Proposal Penelitian Boy
Proposal Penelitian Boy
DI KOTA BANDUNG
A. PENDAHULUAN
penduduk Indonesia disebabkan oleh angka perkawinan yang tinggi dan juga
kelahiran.
Pesatnya jumlah penduduk dapat dilihat dari hasil sensus penduduk dari
mencapai 2.549 juta jiwa. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai ratusan
jiwa tersebut tersebar diseluruh penjuru negeri Indonesia yang kaya akan sumber
1
Permasalahan sosial dalam hal ini memiliki makna dimana kenyataan seseorang
2012 tentang pedoman pendataan dan pengelolaan data PMKS dan PSKS
sebagainya.
ada di negara Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik kemiskinan
juta jiwa dibandingkan dengan kondisi September 27,73 juta jiwa ( 10,96
terdiri dari yang terdiri dari orangtua dan anak anak tentunya memiliki
kepala keluarganya tidak memiliki pekerjaan atau memiliki pekerjaan tetapi hasil
2
harus dipenuhi setiap hari,. Sebagai orang tua juga harus memperhatikan
program yang telah ditetapkan di Indonesia sejak tahun 2002 adalah program
masyarakat seluruh penjuru negeri ini, khususnya di Provinsi Jawa Barat. Badan
Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang
berada dibawah garis kemiskinan sebesar 3.774 juta jiwa(7,83 persen) pada
3
dipengaruhi oleh Kota Bandung yang memiliki jumlah penduduk miskin cukup
tinggi. Hal ini tentunya memiliki banyak faktor penyebab dan juga dengan
Seperti diketahui kemiskinan juga selalu berasal dari kota kota besar yang
ada di provinsi Jawa Barat,salah satunya adalah Kota Bandung. Menurut Badan
Pusat Statistik jumlah penduduk miskin di kota Bandung adalah 420.079 per
miskin di kota Bandung berkurang 71.383 jiwa atau sekitar 14,34 persen. Meski
kota Bandung adalah 2,8% dari jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat.
teratasi.
Masalah kemiskinan menjadi masalah yang sangat serius atau biasa disebut
dnegan masalah yang sangat urgent. Maksud kata urgent yaitu harus cepat diatasi
4
karena dikhawatirkan masalah ini akan menyebabkan kemiskinan struktural.
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat.
kemiskinan yang cukup tinggi, secara tidak langsung Kota Bandung pun
memiliki andil dengan penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Angka
dapat mengurangi jumlah penduduk miskin yang ada di kota Bandung. Dan
semua program tersebut dijalankan meski masih banyak kendala yang harus
dicari solusinya.
miskin melalui pendistribusiam beras dalam jumlah dan harga tertentu yang
ketahanan pangan keluarga miskin dan secara tidak langsung berdampak pada
miskin.
5
Pelaksanaan program RASTRA dalam pendistribusian masih kerap
dapat berjalan baik atau tidak. Sebuah program tentunya harud dapat diukur dari
hasil yang boleh dilihat untuk dapat dievaluasi. Hal ini akan membuktikan
apakah program RASTRA ini sudah berjalan baik atau tidak. Maka dari hal itu
dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai,semakin efektif pula
kegiatan tersebut. Sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat
keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan
efektivitas dilihat dari suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana
yang ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien demi melangsungkan
memiliki standard dan tolak ukur dalam usaha pencapaian program dengan baik.
6
Banyaknya keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki
beragam isu yang menarik penulis untuk diteliti yang dalam pelaksanaan
lokasi penelitian saat melakukan penjajagan awal. Maksud dari tidak tepat
terus ada keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan,sehingga peneliti ingin
melihat keberhasilan dan efektivitas dari program Beras Sejahtera yang telah
dilaksanakan,
Miskin”. Alasan peneliti ingin melakukan penelitian tersebut yakni karea ingin
umum dan pemerintah setempat dapat lebih peduli terhadap permasalahan sosial
7
1.2 Rumusan Masalah
Kota Bandung?
Bandung?
Bandung?
Bandung?
Bandung?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Bandung,meliputi :
1. Karakteristik responden
Bandung
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat menjadi tambahan ilmu
2. Manfaat Praktis
9
Hasil dari penelitian ini diharapkan secara praktis dapat digunakan sebagai
landasan empiris pada perumusan program Beras Sejahtera bagi keluarga miskin
di Kota Bandung. Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan
B. KAJIAN KONSEPTUAL
1. Peneliti Pertama
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
responden yang dipilih. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah
10
responden yang dipilih adalah keluarga miskin Kota Bandung,Provinsi Jawa
Barat. Dan juga program yang akan diteliti adalah program RASTRA bukan
2. Penelitian Kedua
dengan melihat sasaran program RASKIN dari penduduk yang termiskin.hal ini
pelaksanaan program.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
responden yang dipilih. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah
dipilih adalah keluarga miskin Kota Bandung,Provinsi Jawa Barat. Dan juga
program yang akan diteliti adalah program RASTRA bukan program RASKIN
lagi.
