Soal-Soal Dan Jawaban Kode Etik-1
Soal-Soal Dan Jawaban Kode Etik-1
UPPAT
2. Untuk melaksanakan amanah Pasal 19 ayat (1) dan (2) UUPA, bahwa
pendaftaran tanah diseluruh Indonesia diatur dengan Peraturan Pemerintah
sebutkan :
a. PP Nomor 10 Tahun 1961;
b. PP Nomor 24 Tahun 1997 Jo. PP Nomor 18 Tahun 2021;
c. PP Nomor 24 Tahun 1997 Jo. PP Nomor 20 Tahun 2021;
d. PP Nomor 10 Tahun 1961 Jo. PP Nomor 24 Tahun 1997;
3. Pengaturan yang terkait dengan tugas pokok yang terkait dengan Pendaftaran
Tanah pada ketentuan Pasal 6 dan Pasal 7 PP Nomor 24 Tahun 1997 :
a. Bahwa Pendaftaran diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional,
sedangkan pelaksanaan pendaftaran dilakukan oleh Kepala Kantor
Pertanahan;
b. Bahwa Pendaftaran diselenggarakan oleh Kantor Pertanahan setempat
sedangkan pelaksanaan pendaftaran dilaksanakan oleh Badan Pertanahan
Nasional;
c. Bahwa Pelaksanaan Pendaftaran dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan
setempat bersama dengan Badan Pertanahan Nasional yang ada;
d. Bahwa Penyelenggarakan pendaftaran dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan
setempat sematana bersama dengan pejabat daerah lainnya;
9. Apa yang dimaksud dengan asas resiprositas pada pengangkata PPAT Khusus :
a. Asas timbal balik dalam perlakuan yang baik;
b. Asas penempatan dalam kekuasaan;
c. Asam manfaat dan menguntungkan;
d. Asas keseimbangan;
10. Apa yang dimaksud dengan PPAT mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai telah
dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik
Atas Satuan Rumah Susun :
a. Tugas yang diamanahkan;
b. Tuugas yang diminta;
c. Tugas yang dijalankan;
d. Tugas yang mencocokan;
12. Akta Tukar Menukar, Akta Pemasukan ke dalam Perusahaan dan Akta
Pembagian Hak Bersama megenai beberapa hak atas tanah atau Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun, tidak dapat semuanya terletak di dalam daerah kerja
seorang dan dapat dibantu oleh PPAT dengan daerah kerjanya, meliputi :
a. Satu bidang tanah atau Satuan Rumah Susun;
b. Satu bidang tanah atau Satuban Rumah Susun dan Wilayahnya;
c. Satu bidang tanah atau Satuan Rumah Susun tempat pelantikan;
d. Satu bidang tanah atau Satuan Rumah Susun yang haknya menjadi obyek
perbuatan dalam akta;
13. Peningkatan Kualitas PPAT sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 15 dari
Permen ATR BPN RI Nomor 2 Tahun 2018 diperuntukan untuk :
a. Bagi calon PPAT telah lulus ujian PPAT dan belum diangkat sebagai PPAT;
b. Bagi yang telah menjabat sebagai PPAT dalam wkatu tertentu;
c. Bagi Camat sebelum dilantik/menajalankan tugas sebagai PPAT Sementara;
d. Semuanya benar;
16. Sedangkan peningkatan kualitas bagi Camat sebelum dilantik atau menjalankan
tugas sebagai PPAT dilaksanakan oleh :
a. Kantor Pertanahan setempat;
b. Kementrian ATR BPN RI;
c. Kantor Wilayah BPN setempat; Commented [AL4]: Permen ATR/BPN 20/2018 Pasal 15
ayat (4)
d. Kantor Direktur Jenderal Tata Ruang;
17. Magang adalah rangkaian system dalam proses pengangkatan PPAT berupa
kegiatan untuk memperdalam tugas pokok dan fungsi dibidang hubungan
hukum keagrariaan yang dilakukan secara praktek di Kantor Pertanahan dan
Kantor PPAT untuk membentuk PPAT yang profesioanl dan berintegritas. Hal ini
di atur dipasal berapa :
a. Pasal 20 s.d Pasal 25;
b. Pasal 16 s.d Pasal 20; Commented [AL5]: Permen ATR/BPN 20/2018
