Socrates sangat meyakini adanya kebenaran mutlak, maka para penguasa Athena
menganggap Socrates sebagai oposan. Mereka menganggap Socrates menyesatkan
dan meracuni kaum muda dengan ajaran-ajarannya. Socrates menemukan argumen
untuk membela diri, yaitu dengan metode induksi (penyimpulan dari khusus ke
umum). Dengan metode induksi ini ia menentukan pengertian umum yang berhasil
membuktikan bahwa tidak semua kebenaran itu relatif.
Socrates
Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode
penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan
untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak
dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
Plato
.Platonisme, sebagai kata benda khusus, adalah filsafat Plato atau nama dari
sistem-sistem filsafat yang dianggap sebagai turunan langsung dari filsafat Plato.
Dalam lingkup makna yang lebih sempit, platonisme, sebagai kata benda umum
(dengan huruf "p" kecil), adalah sebutan bagi filsafat yang mengakui keberadaan
objek-objek abstrak. Objek-objek mujarad ini diyakini "wujud" di suatu "alam
ketiga". Alam ketiga berbeda dari alam lahiriah yang dapat diindrai maupun alam
batiniah yang dapat diinsyafi. Dengan demikian, platonisme (dengan huruf "p" kecil)
adalah kebalikan dari nominalisme (dengan dengan huruf "n" kecil). Kaum "platonis"
dengan huruf "p" kecil tidak harus menerima ajaran-ajaran Plato. Pada abad ke-3 M,
Plotinos menambahkan unsur-unsur mistik, membentuk Neoplatonisme, yang di
dalamnya keberadaan tertinggi adalah Yang Maha Esa atau Yang Maha Baik, sumber
segala sesuatu; dalam kebajikan dan meditasi, jiwa berkuasa mengangkat dirinya
sendiri untuk mencapai kemanunggalan dengan Yang Maha Esa. Platonisme
berdampak besar atas pemikiran dunia Barat, dan banyak gagasan Platonik diadopsi
oleh gereja Kristen yang memaknai wujud-wujud Plato sebagai pikiran-pikiran Allah,
sementara Neoplatonisme berdampak besar atas Mistisisme Kristen di dunia Barat
melalui Santo Agustinus, Doktor Gereja Katolik. Karya-karya tulis Agustinus
mengenai ajaran Kristen sangat dipengaruhi gagasan-gagasan dalam Enneades karya
Plotinos dan karya-karya tulis itu kelak menjadi landasan seluruh pemikiran
Kekristenan Barat.
Aristoteles
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah
gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki.
Contohnya : Sebagai warga negara Indonesia, salah satu yang menjadi hak kita
adalah mendapatkan jaminan sosial. Sebagaimana namanya, jaminan sosial nasional
merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan Negara
untuk menjamin kebutuhan dasar seluruh rakyat Indonesia. Jaminan sosial di
Indonesia diselenggarakan melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diatur
dalam UU No. 40 Tahun 2004 dengan berlandaskan UUD 1945. Isinya menyatakan
bahwa Pemerintah harus terlibat dalam menyejahterakan warga negaranya.
Hadirnya SJSN telah melahirkan sistem baru program jaminan sosial di Indonesia
dan menggantikan program-program jaminan sosial yang ada sebelumnya, seperti
Asuransi Kesehatan (Askes) dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Sistem
baru yang dinamakan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) adalah wujud
tanggung jawab Negara untuk memberikan perlindungan sosial sepenuhnya kepada
masyarakat Indonesia.
3.Menurut saya, niat untuk membubarkan partai politik sama saja dengan niat
untuk ikut membubarkan negara pula. Logikanya, bagaimana mungkin negara bisa
menjalankan fungsi-fungsinya, sementara pejabat yang mau menjalankannya tidak
ada. Sebab partai politik-pun yang telah diberi wewenang untuk menyediak calon
pejabat publik, juga sudah dieleminir. Tidak hanya itu, efek yang akan timbul ketika
partai politik dibubarkan, hak-hak rakyat yang berdaulat otomatis akan hilang pula.
Rakyat tidak lagi terakui sebagai salah satu unsur utama dalam sebuah negara.
Alasan untuk membubarkan partai politik, hanya karena partai politik tidak dapat
“mendisiplinkan’ kadernya, ataukah partai politik hanya menjadi tempat mencari
keuntungan finansial. Bukanlah alasan mendasar sehingga Partai politik tersebut
pantas dibubarkan.
Sebenarnya ada alasan lain yang bisa diterima oleh “konsensus moral” kita bersama.
Adalah ketika Partai politik tersebut terlibat dalam perbuatan tindak pidana korupsi.
Ini yang lebih penting dan utama menjadi diskusi kita bersama. Melalui strategi
“politik hukum” agar terbentuk regulasi, bahwa partai politik dapat dibubarkan jika
terbukti menerima aliran dana/ uang haram dari perbuatan korupsi. Kita semua
tahu, bahwa Undang-Undang Partai Politik selama ini, tidak menjadikan syarat yang
legitim. Kalau, alasan partai politik dapat diajukan pembubaran ke MK, jika Partai
politik tersebut menjadi atau ikut serta sebagai pelaku tindak pidana korupsi.
Artinya narasi-narasi yang dibangun 02 masih bersifat sebagai bayangan saja bukan
barang dan jasa yang ditawarkan kepada publik bersifat dalam bentuk konkrit (Plato,
1998: 23).