Makalah Typoid Fix 3
Makalah Typoid Fix 3
Disusun oleh :
Suci Paradila
221FK03037
FK 1
PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya penulis bias
menyelesaikan laporan makalah mengenai Demam Typoid.
Laporan makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Masa
Bimbingan Mahasiswa yang mana merupakan tugas kelompok dari salah satu
komponen yang harus dipenuhi pada masa bimbingan mahasiswa di Universitas
Bhakti Kencana Bandung.
Selain daripada melaksanakan tugas laporan makalah, pada hakikatnya
penulis belajar serta menambah wawasan akan pengetahuan Anxietas
Penulis berharap makalah ini bisa memberikan manfaat dan turut memperkaya
wawasan materi para pembaca.
Akhir kata, penulis menyadari masih terdapat kekurangan sehingga
penulis mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sehingga pada
penulisanselanjutnya bisa lebih sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................6
1.3 Tujuan........................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................8
TINJAUAN TEORI...............................................................................................8
2.1 Definisi Demam Tifoid.............................................................................8
2.2 Penyebab...................................................................................................8
2.3 Penyebaran Kuman....................................................................................9
2.4 Patologi....................................................................................................10
2.5 Gambaran Klinik.....................................................................................11
2.6 Gambaran Klasik Demam Tifoid............................................................12
2.7 Komplikasi..............................................................................................15
2.8 Pengobatan..............................................................................................16
2.9 Epidemiologi dan Pencegahan................................................................18
BAB III..................................................................................................................22
Kesimpulan dan Saran .......................................................................................22
3.1 Kesimpulan..........................................................................................22
3.2 Saran....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
pertama dalam jumlah demam tifoid pada usia 5–15 tahun sebesar
1
2
2018 jumlah penderita demam tifoid dalam kurun waktu tiga bulan
gejala yang sering muncul adalah demam, baik pada orang dewasa
2
3
sikap, perilaku, nafsu makan, dan kebiasaan pada anak. Hal ini
2015).
3
4
2011).
lebih aman untuk kulit, selain itu, rasa hangat adalah juga mampu
4
5
hangat dalam waktu 30-60 menit dengan nilai kompres air hangat
suhu tubuh pada anak dengan demam, nilai mean kompres air
hangat 25,09 > nilai mean kompres air biasa 9,91. Hasil penelitan
5
6
kejadian pasien demam tifoid cukup tinggi. Maka dari itu peneliti
Fever.
6
7
7
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.2 Penyebab
8
9
9
1
0
2.4 Patologi
10
1
1
Masa Inkubasi
11
1
2
12
1
3
13
1
4
14
1
5
2.7 Komplikasi
1. Komplikasi Intestinal
- Perdarahan usus
- Perforasi usus
- Ileus paralitik
2. Komplikasi Ekstra –Intestinal~ Komplikasi Kardiovaskuler :
kegagalan sirkulasi perifer
(renjatanseptik),miokarditis,trombosis dan tromboflebitis
15
1
6
16
1
7
17
1
8
18
1
9
o Usia Persentase
12 – 29 tahun 70 – 80 %30 – 39 tahun 10 – 20 %> 40 tahun 5 – 10
%
o Langkah-langkah pencegahan
Vaksinasi dengan menggunakan vaksin T.A.B
(mengandung basil tifoid dan paratifoid Adan B yang dimatikan )
yang diberikan subkutan 2 atau 3 kali pemberian dengan interval10
hari merupakan tindakan yang praktis untuk mencegah penularan
demam tifoidJumlah kasus penyakit itu di Indonesia cukup tinggi,
yaitu sekitar 358-810 kasus per 100.000 penduduk per tahun.
Suntikan imunisasi tifoid boleh dilakukan setiap dua tahun
manakala vaksin oral diambil setiap lima tahun. Bagaimanapun,
vaksinasi tidak memberikan jaminan perlindungan 100
peratus.Minum air yang telah dimasak sahaja. Masak air sekurang-
kurangnya lima minit penuh(apabila air sudah masak, biarkan ia
selama lima minit lagi).Buat air batu menggunakan air yang
dimasak.Sekiranya sedang dalam perjalanan, gunakan air botol
atau minuman berdesis berkarbonat tanpa ais. Anda hendaklah
lebih berhati-hati dengan ais kacang atau air batucampur yang
menggunakan ais hancur, terutama sekali dalam keadaan
sekarang.Makan makanan yang baru dimasak. Jika terpaksa makan
di kedai, pastikan makananyang dipesan khas dan berada dalam
keadaan `berasap’ kerana baru diangkat dari dapur.Tudung semua
makanan dan minuman agar tidak dihinggapi lalat. Letakkan
makanan ditempat tinggi.Gunakan penyepit, senduk, sudu atau
garpu bersih untuk mengambil makanan.Buah-buahan hendaklah
dikupas dan dibilas sebelum dimakan.Cuci tangan dengan sabun
dan air bersih sebelum menyedia atau memakan
makanan,membuang sampah sarap, memegang bahan mentah atau
selepas membuang air besar.Anda akan mendapati insiden tifoid
berkurangan dengan amalan ini yang sepatutnyamenjadi tabiat
seharian dan bukan hanya musim wabak.Pilih gerai dan pengendali
19
2
0
20
2
1
21
2
2
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Demam tifoid yang tersebar di seluruh dunia tidak tergantung
pada iklim. Kebersihan perorangan yang buruk merupakan sumber
dari penyakit ini meskipun lingkungan hidupumumnya adalah baik.
