SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (S-1)
FKIP - UNSIKA
OLEH :
NOVANTO CRISTOVER
1810631070220
Dr. Bambang Ismaya, S,Ag., M.Pd. Dr. Abdul Salam Hidayat, S.Pd., M.Pd.
NIP. 197411022021211002 NIP. 198206122021211006
Mengetahui:
i
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Sarjana (S1)
Pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Singaperbangsa Karawang
Oleh :
Novanto Cristover
1810631070220
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Bambang Ismaya, S.Ag., M.Pd Dr. Abdul Salam Hidayat, S.Pd., M.Pd
NIP.197411022021211002 NIP. 198206122021211006
Diketahui,
Koordinator Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Disahkan,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Singaperbangsa Karawang
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada TUHAN Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Survey Tingkat Kerjasama Siswa
Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMAN 2 Klari” dapat terselesaikan dengan
lancar meskipun jauh dari kesempurnaan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan kegiatan perkuliahaan dan mencapai gelar Sarjana
Pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak mendapatkan
bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak.,CA selaku Rektor Universitas
Singaperbangsa Karawang.
2. Bapak Andrie Chaerul, M.Sc, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
3. Bapak Dr. Febi Kurniawan, M.Or. selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang.
4. Bapak Dr. Bambang Ismaya, S.Ag., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 1
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh
kesabaran dan berbagai arahan serta masukan kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Abdul Salam Hidayat, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing 2
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan penuh
kesabaran dan berbagai arahan serta masukan kepada penulis selama proses
penyusunan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SMAN 2 Klari yang penulis tuju dan sudah memberikan
izin untuk menjadikan peserta didiknya menjadi responden penelitian.
vi
7. Seluruh guru-guru SMAN 2 Klari yang telah membantu dan memberikan
pengetahuan tentang pembelajaran basket yang belum penulis ketahui dan
sehingga tercurahkan dalam skripsi ini sudah membantu penulis untuk
menyebar angket penelitian kepada responden.
8. Kedua orang tua dan keluarga tercinta terima kasih untuk doa, motivasi dan
senantiasa memberikan semangat serta dukungan sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
9. Rekan-rekan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (S-1) Angkatan
2018 dan seluruh pihak yang telah membantu penulisan dalam skripsi ini,
yang pada kesempatan kali ini tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
10. Terima kasih kepada Bripda Henderson Cristian Siahaan, Bripda Frans
Listio Samosir, Hernita Siahaan, S.H., Elyzabet Sianipar, S.Kep., Haifa
Khoirunnisa Damayanti, S.Kep., Alprita Cersia Lobo, S.H sebagai sahabat-
sahabat tercinta yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Demikian Skripsi ini telah saya buat untuk dapat diselesaikan sebaik
mungkin, penulis menyadari bahwa Skripsi masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir
kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
pengembangan ilmu pengetahuan para pembaca agar dan pihak yang lainnya.
Novanto Cristover
vii
DAFTAR ISI
viii
2. Metode Penelitian ...................................................................................... 44
B. Populasi dan Sampling ................................................................................... 45
1. Populasi ..................................................................................................... 45
2. Sampling.................................................................................................... 45
C. Variabel dan Desain Penelitian ..................................................................... 46
1. Variabel ..................................................................................................... 46
2. Desain Penelitian ....................................................................................... 46
D. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 47
1. Uji Validasi ............................................................................................... 47
2. Uji Reabilitas ............................................................................................. 51
E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ................................................ 51
1. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 51
2. Teknik Analisis Data ................................................................................. 55
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN ............................................ 56
A. Gambaran umum SMA Negeri 2 Klari ........................................................ 56
1. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Klari ........................................................... 56
2. Identitas Sekolah ....................................................................................... 56
3. Data Jumlah Siswa SMA Negeri 2 Klari .................................................. 57
4. Data Guru dan Pegawai sekolah SMA Negeri 2 Klari .............................. 58
B. Deskriptif Statistik Keseluruhan Hasil Penelitian ...................................... 60
1. Indikator Kemampuan Berkomunikasi. .................................................... 62
2. Indikator Kesediaan Untuk Berpartisipasi ................................................ 64
3. Indikator Menghormati dan Saling Berbagi .............................................. 66
4. Indikator Bertanggung Jawab dan Komitmen ........................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 72
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 72
B. Saran ................................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Seorang anak baik laki-laki maupun perempuan yang memliki umur dengan
relatif sama, mereka akan berbuat hal berbeda terhadap permainan yang sedang
dimainkan. Melalui permainan secara tidak langsung mereka akan
mengungkapkan berbagai macam emosi yang sedang dirasakan. Pada saat
bermain mereka akan dibawa pada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagian
dalam kehidupannya. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan
yang merupakan salah satu bentuk kegiatan yang mempunyai tugas dan tujuan
dalam pendidikan jasmani. Dalam hal permainan ini seseorang dapat belajar
mengenai kerjasama yang baik antar tim, taat kepada peraturan permainan,
pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini akan membentuk sifat
fair play (jujur, sifat ksatria, atau baik) dalam bermain.
