PERJANJIAN KERIASAMA
ANTARA
PT PRIMA INDONESIA LOGISTIK
DENGAN
PT ENIITRACO INVESTAMA MANDIR
TENTANG
KERJASAMA PENGOPERASIAN PERALATAN REACH STACKER
Pada hari ini
(
4
2
NOMOR :
NOMOR 2 Ot0 /1t¢- Em /Mow/ 2/4044
i SAAT acaac bulan tahun dua ribu dua puluh satu
~ =2021), kami yang bertandatangan di bawab ini;
DENI RAHAYU SANTOSO : Direktur Bisnis PT PRIMA INDONESIA LOGISTIK,
berdasarkan Surat Keputusan Pemegeng Saham diluar
Rapat Umum Pemegeng Saham (Keputusan Pemegang
Saham Sirkuler) PT Prima Indonesia Logistik Nomor :
P.31/2/2/P1-20.TU dan 001/KOP-UTPK/I/2020 tanggal
16 Januari 2020 tentang Penetapan Direksi PT Prima
Indonesia Logistik, dalam kedudukannya_tersebut
bertindak untuk dan atas nama Direksi PT Prima
Indonesia Logistik, yang berkedudukan dan berkantor
ppusat di Jalan Raya Pelabuhan Pos 1! Road VI, Ujung
Baru, Belawan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
CCHILIN KANGIN : Presiden Direktur PT EMITRACO INVESTAMA
MANDIRI, berdasarkan Akte Notaris Nomor: 19 tanggal
(07 April 2003, bertindsk untuk dan atas nama Direksi PT
Emitraco Investama Mandiri, berkedudukan dan
berkantor pusat di Jakarta Selatan, Jalan Menara Kadin
Indonesia i.32 HR Rasuna Said Kav.2-3 Kuningan Timur
Jakarta, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA,
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu dengan ini menerangkan hal sebagai berikut :
i
PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha yang merupakan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia |
(Persero) yang bergerak di bidang logistik;
Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk melskukan perjanjian kerjasama dengan PIHAK
PERTAMA untuk pengoperasian peralatan 1 (satu) unit Reach Stacker di Wilayeh Kerja PINAK
PERTAMA.
Det oun canstPARA PIHAK sepakat dan setuju untuk melakukan perjanjian kerjasama pengoperasian peralatan 1
ki atau dikuasal oleh PIHAK KEDUA, dengan ketentuan dan persyaratan
(satu) unit reach stacker di
sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :
Pasal 1
DASAR HUKUM
Dasar perjanjian ini adalah :
(1) Surat PT Emitraco investama Mandiri Nomor 007/EIM-IKT/2020 tanggal 26 Agustus 2020 perihal
Penawaran Harga Reach Stacker;
(2) Risalah Rapat antara PT Prima Indonesia Logistik dengan PT Emitraco Investama Mandiri tentang
Pembahesan Rencana Kerjasama Pengoperasian Reach Stacker tanggal 11 Januari 2020;
(3) Surat PT Emitraco Investama Mandiri Nomor 020/EIM-MON/2020 tanggal 12 Januari 2021
perihal Penawaran Harga Reach Stacker;
(4) Risalah Rapat antara PT Prima Indonesia Logistik dengan PT Emitraco Investama Mandiri tentang
Pembahasan Rencana Kerjasama Pengoperasian Reach Stacker tanggal 13 Januari 2020.
Pasal 2
PENGERTIAN
(2) Lapangan penumpukan atau Container Yard (CY) adalah tempat yang digunakan sebagai lokasi
penumpukan petikemas;
(2) Lift On adalah pelaksanaan jasa pekerjaan menaikkan petikemas dengan menggunakan alat
bantu mekanik di lokasi penumpukan ke atas truck/chasis.trailer;
(3) Lift Off adalah pelaksanaan jasa pekerjaan menurunkan petikemas dengan menggunakan alat
bantu mekanik dari atas truck/chasis trailer ke lokasi penumpukan;
(4) Receiving adalah pelaksanaan jasa pekerjaan penerimaan petikemas dari pemilik barang untuk
diturunkan dari atas truck/chasis ke lokasi lapangan penumpukan (CY);
(5) Delivery adalah pelaksanaan jasa pekerjaan penyerahan petikemas kepada pemilik barang
untuk dinaikkan ke atas truck/chasis dari lokasi lapangan penumpukan (CY);
(6) Shift adalah waktu kerja normal selama & (delapan) jam per hari;
(7) Reach Stacker adalah peralatan mekanis berikut perlengkapannya yang digunakan untuk
proses kegiatan bongkar/muat petikemas di lapangan penumpukan.
