Anda di halaman 1dari 11

Plato ( 428 / 427-348 / 347 SM ) dan Aristoteles ( 384-322 SM )

Kedua filsuf dari Yunani ini telah memberikan kontribusi ide-ide mereka untuk pemikiran
ekonomi meskipun ide-ide mereka dapat dianggap lebih sebagai filosofi ekonomi dari teori
ekonomi murni karena keprihatinan mereka dengan keadilan dan moralitas. Pada zaman yunani
kuno pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat
oral, dan sering diartikan dengan rasa keadilan serta kelayakan yang perlu diperhatikan yang
perlu diperhatikan dalam rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara
merata.

Plato ( 428 / 427-348 / 347 SM )

Plato dilahirkan dari kalangan famili Athena sekitar tahun 427 SM. Ia adalah murid
sekaligus sahabat dari Socrates, maka dari itu pemikirannya banyak dipengaruhi oleh Socrates.
Karyanya yang paling terkenal ialah Republic (dalam bahasa Yunani atau Politeia,
"negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya pada keadaan "ideal".

Gagasan Plato tentang ekonomi pun timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya
tentang keadilan dalam sebuah negara ideal. Menurut Plato, dalam sebuah negara ideal,
kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang timbul secara alamiah dalam masyarakat, Plato
juga membedakan 3 jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia yaitu, pekerjaan sebagai
tentara, pekerjaan sebagai pengatur, dan pekerjaan sebagai pekerja.

Plato juga mengatakan bahwa lapisan masyarakat yang berhak untuk mengejar laba dan
mengumpulkan harta adalah kelompok pekerja. Sedangkan kelompok pengatur dan tentara
mereka bekerja bukan untuk mengumpulkan harta dan kekayaan, tetapi hanya mengabdi dan
memikirkan pekerjaan mereka. Dengan pembagian kerja dan pembatasan waktu tersebut maka
hawa nafsu manusia untuk memperoleh barang dan harta yang sebesar-besarnya dapat
dikendalikan, sehingga diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang adil dan makmur.

Hal lain yang dikemukakan Plato adalah tentang keharusan penganekaragaman pekerjaan
dalam masyarakat, sehingga mereka tidak perlu membuat segala sesuatu dengan sendirinya
karena memang tidak mungkin memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kontribusi Plato pemikiran ekonomi difokuskan kepada dua hal : pembagian kerja , dan
insentif intrinsik dan ekstrinsik . Plato dalam Buku II Republic memperkenalkan divisinya kerja :

A State, I said, arises, as I conceive, out of the needs of mankind; no one is self-sufficing, but all of us
have many wants... Then, as we have many wants, and many persons are needed to supply them, one
takes a helper for one purpose and another for another; and when these partners and helpers are
gathered together in one habitation the body of inhabitants is termed a State

Menurut plato, manusia memiliki banyak sekali keinginan dan banyak orang yang
diperlukan untuk memenuhi keinginan-keinginan itu, ada juga orang yang akan menjadi
penghubung antara orang yang saling membutuhkan. Ketika para pelaku-pelaku berkumpul
menjadi satu pada suatu tempat maka akan disebut suatu negara.

Plato menghubungkan pembentukan Negara sebagai hasil dari sebuah divison of labor.
Plato sekarang mulai memperluas gagasannya tentang pembagian kerja yang akan melibatkan
supply dan demand. Dia menyatakan :

And they exchange with one another, and one gives, and another receives, under the idea that the
exchange will be for their good...[with] the true creator[being] necessity... Now the first and greatest of
necessities is food, which is the condition of life and existence... The second is a dwelling, and the third
clothing and the like... And now let us see how our city will be able to supply this great demand

Plato juga memperkenalkan konsep produktivitas dan efisiensi di mana supply akan
memenuhi permintaan . Plato menggunakan pendapatnya mengenai pembagian kerja (division of
labor) - nya untuk mendukung konsep produktivitas dan efisien. Plato juga mengutamakan
keuntungan pembagian kerja yang memberi kesempatan kepada manusia untuk memilih
pekerjaan sesuai dengan pembawaanya.

Gagasan Plato tentang perlunya pembagian kerja (division of labor). Sebagaimana


dijelaskan sebelumnya bahwa pemikiran ini merupakan cikal bakal lahirnya konsep spesialisasi
yang dikembangkan oleh Adam Smith. Perbedaan gagasan keduanya hanya terletak pada
penekanan. Jika pembagian kerja oleh Adam Smith dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi (output) dan pembangunan ekonomi, maka Plato focus pada peningkatan kualitas
kemanusian (pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Aristotle (384-322 B.C.)