c. Pasal 26 s.d Pasal 30;
d. Pasal 16 s.d Pasal 18;
20. Magang dilaksanakan selama 1 (satu)tahun pada Kantor Pertanahan dan Kantor
PPAT :
a. 6 (enam) bulan di kantor Pertanahan dan 6 (enam) bulan di Kantor PPAT; Commented [AL8]: Permen ATR/BPN 20/2018 Pasal 17
ayat (2)
b. 6 (enam) bulan di kantor Kecamatan;
c. 12 (dua belas) bulan di kantor Pertanahan;
d. 6 (enam) bulan di Kantor Pejabat Lurah setempat;
22. Dalam hal magang dilaksanakan pada Kantor Pertanahan, Peserta Magang wajib
membantu :
a. Proses kegiatan dan pelayanan pertanahan;
b. Proses penerimaan dan pemeriksaan akta yang didaftarkan;
c. Proses pemeriksanaan data yuridis permohonan Hak Atas Tanah;
d. Benar semua; Commented [AL10]: Permen ATR/BPN 20/2018 Pasal
19 ayat (1)
23. Magang dilaksanakan pada Kantor PPAT, Peserta Magang wajib membantu
dalam pelaksanaan kegiatan :
a. Pembuatan akta perbuatan hukum Hak Atas Tanah;
b. Pembuatan akta perbuatan hukum Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas
Rumah Susun paling sedikit 7 (tujuh) akta;
c. Pembuatan akta perbuatan hukum dan Ha katas Rumah Susun;
d. Pembuatan akta perbuatan hukum Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun paling sedikit 7 (tujuh)akta serta proses penata
usahaan dan pengelolaan Protokol PPAT; Commented [AL11]: Permen ATR/BPN 20/2018 Pasal
19 ayat (2)
27. PPAT dapat mengajukan permohonan pindah daerah kerja lain, setelah yang
bersangkutan mengajukan permohonan berhenti sebagai PPAT didaerah semula.
Permohonan pengangkatan kembali sebagai PPAT diajukan :
a. Kepada Menteri dengan tebusan kepada Kepala Kantor Wilayah dan Kepala
Kantor Pertanahan setempat; Commented [AL15]: Permen ATR/BPN 20/2018 Pasal
23 ayat (3)
b. Kepada Kepala Kantor Wilayah;
c. Kepada Kepala Kantor pertanahan setempat dan lainnya;
d. Kepada Kepala kantor Wilayah yang tembusan kepada Kepala Kantor
Pertanahan setempat;
28. Perpanjangan masa jabatan PPAT pada Permen ATR BPN RI Nomor 2 Tahun
2018 diatur :
a. Pasal 24 dan Pasal 25;
b. Pasal 25 dan Pasal 26;
c. Pasal 26 dan Pasal 27;
d. Pasal 27 dan Pasal 28;
29. Permohonan perpanjangan Masa Jabatan PPAT diajukan kurang dari 6 (enam)
bulan sebelum masa jabatan berakhir dan diajukan kepada :
a. Kepala Kantor Pertanahan setempat;
b. Kepada Kantor Wilayah BPN setempat;
c. Kepada Menteri ATR BPN RI; Commented [AL16]: Permen ATR/BPN 20/2018 Pasal
25 ayat (2)
d. Kepada Dirjen PHPT;
31. Menurut ketentuan Pasal 7 ayat (2) PP Nomor 24 Tahun 2016, PPAT dilarang
merangkap jabatan:
a. Advokat dan konsultan atau penasehat hukum;
b. Pegawai Negeri, pegawai badan usaha milik negara, pegawai badan usaha
milik daerah, pegawai swasta;
c. Pejabat negara atau pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
d. Semua benar;
37. Permohonan cuti yang ditujukan untuk jangka waktu tiga (3) bulan wajib
disampaikan kepada :
a. Kantor Wilayah BPN Propinsi;
b. Kantor Kementrian ATR BPN RI;
c. Kantor Pertanahan Kabupaten dan Kota; Commented [AL21]: PP No 37/1998 Pasal 30 ayat (2)
huruf a
d. Kantor pada Pengurus Pengda IPPAT setempat;
38. Sedangkan cuti untuk jangka waktu 6 (enam) bulan atau lebih, permohonan cuti
diajukan :
a. Menteri untuk permohonan cuti; Commented [AL22]: PP No 37/1998 Pasal 30 ayat (2)
huruf c
b. Kepada Kantor Wilayah BPN RI setempat;
c. Kepala kantor Pertanahan Kota dan Kabupaten;