Det oun canstay
(3)
co)
a
(3)
(a)
Pasal 3
MAKSUD DAN TUIUAN
Maksud perjanjian ini adalah sebagai dasar atatr pedoman dalam pelaksanaan pengopers
peralatan 2 (satu) unit reach stacker nik atatt yang diktuasat PHIAK KEDUA untuk me
Lojsnis PINAK PERTAMA dengan prinsip saling menguntungkan;
Tujvan perjanjian ini adalah untuk menunjang kelancaran bongkar/muat petikemas da
diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA sehingga dapat
ntitas dan kualitas pelayanan (level of service);
pelayan.
meningkat k
dimaksud
Peralatan reach stacker milik atau yang dikuasai oleh PINAK KEDUA sebagaimar
pada ayat (1) pasal ini adalah sebagai berikut :
No. NamaAlat | Kapasitas | jumlah | Merk/ | BBM ihun
| _type Pembuatan
4S ton | 1 (satu) unit Kalmar | Solar 2015
Peralatan 1 (satu) unit reach stacker sebagaimana dimoksud pada ayat (3) pasal ini dapat
ditambab oleh PIHAK KEOUA apabila dibutuhkan dan dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA
dengan memperhatikan kebutuhan operasional.
Pasal 4
LOKASI KEGIATAN DAN PEMANFAATAN PERALATAN
Pelaksanaen kegiatan pengoperasian dan pengusahaan peralatan 1 (satu) unit reach stacker
sebagaimana dimaksud Pasal 3 perjanjian ini berlokasi di lapangan penumpukan atau
Container Yar
Pemanfaatan 1 (satu) unit reach stacker untuk melayani kegiatan Lift On/Lift Off bongkar/muat
‘maupun receiving/delivery petikemas full dan empty dilapangan penumpukan atau Container
Yard:
Dalam rangka meningkatkan kinerja operasional dan optimalisasi fasilitas yang tersedia di
lapangan penumpukan atau Container Yard, PARA PIHAK sepakat untuk menerapkan sistem
kerja 24 (dua puluh empat) jam dalam pengoperasian peralatannya.
Pasal 5
RUANG LINGKUP DAN TARIF KERJASAMA
fuang lingkup perjanian ini adalah PIHAK KEDUA menyediakan peralatan 1 (satu) unit reach
stacker beserta operatornnya untuk melayani kegiatan Lift On/Lift Off di lapangan
penumpukan atau Container Yard dan kegiatan receiving/delivery petikemas full dan empty; d(2)
8)
@)
(5)
(6)
7)
(8)
iF)
(2)
Tarif kerjasama peralatan 1 (satu) unit reach stacker adalah sebagai berikut :
Uraian Tarif per Box
Tarif sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini belum termasuk PPN;
Minimum Througput sebesar 1.500 (seribu lima ratus) box per bulan, jika mini
throughput terealisasi dibawah 1.500 (seribu lima ratus) box per bulan maka PIHAK PERTAMA
‘akan membayar total kekurangan box sebesar tarif 20° empty kali 1,5%;
Produksi termasuk shifting, dan kegiatan shifting petikemas untuk 4 gerakan shifting dihitung
1 box;
Biaye untuk kegiatan pengoperasian Reach Stacker berupa 88M menjadi tanggung jawab
PIHAK PERTAMA sebesar 0,7 liter per box, jika pemakaian 88M melebihi 0,7 liter per box maka
kelebihan pemakaian BBM menjadi tanggung jaweb PIHAK KEDUA;
Biaya mobilisasi alat milik PIHAK KEDUA ke lokasi kerja PIHAK PERTAMA menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA;
Seluruh biaya yang timbul atas pengoperasian alat sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini
selain biaya BBM sebagaimana ayat (4) pasal ini sepenuhnya menjadi beban PIHAK KEDUA.
Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak PIHAK PERTAMA :
Merencanakan dan menetapkan pengoperasian serta pengusahaan peralatan reach stacker
untuk melayani kegiatan Lift On/Lift Off di lapangan penumpukan atau Container Yard.
Kewajiban PIHAK PERTAMA
®. Membayar sewa kepada PIHAK KEDUA perbulannya dengan’ besaran sebagaimana
dimaksud pada pasal S Perjanjian ini;
b. Pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini sekurang-kurangnya dengan
melampirkan :
2) Melampirkan surat permohonan pembayaran kepada PIHAK PERTAMA,
2) Faktur Pajak;
3) Kuitansi pembayaran;
4) Melampirkan laporan kegiatan/produksi alat setiap akhir bulan yang ditandatangani 4
PARA PIHAK;
Det oun canstc. Pembayaran dilakukan 15 (lima belas) hari kerja setelah dokumen sebagaimana Pasal 6
ayat (2) butir b, diterima lengkap oleh PIHAK PERTAMA;
4. Tidak diperkenankan mengadakan perubahan / penambahan maupun pengurangan
terhadap Unit Reach Stacker tanpe persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA.
fe. Mengembalikan Unit Reach Stacker pada PIHAK KEDUA apabila Perjanjian Kesepakatan
Kerjasama_sudah tidak diperpanjang lag
(3) Hak PIHAK KEDUA:
Menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA atas pengusahaan peralatan reach stacker
untuk melayani kegiatan Lift On/lift Off di lagangan penumpukan atau Container Yard;
(4) Kewajiban PIHAK KEDUA :
‘a. Menyediakan/mempersiapkan peralatan 1 (satu) unit reach stacker berikut
penanggungjawab kesiapan alat, tenaga operator, serta mekenik yang terdidik dan
terlatih, agar senantiasa dalam keadaan siap operasi apabila sewaktu-waktu akan
digunakan;
. Mengasuransikan seluruh peralatan yang dioperasikan dan asuransi operator alat (BPIS);,
. Menjamin tingkat kesiapan alat minimal 90% (sembilan puluh persen);
4. Apabila peralaten 1 (satu) unit Reach Stacker tidak dapat dioperasikan / rusak dalam
waleu 1x24 jam, dan apabila melebihi waktu dimaksud maka PIHAK KEDUA wajib
menyediakan alat pengganti;
fe. Berkoordinasi dengan PIHAK PERTAMA untuk pelaksanaan perawatan peralatan
bongkar/muat yang dilakukan secara berkala;
f. Membuat dan menyampaikan laporan harian/bulanan kesiapan alat 1 (satu) unit reach
stacker;
4g Setian teri kerusakan alat dan setelah selesai perbaikan alat, membuat Berita Acara
kerusakan alat yang ditandatangani PARA PIHAK;
hh. Memasang logo perusahaan PIHAK PERTAMA pada peralatan 1 (satu) unit reach stacker
yang desainnya telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA;
i. Apabila PIHAK KEDUA merencanakan untuk menarik Unit Reach Stacker untuk keperiuan
Breakdown, perbaiken dll, maka PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK
PERTAMA dan apabila waktu pelaksanaan keperluan Breakdown, perbalkan dll,
memaken waktu lebih dari 2 (dua) hari maka PIHAK KEDUA wajib menyediakan alat
penggenti dan segala biaya yang timbul menjadi kewajiban PIHAK KEDUA.
pperalatan 1 (satu) unit reach stacker milik atau yang dikuasai PIHAK KEDUA, kecuali akibat
j. Bertanggungjaviab terhadap segala resiko yang timbul dari dan akibat pengoperasian \
force majure.
Det oun canstPasal 9
PERSELISIHAN/DOMISIL
(2) Segala bentuk perselisihan yang timbul dari dan atau ada hubungannnya dengan perjanjian
ini akan diupayakan penyelesaiannya secara musyawarah oleh kedua belah pihak;
(2) Apabila upaya penyelesaian perselisinan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini tidak
tercapai, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan
Negeri di wilayah hukum Meden;
(3) Untuk menyelesaikan semua perselisihan yang timbul dari atau akibat pelaksanaan
perjanjian ini, PARA PIHAK memilih domisii hukum yang umum dan tetap yaitu ci Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan di Medan.
Pasal 10
PAJAK-PAJAK
Pajak-pajak yang ditetapkan oleh Pemerintah yang timbul berkenaan dengan perjanjian kerjasama
ini sepenuhnya menjadi beban PARA PIHAK yang harus dibayar sesuai ketentuan yang berlaku.
Pasal 12
ADDENDUM
Hal-hal lain belum diatur di dalam perjanjian ini akan dimusyawarahkan oleh kedua belah pihak yang,
pelaksanaannya akan dituengkan dalam kesepakatan tambahan (addendum) yang merupakan
bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari perjanjian ini
Pasal 12
PENUTUP
Perjanjian ini ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut diatas dalam rangkap 2 (dua), masing-
masing dibubuhi 2 (dua) lembar meterai Rp 6.000,- (enam ribu rupieh) yang masing-masing,
‘mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. <}
PIHAK KEDUA / \PIHAK PERTAMA
‘Er a) A
MEMpet Og) | REUBEN gy oe
fe, “Spssaerareenes ”garees ere
le hs \ \ -
09 go0%8 Lb
Risen cape
CHILIN KANGIN™ DENI RAHAYU SANTOSO DN
Det oun canst