Sejarah Paskibraka
Sejarah Paskibraka
Lambang PASKIBRA
1. Belajar
2. Berlatih
3. Bekerja
Sejarah
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih
"Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik
Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka
dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB
berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti
bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar
bendera pusaka disebut PASKIBRAKA.
Bendera
Arti pusaka :
Bendera Pusaka...
AtriBut PasKiBra
Pada tahun 1973, Idik Sulaeman melahirkan nama Pasukan Pengibar
Bendera Pusaka (Paskibraka). Bukan itu saja, Idik juga menciptakan
seluruh atribut yang sampai sekarang dapat dilihat dalam seragam
Paskibraka. Atribut itu mulai dari pakaian seragamnya sendiri,
sampai Lambang Anggota Paskibraka, Lambang Korps Paskibraka
dan Tanda Pengukuhan. Sebelum tahun 1973, Paskibraka tidak
mempunyai Lambang Anggota maupun Lambang Korps yang dapat
dibanggakan. Berikut ini penjelasan tentang bentuk dan makna setiap
atribut.
Kepemimpinan
Profesionalisme
Profesionalisme adalah paham yang mengajukan bahwa setiap
pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Sedangkan
pengertian profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang
dikerjakan seseorang. Profesional adalah suatu keahlian, kompetensi
atau kualitas yang dimiliki seseorang dalam melaksanakan profesinya
atau pekerjaannya.
Pergi tidak pamit atau tanpa izin dari orang tua / wali.
Menentang orang tua atau wali.
Tidak sopan terhadap orang tua/wali atau pengasuh, keluarga,
guru atau orang lain yang lebih tua.
Menjelekkan nama baik orang tua / keluarga.
Suka berbohong.
Memiliki atau menggunakan alat-alat yang dapat
membahayakan dirinya atau orang lain yang tidak diperuntukkan
baginya.
Berpakaian tidak senonoh.
Menghias diri secara tidak wajar, dan menimbulkan celaan
masyarakat.
Suka keluyuran / keluar rumah tanpa tujuan yang jelas.
Membolos sekolah.
Menentang guru.
Berlaku tidak senonoh di hadapan umum.
Berkeliaran malam hari.
Bergaul dengan orang-orang yang reputasinya jelek.
Berada di tempat yang tidak baik bagi perkembangan jiwa
remaja / terlarang untuk remaja.
Pesta-pesta musik semalam suntuk tanpa dikontrol, dan acara-
acaranya tidak sesuai dengan kebiasaan sopan santun.
Membaca buku-buku yang isinya dapat merusak jiwa remaja.
Memasuki tempat-tempat yang membahayakan keselamatan
jiwanya.
Berkebiasaan berbicara kotor, tak senonoh, cabul dihadapan
seseorag atau dihapan umum.
Ramai-ramai menonton pertunjukkan, makan dan dengan
sengaja tidak membayar.
Meminum-minuman keras.
Merokok di tempat umum sebelum batas umur yang pantas.
Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu
ketentraman umum.
membuang kotoran-kotoran / sampah pada sembarang tempat.