A Aristotls adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari
Alexander yang Agung. Aristoteles lahir di Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani.
Ayahnya adalah tabib pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles
menjadi murid Plato.

Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan
membedakan di antaranya antara yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural
terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh
tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang
secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia
menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitu
pemenuhan kebutuhan. Contoh dati transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan
retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan
banyak dipuji oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.

Bila dibandingkan Plato membela anggapan, bahwa mereka yang ditugaskan untuk
memimpin negara harus menguasai ilmu hitung. Sedangkan Aristoteles yang lebih cenderung
kearah pandangan filsafat sejarah daripada masalah-masalah kemasyarakatan. Agaknya disini
sudah mulai terlihat perbedaan faham antara Ekonomi literal dan Ekonomi kuantitatif , misalnya
pada Quesney dapat kita melihat suatu kecenderungan yang jelas kearah pandangan kuantitatif,
Kini analisa kuantitatif makin lama makin mencapai kemenangan. Dalam bukunya Negara,
Aristoteles membedakan ; oikonomie (yang mempelajari cara-cara mengatur rumah tangga) dan
Chrematistie (yang mempelajari aturan-aturan pertukaran). Dan sebenarnya dapat pula dianggap
sebagai pelopor Ekonomi Teoritika

Aristotles juga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi
peluang seseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yang
merupakan bagian dari jalan emas dan kehidupan yang baik ala Aristotles.

Tidak hanya pada teori pertukaran barang-barang, tetapi juga atas ajaran tentang bunga,
pendapat Aristoteles itu mempunyai pengaruh berabad-abad lamanya. Menurut dia, uang
diadakan untuk mempermudah penukaran barang diantara rumah-rumah tangga katanya dengan
uang semuanya dapat diukur, sehingga dapat diadakan persamaanya. Tetapi uang yang bertujuan
untuk dipakai jadi alat penukar dan pengukur nilai, memungkinkan juga demikian Aristoteles
untuk menimbum kekayaan.

Dalam Buku II bagian 5, Aristoteles setidaknya membedakan tiga cara yang mungkin
untuk mengatur pemilikan pertanian dan penggunaan hasilnya. Pertama, tanah dimiliki secara
terpisah tapi penggunaan produksinya untuk konsumsi bersama. Kedua, tanah dimiliki dan
pengolahanya dilakukan secara bersama tapi produksinya dibagikan kepada individu-individu
secara probadi, dan ketiga, tanah dan penggunaanya dipakai secara bersama-sama. Namun pada
akhirnya ia menegaskan: It is clearly better that property should be private, but the use of it
common, and the special business of the legislator is to create in men this benevolent
disposition.

Xenophone (440-355 B.C)

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari penggabungan dua suku kata Yunani: oikos dan
nomos, yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Istilah tersebut pertama kali
digunakan oleh Xenophone. Karya utamanya adalah "On the Means of Improving the Revenue
of the State of Athens". Menurutnya negara Athena yang punya beberapa kelebihan dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara. Athena potensial untuk menarik pedagang
dan pengunjung dari daerah-daerah lain.

Hal ini menunjukkan bahwa spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani Kuno,
yang menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan negara-negara lain. Juga spirit
kepariwisataan, yang menganjurkan masyarakat melayani para pengunjung yang datang
berdamawisata dilayani sebaik-baiknya, sebab yang datang akan membawa kemakmuran bagi
masyarakat daerah yang dikunjungi.

Kaum Skolastis

Pada era skolastik peran serta pengaruh gereja sangat kuat dala pemikiran ekonomi
tokoh-tokohnya. Pada saat itu, pendidikan diserahkan pada tokoh-tokoh gereja yang dikenal
dengan "The Scholastics", sehingga periode ini disebut dengan masa skolastik. Para filosof
aliran skolastik menerima doktrin gereja sebagai dasar pandangan filosofisnya. Mereka berupaya
memberikan pembenaran apa yang telahditerima dari gereja secara rasional.

Diantara filosof skolastik yang terkenal adalah Augustinus (354-430), Peter Abelardus
(1079-1142) dan mendapatkan puncak kejayaannya melalui pemikiran Thomas Aquinas (1225-
1274).

Dalam buku Thomas Aquinas yang berjudul Summa Theologica, ia berpendapat bahwa
memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual
sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh
Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang
dilakukan tanpa usaha an biaya.