Permainan bisa dimainkan oleh berbagai kalangan dari anak-anak, remaja,
dan orang tua sekalipun, semua tergantung karakteristik kebutuhan yang
diperlukan. Banyak jenis permainan baik dalam memanfaatkan bidang tanah
horizontal sebagai lahan kegiatannya yaitu diatas tanah atau lantai. Permaianan
yang biasa diulakukan di bidang horizontal biasa dikenal dengan land base atau
low impact. Permainan ini bisa diterapkan berbagai macam usia misalnya pada
usia anak-anak, remaja ataupun orang tua sekalipun tentunya dengan tingkat
kesulitam yang berbeda-beda.
Remaja sekarang membutuhkan kegiatan yang sangat positif agar tidak
terjadi lagi hal-hal negatif seperti tawuran antar pelajar, penyalahgunaan obat-
obatan terlarang, dan perilaku seks bebas. Usia remaja adalah usia dimana
seseorang sedang mencari jati diri. Oleh karena itu mereka harus diarahkan agar
tidak menyimpang. Banyak kegiatan-kegiatan yang positif yang berada di luar
jam pelajaran sekolah untuk diikuti para siswanya, salah satu diantaranya adalah
kegiatan ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler ini biasanya dapat diadakan didalam maupun diluar sekolah,
hal ini sesuai dengan kondisi sekolah tersebut. Kegiatan eksktrakurikuler yang
diselenggarakan diluar jam pelajaran, selain membantu siswa mengembangkan
minatnya merupakan wadah kegiatan untuk para siswanya untuk
mengembangkan mengekspresikan dirinya agar mempunyai semangat baru
3
untuk lebih giat dalam belajar yang menjadi program utama sekolah serta
menanamkan tanggung jawab sebagai individu yang mandiri dan disiplin.
Jenis kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah salah satunya adalah
olahraga, dengan ekstrakurikuler olahraga di harapkan siswa mampu
mengembangkan bakat, minat, prestasi serta membantu meningkatkan
kebugaran jasmani siswa.
SMA NEGERI 2 Klari terletak di Jalan. Perum Puri Kosambi, Duren,
Kecamatan. Klari, Kabupaten. Karawang, Jawa Barat 41371. Di sekolah SMA
NEGERI 2 Klari banyak terdapat kegiatan ekstrakurikuler diantaranya Palang
Merah Remaja (PMR), Futsal, Sepak Bola, Hand Ball, Rohis dan Bola basket.
Ekstrakurikulier bola basket menjadi ekstrakurikuler yang tadinya
dipandang sebelah mata, setelah sekian lama tidak mendapatkan hasil maka di
tahun 2016 penampilan tim bola basket ini cukup baik. Waktu jam masuk
sekolah yang sebagian masuk pagi dan ada yang masuk siang membuat jadwal
latihan ekstrakurikuler Bola basket pun menjadi terhambat. Adanya kelas 10 dan
sebagian kelas 11 yang masuk siang serta kelas 12 yang masuk di jam pagi
membuat terhambatnya pertemuan latihan. Oleh karena itu munculah ide untuk
latihan Sore hari agar dapat menyatukan jadwal latihan kegiatan ekstrakurikuler,
tentunya lapangan yang di dapat menjadi lebih sulit.
Ketika peneliti melakukan observasi dilapangan pada ekstrakurikuler bola
basket di SMA NEGERI 2 Klari sudah berjalan baik, hanya saja kendala
lapangan menjadi masalah untuk melakukan latihan, tetapi pihak sekolah
mendukung dalam hal non teknis lainya, seperti mengikuti tournament dan
dispensasi. Partisipasi atau keikutsertaan dari siswa dalam mengikuti kegiatan
ini cukup menunjukan hal yang positif. Para siswa sangat antusias mengikuti
program latihan yang dijalankan oleh pelatih. Walaupun program latihan yang
diberikan oleh pelatih sudah berjalan dan pihak sekolah sudah mempermudah
dalam urusan non teknis tidak membuat Tim bola basket ini solid dan kuat, hal
ini membuat tingkat kerjasama satu sama lain masih sangat jauh dari apa yang
diharapkan oleh pelatih. Minimnya kerjasama di dalam maupun di luar lapangan
membuat tim ini mudah berselisih paham dan saling ketergantungan satu sama
4
lain, kurangnya komunikasi baik dalam latihan, masih kurangnya rasa tanggung
jawab pada setiap siswa baik secara teknis ataupun non teknis.
Kerjasama ini tidak menunjukan kerjasama yang utuh hanya mengandalkan
individu tertentu saja, padahal jika kerjasama ini dimaksimalkan berjalan dengan
baik maka akan menjadi sangat solid dan kuat.
Ekstrakurikuler bola basket SMA NEGERI 2 Klari memiliki banyak
kekurangan seperti aspek-aspek tanggung jawab, egoisme yang tinggi,
minimnya kedisiplinan, masih saling mengandalkan dalam hal permainan baik
di lapangan ataupun di luar lapangan, masih kurangnya partisipasi dalam latihan,
masih kurangnya rasa kepercayaan terhadap teman-teman sebaya, buruknya
komunikasi antar sesama dengan baik.
Kondisi diatas peneliti ingin memberikan tindakan berupa permainan yang
bertujuan membentuk dan meningkatkan kerjasama siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler bola basket. Kondisi tersebut membuat peneliti tertarik untuk
mengangkat judul Survey Tingkat Kerjasama Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket
di SMA NEGERI 2 Klari.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di
identifikasikan menjadi beberapa masalah sebagai berikut ini :
1. Apakah masih menonjol sikap individualistis pada siswa-siswi dalam
kegiatan ekstrakurikuler Bola basket?