d. Salah semua;
40. Berdasarkan Pasal 32 PP Nomor 37 Tahun 1998 Jo. PP. Nomor 24 Tahun 2016,
uang jasa (honorarium) PPAT dan PPAT Sementara :
a. Tidak boleh melebihi 1 % dari harga transaksi;
b. Tidak boleh melebihi 2 % dari harga transaksi;
c. Tidak boleh melebihi 2,5 % dari harga transaksi;
d. Tidak boleh melebihi 1,5 % dari harga transaksi;
41. Berdasarkan ketentuan Pasal 37 sd Pasal 43 Peraturan Kepala BPN Nomor : 1
Tahun 2006, PPAT dapat melaksanakan cuti sebagai berikut :
a. Cuti tahunan paling lama 2 (dua) minggu setiap tahun taksin;
b. Cuti sakit termasuk cuti melahirkan, untuk jangka wartu menurut keterangan
dari dokter yang berwenang;
c. Cuti karena alasan penting dan diambil dari setiap kali diperlukan dengan
jangka waktu paling lama 9 (Sembilan) bulan dalam setiap 3 (tahun) takwin;
d. Semuanya benar; Commented [AL24]: Perkaban No 1/2006 Pasal 37 ayat
(1)
42. PPAT yang baru diangkat, maka permohonan cutinya harus terpenuhi :
a. Telah membuka kantor minimal 2 tahun;
b. Telah membuka kantor minimal 3 tahun; Commented [AL25]: Perkaban No 1/2006 Pasal 37 ayat
(2)
c. Telah membika kantor minimal 1 tahun;
d. Telah membuka kantor minimal 4 tahun;
43. Untuk mengajukan permohonan cuti yang lamanya kurang dari 3 (tiga) bulan,
maka permohonan tersebut harus mendapatkan persetujuan :
a. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional;
b. Kepala Kantor Pertanahan setempat; Commented [AL26]: Perkaban No 1/2006 Pasal 37 ayat
(3)
c. Kepala Kecamatan setempat;
d. Menteri Agraria Tata Ruang Kepala BPN RI;
44. Permohoan persetujuan cuti bagi PPAT yang diajukan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang, maka persetujuan tersebut :
a. Paling lambat 7 hari kerja sebelum dilaksanakan cuti wajib dikeluarkan;
b. Palaing lambat 15 (lima belas) hari kerja sebelum tanggal mulai pelaksanaan
cuti, kecuali permohonan cuti sakit yang dapat diajukan sewaktu-waktu
sesudah diperoleh keterangan dokter; Commented [AL27]: Perkaban No 1/2006 Pasal 38 ayat
(1) huruf a
c. Paling lambat 12 (dua belas) hari kerja sebelum tanggal mulai pelaksanaan
cuti;
d. Benar semua;
45. Dalam hal permohoan cuti diajukan kurang dari waktu sebagaimana dimaksud
atau melampaui tanggal mulai pelaksanaan cuti, maka :
a. Keputusan cuti berlaku surut; Commented [AL28]: Perkaban No 1/2006 Pasal 38 ayat
(1) huruf b
b. Keputusan cuti tidak berlaku surut;
c. Keputusan cuti berdasarkan tanggal permohonannya;
d. Keputusan cuti berdasarkan dari surat yang dikeluarkan oleh Perkumpulan;
47. PPAT Pengganti sebagaimana yang dimaksud pada ketentuan Pasal 31 PP Nomor
37 Tahun 1998, harus memenuhi syarat :
a. Berusia sekurang-kurangnnya 30 tahun dan belum berumur 65 tahun;
b. Berusia sekurang-kurangannya 22 (dua puluh dua) dan belum berumur 65
(enam puluh lima) tahun;
c. Berusia 25 (dua puluh lima) tahun dan belum berumur 65 (enam puluh lima)
tahun batas akhir jabatan;
d. Berusia 27 (dua puluh tujuh) tahun dan belum berumur 65 (dua puluh lima)
tahun batas akhir jabatan;
48. Kewajiban PPAT berdasarkan ketentuan Pasal 45 dari Peraturan Kepala BPN
Nomor 1 Tahun 2006, PPAT mempunyai Kewajiban :
a. Menjunjung tingggi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara
Kesatuan RI;
b. Mengikuti pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan sebagai PPAT;
c. Menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang dibuatnya kepada
Kepala Kantor Pertanahan, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan setempat paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya;
d. Benar semua;
50. Menurut ketentuam Pasal 19 ayat PP Nomor 37 Tahun 1998, dalam waktu 60
hari setelah pengambilan sumpah jabatan, maka PPAT wajib :
a. Menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, contoh paraf, dan traan
cap/setempel jabatan kepada Kepala Kantor wilayah Badan Pertanahan
Nasional, Bupat/Walikota, Ketua Pengadilan Negeri, dan Kepala Kantor
Pertanahan yang wilayahnya meliputi daerah kerja PPAT yang bersangkutan
dan menjalankan jabatan secara nyata;
b. Menyampaikan segala urusan-urusan PPAT kepada Kapala Kantor
Pertanahan setempat;
c. Menyampaikan segala urusan-urusan PPAT kepada Menteri Agraria Tata
Ruang;
d. Salah semua;
54. Saat pelaksanaan pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan PPAT, maka
akan dibuatkan :
a. Berita Acara Sumpah jabatan dengan dihadiri dua orang saksi;
b. Berita Acara Sumpah Jabatan dan Berita Acara Pelantikan dengan dua saksi; Commented [AL33]: Perkaban No 1/2006 Pasal 35 ayat
(1)
c. Berita Acara Pelantikan dan dua orang saksi;
d. Berita Acara Sumpah Jabatan dan Berita Acara Pelantikan tanpa dihadiri oleh
dua orang saksi;
55. PPAT wajib mempunyai satu kantor, yaitu ditempat kedudukannya. Sedangkan
PPAT yang juga merangkap sebagai Notaris harus berkantor sama, hal ini diatur
pada :
a. Pasal 46 dan 47 Perkaban Nomor 1 Tahun 2006;
b. Pasal 47 dan 49 Perkaban Nomor 1 Tahun 2006;
c. Pasal 25 dan 27 Perkaban Nomor 1 Tahun 2006;
d. Pasal 27 dan 30 Perkaban Nomor 1 Tahun 2006;
62. Akta PPAT, berikut akta otentik, surat di bawah tangan, atau dokumen lainnya
sebagaimana yang dimaksud dijilid satu (1) sampul yang berisi :
a. 25 akta;
b. 50 akta; Commented [AL39]: Perkaban No 1/2006 Pasal 59 ayat
(1)
c. 15 akta;
d. 60 akta;
63. Warkah merupakan dokumen yang dijadikan dasar pembuatan akta dan dijilid
dalan bundle warkah, yang berisi :
a. 25 warkah pendukung; Commented [AL40]: Perkaban No 1/2006 Pasal 60 ayat
(1)
b. 50 warkah pendukung;
c. 15 warkah pendukung;
d. 60 warkah pendukung;
64. PPAT wajib menyampaikan akta PPAT dan dokumen-dokumen lainnya yang
diperlukan untuk keperluan pendaftaran akta perbuatan hukum pada Kantor
Pertanahan sejak ditandatanganinya akta tersebut, paling lambat :
a. 2 hari kerja;
b. 4 hari kerja;
c. 5 hari kerja;
d. 7 hari kerja; Commented [AL41]: Perkaban No 1/2006 Pasal 61 ayat
(1)
67. Pembinaan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN dan Kepala Kantor Pertanahan
adalah :
a. Penentuan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas jabatan PPAT;
b. Pemberian arahan pada semua pihak yang berkepentingan terkait dengan
kebijakan di bidang ke PPAT an;
c. Menjalankan tindakan yang dianggap perlu untuk memastikan pelayanan
PPAT tetap berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan;
d. Sosialisasi, diseminasi kebijakan dan peraturan perundang-undangan
pertanahan; Commented [AL44]: Permen No 2/2018 Pasal 5 ayat (2)
huruf b
68. Pembinaan yang dilaksanakan oleh Menteri, Kepala kantor Wilayah, dan Kantor
Pertanahan terhadap PPAT adalah :
a. Majelis Pembinaan dan Pangawasan PPAT sesuai dengan tugas dan
kewenangan; Commented [AL45]: Permen No 2/2018 Pasal 7 ayat (3)
