484
Manajemen
lingkungan: komunitas
dengan mengadaka n
tembok pembatas
sekolah
2 Defisit Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Siswa mau hadir saat 1. Siswa yang hadir putri 1 hari
pengetahuan kesiapan dan penyuluhan hampir 100%
tindakan
tentang kemampuan 2. Siswa menerima leaflet 2. Siswa menerima
keperawatan
menerima tentang PHBS leaflet tentang
kebersihan b.d
diharapkan tingkat informasi 3. Penyuluhan dilakukan PHBS
kurang
2. Sediakan hari selasa, 16 3. Penyuluhan
terpapar pengetahuan
materi media Nopember 2021 dilakukan hari
informasi meningkat dengan
pendidikan 4. Siswa aktif bertanya selasa, 16
kriteria hasil: SLKI kesehatan 5. Siswa mengerti tentang Nopember 2021
kesepakatan
minat dalam belajar 4. Berikan
pendidikan
kesehatan yang
diberikan
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
RW …..KELURAHAN ……..KECAMATAN……
1 Defisit kesehatan Kerja bakti membuat Sabtu, 13 Seluruh Karyawan Tidak ada -
komunitas siswa SD wastafel dan memberi nofember 2021 karyawan sekolah, perawat
Airlangga b.d keterbatasan cuci tangan sekolah,
sumber daya (D.0110) perawat
2 Defisit pengetahuan Penyuluhan dan Selasa, 16 Siswa SD Perawat Tidak ada -
tentang kebersihan b.d demonstrasi Nofember Airlangga
kurang terpapar informasi 1. Mendiskusikan 2021
tentang
pentingnya
fasilitas
wastafel dan
sabun cuci
tangan di
sekolah
2. Mendiskusika
n tentang
manfaat
membawakan
anak bekal
makanan ke
sekolah bagi
kesehatan anak
(D.0110)
2. Defisit Selasa, 16 1. Peserta yang hadir 15 orang
pengetahuan Noveembe
2. 90% peserta FGD aktif dalam
tentang r 2019
kegiatan diskusi
kebersihan b.d Pukul
3. 100% peserta yang hadir
kurang terpapar 08.00-11.00
memahami pentingnya perilaku
informasi
hidup bersih dan sehat di sekolah
58
BAB IV
PENUTU
4.1 Kesimpulan
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun. Pada usia sekolah, anak
muda. Perbedaan ini terlihat dari aspek fisik, mental-intelektual, dan sosial-
emosial anak.
4.2 Saran
Pada kelompok anak usia sekolah yang memiliki sifat-sifat khusus, juga
kelompok mereka.
59
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, D. S. (2016). Psikologi Praktis: Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta:
Supariasa, & Hardiansyah. (2016). Nutrition Theory & Application. Jakarta: Book
EGC Medicine.
Teen Rosdakarya.
Persada.
Afabeta
Prasetyo, Y.B. dkk. 2014. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Dalam
http://scholar.unand.ac.id/41305/5/kti%20full%20isny.pdf
61