11
3. Penelitian Ketiga
Rizki Ika Fianti 2017. Efektivitas Program Beras Sejahtera Bagi Keluarga
penelitian menunjukkan bahwa program ini msih belum berjalan secara efektif
beras sejahtera. Program RASTRA ini mendapatkan enam aspek yang belum
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada
responden yang dipilih. Dalam penelitian ini, responden yang dipilih adalah
12
Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu yang telah dikemukakan peneliti
bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berbeda dengan penelitian-
penelitian terdahulu. Perbedaan tersebut akan lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang
akan dilakukan
Peneliti
1 2 3 4 5 6 7
13
sehingga dipilih adalah
pemerataan di Desa
penerima Kesuben,Kecam
program atan
RASKIN. Lebaksitu,Kabu
menunjukkan Tegal,Provinsi
program Sedangkan
berhasil dilakukan,
n Kota
permasalahan Bandung,Provin
akan diteliti
adalah program
14
RASTRA bukan
program
RASKIN lagi.
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat di Kelurahan
termiskin Wirobrajan,
adanya Wirobrajan,
pengeluaran Kota
15
membeli Sedangkan
beras. dilakukan,
penelitian Kota
yang
termiskin.hal
ini
menunjukkan
bahwa
penduduk
16
miskin adalah
penduduk
yang paling
membutuhka
n program
tersebut.
program di Kelurahan
RASTRA di Wirobrajan,
lokasi Kecamatan
penelitian Wirobrajan,
menunjukkan Kota
17
bahwa Yogyakarta.
juga Kota
permasalahan Bandung,Provin
pendistribusi
an beras
sejahtera.
Program
RASTRA ini
mendapatkan
enam aspek
yang belum
terpenuhi
yaitu
ketepatan
harga,jumlah,
18
sasaran,kualit
as,administra
si,waktu.
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti memiliki hubungan. Hubungan yang
dengan sasaran yaitu tim pelaksana program sedangkan penelitian yang akan
penelitan yang akan dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya yaitu dalam
RASTRA.
19
2.2 Teori yang Relevan dengan Penelitian
a. Pengertian Efektivitas
dikatakan efektif.
dilaksanakan,setelah itu hasul yang dicapai apakah baik ataupun tidak. Jika
efektif.
20
b. Ukuran Efektivitas
rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan.
Namun jika usaha atau hasil pekerjaan tidak tepat sehingga menyebabkan
tujuan tidak tercapai maka hal itu dikatakan tidak efektif. Menurut TNP2K
2. Tepat jumlah
3. Tepat harga
21
Tepat harga dalam program RASTRA yaitu harga tebus beras
4. Tepat waktu
5. Tepat kualitas
6. Tepat administrasi
22
Program Beras Sejahtera (RASTRA) adalah suatu program
oleh Mentei Sosial, “Hal ini saya sampaikan pergantian nama dari
23
3. Persprektif RASTRA menjadi beras yang layak konsumsi.
berikut :
Anggaran 2015.
Umum BULOG.
Penanggulangan Kemiskinan
RASTRA Pusat.
24
c. Tujuan Beras Sejahtera
nasional.
25
1. Pelaksanaan penyaluran Rastra sampai TD menjadi tugas dan
4. Mekanisme Penyaluran:
Perum BULOG.
26
Koordinasi Rastra Kabupaten/Kota/Kecamatan/ Pelaksana
Distribusi.
pihak.
27
waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam, harus menggantinya dengan
28
melalui bank setempat atau disetorkan langsung kepada Perum
BULOG setempat.
dapat dibantu oleh masyarakat secara sukarela dan diatur lebih lanjut
di dalam Juknis.
j. Pembiayaan
Pangan (Rastra).
BULOG.
a. Pengertian Kemiskinan
29
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan.
mencakup:
ekonomi.
30
profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja
melarang.
b. Penyebab Kemiskinan
akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari
pemasukan.
keluarga.
orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi
orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang
c. Indikator Kemiskinan
31
Garis Kemiskinan. Jumlah Penduduk miskin suatu wilayah,
tersebut.
kalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.
32
miskin sangat berkorelasi dengan jumlah penduduk. Sebagai misal
Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI karena merupakan Provinsi
d. Penanggulangan Kemiskinan
kemiskinan.
33
2. Melakukan sinergi melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan
kementerian/lembaga.
kemiskinan di Indonesia.