2. Apakah faktor yang dapat membentuk nilai-nilai kerjasama pada siswa
SMA NEGERI 2 Klari Tahun 2022?
3. Faktor apakah yang mempengaruhi kerjasama siswa dalam permainan Bola
basket?
4. Apakah penerapan permainan dapat membentuk nilai-nilai kerjasama pada
siswa SMA NEGERI 2 Klari?
5. Bagaimana Tingkat Kerjasama dalam kegiatan permainan sekolah SMA
NEGERI 2 Klari?
5
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap tingkat
kerjasama pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Bola basket SMAN 2
Klari.
E. Hipotesa Penelitian
Pendapat Itto Turyandi, (2019: 62) Hipotesis adalah jawaban sementara atau
dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang kebenaranya masih harus di
uji secara empiris. Di perjelas oleh pendapat (Byre, 2020) Hipotesis adalah suatu
proposisi yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang diteliti yang
masih perlu diuji kebenarannya secara statistik kuantitatif. Berdasarkan uraian
di atas peneliti merumuskan hipotesis penelitian yaitu: Survey Tingkat
Kerjasama Siswa Ekstrakurikuler Bola basket SMA Negeri 2 Klari.
F. Penjelasan Penelitian
Survey merupakan bagian dari paradigma positivisme atau postpositivisme.
Positivisme mengasumsi realitas yang diteliti sebagai hal yang nyata yang
ditampakan oleh ciri-ciri objektif berupa keteraturan, keterukuran, dan
kepastian, hukum sebab akibat, dan sebagainya. Pengetahuan berdasarkan
paradigma ini disusun berdasarkan logika dedukatif dengan merangkai atau
6
G. Kegunaan Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang berguna:
1. Para siswa - siswi diharapkan memiliki nilai kerjasama yang dapat terus
berkembang dan bermanfaat dalam kegiatan ekstrakurikuler bola basket.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan siswa -
siswi SMA NEGERI 2 Klari.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk siswa - siswi dalam
nilai-nilai kerjasama dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis dengan adanya penelitian ini akan menambah wawasan
pengetahuan dan pengalaman sendiri dalam melakukan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Menurut (Dimyati, 2019) Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap
manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermanfaat.
Karena itu Negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan
yang bermutu kepada setiap warganegaranya tanpa terkecuali termasuk mereka
yang memiliki perbedaan dalam kemampuan. Menurut (Maulana, 2020)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirirnya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendaliaan diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Menurut (Bambang, Ismaya 2015) Pendidikan merupakan
pengembangan kemampuan pada pembelajar untuk berperilaku baik yang
ditandai dengan perbaikan berbagai kemampuan yang akan menjadikan manusia
sebagai mahluk yang berketuhanan (Sudarmono, 2018).
Pendidikan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Hal ini tercantum pada pembukaan UUD 1945 pada alinea 4 yaitu
“mencerdaskan kehidupan bangsa” (Putra, 2021). Sedangkan menurut
(wulandari, 2021) Pendidikan salah satu elemen penting dalam dunia
pendidikan. Pendidik dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya
sebagai pengajar, keterampilan merencang pembelajaran adalah salah satu
kemampuan pembentukan kompetensi pedagogis seorang pendidik. Adapum
menurut (sarana et al, 2020) Pendidikan merupakan bagian integral dalam
pembangunan itu sendiri, karena kedua komponen tersebut saling berhubung
satu sama lain.
Pendidikan aspek penting yang mana setiap manusia berhak untuk
mendapatkannya, dengan adanya pendidikan dapat menjamin siswa tersebut
7
8
negara yang baik, yang dapat menjalankan tugas-tugasnya secara efisien dan
efektif serta tepat guna (Fitriawan et al, 2021). Adapun menurut (J. Putra et al,
2021) Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadiwarga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Adapun menurut (Turmuzi, 2021) Pendidikan dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan kualitas guru. Meningkatkan kualitas guru tidak hanya terlihat
dari kesejahteraan guru tetapi juga dapat dilakukan dengan meningkatkan
kompetensi profesional yang dimiliki oleh seorang guru dan kompentensi
pedagogis yang ia miliki. Tujuan pendidikan menurut beberapa jurnal yang saya
kutip yaitu pendidikan bertujuan untuk meningkatkan sumberdaya manusia
ataupun mencerdaskan anak bangsa seperti kepribadian, berbudipekerti luhur,
cerdas, kreatif, displin, beretos kerja secara profesional, bertanggung jawab dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani.
2. Pendidikan Jasmani
a. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas jasmani dengan
berpartisipasi dalam aktivitas fisik, dengan melakukan akivitas jasmani siswa
dapat mengembangkan apresiasi estetis, dengan menguasai keterampilan dan
pengetahuan, mengembangkan keterampilan generik serta nilai dan sikap yang
postif, dan memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani
(Saleh & Malinta, 2020). Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran
melalui aktifitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat
dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi (Wulandari, 2021).