Pandangan Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku lagi sekarang. Dengan meminjamkan
uang kepada orang lain, si pemilik uang tidak akan mendapat manfaat saat ini dari uang yang
dimilikinya. Jika seseorang meminjamkan uangnya kepada orang lain dan kemudian orang itu
memanfaatkan uang tersebut untuk kegiatan usaha yang menguntungkan, maka sudah wajar jika
si pemberi pinjaman diberi kompensasi atas kesempatan untuk mendapat untung (oppotunity
cost) yang telah diberikan kepada sipeminjam, disamping kemungkinan bahwa si peminjam tidak
dapat mengembalikan pinjamannya.

Melihat adanya kebenaran dalam pendapat Thomas Aquinas tersebut, maka pendapat itu
selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan sehingga menjadi suatu pembenaran dalam
penetapan beban bunga atas transaksi pinjam meminjam uang.Kehidupan Thomas Aquinas
Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar. Ia adalah murid Albertus Magnus. Albertus
mengajarkan kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam filsafat itu.
Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya dengan pandangan-pandangan
Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak
menjadi unsur yang berbahaya bagi iman Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan
sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.

Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan


masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-
tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Pada zaman pertengahan,
ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih dominan disbanding ekonomi. Begitu juga kontribusi
khusus penulis-penulis abad pertengahan terhadap teknik teori ekonomi lemah. Asumsi yang
dipakai adalah kepentingan ekonomi adalah sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku
ekonomi adalah salah satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas.
Metode pemikiran dari skolastik adalah dengan mempertanyakan sesuatu, kemudian melakukan
interptretasi, melakukan proses deduktif dan logika dari pengalaman manusia dengan didasari
kejujuran dan kewenangan.

Kaum Merkantilisme

Dalam mempelajari pendapat-pendapat kaum Merkantilis harus diingat bahwa


pandangan-pandangan para penulis Belanda, Inggris, Perancis dan Jerman tentang ekonomi dari
zaman itu sering berbeda sekali. Ini dapat diterangkan dari sikap mereka yang ingin memberi
nasehat kepada pemerintahannya sendiri dan berhubungan dengan adanya perbedaan struktur
yang bersifat social dan ekonomis dari berbagai negeri itu dengan sendirinya nasihat itu
berlainan pula.

Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum merkantilis disebabkan adanya


pembagian kerja yang timbul di dalam masyarakat, pembagian kerja secara teknis dan
pembagian kerja teritorial, yang selanjutnya akan mendorong perdagangan internasional.
emikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu kebijakan yang sangat melindungi
industri, dalam negeri, tetapi menganjurkan persaingan, sementara itu terjadi pembatasan-
pembatasan yang terkontrol dalam kegiatan perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan
yang mendorong keluarga dengan banyak anak, kegiatan industri di dalam negeri dengan tingkat
upah yang rendah. Proteksi industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan tingkat
upah yang rendah mendorong ekspor.

Merkantilisme percata bahwa ekonomi dunia adalah stagnan dan kekayaannya tetap,
sehingga satu bangsa hanya bisa berkembang dengan mengorbankan negara lain.
Konsekuensinya, mereka menciptakan monopoli yang disahkan oleh pemerintah di dalam negeri
dan mendukung kebijakan kolonialisme, mengirim agen-agen dan pasukan ke negeri-negeri lain
yang miskin untuk mengeruk emas dan komoditas-komoditas berharga lainnya.
Menurut sistem merkantilisme yang sudah mapan, kekayaan hanye terdiri dari uang, yang
waktu berarti emas dan perak. Tujuan utama dari setiap bangsa adalah mengumpulkan emas dan
perak secara agresif dan menghalalkan segala cara untuk melakukannya.

Pemikiran Ekonomi Klasik

Saat itu tahun 1776 dan dimulailah cerita ekonomi modern. Enak ribu tahun sebelum
1776 telah berlalu dan sepanjang ribuan tahun dalam sejarah tidak muncul karya besar tentang
tema yang selalu hadir dalam setiap kegiatan sehari-hari manusia : mencari nafkah.

Lalu tibalah tahun 1776, ketika untuk pertama kalionya datang secercah harapan bagi
orang-orang kebanyakan. Saat itu dikenal sebagai periode pencerahan. Untuk pertama kalinya
dalam sejarah kaum buruh mencari standar minimum untuk makan, tempat tinggal dan pakaian.
Perayaan deklarasi kemerdekaan Amerika pada 4 Juli juga merupakan peristiwa penting di tahun
itu.