b. Majelis Kehormatan Pusat;
c. Majelis Kehormatan Wilayah;
d. IPPAT;
71. Dalam hal pemeriksaan ke Kantor PPAT, Majelis Pembinaan dan Pengawasan
PPAT dilaksanakan dengan ketentuan :
a. Melalui penugasan Ketua Pengda IPPAT setempat;
b. Melalui penegasan Ketua Pengwil IPPAT setempat;
c. Mendapat penugasan dari Ketua Majelis Pembinaan dan Pengawasan PPAT,
dan dilakukan paling sedikit 2 (dua) orang; Commented [AL48]: Permen No 2/2018 Pasal 10 ayat
(5)
d. Mendapat penugasan dari Ketua Pengda dan Ketua Pengwil bersama Majelis
Pembinaan dan Pengawasan PPAT;
76. Keanggotaan MPPP dibentuk oleh menteri dalam rangkaian pembinaan dan
pengawasan PPAT terdiri :
a. 9 orang;
b. 8 orang;
c. 7 orang;
d. 11 orang; Commented [AL53]: Permen No 2/2018 Pasal 17 ayat
(2)
78. MPPW dibentuk dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal atas nama Menteri dan
berkedudukan di Kantor Wilayah BPN dengan susunan :
a. 1 orang Ketua dari unsur Kementrian yang diangkat oleh Kepala Kantor
Wilayah BPN atau pejabat yang ditunjuk;
b. 1 wakil ketua yang dijabat oleh unsur IPPAT;
c. 7 orang anggota terdiri dari 4 orang dari unsur Kementrian dan 3 orang dari
unsur IPPAT;
d. Benar semua; Commented [AL55]: Permen No 2/2018 Pasal 18 ayat
(2)
79. MPPD dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN atas nama
menteri dan berkedudukan di Kantor Pertanahan dengan yang terdiri :
a. 7 orang; Commented [AL56]: Permen No 2/2018 Pasal 19 ayat
(2)
b. 6 Orang;
c. 9 orang;
d. 11 orang;
80. Unsur dari IPPAT pada keanggotaan MPPD diluar kedudukan wakil ketua :
a. 2 orang; Commented [AL57]: Permen No 2/2018 Pasal 19 ayat
(2) huruf c
b. 3 orang;
c. 4 orang;
d. 5 orang;
81. MPPD hanya dapat dibentuk di daerah yang jumlah PPATnya paling sedikit 10
orang. Dalam hal Kantor Pertanahan tidak dibentuk MPPD karena tidak
terpenuhinya jumlah anggota, untuk melaksanakan tugas pembinaan dan
pengawasan MPPD dibantu oleh MPPW dengan dibentuk :
a. Tim gabungan MPPD dan MPPW;
b. Tim gabungan MPPD dari daerah lain; Commented [AL58]: Permen No 2/2018 Pasal 19 ayat
(4) hurf b
c. Tim gabungan MPPW dan MPPP;
d. Tim gabungan bersama MPPP, MPPW dan MPPD;
82. Dalam hal didaerah Kabupaten/Kota terdapat jumlah PPAT lebih dari 100 orang
PPAT, Kepala Kantor Wilayah BPN dapat menambah jumlah MPPD sesuai
kebutuhan dengan ketentuan :
a. Setiap kelipatan 100 (seratus) PPAT dalam daerah kerja Kabupaten/Kota
ditmbah 2 orang MPPD dengan ketentuan penambahan jumlah MPPD tidak
boleh melebih jumlah MPPP; Commented [AL59]: Permen No 2/2018 Pasal 19 ayat
(6)
b. Setiap kelipatan 200 (duaratus) PPAT dalam daerah kerja Kabupaten/Kota
ditmbah 2 orang MPPD dengan ketentuan penambahan jumlah MPPD tidak
boleh melebih jumlah MPPP;
c. Setiap kelipatan 300 (tiga ratus) PPAT dalam daerah kerja Kabupaten/Kota
ditmbah 2 orang MPPD dengan ketentuan penambahan jumlah MPPD tidak
boleh melebih jumlah MPPP;
d. Setiap kelipatan 400 (empat ratus) PPAT dalam daerah kerja
Kabupaten/Kota ditmbah 2 orang MPPD dengan ketentuan penambahan
jumlah MPPD tidak boleh melebih jumlah MPPP;
85. Setiap hasil pemeriksaan saat dibentuknya tim pemeriksa, MPPD memberikan
rekomendasi berupa :
a. Pemberian sanksi teguran tertulis;
b. Pemberian sanksi pemberhentian berupa pemberhentian sementara,
pemberhentian dengna hormat atau pemberhentian dengan tidak hormat.