Menurut (Rahayu Ega Trisna, 2016 : 1) Pendidikan jasmani pada dasarnya
merupakan integral dari sistem pendidikan secara keselurahan, bertujuan untuk
10
adalah suatu aktivitas fisik dan proses pembelajaran yang tersistematis dengan
mengandung tiga aspek yaitu aspek afektif (sikap), aspek kognitif
(pengetahuan), dan aspek psikomotor (gerak) yang bertujuan pendidikan.
b. Metode Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Menurut (Didik Rilastiyo budi dan Arfin Deri Listiandi, 2021) metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Adapun menurut (Turmuzi, 2021) metode pembelajaran adalah
cara sistematis dalam bentuk konkret berupa langkah-langkah untuk
mengefektikan pelaksanaan suatu pembelajaran metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencan yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Yusuf Aditya, 2016).
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Studi et al, 2021). Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk
mencapai tujuan (Parwatiningsih et al, 2020). Menurut beberapa jurnal yang
saya kutip metode pembelajaran adalah suatu rancangan atau rencana yang
tersusun rapi bertujuan pembelajaran baik secara nyata maupun secara praktis.
c. Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Menurut (Priyono, 2015) Model pembelajaran merupakan sebuah rencana
yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran. Isi yang terkandung di dalam
model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang di gunakan untuk
mencapai tujuan intraksional. Sedangkan menurut (Didik Rilastiyo Budi dan
Arfin Deri Listiandi, 2021) Pendekatan atau model, stategi, metode
pembelajaran sangatlah berbeda satu dengan yang lainnya tetapi saling
berkaitan. Adapun menurut (Mabrur et al,2021) Model pembelajaran merupakan
suatu kerangka pembelajaran dengan program yang telah ditentukan. Model
pembelajaran adalah deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan
12
3. Survey
Menurut KBBI (2013: 1362), survei adalah teknik riset dengan memberi
batas yang jelas atas data; penyelidikan; peninjauan: hasil tanah di daerah itu
membuktikan Penelitian survei merupakan penelitian yang mengumpulkan
informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview
supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi (Faenkel dan
Wallen, 1990). Survey merupakan salah satu jenis penelitian yang banyak
dilakukan oleh peneliti dalam bidang sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan
pendidikan.
a. Pengertian Survey
Survey adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif, Survey
yang dilakukan dalam melakukan penelitian biasanya dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner atau wawancara, dengan tujuan untuk mengetahui: siapa
mereka, apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan.
Survei lazim dilakukan dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, survei lebih merupakan pertanyaan tertutup, sementara
dalam penelitian kualitatif berupa wawancara mendalam dengan pertanyaan
terbuka. Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah
metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan
kepada responden individu.
Menurut (Sugiyono, 2020 : 56) metode survey adalah metode penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa
lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku
hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel
sosialogi dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu , teknik
pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuesioner) yang tidak
mendalam, dan hasil penelitian cendrung untuk di generasikan. Menurut Masri
Singarimbun (dalam Akbar Muflihin, 2019) dalam bukunya yang berjudul
Metode Penelitian Survey, pengertian survey pada umumnya dibatasi pada
penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk mewakili
seluruh populasi. Dengan demikian, penelitian survei adalah penelitian yang
16
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 2019).
Menurut (Sugiyono, 2020 : 56) pengertian metode survey adalah :
“Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian
yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis maupun
psikologis”.
b. Tujuan Survey
Tujuan penelitian survey adalah untuk memberikan gambaran secara
mendetail tentang latar belakang, sifat- sifat, serta karakter-karakter yang khas
dari kasus atau kejadian suatu hal yang bersifat umum. Ada dua instrument yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara, dan angket
metode tertutup. Indikator indikator untuk kedua variabel tersebut kemudian
dijabarkan oleh penulis menjadi sejumlah pertanyan-pertanyaan sehingga
diperoleh data primer. Data ini akan dianalisis dengan menggunakan uji
statistika yang relevan untuk menguji hipotesis.
Dalam penyusunan skripsi ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai
dengan sifat permasalahannya agar data dan informasi yang diperoleh cukup
lengkap digunakan sebagai dasar dalam membahas masalah yang ada metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskritif dan metode
penelitian asosiatif. Sedangkan menurut Mohammad Musa (dalam Akbar
Muflihin, 2019 : 5) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian, survei
memiliki arti pengamatan/penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan
keterangan yang jelas dan baik terhadap suatu persoalan di dalam suatu daerah
tertentu. Tujuan dari survei adalah untuk mendapatkan gambaran yang mewakili
suatu daerah dengan benar. Suatu survei tidak akan meneliti semua individu
dalam sebuah populasi, namun hasil yang diharapkan harus dapat
menggambakan sifat dari populasi yang bersangkutan. Karena itu, metode
pengambilan contoh (sampling method) di dalam suatu survei memegang
peranan yang sangat penting. Metode pengambilan contoh (sampling method)
17
5) Mengerjakan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya agar tugas dapat
diselesaikan tepat waktu.
6) Mendorong siswa lain untuk berpartisipasi terhadap tugas.
7) Meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas.
8) Menyelesaikan tugas tepat waktu.
9) Menghormati perbedaan individu.
Menurut Setiyanti (2018: 63) ada beberapa hal yang dapat mendukung
terjalinnya kerjasama, tetapi juga ada beberapa hal yang dapat mengganggu kerja
sama. Agar terjalin kerjasama yang mantap dalam suatu kelompok, sehingga
mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, ada beberapa hal yang
dapat mendukung terjalinnya kerjasama tersebut, antara lain :
1) Masing-masing peserta didik harus sadar dan mengakui kemampuan
masing-masing.
