MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Sejarah yang diampu oleh Bapak Drs. R. H. Achmad Iriyadi
disusun oleh :
1701378 CAHYA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat sehat kepada kami selaku penyusun makalah sehingga atas
rahmat dan karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah dengan
baik dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Barat. Adapun
judul dari makalah ini adalah "Pengaruh Pemikiran Konsep Fasisme Adolf Hitler
Terhadap Perkembangan Sosial, Politik, dan Ekonomi di Jerman Pada Tahun 1933-
1939”. Tak lupa sholawat serta salam kami curahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, semoga syafa’atnya sampai kepada kita semua selaku umatnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Vienna”. Dia menulis akan kondisi di Vienna itu sebagai titik jenuh sehingga
menimbulkan kebencian dan dendam terhadap Yahudi.
Dari banyak kejadian yang dirasakan oleh Hitler, maka timbullah rasa
nasionalisme yang tinggi dalam dirinya bahkan karena amat tinggi cintanya
terhadap Jerman mengakibatkan dia mengatakan bahwa semua kejadian buruk
yang menimpa Jerman adalah karena Yahudi. Selain dari itu, tokoh ini pun
menulis karyanya yang menguak bagaimana Fasisme di Jerman menjadi
sebuah ideologi politik, yang pada awalnya adalah bukanlah sebuah ideologi,
akan tetapi dianggap sebagai solusi politik dalam menghadapi situasi Jerman
yang cheos. Dalam situasi dan kondisi yang krisis multidimensional inilah
sehingga timbul rasa nasionalisme Hitler untuk memperjuangkan dan
membebaskan negaranya dari penindasan, bahkan dia bercita-cita untuk
mengusai negara, dan menjadikan bangsa Jerman sebagai bangsa yang tinggi
atau bisa disebut sebagai bangsa Arya (suku bangsa yang paling mulia). Ada
beberapa hal yang melatarbelakangi lahirnya ideologi Fasisme yaitu:
Pertama, Hitler melahirkan ide Fasismenya atas situasi dan kondisi
yang mencengkram saat di Jerman yaitu daerah dimana ketika Hitler singgah
di Wina. Wina merupakan daerah yang sangat didominasi oleh suku Yahudi
yang telah menindas rakyat, sehingga rakyat Jerman mengalami penderitaan,
banyak pengangguran, tidak adanya keadilan sosial. Tetapi Hitler melihat
sedikit harapan yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat Jerman bahwa
dalam tubuh mereka masih ada sifat Nasionalisme. Sehingga itu semua
dimanfaatkan oleh Hitler untuk menggerakan rakyat Jeman demi sebuah cita-
cita untuk membebaskan Jerman dari belenggu Yahudi.
Kedua, Nazi, partai berpengaruh yang dia pimpin, serta The Third
Reich, visi masa depan Jerman yang dia perjuangkan, memang merupakan
fenomena tersendiri. Begitu pula dengan angkatan perang Jerman yang
sanggup menguasai begitu cepat ke negara-egara sekitar Jerman. Namun,
Hitler adalah sosok central yang jauh lebih fenomenal.
Ketiga, pemikiran politik Hitler dan ideologi Fasisme merupakan
sebuah kerangka politik yang dia gunakan untuk mengatur Jerman. Karena
menurutnya hanya dengan diimplementasikannya Fasisme, Jerman dapat
2
kembali pada kejayaan dan tidak ditindas oleh kaum Yahudi. Demi terciptanya
sebuah tatanan politik Jerman di bawah kekuasaanya, Hitler memiliki
kerangka politik yang dikemasnya melalui Fasisme yang telah dia jelaskan
lewat karyanya Mein Kampf.
Dari beberapa hal diatas maka jelaslah bahwa keinginan Hitler untuk
meguasai dunia lahir dari arah dimana fasis yang awalnya bagi Hitletr
merupakan solusi bagi negaranya, berubah menjadi sebuah ideologi yang tidak
hanya dikenal oleh masyarakat Jerman, tetapi oleh masyarakat dunia.
1.3 Tujuan
Guna memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan yang telah di tulis
di bagian rumusan masalah, maka makalah ini disusun dengan tujuan-tujuan
diantaranya :
1. Untuk mengetahui dan mendalami proses transisi politik di Jerman dengan
menerapkan ideologi Fasis sebagai dasar negara di bawah Adolf Hitler.
2. Serta menggali konsep-konsep politik yang telah berhasil menjadikan
Jerman negara yang kuat.
3. Untuk menyelesaikan tugas akhir perkuliahan penulis.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Fasisme berasal dari kata fascio dari kata fasces yang berarti seikat
tongkat dan kapak. Menurut para ahli sejarah bangsa Italia, fasisme adalah
fascio di combattimento, yang artinya kurang lebih persatuan perjuangan.
Fasisme adalah pengaturan pemerintahan dan masyarakat secara totaliter oleh
suatu kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis, militeris, dan
agresif imperialis. Paham fasisme hampir bersamaan dianut oleh tiga negara,
yaitu Italia, Jerman dan Jepang.
4
suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler dengan partai Exstrim yaitu
Nazi.
5
1. Ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan yang
bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan
tidak boleh lagi didiskusikan. Terutama pemusnahan nalar digunakan dalam
rangka tabu‖ terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin.
2. Pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah sama,
justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka.
Bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, anggota
partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui
bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. Jadi fasisme
menolak konsep persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga Islam) yang
berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideology yang
mengedepankan kekuatan.
3. Kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam
pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah
oposan. Jika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka
adalah musuh yang harus dimusnahkan. Dalam pendidikan mental, mereka
mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. Setiap orang
akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin
pemerintah. Hitler konon pernah mengatakan, bahwa kebenaran terletak
pada perkataan yang berulang-ulang. Jadi, bukan terletak pada nilai obyektif
kebenarannya.
4. Pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus
dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota
masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah
keinginan si-elit.
5. Totaliterisme, untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam
meminggirkan sesuatu yang dianggap kaum pinggiran‖. Hal inilah yang
dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3K
yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota
masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat.
Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan
aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
6
6. Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara
kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat
memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara
maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak
memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalur keabsahan
secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga
yang lain harus tunduk atau dikuasai. Dengan demikian hal ini
memunculkan semangat imperialisme.
7. Fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban internasional.
Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar negara
yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya
persamaan tersebut. Dengan demikian fasisme mengangkat perang sebagai
derajat tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata lain
bertindak menentang hukum dan ketertiban internasional.
7
mengangkat ras Arya sebagai superioritas, dan menghancurkan bangsa-bangsa
yang dianggapnya ras rendah.
8
Sebulan setelah Hitler menjabat sebagai kanselir, presiden Hindenburg
meninggal, maka para jendral setuju untuk menaikan Hitler sebagai presiden,
sekaligus panglima tertinggi militer Jerman. Setelah itu rakyat Jerman diminta
untuk menyatakan pendapat berkaitan dengan kediktatoran dan kekuasaan
mutlak Hitler, setelah itu dilakukanlah pemilihan umum dan Hitler mendapat
90% suara dari rakyat Jerman.
9
menarik hati rakyatnya, akan tetapi memiliki wibawa di hadapan militer
sehingga dapat mengusai militer dalam negara itu. Karena tanpa dukungan dari
militer sulit sekali bagi seseorang untuk menguasai negara itu secara cepat, dan
selain itu militer digunakan untuk membersihkan para pemberontak, dan
menjadi perisai keamanan suatu negara. Hal ini dibuktikan oleh hitler, dimana
pada tahun 1934 sebelum dia mengirim pasukan militernya untuk menguasai
daerah Rhein yang bertujuan melecehkan keberadaan Liga Bangsa-Bangsa
dengan merobek perjanjian versailes, dia melakukan sentuhan langsung
dengan berkumpul serta tidak segan-segan untuk makan bersama-sama
militernya. Hal ini adalah salah satu cara yang dilakukan Hitler agar dia bisa
dekat dengan militer dan menguasai militer Jerman sepenuhnya.
10
Yahudi dan Komunis. Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus
dimusnahkan. Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari
penderitaan dan meluaskan ruang hidup, Jerman harus membentuk
angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh seorang Fuhrer (
pemimpin besar ).
Dipentas kekuasaannya, Hitler menerapkan ideologi fasisme di
Jerman. Karena Hitler juga termasuk orang yang tertarik terhadap ideologi
fasis yang diterapkan Benito Musolini di Italia. Dalam Main Kampf, Hitler
menyebut Musolini sebagai sebagai seorang manusia agung (a great man)
berkelas dunia.
Ideologi fasisme dianggap yang paling kejam, akan tetapi juga yang
paling populer, hal ini disebabkan oleh semakin mengganasnya gerakan-
gerakan Fasis melalui berbagai sokongan yang semakin bertambah. Sebagai
pemimpin Nazi Hitler beranggapan bahwa sesungguhnya bangsa Arya
merupakan bangsa tertinggi di atas bangsa lain yang ada di dunia, oleh
karenanya Hitler menginginkan agar bangsa Arya dapat disegani oleh
bangsa-bangsa yang lainnya termasuk Yahudi yang mendominasi Jerman.
Hal penting yang pertama dilakukan oleh Hitler adalah
menyadarkan kembali bangsa Arya agar dapat terbebas dari belenggu
Yahudi kerap menimbulkan penyiksaan-penyiksaan terhadap suku Arya
sendiri, maka sejak saat itu berkembanglah ideology Fasisme yang sengaja
ditanam oleh Hitler dihati bangsa Arya.
Sesuai dengan pengertiannya, Fasisme adalah peraturan pemerintah
dan masyarakat yang secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang
sangat nasionalis, rasialis, militer dan agresif impearialis, oleh karenanya
Fasisme yang dianut oleh Jerman disebut Nazisme karena partai tunggal
yang berkuasa pada saat itu adalah Nazi yang dipimpin oleh Hitler pasca
Perang Dunia I.
Munculnya Fasisme yang dicanangkan oleh Adolf Hitler seiring
dengan tekanan Hitler kepada pemuda Jerman yang menegaskan bahwa
Jerman harus menjadi bangsa yang besar dan dapat memimpin dunia, Hitler
11
meyakinkan bahwa bangsa Arya harus segera melepaskan diri dan harus
memusnahkan Yahudi.
Fasisme yang ditanamkan oleh Hitler tampaknya berhasil
menggaungi hati pemuda yang sengaja dibentuk oleh Hitler untuk menjadi
bagian dari bangsa yang kuat Fasisme lahir dari sebuah sistem politik yang
penganutnya memiliki kesamaan pokok dalam dunia politik, begitupun
Nazisme yang diciptakan di Jerman yang dapat dikategorikan memiliki
kesamaan pengertian dan tujuan dengan Fasisme. Akan tetapi Nazisme di
sini lebih menekankan persoalan nasionalisme dan rasialisme.
Peristiwa-peristiwa Depresi Besar menghasilkan gelombang
internasional fasisme dan penciptaan rezim fasis berganda dan rezim
yang mengadopsi kebijakan fasis. Rezim yang paling penting fasis baru
Nazi Jerman, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Dengan bangkitnya
Hitler dan Nazi berkuasa pada 1933, demokrasi liberal dibubarkan di
Jerman, dan Nazi dimobilisasi negara untuk perang, dengan tujuan
ekspansionis teritorial terhadap negara-negara ganda. Pada tahun 1930
dilaksanakan Nazi hukum rasial yang sengaja didiskriminasi, dan
menganiaya orang-orang Yahudi, homoseksual, dan kelompok-kelompok
ras dan minoritas lainnya.
Fasis Hungaria Gyula Gombos naik ke tampuk kekuasaan sebagai
Perdana Menteri Hongaria pada 1932 dan mengunjungi Fasis Italia dan Nazi
Jerman untuk mengkonsolidasikan hubungan baik dengan dua rezim.
Gerakan Besi fasis Guard di Rumania melonjak dalam dukungan
politik setelah tahun 1933, mendapatkan perwakilan dalam pemerintahan
Rumania, dan seorang anggota Garda Besi Rumania dibunuh perdana
menteri Ion Duca.
Berbagai pemerintah para-fasis yang dipinjam unsur-unsur dari
fasisme terbentuk selama Depresi Besar termasuk Jerman, Italia, Yunani,
Lithuania, Polandia, dan Yugoslavia International gelombang fasisme dan
Perang Dunia II (1929-1945).
Kondisi politik pasca kemenangan Hitler di Jerman, setelah Naiknya
Hitler ketangga kekuasaan, tidaklah hanya berhenti sampai kemenangannya
12
di pemilu yang mencapai suara rakyat hampir 90%. Justru sejak saat itu,
Hitler menjadi homogen, dimana Hitler meyakinkan rakyat Jerman bahwa
apa yang ia benci, maka rakyat pun harus benci. Dan apa yang ia senangi,
maka rakyatpun harus suka. Bahkan mentri propaganda Hitler, Goebbels
melakukan revisi terhadap mein kampf Hitler agar semua isi dari literatur
itu bisa dicerna oleh kalangan orang banyak. Dan hal ini disetujui oleh
Hitler, yang menjadikan Mein Kampf menjadi buku pedoman rakyat
Jerman.
Selain itu untuk mengusai medan politik dalam negri, Hitler
menetapkan posisi-posisi penting dalam negri hanya di jabat oleh orang-
orang yang loyal kepada NAZI. Dan partai-partai politik selain NAZI pun
diberanguskan. Sehingga wadah aspirasi rakyat Jerman, hanyalah satu yaitu
NAZI.
Diktator ini benar-benar melakukan politik refresif terhadap segala
hal yang berbau penghianatan dan pemberontakan. Partai NAZI melakukan
pengawasan secara langsung terhadap media masa dan radio. Serta buku-
buku yang terindikasi berbahaya pada kekuasaan Hitler dibakar, selain itu
melakukan filterisasi terhadap guru-guru disekolah, sekaligus menjadikan
propaganda cinta NAZI menjadi mata pelajaran yang wajib.
