Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Perkembangan Ekonomi konvensional

A. Pemikiran Ekonomi Pra-Kelasik


Pemikiran-pemikiran ekonomi yang berkembang saat ini telah mengalami suatu proses
yang panjang. Perkembangannya berlangsung berabad-abad seiring dengan munculnya
peradaban-peradaban yang ada di dunia. Salah satu corak perkembangan pemikiran ekonomi
pada masa lampau adalah kegiatan bisnisnya yang menggunakan sistem bunga. Para pakar
sejarah pemikiran ekonomi menyimpulkan bahwa kagiatan bisnis dengan sistem bunga telah
ada sejak tahun 2500 sebelum masehi, baik di Yunani kuno, Romawi kuno, dan Mesir kuno.
[1]
a) Pada Zaman Yunani Kuno.
Seperti yang telah di ketahui kata ekonomi berasal dari penggabungan dua suku kata
bahasa Yunani: oikos dan nomos, yaitu berarti pengaturan atau pengelolaan rumah
tangga. Istilah tersebut pertama kali di gunakan oleh Xenophone, seorang filsuf Yunani.
Pada masaYunani Kuno memang pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian
dari filsafat, khususnya filsafat moral.Pemikiran tentang ekonomi pada waktu itu sering
dikaitkan dengan rasa keadilan, kelayakan atau kepatutan yang perlu diperhatikan dalam
rangka penciptaan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Pada masa
tersebut, sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja manusia dari
perbudakan dan perdagangan.
Adapun ada 3 tokoh utama pada zaman Yunani Kuno iyalah:
1) Plato (427-347 SM)
Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan
bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai, dan alat penimbun kekayaan
Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak dikembangkan (melalui bunga).
2) Aristoteles (384-322 SM)
Kontribusi Aristoteles terhadap ekonomi tampak pada organisasi ekonomi
masyarakat , communal dengan private property, nilai dan pertukaran. Kontribusinya yang
paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange
of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangannya kebutuhan manusia tidak terlalu
banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh
dari pertukaran barang dengan barang tersebut. Hal ini dianggap wajar oleh Aristoteles.
3) Xenophone (440-355 SM)
Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang menciptakan
kata ekonomi (dari Oikos dan nomos). Seperti halnya Plato dan Aristoteles, ia memandang
bahwa pertanian sebagai dasar kesejahteraan ekonomi. Ia menganjurkan pelayaran dan
perniagaan dikembangkan Negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian
kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.
b) Zaman Romawi
Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling maju di dunia saat itu.
Koin-koin dari kuningan, perunggu, tembaga, perak, dan emas, yang dicetak dan diedarkan
berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi logamnya. Koinkoin ini sangat popular di dunia saat itu, koinnya indah, penuh detail, dan memiliki nilai seni
yang cukup tinggi.
Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatkan inflasi dan
keadaan yang tidak terkendali. Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi,
pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia,
meluasnya perbudakan, serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan
perselisihan yaitu karena gangguan kaum Barbar. Hukum dan UU tidak ada pengaruhnya
bagi keendudukan kaum Barbar yang terletak diluar Roma.

B. Pemikiran Ekonomi Tokoh Klasik


Mazhab klasik ini lahir pada kuartal terakhir abad ke-18 di Inggris dan pertengahan
pertama abad ke-19. Pandangan mazhab ini terutama berpengaruh di Eropa dan Amerika
hampir seabad lamanya, khususnya mengenai kebijaksanaan ekonomi. Pandangan yang
dikembangkan oleh Adam Smith ini disebut mazhab klasik sebab gagasan-gagasannya sudah
banyak dibahas dan dibicarakan oleh pakar-pakar ekonomi sebelumnya.
Dalam lingkup ekonomi klasik, salah satu landasan ekonomi klasik adalah kepentingan
pribadi dengan kemerdekaan alamiah. Kemerdekaan pribadi sedemikian sempurnanya, setiap
orang tahu apa yang perlu, apa yang menguntungkan bagi dirinya. Selain itu, lingkup
ekonomi klasik adalah pemikiran pesimitis, seperti yang dikemukakan oleh Thomas Robert
Malthus, tentang pertambahan jumlah penduduk yang bertambah lebih cepat dari
pertumbuhan bahan makanan. Adam Smith sendiri, meskipun memiliki pandanganpandangan yang optimis, namun mengakui bahwa kemajuan ekonomi akhirnya akan
mencapai titik berhenti.
Adapun beberapa tokoh pemikir ekonomi klasik sebagai berikut:
1. Adam Smith (1723-1790)
2. Jean Baptist Say (1767-1832)
3. David Ricardo (1772-1823)
C. Mazhab Sosialis

Sosialisme muncul sebagai faham ekonomi dan kemasyarakatan pada akhir abad ke-18
dan awal abad ke-19 M di Eropa. Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah
memunculkan kelas baru dalam masyarakat, yaitu kaum borjuis (elit) yang menguasai sarana
produksi karena penguasaan modal bertimbun di tangan mereka.
Faham ini mulai muncul di Inggris dan Perancis menjelang Revolusi Perancis, dan
mencapai puncaknya pada akhir abad ke-19 dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti
Robert Owen,Charles Fourier, Karl Marx, Engels, Lenin dan lain sebagainya. Pemikiranpemikiran mazhab Klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi selanjutnya banyak terdapat
kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama banyak merugikan kaum buruh.
Maka kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan mazhab sosialisme. Para tokoh
pemikir Sosialisme sangat anti terhadap kapitalisme dan individualisme, karenameraka yang
semakin kaya itu adalah hanya kaum pemilik modal atau kaum kapitalis.

1)
2)
3)
4)

Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilikan dan pengawasan publik


terhadap alat-alat produksi utama, adapun tujuannya untuk mencapai distribusi barang yang
lebih efisien dan adil.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mendorong lahirnya Sosialisme:
Karena adanya revolusi Industri
Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletariat (buruh)
Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar, dan lebih rasional terhadap
kehidupanmanusia & masyarakatnya.
4.Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil revolusi Perancis.

Anda mungkin juga menyukai