Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Muh Syaiful Bakhri

NIM

: 1510101001

Prodi

: Ekonomi Pembangunan

Kelas

: 1 (satu )
Resume
Pemikiran Ekonomi Masa Praklasik

Pemikiran pemikiran ekonomi pra klasik dikelompokkan dalam empat bagian, yaitu
pemikiran pemikiran ekonomi pada masa Yunani Kuno, pemikiran pemikiran ekonomi
skolastik, pemikiran pemikiran ekonomi pada masa merkantilismedan pemikiran pemikiran
ekonomi sesuai mazhab fisiokrat.
a. Pemikiran pemikiran ekonomi pada masa Yunani kuno
Kata ekonomi berasal dari penggabungan dua suku kata Yunani : oikos dan
nomos, yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Istilah tersebut
pertama kali digunakan oleh Xenophone, seorang filsuf Yunani.
Pada masa ini telah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga
kerja dari perbudakan ddan perdagangan (Republika : Plato) 427-347 SM. Gagasan
Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan
(justice) dalam sebuah negara ideal (ideal state). Menurutnya, kemajuan negara
tergantung pada pembagian kerja ( division of labor ) yang timbul secara almiah
dalam masyarakat. plato menjelaskan ada tiga jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh
manusia,yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau pengusaha, tentara, dan para pekerja.
Kaum pekerja boleh bekerja untuk mengejar laba dan mengumpulkan laba. Sedang
penguasadan tentara seyogyanya tidak bekerja demi harta, dan dengan sendirinya
mereka tidak diperkenankan memiliki harta benda. Hanya dengan cara tersebut
mereka dapat benar-benar mengabdikan diri pada negara.
Pada masa Yunani Kuno telah mengenal paham Hedonisme, yang merupakan
paham materialisme mekanistik, yang menganggap kenikmatan egoistis sebagai
tujuan akhir dari kehidupan manusia. Menurut Plato, kalau nafsu keserakahan ini
tidak bisa dikendalikan, maka sebagian orang (yang cerdik, pintar, dan berkuasa) akan
hidup berkemewahan, sedang yang lain akan hidup dalam kesengsaraan dan kehinaan.
Plato juga menjelaskan tentang fungsi uang dalam bukunya Politica bahwa uang
berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.
Menurut murid Plato, Aristoteles (384 322 SM) ekonomi merupakan suatu
bidang tersendiri yang pembahasannya harus duipisahkan dengan bidang bidang yang
lain. Ia juga merupakan orang pertama yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori
nilai (value) dan harga (price). Pemikiran Aristoteles terhadap ilmu ekonomi yaitu
tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang dalam
pertukaran barang tersebut. Menurutnya, kebutuhan manusia (mans need) tidak
terlalu banyak, tetapi keinginannya (mans desire) relatif tanpa batas. Pertukaran
barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak

ada laba yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut. Hal ini di
anggap wajar oleh Aristoteles, tetapi pertukaran yang menggunakan uang untuk
memperoleh laba dikecamnya karena dianggap sebagai sesuatu yang tidak alami
(unnatural).
Menurut Xenophone (440-355 SM) dalam karyanya On the Means of
Improving the Revenue of the State of Athens menguraikan bahwa negara Athena
yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
pendapatan negara. Diantaranya yaitu sektor pariwisata, sektor perdagangan yang
sangat strategis, dan juga kekayaan alam yang dimiliki oleh Athena. Dengan kekayaan
tersebut, diperlukan pelayanan yang baik terhadap orang yang berkunjung ke Athena
sebab mereka berkunjung dengan membayar pajak, membawa kemakmuran bagi
masyarakat Athena. Hal ini menunjukan bahwa spirit merkantilisme (menganjurkan
perdagangan dengan negara-negara lain) dan juga spirit kepariwisataan
( menganjurkan memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan) sudah
berkembang.
b. Pemikiran Kaum Skolastik
Ciri utama dari aliran pemikiran skolastik adalah kuatnya hubungan antara
ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini
tidak lain karena ajaran-ajaran skholastik mendapat pengaruh yang sangat kuat dari
ajaran gereja. Tokoh utama dari aliran Scholastik ini yaitu Albertus Magnus (12061280) dan St. Thomas Aquinas (1225-1274). Pemikiran yang terkenal dari Albertus
Magnus yaitu pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas (just price), yaitu
harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk
menciptakan barang tersebut. Dengan berpatokan dengan harga yang adil dan
pantas ini maka dalam aktivitas tukar menukar barang harus disertakan unsur etis.
Pemikir kedua yaitu Thomas Aquinas dalam bukunya Summa Theologica ia
menjelaskan bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil,
sebab ini sama artinya dengan menjual sesuatu yang tidak ada. Teori tersebut
mempunyai kemiripan dengan teori Aristoteles. Akan tetapi pada dewasa ini keduanya
sudah tidak dipakai lagi karena dewasa ini seseorang yang meminjamkan uang untuk
meginvestasikan uang tersebut pada usaha-usaha yang menguntungkan, dan adalah
wajar jika ia berhak menerima kompensasi berupa bunga.
c. Era Merkantilisme
Berkembang pada sekitar abad ke-17 yang telah memberikan perubahan
dalam organisasi kegiatan ekonomi dan masyarakat. istilah merkantilisme berasal
dari kata merchant , yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme, tiap
negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan dengan negara
lain. Sumber kekayaan negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri
yang akan diterima dalam bentuk emas dan perak. Kebijakan perdagangan pada saat
era merkantilisme sangat mendorong ekspor, dan sedapat mungkin berusaha agar
impor dibatasi karena mereka menganggap sumber kekayaan negara adalah dari
perdagangan luar negeri, dan uang sebagai surplus perdagangan adalah sumber
kekuasaan.

