Anda di halaman 1dari 31

TEORI BAGI HASIL DAN PROFIT MARGIN

Alur Operasional Bank Syariah


Penghimpunan dana
Wadiah yad dhamanah
Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tdk Terikat) Lainnya (modal dsb) Prinsip bagi hasil Prinsip Ujroh Prinsip jual beli

Mudharib

Tabel Bagi hasil

Penyaluran dana Pendapatan


Bagi hasil/laba Sewa Margin

Tabel

Laporan Laba Rugi


Pendapatan Mdh Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat) Pendapatan berbasis imbalan (fee base income) Agen : Mdh Muqayyadah / investasi terikat Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf

SISTEM DAN PERHITUNGAN BAGI HASIL


Dari sudut pandang Nasabah sebagai Investor
Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet (Chanelling) Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet (Executing) Mudharabah Mutlaqah

Dari sudut Pandangan Bank


Perhitungan Saldo Akhir Bulan Perhitungan Saldo Rata-rata Harian

SKEMA-SKEMA MUDHARABAH
Skema Mudharabah Muqayyadah Off Balance Sheet (Channelling) Satu Nasabah Investor Bank Syariah Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet (executing) berdasar sektor Pertanian Satu Nasabah Bank Syariah Investor Manufaktur Jasa Skema Mudharabah Muqayyadah On Balance Sheet (executing) berdasar akad yg digunakan Penjualan Cicilan Satu Nasabah Bank Syariah Investor Penyewaan Cicilan Kerjasama Usaha Satu Pelaksana Usaha

SKEMA-SKEMA MUDHARABAH
Skema Mudharabah Mutlaqah On Balance Sheet
Penjualan 1 Penjualan 2 . Penjualan n

Nasabah 1 Nasabah 2

Jual

Nasabah 3
. . Nasabah n

Bank Syariah

Penyewaan 1

Sewa

Penyewaan 2 . Penyewaan n Kerjasama 1

Kerjasama Usaha

Kerjasama 2 . Kerjasama n

KASUS MENGHITUNG BUNGA


KASUS: Pada tanggal 1 Mei 2002, Bapak Johanes membuka deposito sebesar Rp. 10.000.000, jangka waktu satu bulan, dengan tingkat bunga 9% p.a. Berapa bunga yang diperoleh pada saat jatuh tempo?

JAWAB
Bunga yang diperoleh bapak Johanes adalah: Rp. 10.000.000 x 31 hari x 9% / 365 hari = Rp. 76.438

KASUS BAGI HASIL DEPOSITO


KASUS: Bapak Ahmad membuka deposito sebesar Rp. 10.000.000, jangka waktu satu bulan (tanggal 1 Mei s/d 1 Juni 2003), nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank 57% : 43%. Jika keuntungan bank yang diperoleh untuk deposito satu bulan per 31 Mei 2003 adalah Rp. 20.000.000 dan total deposito jangka waktu satu bulan adanya Rp. 950.000.000, berapa keuntungan yang diperoleh bapak Ahmad?

JAWAB
Bagi hasil yang diperoleh bapak Ahmad adalah: (Rp. 10 juta/Rp. 950 juta) x Rp. 20 juta x 57% = Rp. 120.000

FAKTOR PENENTU BAGI HASIL DAN BUNGA


Bagi hasil ditentukan oleh:
Pendapatan bank Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank

Nominal deposito nasabah


Rata-rata deposito untuk jangka waktu yang sama pada bank

Bunga ditentukan oleh:


Tingkat bunga yang berlaku Nominal deposito nasabah

Jangka waktu deposito

KASUS MENGHITUNG BAGI HASIL DAN PROFIT MARGIN

MENGHITUNG BAGI HASIL DANA TABUNGAN/DEPOSITO


Ketentuan menghitung bagi hasil di bank syariah, perlu diketahui komponen-komponennya, yaitu :
Jenis simpanan/deposito/giro (Kolom 0) Saldo rata-rata harian per bulan (Kolom 1) Bobot simpanan (Kolom 2) Porsi saldo (Kolom 3) Distribusi pendapatan (Kolom 4) Porsi bagi hasil deposan (Kolom 5) dan (Kolom 7) Pendapatan deposan (Kolom 6) dan pendapatan bank (Kolom 8)

TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)


Jenis Produk (0) Rata-rata Sebulan Saldo Harian (1)
(A)

Bobot* )
(2)
(B)

Saldo Ratarata Tertimbang*


*)

