A. PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang menyeluruh ajarannya, tidak hanya masalah
aqidah (keyakinan/keTuhanan), ibadah (pengabdian/penyembahan) dan
Akhlak (perilaku), dan muamalah (hubungan manusia dengan manusia)
didalamnya tertera ajaran tentang perekonomian. Setelah membaca ini
mahasiswa diharapkan mampu memahami pandangan Islam terhadap ilmu
ekonomi yang selama ini berkembang di masyarakat seolah-oleh ilmu
tersebut datangnya dari Barat.
Bible Practitioners
Aristoteles
35 SM
“Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik)
walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya”.
Al-haqq diartikan bagian (kewajiban) yang terbatas, terdapat dalam QS.al-
Baqarah (2): 241.
“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berfikir”.
Mengelolah hasil bmi untuk keperluan kehidupan inilah disebut kegiatan
produksi. Melakukan kegiatan produksi bernilai ibadah karena bagi seorang
muslim segala aktivitas untuk kemasyalahatan bernilai ibadah.
1. Konsumsi
Kegiatan ekonomi mengarah pada pemenuhan kebutuhan konsumsi bagi manusia.
Pentignya konsumsi bagi manusia, bahkan Allah swt menulis khusus tentang
konsumsi dalam Al-Qur’an surat al-maidah. Aktivitas konsumsi harus disesuaikan
dengan pemasukan manusia tersebut. Karena seringkali fitrah manusia dan realita
tak sesuai, contohnya permintaan akan bertabah jika pemasukkan bertambah dan
sebalikknya permintaan berkurang jika pemasukkan menurun. Seperti disebutkan
Allah dalam QS. Ay-Thalaq (65): 7.
4. Distribusi
Distribusi merupaka kegiatan penyaluran harta atau pendapatan. Dalam Islam
aktivitas distribusi lebih pada makna sosial. Distribusi menjadi suatu keharusan
untuk menciptakan keseimbangan bagi kepemilikan. Dalam Islam instrument
utama kepemilikan utama adalah: zakat, infaq, sedekah, ghanimah (harta
rampasan perang), fa’I dan kharaj (pajak).
Masalah harga dalam ekonomi Islam prinsipnya adalah kerelaan (ba’ena an-
tarodimminkum), kerelaan antara penjual dan pembeli dalam mempertahankan
kepentingan atas baranga tersebut. Jadi harga ditentukan oleh penjual kemudian
pembeli punya hak ntuk melakukan penawaran. Maka prinsip dasar dalam
keseimbangan harga pasar Islam melarang adanya kegiatan:
a. Monopoli perdagangan
b. Dilarang menimbun barang
c. Mencegat barang sebelum sampai pasar
d. Akad illegal
e. Penipuan
Karena hal-hal tersebut merusak keseimbangan pasar.
E. KESIMPULAN
1. Hidup kita dipenuhi dengan aktivitas ekonomi, setiap hari kita melakukan
transaksi dimulai dari pagi seorang ibu sudah melakukan kegiatan
ekonomi (belanja) dan dilanjutkan kegiatan ekonomi yang lain, bisa
berbentuk social, ekonomi, dan lain- lain. Ekonomi sendiri memiliki arti
setiap sistem yang menentukan apa yang diproduksi, siapa yang
memproduksi dan siapa yang mengkonsumsinya.
2. Ilmu ekonomi perlu dimiliki masyarakat untuk mengemban amanah
sebagai pemimpin dimuka bumi, untuk mengelolah alam dan apa yang
disediakan Allah SWT bagi kebutuhan hidupnya. Agar masyarakat bisa
hidup sejahtera terbebas dari pengangguran dan kemiskinan, diperlukan
pemenuhan kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan
ilmu yakni ekonomi.
3. Teori ekonomi yang telah dikemukakan oleh filusuf Yunani kono, seperti
Plato dan Aristoteles, juga dibicarakan oleh filusuf Islam sperti Ibn Sina,
al-Farabi, Ibn Rusyd, Al-Ghazali, dll. Kemudian karya mereka
berkembang sebagai rujukan kedua setelah filsafat Yunani dalam
perkembangan keilmuan ekonomi di Eropa.