2) Masing-masing peserta didik harus mengerti dan memahami akan masalah
yang dihadapi.
3) Masing-masing peserta didik yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
4) Peserta didik yang bekerjasama perlu mengerti kesulitan dan kelemahan
antar anggota kelompok yang lain.
5) Perlu adanya pengaturan, yaitu koordinasi yang mantap.
6) Adanya keterbukaan dan kepercayaan.
7) Melibatkan anggota kelompok yang lain.
Sedangkan hal-hal yang dapat mengganggu kerja sama kelompok antara
lain:
1) Ada peserta didik yang selalu bersikap menyerahkan pekerjaan kepada
oranglain dan tidak bersedia bertanggung jawab.
2) Ada peserta didik yang bersedia menampung semua kerjaan meskipun
jelastidak mampu mengerjakan.
3) Tidak bersedia memberikan sebagian dari kemampuannya untuk
membantu peserta didik lain, atau memberi bantuan tetapi tidak sesuai
dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh peserta didik lain.
4) Cepat puas dengan hasil pekerjaannya sendiri, sehingga tidak
22
memperhatikan dan tidak menaruh perhatian pada peserta didik lain yang
masih bekerja.
5) Menutup diri dan bersikap maha tahu serta tidak percaya kemampuan
anggota kelompok lain, sehingga tidak mau minta pendapat atau bantuan
anggota kelompok lain.
Berdasarkan sumber data di atas pada bagian faktor-faktor yang
mempengaruhi kerjasama, peneliti mengambil beberapa poin yang dijadikan
indikator yaitu tujuan yang sama, pembagian tugas, tangung jawab, toleransi,
saling membantu, dan saling pengertian.
e. Manfaat Kerjasama Tim
Menurut Sunarto (dalam Erwi n Adi t am a , 2019: 28) mengemukakan
bahwamanfaat atau keuntungan kerjasama antara lain:
1) Individu satu dengan yang lainnya akan bekerjasama yaitu dengan saling
membantu satu sama lain.
2) Segala masalah yang membutuhkan pemecahan masalah akan teratasi
denganlebih mudah, mengurangi beban pekerjaan yang besar.
3) Individu satu dengan yang lain akan dapat memberikan masukan.
Sehinggamampu mengatasi suatu permasalahan lebih cepat.
Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut, manfaat kerjasama ini berguna
dalam pengembangan kepribadian diri siswa. Manfaat yang diperoleh dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran selanjutnya. Sehingga siswa dapat
terbantu dalam menjalankan kegiatan belajar.
5. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan diluar jam
pelajaran sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan di berbagai bidang di luar
bidang akademik. Kegiatan tersebut biasanya dilaksanakan pada sore hari atau
fleksibel tergantung sekolah tersebut. Keterbatasan waktu berolahraga yang
dilakukan secara formal sangat menghambat tercapainya pembinaan secara
maksimal untuk perkembangan dan pertumbuhan siswa.
23
6. Bola basket
a. Sejarah Bola Basket
Bolabasket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. james Naismith, seorang
pastor asal Kanada yang mengajar disebuah fakultas untuk para mahasiswa di
YMCA (Young Man Christian Association) di springfield, Massachustts, harus
membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa
pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan
yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan
yang sekarang dikenal sebagai bolabasket pada 15 Desember 1891 (Teguh
Sutanto, 2020:42).
Pertandingan resmi bolabasket yang pertama, diselanggarakan pada tanggal
20 Januari 1892 ditempat kerja Dr. James Naismith. “Basketball” (sebutan bagi
olahraga ini dalam bahasa Inggris). Basket adalah sebutan yang digagas oleh
salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero
Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA
di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di
kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Pada awalnya setiap tim
25
berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat
berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan bolabasket
diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis oleh James Naismith (Teguh Sutanto,
2020:42).
b. Peraturan – peraturan dalam permainan bola basket
1) Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan.
2) Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau
kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepala tangan
(meninju).
3) Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus
melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola tetapi
diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4) Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau
anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5) Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul,
atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun pelanggaran
pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan,
pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain
pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila
pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan,
maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain
sepanjang pertandingan pada masa ini pergantian pemain tidak
diperbolehkan.
6) Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan
tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta
melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7) Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka
kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut
berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
26
8) Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk
ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak
menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir
keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut
tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9) Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali
ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila
terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang
akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5
detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang
lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah.
Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan,
maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran. Wasit
berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran
berturut-turut.Wasit memiliki hak penuh untukmendiskualifikasi pemain
yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
10) Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila
bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta
menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu
gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
11) Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit.
12) Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai
pemenang.
13) Olahraga bola basket mempunyai lapangan yang sangat baik, Adapun
ukuran lapangan Bola basket dibawah ini :
27
haruslah benar agar mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini adalah cara
melakukan teknik chest pass menurut (Keven A. Prusak, 2018:47)
a) Siku dibengkokkan ke samping sehinga bola di depan dada.
b) Posisi kaki sejajar atau kuda-kuda selebar bahu dengan lutut ditekuk.
c) Posisi badan condong kedepan dan jaga keseimbangan.
d) Bola didorong ke depan dengan kedua tangan sambil meluruskan lengan
diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan.