Paham ini banyak di anut oleh negara-negara Eropa pada abad ke 16, antara
lain, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda. Mereka tidak hanya
berdagang di Eropa saja, tetapi sampai ke Hindia Belanda (Indonesia).
Masa merkantilismeditandai sebagai periode dimana setiap orang masing
masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri (every man wa his own economist).
Tokoh tokoh merkantilisme sangat banyak, diantaranya yaitu : Jean Boundin,
Thomas Mun, Jean Baptiste Colbert, Sir William Petty dan David Hume.
Jean Boudin (1530-1596) dapat dikatakan orang pertama yang secara
sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga. Menurutnya, bertambahnya uang
yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga
barang-barang. Selain itu, kenaikan harga barang juga disebabkan praktik monopoli
yang dilakukan kaum bangsawan dan raja.
Thomas Mun (1571-1641) adalah saudagar kaya dari Inggris yang banyak
menulis tentang perdagangan luar negeri. Karyanya antara lain : A Discourse Of
Trade, From England Unto The East-Indies dan Englands Treasure By Foreign
Trade Or, The Balance Of Our Forraign Trade Is The Rule Of Our Treasure (1664) .
Jean Baptis Colbert (1619-1683) merupakan menteri utama di bidang ekonomi
dan keuangan dalam pemerintahan Raja Louis XIV. Pada abad ke 16-17 di Eropa
dianggap sebagai zaman kapitalisme komersil (commercial capitalism), yang kadang
juga dinamakan kapitalisme saudagar (merchant capitalism), sebab kaum saudagarlah
yang memegang kendali utama perekonomian.
Sir William Petty (1623-1687), berbeda dengan pemikir-pemikir lainnya, Petty
menganggap penting arti bekerja (labor), jauh lebih penting dari sumber daya tanah.
Baginya, bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan
biaya yang diperlukan untuk menjaga agar pekerja tersebut dapat tetap bekerja. Ia
juga berpendapat bahwa uang diperlukan dalam jumlah ynag secukupnya, tetapi lebih
atau kurang dari ang diperlukan dapat mendatangkan kemudharatan.
David Hume (1711-1776) dalam karyanya Of the balance of trade,
membicarakan harga-harga yang sebagian dipengaruhi oleh jumlah barang dan
sebagian lagi dipengaruhi oleh jumlah uang.
d. Mazhab Fisiokratis
Kaum Fisiokrat mengangggap bahwa sumber kekayaan yang senyata-nyatanya
adalah sumber daya alam. Ini yang menyebabkan aliran physiocratism, penggabungan
dari dua kata phisic (alam) dan cratain, atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka
yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature). Kaum fisiokrat
percaya bahwa sistem perekonomian mirip dengan alam yang penuh dengan
keharmonisan. Dengan demikian tiap tindakan manusia dalam memnuhi
kebutuhannya masing masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat
banyak. Pada masa ini muncul doktrin laissez faire- laissez passer, yang berarti :
biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu (let do, let pass) perekonomian yang
tanpa adanya intervensi dari pemerintah, maka tindakan manusia akan berjalan secara
harmonis, otomatis, dan bersifat self-regulating.
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quesnay (1694-1774), seorang
dokter yang di angkat sebagai anggota Academia des Science. Quesnaymembagi
masyarakat ke dalam empat golongan : 1. Kelas masyarakat produktif. 2. Kelas tuan

tanah. 3. Kelas yang tidak produktif atau steril, yang terdiri dari saudagar dan
pengrajin. 4. Kelas buruh/ labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya.
Kelas tuan tanah di anggapnya sebagai penghisap belaka, sebab memperoleh
hasil tidak melalui kerja. Kegiatan Industri dan perdagangan dinilai tidak produktif,
sebab kegiatan industri hanya mengubah bentuk / sifat barang, dan kegiatan
perdagangan juga dianggap tidak produktif sebab ia melihat para pedagang hanya
memindahkan barangdari suatu tempat ke tempat lain. Menurutnya, kaum petani lah
yang paling strategis, maka Ia menganjurkan agar kebijaksanaan-kebijaksanaan yang
diambil pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup para
petani. Bukan memberi hak khususpada para saudagar dan pemilik tanah. Pemikiran
Quesnay jauh lebih maju, dimana pola dan garis pemikiran yang dikemukakan
tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu mengenai gejala-gejala,
peristiwa-peristiwa, dan masalah masalah ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Referensi:
Deliarnov. 2003. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Divisi Buku
Perguruan Tinggi.
Firmansyah SE, M.Si. 2007. Buku Ajar Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Semarang. Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai