Obat Puji
Obat Puji
NIM: 2001047
PRODI D3 KEPERAWATAN
Apa itu Ondansetron?
Golongan Obat resep
2. INJEKSI RANITIDIN
Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala atau penyakit yang
berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih. Beberapa kondisi yang dapat
ditangani dengan ranitidin adalah tukak lambung, penyakit maag, penyakit asam
lambung (GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison.
Produksi asam lambung yang berlebihan dapat memicu iritasi serta peradangan
pada dinding lambung dan saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai
gejala, seperti rasa panas pada ulu hati dan tenggorokan, mual, serta kembung. Ranitidin
bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung yang berlebih, sehingga
gejala tersebut dapat mereda.
Apa Itu Ranitidin
Golongan Antagonis H2
Kategori Obat resep
Menurunkan produksi asam
Manfaat
lambung berlebih
Digunakan
Dewasa dan anak-anak
oleh
Kategori B: Studi pada binatang
percobaan tidak memperlihatkan
adanya risiko terhadap janin, tetapi
Ranitidin
belum ada studi terkontrol pada
untuk ibu
wanita hamil.Ranitidin dapat
hamil dan
terserap ke dalam ASI. Bila Anda
menyusui
sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa
berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk Tablet, kaplet, sirop, dan cairan
obat suntik
3. INJEKSI KETOROLAK
Ketorolac adalah obat untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Obat ini sering
digunakan setelah operasi atau prosedur medis yang bisa menyebabkan nyeri. Ketorolac
merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang memiliki bentuk
sediaan tablet dan suntik.
Ketorolac bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa kimia yang bisa
menyebabkan peradangan dan rasa nyeri. Ketorolac dapat digunakan sebagai terapi
tunggal atau dikombinasikan dengan obat pereda nyeri lain, termasuk obat pereda nyeri
golongan opioid.
b. Obat antihipertensi
1. ACE inhibitor (benazepril)
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan benazepril berdasarkan kondisi dan usia
pasien:
Kondisi: Hipertensi
Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 20–40 mg, 1 kali sehari, atau
dibagi dalam 2 dosis terpisah. Dosis maksimal 80 mg per hari. Jika
dikombinasikan dengan obat diuretik, dosisnya adalah 5 mg, 1 kali sehari.
Anak-anak usia 6 tahun ke atas: 0,2 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan
0,6 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis maksimal 40 mg/kgBB.
Kondisi: Gagal jantung
Dewasa: 2,5 mg, 1 kali sehari, dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Dosis maksimal 20 mg per hari.
2. ACE inhibitor (captopril)
Dokter akan menentukan dosis captopril sesuai dengan usia, kondisi yang ingin
ditangani, dan tingkat keparahan kondisinya. Secara umum, berikut ini adalah dosis
captopril:
Kondisi: Hipertensi
Dewasa: Dosis awal 25–75 mg, 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga
100–150 mg, yang terbagi dalam 2–3 dosis setelah 2 minggu penggunaan.
Anak-anak usia kurang dari 1 tahun: 0,15 mg/kgBB per hari.
Anak-anak dan remaja: 0,3 mg/kgBB per hari.
Lansia: Dosis awal 6,25 mg per hari.
Kondisi: Gagal jantung
Dewasa: Dosis awal 6,25–12,5 m, 2–3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 75–150 mg
tiap hari.
Anak-anak usia kurang dari 1 tahun: 0,15 mg/kgBB per hari.
Anak-anak dan remaja: 0,3 mg/kgBB per hari.
Lansia: Dosis awal 6,25 mg per hari.
Kondisi: Pascaserangan jantung
Dewasa: Dosis awal kurang dari 24 jam sejak gejala muncul adalah 6,25 mg,
dilanjutkan dengan dosis 12,5 mg setelah 2 jam dan 25 mg setelah 12 jam.
Dewasa: Dosis awal setelah lebih dari 24 jam sejak gejala muncul adalah 6,25 mg
dalam 3–16 hari pascaserangan jantung. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 12,5–25 mg,
3 kali sehari selama 2 hari. Dosis pemeliharaan 75–150 mg, 2–3 kali sehari.
Anak-anak usia kurang dari 1 tahun: 0,15 mg/kgBB per hari.
Anak-anak dan remaja: 0,3 mg/kgBB per hari.
Lansia: Dosis awal 6,25 mg per hari.
Kondisi: Nefropati diabetik
Dewasa: 75–100 mg tiap hari.
Anak-anak usia kurang dari 1 tahun: 0,15 mg/kgBB per hari.
Anak-anak dan remaja: 0,3 mg/kgBB per hari.
Lansia: Dosis awal 6,25 mg per hari.
3. ACE inhibitor (fosinopril)
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan fosinopril berdasarkan kondisi dan usia
pasien:
Kondisi: Gagal jantung
Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 40 mg, 1 kali
sehari. Untuk pasien yang berisiko mengalami hipotensi, dosis dapat di awali dengan 5
mg, 1 kali sehari.
Kondisi: Hipertensi
Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Dosis pertama diberikan sebelum tidur untuk
menghindari penurunan tekanan darah yang drastis. Dosis pemeliharaan adalah 10–40
mg, 1 kali sehari.
Anak-anak dengan berat badan >50 kg: 5–10 mg, 1 kali sehari