Dengan kasus demam typoid, semoga bisa menjadi acuan
pemahaman mengenai bagian-bagian yang terkait dengan demam
typoid, dan dapat mengetahui cara pencegahan yang benar.
22
2
3
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., & Inayah, Z. (2019). Biostatistika dan Aplikasi Program (M. R. Aqli
(ed.); 1st ed.).
Literasi Nusantara.
Akhtar, N. (2018). Knowledge , Attitude , and Practices of Community People Regarding
Typhoid Fever.
3, 379–383.
Al-aajem, B. M. R. (2020). Clinical and Hematological Manifestations of Typhoid Fever
in Children in Iraq. 1(1), 15–17. https://doi.org/10.1186/s12879-016-
2074.Mezal
Ambarwati, E. R., & Prihastuti. (2019). Gerakan masyarakat hidup sehat
(germas) mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebagai
upaya untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) sejak dini.
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 45–52.
http://journal.lldikti9.id/CER/index
Budiharto. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu
Kesehatan GIGI (L. Juwono (ed.); 1st ed.). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
https://books.google.co.id/books?id=KM5-oXu-
XCkC&pg=PT1&dq=metodologi+penelitian+kesehatan+notoatmodjo&hl=id&s
a=X
&ved=2ahUKEwit3bHq0NHtAhUm5nMBHbrnCCIQ6AEwAXoECAEQAg
#v=one page&q=analisis univariat&f=false
Cholifah, N. S. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Dengan
Kejadian Demam Tifoid Pada Orang Dewasa Di Puskesmas Balerejo Kabupaten
Madiun.
Dardi, N. S., & Ika, N. (2020). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam
Tifoid Di RSUD Lanto DG Pasewang Jeneponto. 1(1), 20–48.
Das, S. (2020). Knowledge Regarding Typhoid Fever among Mothers of Under 5 Children
in Selected Community of Bhaktapur , 2019. 5(10), 505–522.
Tjipto, B. W., & Kristiana, L. (2012). Kajian Faktor Pengaruh Terhadap
Penyakit Demam Tifoid Pada Balita Indonesia. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 12(4), 331–340. https://doi.org/10.22435/bpsk.v12i4.2712
Tjokroprawiro, A., Setiawan, P. B., Effendi, C., Santoso, D., & Soegiarto, G.
(2015). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Ed.2: Fakultas Kedokteran Universitas
... - Google Buku.
Perpustakaan Nasional RI. https://books.google.co.id/books?
id=BICSDwAAQBAJ&pg=PA647&dq=etiologi+d
emam+tifoid&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjY-
LLr9fvsAhWOWX0KHdR_BD8Q6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=eti
ologi demam tifoid&f=false
Wahyudi Rahmat Kartin Akune M. Sabir. (2019). Demam Tifoid dengan
Komplikasi Sepsis : Pengertian, Epidemiologi, Patogenesis, dan Sebuah
Laporan Kasus. Urnal Medical Profession, 3(3), 220–225.
Wijaya, H. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan Teologi.
https://books.google.co.id/books?
id=UMWDCwAAQBAJ&pg=PA69&dq=kuesione
r+tertutup+penelitian+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi6n-
7Y08_tAhUFVH0KHVmRBroQ6AEwAnoECAIQAg#v=onepage&q=kuesi
oner tertutup penelitian adalah&f=false
Woo, J. H., Chang, M. S., & Kim, S. (2019). Management of typhoid fever -
23
2
4
24
2
5
Step1 kasus
Bertanya :
1. Putri aulia : apa yang dimaksud spenomegali?
2. Fanny :apa yang dimaksud hepatomegali?
3. Lala : apa yang dimaksud anoreksia ?
4. Dita : apa yang dimaksud konstipasi?
5. Vira : apa yang dimaksud malaise ?
6. Nadya : apa yang dimaksud salmonella typhia ?
Jawab :
1. lisna : pembesaran usus
2. Pembekaan hati
3. Sella : mual dan muntah
Lisna : pengurangan napsu makan
4. Femy : sulit bab
5. Lala: panas dingin
6. Putri aul : tipes
Shela : yang menyebabkan penyakit
B. Step 2
Bertanya
1. Silpa : apakah suhu tubuh 39c itu tinggi atau normal?
2. Putri : kenapa bisa terjadi pembesaran usus?
3. Dinda : apakah baik 110/80 mmhg itu tinggi atau rendah
4. Sela : kenapa pada pemeriksaan lidah kotor?
5. Dita :kenapa demam tersebut sore hari saja?
6. Suci :kenapa klien mengeluh nyeri ulu hati?
Jawab
1. Vira : tinggi, karena normalnya itu 37,6 c
Tinggi karena hipertenia
Rendah karena hipotermia
2. Vira : Karena kebersihan kurang baik dan terjadi pembekaan
3. Lisna : Termasuk tekanan normal
2
5
2
6
4. Vira :karena jajan dipinggir jalan sehingga bakteri nempel lidahnya kotor.
5. Vira :karena jajan dipinggir jalan sehingga bakteri nempel lidahnya kotor
6. Lisna : karena bakteri menyerang ke pencernaan
Kesimpulan Kasus :
Lisna : dikasus ini karena terjadinya sering jajan dipinggir jalan dan mengalami bakteri
di lidah kotor dan mengakitbatkan demam typ
2
6
1