Berikut ini gambar tentang teknik chest pass:
Operan ini dilakukan dari atas kepala, keuntungan pemain yang memiliki
tubuh lebih tinggi daripada lawannya yang memanfaatkan teknik overhead pass
ini bertujuan untuk mengoperkan bola kepada kawan dengan arah bola
melampui daya raih lawan. Modal dari teknik overhead pass ini adalah postur
tubuh yang tinggi. Berikut adalah cara melakukan overhead pass menurut
(Anung Hendar Isnanto, 2018:46).
a) Posisi bola berada di atas dahi dengan tangan agak siku agak ditekuk.
b) Bola dilempar dengan lekukan pergelangan tangan dengan arah bola agak
ke bawah disertai dengan meluruskan tangan.
dipantulkan. Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah salah satu tangan
(kanan/kiri), kegunaan menggiring bola adalah untuk mencari peluang serangan,
menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan (Keven A.
Prusak, 2018: 27). Bentuk mengiring bola ada 2 macam yaitu: menggiring bola
tinggi dan menggiring bola rendah. Menggiring bola tinggi digunakan dalam
gerakan yang cepat dan untuk menggiring bola rendah digunakan untuk
mengontrol dan menguasai bola terutama untuk melakukan terobosan ke daerah
lawan (Anung Hendar Isnanto, 2018:28). Berikut ini adalah cara melakukan
menggiring bola menurut (Anung Hendar Isnanto, 2018:29 ):
a) Perkenaan bola saat menggiring pada telapak tangan, telapak tangan berada
di atas bola.
b) Posisi kaki saat mengiring lutut agak sedikit ditekuk.
c) Posisi badan agak condong kedepan sehingga berat badan tertumpu pada
kedua kaki
Berikut ini gambar tentang mendribbling rendah dan mendribbling tinggi:
Gambar 2.6 Menembak dengan satu tangan (one hand set shoot)
Sumber Gambar: Anung Hendar Isnanto (2018:54)
38
Berikut ini adalah cara melakukan teknik pivot menurut (Anung Hendar
Isnanto, 2018:51):
a) Bila mendapat bola dengan posisi sejajar, boleh melangkahkan kaki ke
segala arah dengan salah satu kaki sedangkan kaki yang satu tetep kontak
dengan lantai sebagai poros.
b) Bila mendapat bola saat posisi berlari dan berhenti dalam posisi kaki tidak
sejajar maka yang menjadi poros adalah kaki belakang.
Berikut ini gambar tentang pivot:
B. Kerangka Berpikir
Pendidikan dapat diperoleh melalui berbagai cara baik secara formal
maupun informal. Melalui cara tersebut akan terjadi pembentukan dan
perubahan pengetahuan serta meningkatkan kualitas diri dalam mengembangkan
potensi diri seseorang secara maksimal, sehingga seseorang individu akan
menjadi lebih produktif. Salah satu kegiatan yang positif adalah mengikuti
kegiatan melalui kegiatan permainan-permainan. Permainan sebagai wahana
pendidikan dengan jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang
atau waktu luang dan juga berdasarkan keinginanan atau kehendak yang timbul
karena memberi kepuasan atau kesenangan.
Selain untuk mengembangkan diri, kegiatan ini bertujuan untuk
pembentukan karakter kerjasama tim dan mengetahui kerjasama yang baik
dalam kehidupan sehari-hari khusunya dalam sebuah tim dalam segi strategi
lapangan maupun non teknis di luar lapangan. Disamping itu ada aspek fisik,
teknik, taktik, faktor mental dan kerjasama dalam tim sangat penting sekali
dalam melengkapi seseorang mencapai prestasi dan hal itu perlu dilatih agar
dalam mencapai tujuan seseorang bersungguh-sungguh dan fokus untuk
melakukan sesuatu yang diinginkan.
Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang membutuhkan kerjasama tim
dalam berolahraga adalah ekstrakurikuler Bola basket. Pembentukan karakter
kerjasama sangat penting untuk siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Bola
basket karena olahraga Bola basket banyak sekali nilai- nilai yang terkandung di
dalamnya salah satunya memang membutuhkan kerjasama yang baik dalam
sebuah tim.
Pada SMA Negeri 2 Klari ekstrakurikuler Bola basket sudah cukup baik dari
segi teknik dan fisik akan tetapi dari segi kerjasama nya masih kurang baik.
Karena dari hasil survey peneliti pada saat siswa sedang menjalani latihan
maupun pada saat bertanding Bola basket dari segi kekompakan, rasa percaya
terhadap orang lain, dan kerjasama dalam permainan, tanggung jawab serta
saling menghormati satu sama lain dan masalah non teknis di luar lapangan
membuat kerjasama ini tidak solid dan kompak serta terlihat ada beberapa anak
42
yang egois. Masih ketergantungan satu sama lain dalam hal menyiapkan
peralatan latihan maupun pertandingan ataupun ketergantungan dalam hal
permainan di lapangan.
Oleh karena itu, kegiatan permainan sebelum latihan dapat membantu
mengurangi sikap egois dan saling ketergantungan terhadap teman
sekelompoknya. Karena kegiatan permainan merupakan suatu bentuk atau
metode untuk membuka diri dengan menekankan pada pengembangan diri dan
pembentukan karakter yang disimulasikan melalui permainan- permainan.