34
menimbulkan beban ekonomi terhadap generasi muda untuk
sosial untuk melindungi mereka yang tidak miskin agar tidak menjadi
miskin dan mereka yang sudah miskin agar tidak menjadi lebih
miskin,
35
Definisi pekerjaan sosial menurut Walter A. Friedlander dalam
yang dihadapinya.
sebagai berikut:
Theory
36
3) Kerangka Keterampilan (Body of Skill) keterampilan –
keterampilan empati.
yang akan dilakukan dan hasil apa yang diinginkan. Begitu pula
masalah
dan kesempatan.
pelayanan.
37
e. Meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengurangi
lainnya.
f. Mengusahakan kebijakan-kebijakan,pelayanan-pelayanan,
38
(1978) membagi 3 jenis Teknik beserta taktik dalam
pengembangan masyarakat
a. Kaloborasi (kerjasama)
dibutuhkan.
perubahan tersebut.
39
persepsi,sikap,opini,data dan informasi mengenai
media massa.
c. Kontes
40
sampai dengan perencanaan program,pelaksanaan hingga
dengan masyarakat.
b. Pelaksanaan
41
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam pelaksanaan
masyarakat
penanggulangan masalah.
c. Evaluasi
yaitu :
d. Perluasan
42
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang
perluasan kualitatif.
e. Pendampingan sosial
kepentingan masyarakat.
baik dari pribadi individu itu sendiri maupun dari faktor luar individu
lain :
43
a. Membantu orang untuk meningkatkan dan menggunakan
yaitu :
2. Pengumpulan data
4. Membicarakan kontrak
44
6. Memantapkan dan mengkoordinasikan sistem kegiatan
7. Memberikan pengaruh
C. METODE PENELITIAN
Kota Bandung dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan untuk mencapai
kegiatan yang dibuat untuk memperoleh suatu tujuan tentang nilai atau
performance.
45
1) Efektivitas
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang didapatkan
administrasi.
2) Program RASTRA
miskin yang terdaftar sebagai penerima manfaat yang hasil dari pendapatan
3) Keluarga Miskin
4) Kota Bandung
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Jawa Barat.
46
3.3 Sumber Data
Bulog.
Sumber data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada
Dlam penelitian ini digunakan catatan catatan atau file dari Dinas Sosial dan
1. Populasi
terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen,yang berarti bahwa gejala gejala
47
sasaran dalam penelitian ini sebanyak 2.564 KK penerima program RASTRA
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pupulasi yang ada di Kota
Bandung cukup besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut dan sampel
Populasi untuk penelitian ini sebanyak 2.564 KK. Populasi yang banyak
cluster.
Untuk ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih lebih
48
Apabila subjeknya lebih besar dapat diambil antara 20-25% atau lebih
waktu,tenaga,dan dana. Sempit luasnya wilayah penelitian dari subjek karena hal
ini dapat dilihat banyak sedikitnya biaya serta besar kecilnya resiko yang
ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar hasilnya akan lebih
baik
penelitian ini 25% setiap populasi. Populasi yang terdiri dari 2564 KK dihitung
1. DAGO RW 01 25%250 62
RW 02 25%320 80
RW 03 25%120 30
RW O4 25%200 50
RW 02 25%249 63
RW 03 25%178 44
3. REGOL RW 01 25%342 85
RW 02 25%423 105
RW 03 25%64 16
TOTAL 639
1) Kuesioner (Angket)
49
Angket adalah Teknik pengumpulan data dengan menyerahkan daftar
pernyataan untuk diisi sendiri oleh responden. Angket ini diberikan kepada
untuk diteliti.
2) Observasi
3) Studi Dokumentasi
mencatat data yang tela ada di tempat penelitian dengan jalan membaca dan
lainnya. Data dan informasi yang diambil dengan Teknik ini antara lain data
RASTRA.
50
3.6 Alat Ukur dan Uji Validitas
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 121). Tipe Validitas
muka (face validity). Validitas muka yang sebagaimana yang dijelaskan oleh
Moh.Nazir (2011:149).
Berhubungan dengan penilaian para ahli terhadap suatu alat ukur. Jika
ahli ahli tersebut berpendapat bahwa unsur-unsur dalam alat ukur dapat
mengukur variabel yang diteliti secara baik,maka alat ukur tersebut mempunyai
51
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
yaitu dengan mendeskripsikan hasil penelitian dengan kata kata dan kalimat
Teknik ini juga menganalisa data secara rinci dalam bentuk angka dari jawaban
Kota Bandung.
Waktu Pelaksanaan
1 Penyusunan
52
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Penjajakan
4 Penyusunan
Instrumen
5 Pengumpulan
Data
6 Pengolahan dan
Analisis Data
7 Pengesahan
hasil
8 Sidang KIA
53
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
STKS
54
Nuriyani. 2014. Program Pengembangan Kapasitas Tim RASKIN dalam Implementasi
Rizki Ika Fianti 2017. Efektivitas Program Beras Sejahtera Bagi Keluarga Miskin di
Sumber Lain
55