Pada 9 Maret 1776, penerbit dari London William Strahan dan Thomas Cadell
meluncurkan dua jilid buku berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nations. Pengaranya adalah Dr.Adam Smith, seorang professor yang mengajar filsafat moral di
Universitas Glasgow. The Wealth of Nations menjadi karya intelektual yang terkenal di seluruh
dunia. Adam Smith, telah menulis formula universal untuk meraih kemandirian finansial dan
kemakmuran yang sepanjang abad sesudahnnya akan merevolusionerkan cara pandang dan
praktik warga dan pemimpin negara dalam bidang ekonomi yang penuh kemakmuran, bukan
sekedar pengumpulan emas dan perak.

The Wealth of Nations menawarkan resep untuk membebaskan kelsa pekerja dari dunia
Hobbesian yang membosankan. Ringkasnya, The Wealth of Nations adalah semacam deklarasi
kebebasan ekonomi. Buku ini bukan sekedar untuk mendidik tetapi juga untuk membujuk. Saat
itu di Inggris dan Eropa pada umumnya tidak banyak terjadi kemajua karena adanya sistem yang
kuat yang dinamakan Merkantilisme. Salah satu tujuan Adam Smith adalah untuk mendobrak
pandangan konvensional yang dianuoleh kaum merkantilis, yang menguasai perdanganan dan
kekuasaan politik pada masa itu. Ia ingin mengganti sistem itu dengan sistem yang menghasilkan
kekayaan dan pertumbuhan yang nyata, dank arena itu dapat membawa inggris dan seluruh dunia
menuju ke upaya perbaikan terhadap nasib orang orang awam.
Smith menerangkankan apa yang dapat membuat kemakmuran. Bukan emas, seperti
pendapat kaum merkantilis, namun: kerja tahunan suatu bangsa adalah sumber yang
mengadakan barang yang perlu dan baik bagi kehidupan, dan yang akan habis dalam setahun.
Smith memuji-muji pembagian kerja, karena hal itu dapat meningkatkan produksi barang. Dalam
pujian ini diberikan juga contoh jarum pentulnya yang terkenal. Seorang buruh (tanpa
pendidikan), begitu pendapatanya, setiap hari paling banyak dapat menghasilkan satu jarum,
dan bukan 20 jarum.

Dalam harga tercemin nilai tukar sebuah barang. Harga nilai tukar ini disebut Smith
sebagai harga sebenarnya, yang bergerak di sekitar harga pasar. Namun, dalam setiap barang
masih tersimpan sebuah nilai yang lain ; nilai pakai dan nilai guna.

Dalam ekonomi yang berkembang dan telah terdapat pembagian kerja, kata Smith, nilai
yang dihasilkan seorang buruh dibagi dua atau tiga bagian:

Upah untuk buruh;


Keuntungan untuk pengusaha yang menyediakan modal (misalnya mesin), membeli
bahan mentah, dan membayar uang muka
Uang sewa untuk pemilik tanah

Selain itu Smith menyetujui penghematan. Pemikiran ini cocok dengan teori absitinen
(pantang) yang timbul di kemudian hari. Teori ini membenarkan keuntungan sebagai semacam
hadiah yang berhak dimiliki pengusaha, karena pengusaha mengabaikan konsumsi, jadi tidak
memakai modalnya untuk tujuan pribadi.

Smith menentang pembatasan perdangan dan pengenaan tarif tinggi. Usaha untuk
menyeimbangkan perdangangan adalah absurd, katanya (The Wealth Nations; 456). Dia
berbicara tentang keuntungan natural suatu negara di atas negara lain alam hal produksi
barang. Dan dia mengambil contoh dalam pertanian anggur di Skotlandia. Tentang masuk
akalkah pelarangan pengimportan semua anggur luar negeri hanya untuk membuat anggur merah
dan anggur putih di Skotlandia.

Smith mengatakan bahwa hambatan perdangan akan mengurangi kemampuan kedua


negara untuk berproduksi dan karenanya hambatan itu harus dihilangkan. Dengan memperluas
perdangan antara Inggris dan Prancis, misalnya, maka kedua negara itu akan mendaptkan
keuntungan.

KARL MARX

Ada suatu kesepakatan pandangan, bahwa tulisan-tulisan Karl Marx telah merentang
selama tiga abad. Walaupun Karl Marx dilahirkan hampir dua dasawarsa sejak mulainya abad
kesembilan beloas dan meninggal duania sebeloum abad itu berakhir, namun tulisan tulisannya
sangat banyak mempengaruhi abad kedua puluh dan tentunya lingkungan politik dan bahkan
mungkin dunia cendikiawan.

