Anda di halaman 1dari 3

PENGANTAR

Persoalan ekomomi sudah ada sejak manusia ada, hanya saja bukti kongkrit yang kita
jumpai hanya sampai di fase yunani kuno. Dalam kasus ini kita membicarakan persoalan
ekonomi dalam konteks negara kota dalam artian kita bisa sebut dengan ekonomi politik.
Ekonomi politik (eko-pol) pada awalnya bukan gabungan antara ilmu ekonomi dan ilmu politik
yang dibicarakan para ekonomi klasik. sejak era modern, Ekonomi Politik bergeser maknanya
menjadi cabang ilmu Ekonomi Politik, yakni berurusan dengan persoalan tatahan kenegaran.

Pengertian ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahaya yunani: eikos (Rumah Tangga) dan nomos (aturan,
kaidah dan pengelolaan) secara sederhana ekonomi bisa diartikan dengan aturan, kaidah atau
pengelolaan suatu rumah tangga.
- Persoalan ekonomi
Manusia lahir, ada dengan segalah kebutuhanya. Pada awala peradaban manusia,
kebutuhan manusia tidak terbatas dan bersifat sederhana. Misalnya, makan.
Namun dengan semakin majunya tingkat peradaban dan kebutuhan manusia,
kebutuhan manusia semakin bervariasi. maka terjadi ketikdak keseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas yang terbatas.
Maka dari itu pentingnya ada ilmu ekonomi.
Pengertian politik
Diambil dari buku: sejarah pemikiran politik klasik, Martin suryajaya. Politik adalah
suatu perkara mengenai pengelolaan hubungan sosial. Segala konteks yang mebicarakan negara-
kota “polis”.
Kata “politeis” berakar dari kata “polis” yang artinya kota. Maka semua yang berhubungan
denga negara kota. Entah itu persoalan hukum,sosial dll.

Sejarah perkembangan pemikiran ekonom


1. Zaman yunani kuno. Pada fase ini pembahasan ekonomi masi merupakan bagian dari
filsafat moral keadilan, agar bisa sampai ke masyarat yang makmur.
Menurut plato, gagasan tentang ekonomi tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadian
(justice). Dalam sebuah negara ideal (ideal state), kemajuan tergantung pada pembagian
kerja (devision of labor) yang timbul secara alamia dalam masyarakat. Orang mempunyai
sifat-sifat dan kecenderungan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
Menurut plato ada 3 jenis pekerjaan yang dilakukan oleh jenis manusia yang
berbeda-beda.
- Pekerjaan sebagai pengatur (penguasa) yaituh para pemikir/filsuf (tidak di ijinkan
untuk memiliki harta benda agar fokus pengabdian buat negara)
- Pekerjaan sebagai tentara
- Pekerjaan sebagai buruh (pengumpul labah)
menurut aristoteles, kebutuhan manusia tidak terlalu banyak tapi keinginan relatif tampah
batas. Ia membenarkan dan mengangap alami kegiatan produksi yang dimaksud untuk
mengasilkan barang-barang guna memenuhi kebutuhan. Akan tetapi, kegiatan produksi
untuk memenuhi keinginan manusia yang tanpa batas itu dikecamnya sebagai sesuatu
yang tidak alami.
Menurut aristoteles ada 2 cabang yaitu:
- Kegunaan ( motif faedah)
- Keuntungan (labah)
Pemikiran aristoteles ini bertentangan dengan filsafat moral antara plato dan adam
smith yang mengangab bahwa motif utama yang mendorong orang untuk bertindak
adalah keuntungan (gain) bukan faedah (use).

Menurut Xenophon, Kota athena adalah kota yang indah. Sehingga ia berpendapat bahwa
athena sangat berpotensi untuk menarik pedagang untuk erdagang di kota athena, dari
situ ia mempunyai naluri bisnis tentang kepariwisataan. Dengan demikian pedagang-
pedagang harus di layani dengan baik karena membayar upeti/pajak, semakin banyak
pengunjung semakin banyak pulah pendapatan negara.
2. Pemikiran kaum skolatis.
Ciri utama dari aliran pemikiran scholatis adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dan
etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan.

- st. Albertus Magnus, adalah seorang filsuf-religius dari jerman. Sala satu pemikiranya
tentang harga yang adil dan pantas (just price) yaitu tentang harga yang sama dengan
biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut
- st. Thomas Aquinas, adalah seorang teolog dari italia. Ia adalah sala satu pengikutnya
Albertus Magnus, dengan pandanganya tentang bunga karena menurutnya menjual
barang yang tidak ada.

3. Era Merkantilisme.
Istilah “merkantelisme” berasal dari kata merchant, yang berarti “pedagang”. Menurut
paham merkantelisme, setiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan
perdagangan dengan negara lain. Sumber kekayaan negara akan diperoleh melalui
“surplus” perdagangan luar negeri yang akan diterima dalam bentuk emas atau perak.
Bagi penganut merkantelisme sumber kekayaan negara adalah dari perdagangan luar
negeri. Selanjutnya, uang sebagai hasil surplus perdagangan adalah sumber kekuasaan.
Tidak heran kalau kebijakan perdagangan waktu itu sangat mendorong ekspor dan
sedapat mungkin berusaha agar impor dibatasi.
Tokoh-tokoh merkantelis sangat banyak, dan tidak mungkin diuraikan satu per
satu disini. Beberapa di antaranya yang perlu di ketahui antara lain: Jean Boudin, Thomas
Mun, Jean Baptiste Colbert, Sir William Petty dan David Hume.

4. Kaum Fisiokratis
Kaum merkantelis menganggap sumber kekayaan suatu negara adalah perdagangan luar
negeri. Berbeda dengan itu, kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan yang
senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Ini yang menyebabkan aliran ini dinamai
aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (= alam) dan cratain, atau
cratos (= kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in
the rule of nature). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan penuh
keselarasan dan keharmonisan. Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan
keharmonisan ini berlaku kapan saja, dimana saja, dan dalam situasi apa pun (bersifat
kosmopolit).
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quesnay (1694-1774). Sebetulnya
profesi awal Quesnay adalah sebagai dokter dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Di
kemudian hari ia di angkat sebagai anggota “Academie des Sciences”, sebuah lembaga
ilmiah yang memiliki wibawa sangat tinggi pada masa itu di Prancis. Sejak itu ia mulai
mencurahkan perhatiannya pada masala-masalah ekonomi.

Sejarah perkembangan masyarakat alah Karl Hendreik Marx dan Adam Smith

Anda mungkin juga menyukai