Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

GAYA KEPEMIMPINAN ADOLF HITLER


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu : Rahmat Junaidi S.E, M.M

Oleh:
Farhan Bintang Muzaki Nasution
2202124522

PENGANTAR MANAJEMEN
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan juga bertujuan
agar para pembaca memperoleh informasi tentang Pengaruh dan Perkembangan
Akuntansi. Penulisan makalah ini masih ada kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik,saran,dan sanggahan dari pembaca.

Pekanbaru, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Profil Adolf Hitler
1.2 Prestasi Tokoh
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gaya Kepemimpinan Adolf Hitler
2.2 Adolf Hitler Memiliki Gaya Kepemimpinan Otoriter
BAB III KESIMPULAN
3.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Profil Adolf Hitler


Adolf Hitler lahir pada 20 April 1889 di penginapan Salzburger Vorstadt 15,
Braunau am Inn, Austria, Hongaria. Anak keempat dari enam bersaudara, Hitler
lahir dari pasangan Alois dan Klara. Encyclopedia Britannica mencatat, selama
beberapa waktu, Alois menggunakan nama ibunya, Schicklgruber, sebagai nama
keluarga. Pada 1876, Alois memutuskan untuk mendirikan keluarga dengan nama
Hitler. Sebagai seorang anak, Hitler sering berbenturan dengan ayahnya yang
keras secara emosional, yang juga tidak menyetujui ketertarikan anaknya akan
seni rupa sebagai pilihan karier Hitler menunjukkan minat pada nasionalisme
Jerman sejak awal dan menolak otoritas Austria-Hungaria. Nasionalisme ini akan
menjadi kekuatan motivasi hidup Hitler ke depan. Pada 1903, ayah Hitler mati
mendadak, kemudian menyusul kematian ibunya pada Desember 1907. Sejak itu,
dia pindah ke Vienna, bekerja sebagai buruh kasar dan pelukis cat air. Pada 1913,
Hitler menetap di Munich. Saat Perang Dunia I meletus, dia bergabung pada
militer Jerman dan diterima pada Agustus 1914, kendati masih memegang
kewarganegaraan Austria. Hal yang pasti selama hidupnya, Hitler dikenal sebagai
orang yang berbuat dan berkata kasar, labil, kejam, jahat dan otoriter.
1.2 Prestasi Tokoh
Adolf Hitler memiliki prestasi diantaranya, antara lain:
1. Mendapatkan penghargaan atas keberaniannya di perang dunia pertama
2. Menjadi pimpinan Nazi
3. Menjadi kanselir kemudian digabungkan perannya dengan Presiden menjadi
Fuhrer atau pemimpin Jerman
4. Memajukan ekonomi Jerman yang porak poranda pasca perang dunia pertama
5. Mendesain ulang arsitektur Jerman, kota Berlin pada umumnya
6. Mendorong industri Jerman, antara lain perusahaan otomotif rakyat Jerman atau
Volkswagen
7. Menaklukkan Austria, Polandia dan Rusia, semua karena strategi dari Hitler.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gaya Kepemimpinan Adolf Hitler


Adolf Hitler memiliki gaya kepemimpinan antara lain:
1. Berjiwa Otoriter : Hitler memiliki jiwa otoriter karena dalam pengaturan
strategi perang dan disaat melakukan penyerangan semua berada didalam
kekuasaan Hitler. Para bawahannya tidak satupun berani menentang perintahnya.
Selain itu ditengah krisis ekonomi yang melanda Jerman pada 19
2. Berkharisma : Didalam setiap pidatonya, Hitler berhasil membuat bersimpati
kepadanya dan dapat mengikuti keinginannya. Seperti pada propaganda NAZI,
karena karisma yang dimiliki Hitler, banyak orang yang bergabung dengan NAZI.
Sehingga mereka mau melaksanakan rencana-rencana Hitler.
3. Ambisius : Jiwa ambisius Hitler tampak dari ambisinya yang ingin menjadikan
ras bangsa arya sebagai bangsa yang memiliki derajat diatas bangsa lain. Sehingga
ia akan melakukan cara apa saja untuk mewujudkan ambisinya tersebut. Seperti
melakukan penyerangan ke negara lain. Salah satu contohnya adalah penyerbuan
ke Polandia yang justru mengawali terjadinya Perang Dunia ke II.
4.Oportunis : Hitler dapat dikatakan berjiwa oportunis, karena berusaha untuk
memanfaatkan peluang pada situasi yang sulit. Contohya pada saatkemerosotan
Weimar, yang membuat rakyat yang tidak nyaman dengan sistem pemerintahan
yang baru dan menginginkan kembali ke sistem yang sebelumnya. Sehingga
rakyat pun bergabung dengan NAZI.
2.2 Adolf Hitler Memiliki Gaya Kepemimpinan Otoriter
Hitler menganut gaya kepemimpinan otoriter. Gaya kepemimpinan ini
menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang
di antara mereka tetap ada seorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak
sebagai penguasa tunggal. Orang-orang yang dipimpin yang jumlahnya lebih
banyak, merupakan pihak yang dikuasai, yang disebut bawahan atau anak buah.
Kedudukan bawahan semata-mata sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan
bahkan kehendak pimpinan. Pemimpin memandang dirinya lebih, dalam segala
hal dibandingkan dengan bawahannya. Saat Hitler menjadi sebagai pemimpin
Jerman, gaya kepemimpinannya berhasil membawa Jerman pada kondisi yang
perekonomian memanfaatkan sepenuhnya sumber daya produktifnya atau disebut
full employment. Pada kondisi ini, ekonomi menghasilkan pada output potensial,
dan tingkat pengangguran berada pada tingkat alami. Meskipun keadaan tersebut
tidak bisa meningkatkan perbandingan nilai suatu mata uang ditentukan oleh daya
beli uang tersebut terhadap barang dan jasa di masing-masing negara atau nama
lainnya adalah Purchasing Power Parity.

Alasan Memilih Adolf Hitler


Hitler adalah salah satu pemimpin yang haus akan ilmu , karena pada saat itu ia
ingin menjadi seorang seniman profesional dan ayahnya tidak membolehkan, dan
pada saat dipenjara ia tidak patah semangat untuk mencari kuasa pemimpin,
karena ia ngerasa bahwa pemerintah Jerman itu salah. Pada saat ia menjadi
pemimpin, ia mempertahankan argumen sendiri yang dimana argumen yang ia
buat untuk memajukan Jerman dan mengurang keterpurukan Jerman pada saat itu.

BAB III
PENUTUP
1.1 Simpulan
Gaya kepemimpinan otoriter yang dilakukan oleh Adolf Hitler cukup efektif
dalam mendatangkan perubahan pada masa itu. Karena pada saat itu Adolf Hitler
punya salah satu teori yang terkenal yaitu memusnahkan orang yahudi. Adolf
Hitler pada saat itu juga memajukan ekonomi Jerman yang porak poranda pasca
perang dunia pertama, dan memajukan industri di Jerman.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki. (2014). Adolf Hitler: Kebangkitan dan Kejayaan.


Cahyo, A. N. (2017). Hidup dan Mati Adolf Hitler.
Muhibbuddin, M. (2020). ADOLF HITLER Pikiran, Tindakan dan Catatan-
Catatan Kelam Sang Diktator yang Disembunyikan.

Anda mungkin juga menyukai