Distribusi

Penyimpan Dana Distri-busi


Porsi Pendapatan (6)
(F)=(D)x(E)

Bank
Porsi (7)
(G)

Pendapatan (8)
(H)=(D)x(G)

(3)
(A)x(B) = (C)

(4)
(D)

(5)
(E)

Rekening Giro Rek. Tabungan Deposito Mudharab ah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Grand Total

10000000 60000000 10000000

0,700 1,000 0,800

7000000 60000000 8000000

D1 D2 D3

0,250 0,550 0,570

F1 F2 F3

0,750 0,450 0,430

H1 H2 H3

20000000 5000000 10000000 115000000

0,850 0,900 1,000 (B)

17000000 4500000 10000000 106500000

D4 D5 D6 (D) 20000000

0,600 0,580 0,570

F4 F5 F6 (F)

0,400 0,420 0,430

H4 H5 H6 (H)

Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst *) Bobot = 1 (GWM + Excess Reserve + Floating) **) Dalam bank konvensional dikenal dengan loanable funds

MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN


Saldo rata-rata harian untuk jenis produk funding di bank syariah ditentukan sebagai berikut:
1. Menentukan tanggal berapa keuntungan yang diperoleh dari penempatan dana akan dibagi-hasilkan. Misalnya setiap buLan ditentukan pada tanggal 25 bulan ybs, maka pendapatan yang akan dibagihasilkan kepada penyimpan dana adalah pendapatan yang diperoleh sejak tanggal 26 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 25 pada bulan di mana pendapatan tersebut dibagi hasilkan 2. Jumlah hari yang dihitung dalam satu bulan adalah sesuai dengan hitungan kalender. Oleh karena itu, saldo rata-rata harian per bulan dihitung sejak tanggal 26 sampai dengan tanggal 25 bulan berikutnya.

MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN


Contoh kasus :
Tuan Amir adalah nasabah Bank Syariah atTaqwa, berupa tabungan Mudharabah. Catatan kartu tabungannya menunjukkan transaksi sebagai berikut:
Tanggal 26/6/02 02/7/02 10/7/02 15/7/02 21/7/02 100.000 400.000 125.000 250.000 Debet Kredit 575.000 Saldo 575.000 450.000 700.000 600.000 1.000.000

MENGHITUNG SALDO RATA-RATA HARIAN


Hitungan saldo rata-rata harian per bulan pada tanggal 25 Juli 2002, sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5. Tgl. 26/6/02 s/d tgl. 1/7/02 Tgl. 02/7/02 s/d tgl. 9/7/02 Tgl. 10/7/02 s/d tgl. 14/7/02 Tgl. 15/7/02 s/d tgl. 20/7/02 Tgl. 21/7/02 s/d tgl. 25/7/02
Jumlah

= 6 hari x 575.000 = 8 hari x 450.000 = 5 hari x 700.000 = 6 hari x 600.000 = 5 hari x 1.000.000
= 30 hari

= 3450000 = 3600000 = 3500000 = 3600000 = 5000000


= 19150000

Saldo rata-rata harian = 19.150.000/30 = 638.333 Cara perhitungan di atas, juga digunakan untuk menghitung jenis simpanan yang lain. Jika terjadi penutupan rekening, maka saldo rata-rata yang dihitung adalah sejak tanggal 26 sampai tanggal penutupan rekening tersebut, kemudian dihitung berapa bagi hasilnya

PERHITUNGAN BAGI HASIL POLA BARU


Penetapan Pendapatan yang akan dibagihasikan: Jenis dan Jumlah Kelebihan cara ini:
Penyertaan dana shohibul maal dalam investasi dikoreksi dengan GWM Bobot dihilangkan/diseragamkan = 1 Cara perhitungan relatif lebih mudah Mempermudah perencanaan Penggunaan ekuivalent rate hasil investasi per-Rp. 1000 dana nasabah

Perhitungan Hasil Investasi untuk setiap rupiah 1000 dana nasabah

Distribusi ke tiap nasabah

TABEL DISTRIBUSI PENDAPATAN (BAGI HASIL)


Jenis Produk Rata-rata Sebulan Saldo Harian (1)
(A)

Bobot*) (2)
(B)

Saldo Ratarata Tertimbang**) (3)


(A)x(B) = (C)

Distribusi Penyimpan Dana Distribusi (4)


(D)

Bank Porsi (7)


(G)

Porsi (5)
(E)

Pendapatan (6)
(F)=(D)x(E)

Pendapatan (8)
(H)=(D)x(G)