Akan tetapi asal-usul tulisan tulisan itu berakar dari abad kedelapan belas, pada
peledakan perubahan-perubahan social dan politik yang bersumber dari Revolusi 1789 di
Perancis. Dengan demikian, karya-karya Marx menarik dampak yang menggetarkan dari
Revolusi Perancis ke dalam abad modern serta mengungkapkan suatu garis kontinuitas yang
berlangsung antara 1789 dan Revolusi Oktober di Rusia yang baru terjadi hampir 130 tahun
kemudian.

Karya Marx berpuncak dalam buku klasiknya Das Kapital yang dipublikasikan di Jerman
pada 1867. Das Capital memperkenalkan determinisme ekonomi dan teori eksploitif baru
tentang kapitalisme berdasarkan hokum ilmiah universal yang ditemukan oleh Marx.

Marx menganggap karyanya sebagai injilnya kelas pekerja, dan bahkan mengharapkan
para buruh membaca dan bahkan mengharapkan para buruh membaca bukunya bernada pedantic
itu. Dia menganggap dirinya sebagai orang yang terlibat dalam konflik paling pahit di seluruh
dunia dan berharap bukunya akan memberikan pukulan teoritis kepada kaum burjois hingga
mereka tak bisa pulih kembali. (Padover 1978;346).

Marx menganggap dirinya Darwin Masyarakat dan pada tahun 1880 dia mengirimkan
salinan Das Capital kepada Darwin. Darwin membalas dengan sopan dan memohon maaf karena
tidak menguasai subjek itu.
Marx kesulitan dalam menyelesaikan sesuatu menjelang akhir hayatnya, khususnya yang
berkaitan dengan ilmu ekonomi. Dia tak pernah menyelesaikan dua jilid Das Capital berikutnya.

PENUTUP

Sejarah ekonomi modern itu seperti kisah dengan plot yang cerdas, yang setara dengan
plot kisah novel historis terbaik. Alur ceritanya adalah kisah tentang perjuangan manusia mencari
kekayaan dan kemakmuran dan pencarian model ekonomi yang bisa memenuhi kebutuhan
manusia pada umumnya

Sejarah pemikiran ekonomi dimulai sejak zaman filsuf-filsuf Yunani, skolastik,


merkantilisme sampai ekonomi era modern. Yang masing-masing memiliki tokoh-tokoh dengan
pemikirannya masing-masing. Dimulai dari Plato dan Aristoteles, serta istilah oikos dan nomos
yang pertama kali dicetuskan oleh Xenophone. .

Adam Smith, sang bapak ekonomi modern, yang terkenal dengan buku An Inquiry into
the Nature and Causes of the Wealth of Nations atau yang lebih terkenal dengan The Wealth of
Nations. Yang bukunya telah menjadi salah satu buku paling berpengaruh di dunia. Yang
memberi pengaruh besar bagi para ekonom yang lahir jauh setelah kepergian Adam Smith.
Walaupun pada awal penerbitannya buku ini tidak terlalu sukses. Tetapi jauh setelah itu buku ini
menjadi buku penting dalam dunia perekonomian.

Tidak jauh berbeda dengan Adam Smith, begitu juga dengan Karl Marx. Butuh waktu
tidak sebentar sampai pengaruh Karl Marx dirasakan. Pada 1890 edisi Amerika dari Das Capital
menjadi bestseller dan 5000 eksemplar terjual cepat karena Das Capital (atau Capital dalam
bahasa inggrisnya) dipromosikan sebagai buku yang memberi tahu pembacanya tentang
bagaimana cara mengalukumunasi kapital yakni cara mendapatkan uang (Padover 1978;375).

Bukti dari pengaruh pemikiran Karl Marx juga ada pada Das Capital yang berhasil
bertahan dan berkembang sebagai karya klasik sebagian lantaran daya tarik intelektualnya. Hal
ini juga akan dilanjutkan oleh tokoh-tokoh ekonomi dunia lainnya.
DAFTAR PUSAKA

Skousen, M. (2001). Sang Maestro Teori Teori Ekonomi Modern.

Giddens, A. (2009) Kapitlalisme dan teori social modern. Suatu analisis karya tulis Marx,
Durkheim dan Webber.

Sedjarah Pendapat Tentang Ekonomi

G. Klempper. THE ECONOMIC IDEAS OF PLATO AND ARISTOTLE. Retrieved


November 2014 at http://www.philosophypathways.com/essays/walendowski3.html

Anda mungkin juga menyukai