c. Tidak terjadi indikasi pelanggaran
d. Benar semua. Commented [AL62]: Permen No 2/2018 Pasal 34 ayat
(4)
86. Yang dapat diberikan Hak Guna Bangunan di atas Tanah Hak Milik :
a. Tanah Negara
b. Tanah Hak Pengelolaan
c. Hak Milik;
d. Benar semua Commented [AL63]: PP No. 18/2021 Pasal 36
87. Hak Guna Bangunan di atas Tanah Hak Milik diberikan untuk jangka waktu :
a. 30 tahun Commented [AL64]: PP No. 18/2021 Pasal 37 ayat (2)
b. 25 tahun
c. 25 tahun
d. 15 tahun
88. Tanah yang dapat diberikan dengan hak pakai dengan jangka waktu
sebagaimana yang dimaksud Pasal 49 PP 18 Tahun 2021, kecuali :
a. Tanah nagara;
b. Tanah Hak Milik
c. Tanah Hak Pengelolaan
d. Tanah Hak Pakai Commented [AL65]: PP No. 18/2021 Pasal 51 ayat (1)
89. Rumah tempat tinggal atau hunian untuk orang asing terletak :
a. Rumah Tapak Atas Tanah dan Rumah Susun dibangun di atas bidnag tanah; Commented [AL66]: PP No. 18/2021 Pasal 71 ayat (1)
b. Rumah tempat tinggal;
c. Rumah tapak saja;
d. Rumah susun .
90. Akta PPAT dapat dibuat secara elektronikk sebutkan dasar hukumnya
a. Pasal 86 Jo Pasal 89 Commented [AL67]: PP No. 18/2021
b. Pasal 89 Jo Pasal 90
c. Pasal 25 jo Pasal 39
d. Pasal 23 jo Pasal 27
91. Berdasarkan Peraturan Menteri ATR BPN RI Nomor 5 Tahun 2017 tentang ?
a. Layanan Informasi Pertanahan secara Elektronik;
b. Layanan pemberian informasi elektronik;
c. Layanan HT elektronik;
d. Layanan pengecekan elektronik.
95. Saat dibentuknya Tim Pemeriksa bagi Terlapor dalam hal ini PPAT oleh MPPD,
maka hasilnya harus dituangkan dalam bentuk :
a. BA Hasil Pemeriksaan
b. BA Hasil Laporan
c. BA Hasil Tinjauan Hukum
d. BA Hasil Pemberian Sanksi
97. Pada teguran secara tertulis pada pemerian rekomendasi, maka harus memuat :
a. Jenis Pelanggarannya
b. Tindak lanjut yang harus dipenuhi
c. Pertimbangan hukumnya
d. Semua benar Commented [AL70]: Permen ATR/BPN No 2/2018 Pasal
36 ayat (1)
98. Apabila tidak ada idikasi kesalahan dari PPAT tersebut, maka :
a. Kepada Kantor Wilayah menyampaikan kepada yang bersangkutan
b. Kepala Kantor Pertanahan selaku Ketua MPPD memberitahukan kepada
PPAT yang bersangkutan. Commented [AL71]: Permen ATR/BPN No 2/2018 Pasal
35 ayat (2)
c. Tidak memberi tahukan namun akan disampaikan secara tertulis saja
d. Memberitahukan dengan secara lisan
99. Setiap hasil rekomendasi dari pemeriksaan PPAT oleh MPPD, maka :
a. Tembusan disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah BPN selaku Ketua
MPPW Commented [AL72]: Permen ATR/BPN No 2/2018 Pasal
35 ayat (3)
b. Tembusan disampaikan kepada selaku Ketua MPPP
c. Tembusan disampaikan kepada Dirjen PHPT Kementrian ATR BPN RI.
d. Tembusan tidak disampaikan
e.
100. Kapan dibentuknya Tim Pemeriksa oleh MPPD :
a. Saat adanya laporan Commented [AL73]: Permen ATR/BPN No 2/2018 Pasal
30 ayat (1)
b. Saat adanya temuan pelanggaran
c. Saat adanya pemberitahuan
d. Saat adanya saksi diberikan