(0)

Rekening Giro

A1

1,00

C1

D1

0,250

F1

0,750

H1

Rek. Tabungan
Deposito Mudharabah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Grand Total

A2
A3

1,00
1,00

C2
C3

D2
D3

0,550
0,570

F2
F3

0,450
0,430

H2
H3

A4 A5 A6 (A)

1,00 1,00 1,00

C4 C5 C6 (C)

D4 D5 D6 (D)

0,600 0,580 0,570

F4 F5 F6 (F)

0,400 0,420 0,430

H4 H5 H6 (H)

Keterangan : D1=C1/Grand Total C x Grand Total D, dst *) Bobot = 1 (GWM + Excess Reserve + Floating) **) Dalam bank konvensional dikenal dengan loanable funds

CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola Baru


Apabila bank syariah mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp. 90.000.000. DPK yang dapat disalurkan pada pembiayaan sebanyak Rp. 85.500.000 (karena ada Giro Wajib Minumum sebesar 5%). Pembiayaan yang harus disalurkan ke masyarakat sebanyak Rp. 100.000.000. Dari pembiayaan Rp. 100.000.000 diperoleh pendapatan dari penyaluran pembiayaan sebesar Rp. 6.000.000. Nisbah bagi hasil 65% (nasabah): 35% (bank). Saldo rata-rata harian dana nasabah (Pak Amir) sebesar Rp. 1.000.000. (1) Berapa pendapatan bagi setiap Rp. 1000 dana nasabah? (2) Berapa pendapatan bagi hasil pak Amir?

CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola Baru


Dana Pihak Ketiga (DPK Mudharabah)
DPK yang disalurkan untuk Pembiayaan (= DPK x (1 - GWM) --> GWM = 5%) Pembiayaan Yang Disalurkan C D E 100,000,000.00

A
B

90,000,000.00
85,500,000.00

Dana Bank
Pendapatan dari Penyaluran Pembiayaan Pendapatan bagi setiap Rp. 1000 DPK

14,500,000.00
6,000,000.00 57.00

E= B/C * D * 1/A * 1000

CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pola Baru


Pendapatan Investasi untuk setiap Rp. 1000 DPK Mudharabah

57.00

Saldo rata-rata Harian Nasabah


Nisbah Bagi Hasil Porsi Bagi Hasil untuk Nasabah bulan ini

F
G H

1,000,000.00
65 37,050.00

H= E/1000 * F * G/100
Dari hasil perhitungan di atas, ditemukan pendapatan nasabah untuk bulan ini dengan dananya sebesar Rp. 1.000.000, bagi hasilnya sebesar Rp. 37,050.00

PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL


Nisbah bagi hasil dihitung berdasarkan profit sharing dari usaha pengadaan kacang kedelai yang dibiayai dengan fasilitas Mudharabah Muqayyadah sebesar Rp. 125.000.000, dengan data sebagai berikut: Harga Jual Kacang Kedelai = Rp. 2.150/kg

Harga jual kepada nasabah


Volume Penjualan Kedelai per bulan Nilai Penjualan (65.000 x Rp. 2.150)

= setara 16% p.a


= 65.000 kg = Rp. 139.750.000

Harga Pokok Pembelian


Laba penjualan kedelai Berapa Nisbah bagi hasilnya?

= Rp. 125.000.000
= Rp. 14.750.000

PENENTUAN NISBAH PEMBIAYAAN


Perhitungan Nisbah: Volume Penjualan = 65.000 kg

Profit Margin (Rp. 14.750.000/139.750.000) x 100% = 10,55% Lama Piutang (data neraca 31-07-2003) = 65 hari

Lama persediaan (data neraca 31-08-2003) = 2 hari


Lama hutang dagang (pembayaran ke suplier & carry) = 0 Cash to cash periode = 360/(DI+DR-DP) = 5,4

Profit margin per tahun = 5,4 x 10,55

= 57%

Nisbah Bank Syariah: (16%)/(57%)x100% = 28% Nisbah untuk Nasabah: 100% - 28% = 72%

CONTOH: Perhitungan Bagi Hasil Pembiayaan

Seorang nasabah mengajukan pembiayaan untuk modal kerja dagang sebesar Rp. 100.000.000 selama 1 tahun, dengan perbandingan bagi hasil antara nasabah dan bank 60 : 40 %. Bagiamana cara perhitungannya?