Permainan - permainan tersebut secara langsung dirasakan oleh para siswa
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kerjasama tim melalui kegiatan
permainan-permainan kecil. Selain itu, kemajuan yang terjadi di bidang
pendidikan menuntut siswa-siswi mampu bekerja sama dengan temannya.
Terlebih untuk kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket. Berdasarkan
uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui tingkat kerjasama tim dalam
permainan pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola basket.
44
45
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang untuk mengumpulkan data
atau mengukur objek dari suatu variabel penelitian. sedangkan menurut
(Sugiyono,2019:146) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Kemudian untuk
mendapatkan data yang benar demi kesimpulan yang sesuai dengan keadaan
sebenarnya, maka diperlukan instrumen penelitian yang valid dan konsisten serta
tepat dalam memberikan data hasil penelitian.
Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
berupa data Angket. Menurut (Itto Turyandi,2019:110) mengemukakan bahwa
angket merupakan daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada
responden, baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau
perantara). Tujuan dari angket salah satunya ialah untuk mencari informasi yang
lengkap mengenai suatu masalah, tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
pertanyaan. Kemudian, angket disebarkan untuk di uji cobakan kepada siswa
yang mengikuti ekstrakurikuler Bola basket. Penyebaran angket dilakukan
kepada 30 responden. Setelah data terkumpul dilakukan uji coba data dengan
menentukan validitas butir dan reliabilitas instrumen
1. Uji Validasi
Menurut (Sugiyono, 2019:179) Validitas merupakan derajad ketepatan
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh peneliti.
Dengan demikian data yang valid adalah data "yang tidak berbeda" antar
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yang
digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan kuesioner untuk mengukur instrument penelitian.
48
Teknik pengujian ini yang akan diuji adalah validitas konstruksi dengan
menggunakan uji analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah skor
faktor dengan skor total. Uji instrumen kali ini ditanyakan valid jika R hitung
lebih besar dibandingkan R table. Setelah diperoleh nilai rxy, langkah
selanjutnya yaitu dengan membandingkan hasil r pada tabel product moment.
Jika rx > rtabel maka hasilnya valid. tetapi, jika rx < rtabel maka hasilnya tidak
valid. Untuk rumus uji validitas Perhitungannya menggunakan microsoft excel
2019 sebagai berikut:
Keterangan :
TOTAL 21 12
51
2. Uji Reabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menujukan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menujuka bahwaakan sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten. Menurut (Sugiyono, 2019:191)
Instrumen yang reliabel adalah instrurnen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sarna. Dalam
penelitian ini menguji reliabilitas mengunakan rumus alpha cronbac,
penghitungan Reliabilitas dengan rumus:
𝐾 ∑𝜎𝑏2
𝑟∥ = [ − ] [1 − ]
∑𝜎𝑡2
𝐾−1
Keterangan :
𝑟∥ = Reliabilitas instrumen
𝐾 = Banyak butir yang valid
∑𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir
∑𝜎𝑡2 = Jumlah varian total
Berdasarkan hasil analisis, hasil uji reliabilitas instrumen pada tabel 3.3
sebagai berikut:
apabila orang menyadari bahwa adanya kepentingan yang sama. Data primer
merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.
Data primer ini disebut juga data asli atau data baru yang merupakan data utama
yang diperoleh langsung dari hasil angket para siswa.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang berasal dari sumber yang tidak
langsung memberikan data, dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui
dokumen atau data dan buku-buku serta sumber lainnya yang berhubungan
dengan permasalahan yang sedang diteliti, yang berfungsi untuk melengkapi
data primer.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Angket (Quesioner) dan alternatif jawaban didasari dengan
menggunakan skala likert, menurut Sugiyono, (2019:146) skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang atau kelompok orang
tentang sebuah fenomena sosial.
Setelah itu data angket yang akan disebar luaskan secara manual dengan
responden atau siswa dan dikumpulkan saat setelah responden atau siswa telah
mengerjakannya.
Kerjasama merupakan skor yang diperoleh dari angket karakter kerjasama
terdapat dari:
a. Indikator kemampuan komunikasi,
b. Indikator kesediaan berpartisipasi,
c. Indikator berbagi dan saling menghormati,
d. Indikator tanggung jawab dan komitmen
Penggunaan skala likert mampu memberikan alternatif jawaban dari soal
instrumen dengan gradasi dari yang sangat positif hingga kepada yang sangat
negatif, pertimbangan pemilihan pengukuran ini karena mampu memberikan
kemudahan kepada para responden untuk memilih jawaban. Responden diminta
memberikan salah satu pilihan dari jawaban yang telah disediakan. Pilihan
jawaban ada 5 pilihan mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Data
53
diubah berdasarkan bobot skor satu hingga lima yang kemudian dihitung
presentase kelayakan hasilnya dengan menggunakan sebuah rumus. Berikut
penilaian skala likert dan bobot skor menurut Sugiyono (2019:147 ) sebagai
berikut :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
komitmen
TOTAL 31 19
55
Keterangan:
M : nilai rata-rata (mean)
X : skor
S : standar deviasi
Dengan rumus :
X
x = — x 100%
N
a. Visi
Berprestasi, Cerdas, Kompetitif, Berbudaya dan Berkarakter berdasarkan
Iman dan Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Misi
1) Meningkatkan Manajemen dalam Mewujudkan Visi Sekolah.