Kasus Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah


Penyelesaian Pertama :
Bulan Laba Usaha Bagian Bank 40 % 2.400.000 2.800.000 1.600.000 1.800.000 2.000.000 2.200.000 2.400.000 2.160.000 3.600.000 2.280.000 1.880.000 1.400.000 26.520.000 0,40 26,52 Bagian Nasabah 60 % 3.600.000 4.200.000 2.400.000 2.700.000 3.000.000 3.300.000 3.600.000 3.240.000 5.400.000 3,420.000 2.820.000 2.100.000 39.780.000 0,60 39.78 100.000.000 100.000.000 Cicilan Pokok Total Setoran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Total % dari Hasil Usaha % dari Modal

6.000.000 7.000.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000 5.500.000 6.000.000 5.400.000 9.000.000 5.700.000 4.700.000 3.500.000 66.300.000

2.400.000 2.800.000 1.600.000 1.800.000 2.000.000 2.200.000 2.400.000 2.160.000 3.600.000 2.280.000 1.880.000 1.400.000 126.520.000

TEORI PRICING

PENENTUAN RETURN PEMBIAYAAN


Mark-up Pricing Target-Return Pricing Perceived-Value Pricing Value Pricing Going Rate Pricing

Penentuan Harga dalam Pembiayaan Syariah


Penentuan harga dalam pembiayaan di bank syariah dapat menggunakan salah satu di antara lima model tersebut di atas Namun yang lazim digunakan oleh bank syariah saat ini adalah dengan menggunakan metode going rate pricing, yaitu menggunakan tingkat suku bunga pasar sebagai rujukan (benchmark). Mengapa diterapkan? Karena bank syariah berkompetisi dengan bank konvensional. Di samping itu bank syariah juga berkeinginan untuk mendapatkan customer yang bersifat floating customer.

Penerapan Mark-up Pricing dalam Pembiayaan Syariah


Mark-up pricing hanya tepat jika digunakan untuk pembiayaan yang sumber dananya dari Restricted Investment Account (RIA) atau Mudharabah Muqayyadah.

Penerapan Target-Return Pricing dalam Pembiayaan Syariah


Bank syariah beroperasi dengan tidak menggunakan bunga, di dalamnya juga diklasifikasikan akad yang menghasilkan keuntungan secara pasti, disebut natural certainty contract, dan akad yang menghasilkan keuntungan yang tidak pasti, disebut natural uncertainty contract. Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural certainty contract, maka metode yang digunakan adalah required profit rate (rpr) rpr = n. v (n = tingkat keuntungan dalam transaksi tunai; v = jumlah transaksi dalam satu periode Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural uncertainty contract, maka metode yang digunakan adalah expected profit rate (epr) epr diperoleh berdasarkan: (1) tingkat keuntungan rata-rata pada industri sejenis; (2) pertumbuhan ekonomi; (3) dihitung dari nilai rpr yang berlaku di bank yang bersangkutan; Perhitungannya:
Nisbah bank = epr/actual return bisnis yang dibiayai * 100% Aktual return bank = nsibah bank + aktual return bisnis

Menentukan Profit Margin


Harga Jual Bank = Harga Beli Bank + Cost Recovery + Keuntungan
Cost Recovery = (Pemby MRB/Estimasi Tot Pemby) x Estimasi Biaya Ops 1 Tahun Mark Up = Persentase x Pembiayaan

Cost Recovery + keuntungan Margin dalam % = -------------------------------- x 100% Harga Barang di Toko

Menentukan Profit Margin


Data pembiayaan Estimasi Tot Pembiayaan Required Profit Rate Estimasi biaya operasi 1 th Masa pembiayaan Harga Pokok Mobil Uang Muka Kekurangan Bank Cost Recovery Mark up Harga jual = 5 milyar = 10% = 200000000 = 2 tahun = 150000000 = 30000000 = 120000000 = 120 jt/5 mil x 200 jt = 4.800.000 = 10% x 120 jt = 12.000.000 = 120 juta + (1 x 4.800.000) + 12 jt = 136.800.000 Jika menggunakan waktu 2 tahun, maka: Harga jual = 120 juta + (2 x 4.800.000) + 12 jt = 141.600.000

Menentukan Profit Margin


Cost Recovery + keuntungan Margin dalam % = -------------------------------- x 100% Harga Beli Barang di Dealer 4.800.000 + 12.000.000 Margin dalam % = ---------------------------------- x 100% 150.000.000 = 11,2% Margin per bulan= 11,2%/12 = 0,933

Anda mungkin juga menyukai