2) Menciptakan suasana yang kondusif untuk membentuk kepribadian peserta
didik yang memiliki Iman dan Takwa.
3) Mengoptimalkan proses pembelajaran aktif, efektif, kreatif dan
menyenangkan.
4) Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat yang dimiliki
oleh peserta didik.
5) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dengan
lingkungan.
6) Menggalakkan budaya bersih menuju hidup sehat.
2. Identitas Sekolah
56
57
b. Berdasarkan Tingkatan
Tabel 4.2 Data Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan
Tingkat Jumlah
10 180
11 177
12 125
Total 482
d. Tata Usaha
1) Kepala Urusan TU
: Umi Robi’ah Mutsana Fajrun. N, S.Pd.
2) Urusan Rumah Tangga : Siti Syahdah Dinuriyah, S.Pd.
3) Urusan Administrasi : Tyas Sri Ambar Lestari, S.lp.
Kepegawaian dan Staff
Pembantu Bendahara
4) Urusan Keuangan
5) Operator Keuangan : Ai Nurjamilah, S.Pd.
Mean 143
Median 144
Mode 147
Standard Deviation 8
Sample Variance 64
Range 29
Minimum 126
Maximum 155
N 30
Deskriptif Keseluruhan
10 9 9
8
6
6
4 3 3
2
10% 20% 30% 30% 10%
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
Berdasarkan tabel 4.4 Norma Penilaian Hasil Keseluruhan dan gambar 4.1
Diagram Batang Deskriptif Hasil Keseluruhan di atas menunjukkan bahwa
Survey Tingkat Kerjasama Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket di SMA Negeri 2
Klari tahun ajaran 2021/2022. Deskriptif keseluruhan berada pada kategori
“Sangat Rendah” sebesar 10% (3 peserta didik), “Rendah” sebesar 20% (6
62
peserta didik), “Sedang” sebesar 30% (9 peserta didik), ‘Tinggi” sebesar 30% (9
peserta didik), dan “Sangat Tinggi” sebesar 10% (3 peserta didik). Berdasarkan
nilai rata-rata, yaitu 87 dalam kategori “Sedang”.
Kemampuan Berkomunikasi
Mean 30
Median 31
Mode 31
Standard Deviation 2
Range 9
Minimum 24
Maximum 33
N 30
63
Berdasarkan Norma Penilaian pada tabel 4.6 tersebut di atas Survey Tingkat
Kerjasama siswa di SMA Negeri 2 Klari tahun ajaran 2021/2022 berdasarkan
indikator kemampuan berkomunikasi dapat disajikan pada gambar sebagai
berikut :
Kemampuan Berkomunikasi
20 18
15
10
6
5 4
2
7% 13% 60% 20% 0 0%
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
Mean 52
Median 52
Mode 52
Standard Deviation 4
Range 14
Minimum 43
Maximum 57
N 30
65
2 1
3% 27% 37% 33% 0 0%
0
1 2 3 4 5
Series1 Series2
Mean 35
Median 34
Mode 36
Standard Deviation 3
Range 9
Minimum 30
Maximum 39
N 30
67
Mean 26
Median 26
Mode 28
Standard Deviation 2
Range 7
Minimum 22
Maximum 29
Sum 780
N 30
69
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis atau survey data dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan, bahwa tingkat kerjasama siswa ekstrakurikuler bola basket di SMA
Negeri 2 Klari tahun ajaran 2021/2022 berada pada kategori “Sangat Rendah”
sebesar 10% (3 peserta didik), “Rendah” sebesar 20% (6 peserta didik),
“Sedang” sebesar 30% (9 peserta didik), ‘Tinggi” sebesar 30% (9 peserta didik),
dan “Sangat Tinggi” sebesar 10% (3 peserta didik). Berdasarkan nilai rata-rata,
yaitu 87 dalam kategori “Sedang”.
B. Saran
72
73
Didik Rilastiyo Budi dan Arfin Deri Listiandi. (2021). Model Pembelajaran
Dalam Pendidikan Jasmani Abstrak. Budi, D.R (2021, February 1).
Supplemental Materials for Preprint: Model Pembelajaran Dalam
Pendidikan Jasmani.
74
75
Imam Sodikun. 1992. Olahraga pilihan Bola Basket. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi
Kristiyandaru, A., Widodo, A., dan Surabaya, U.N. (2021). Untuk Mengukur
Pengetahuan Siswa. 9(2), 175-182
76
Mabrur, M., Setiawan, A., dan Mubarok, M.Z. (2021). Pengaruh Model
Pembelajaran Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar Teknik Dasar
Guling Depan Senam Lantai. Physical Activity Journal, 2(2), 193.
Maulana, M., Ismaya, B., Hidayat, A.S., Studi, P., Jasmani, P., Keguruan, F.,
Singaperbangsa, U., Ronggowaluyo, J.H S., Timur, T., Barat, J., dan
Olahraga, J.L. (2020). Jurnal Literasi Olahraga, 1(1), August 2020, 66-
76 Minat Siswi Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Senam Lantai
SMAN 1 Cikampek Student Interest In LearnimgPhysical Education
Gymanastic On The Floor of SMAN 1 Cikampek. 1(August), 66-76.
Siregar, Nurliana. (2019). Strategi Dan Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Dan Publikasi (2019th Ed.). Deepublish (Grup Penerbitan Cv Budi
Utama)..