Genap sepuluh tahun Hitler memerintah tepatnya 20 juli 1944, yang
kala itu dalam kondisi perang tentu mempengaruhi kondisi politik didalam
negri, begitu juga yang terjadi di Jerman. Politik saat itu masih bisa
terkendalikan oleh Hitler sang furher, meski banyak terjadi pemberontakan
seperti pada tubuh militer yang anti Hitler sempat melakukan oprasi
pembunuhan terhadap Hitler, namun rencana itu gagal dan diketahui Hitler.
Sebagai balasan atas perbuatan itu, Hitler menyeret komplotan jaringan
stauffenberg yang anggotanya adalah para jendral yang pada akhirnya Hitler
menggantung mereka hidup-hidup pada kail-kail dimuka umum.
2. Pembenahan Ekonomi di Jerman
Dalam pemerintahan republik ini, Jerman mengalami berbagai
macam kesulitan, Baik dalam keuangan ( Inflasi ) maupun kekacauan
ekonomi (Malaise). Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat
13
Jerman mengharapkan orang yang kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam
suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler dengan partai Extrim yaitu
NAZI.
Tetapi setelah kenaikanya, walaupun Hitler melakukan kejahatan
teramat keji terhadap rakyat negara-negara lain, tetapi juga berjasa bagi
rakyat Jerman, jika tidak, mustahil dia mendapatkan dukungan fanatisme
dari orang Jerman (kala itu). Hitler dengan gerakan cepat melakukan
revolusi industri dengan melakukan pembangunan industri besar-besaran
atau dikenal dengan jaman renaissance di Jerman untuk mengembalikan
kehidupan ekonomi di jerman, khususnya untuk ras arya agar dalam
kehidupan ekonomi negara lebih baik. Sehingga pendapatan perkapita
tahun 1940 di Jerman naik melonjak. Meskipun disisi lain, seiring dengan
bertumbuhnya perekonomian di Jerman, Hitlerpun berencana memabngun
meningkatkan tekhnologi untuk keperluan perang.
Hitler sering sekali melakukan kunjungan-kunjungan ke pabrik-
pabrik melihat perkembangan industri di Jerman, ia juga sesekali
menyempatkan waktu melihat kondisi pertanian di Jerman saat itu.
Sehingga dalam kurun waktu yang tidak lama Hitler berhasil melajukan
kondisi perekonomian Jerman yang tadinya terpuruk, menjadi negara yang
kaya selain itu pendapatan perkapita negara pada jaman Hitler naik
melonjak dua kali lipat dibandingkan sebelum Hitler.
Data menunjukkan, empat tahun setelah Hitler berkuasa, PDB
Jerman tumbuh sebesar 102%, pendapatan nasional meningkat dua kali
lipat, pendapatan per kapita hanya di bawah Inggris dan Amerika Serikat,
pengangguran dari semula 6 juta berkurang menjadi hanya 40.000, dan
tingkat pengangguran dari 30% anjlok menjadi 1,3%; bersamaan itu
menyelesaikan pembangunan jaringan jalan raya bebas hambatan nasional,
mereformasi sistem basis industri berat, juga melengkapi negaranya dengan
sebuah tentara modern.
Jerman yang awalnya memiliki defisit dan tingkat pengangguran
tertinggi dan telah benar-benar di ambang kebangkrutan, naik menjadi
14
peringkat kedua negara ekonomi kuat dunia dan telah menciptakan
keajaiban kebangkitan ekonomi.
Hitler memenuhi janji kampanyenya untuk membuat rakyat
Jerman mencapai kesejahteraan umum bukan hanya membiarkan beberapa
orang yang menjadi kaya lebih dahulu, melainkan memberikan mayoritas
kelas buruh dan kelas karyawan bersama-sama menjadi sejahtera.
Sebagai contoh perusahaan mobil Jerman Volkswagen yang
didirikan pada 1938, tujuannya adalah agar rakyat biasa mampu membeli
mobil. Selain itu, selain lingkungan kerja para pekerja telah ditingkatkan,
juga setiap tahun dapat pergi berlibur ke luar negeri, hal seperti ini di Inggris
dan Amerika Serikat belum pernah terjadi. Dikatakan bahwa pada saat itu
hampir semua barang yang mampu dibeli oleh kelas buruh.
Peningkatan cepat kekuatan nasional, sangat meningkatkan
martabat nasional, rasa bangga diri dan konsep atribusi, sehingga mereka
berkumpul di bawah komando Hitler. Hitler, seorang yang yakin baha ia
harus memimpin, tak boleh ragu, tampil ke mimbar dan menciptakan sebuah
pemerintah yang aktif mengatur perekonomian. Jual beli mata uang asing
dikontrol. Pemakaian barang impor diusahakan dibatasi. Jerman, dengan itu
semua muncul sebagai suatu prestasi yang unik pada zaman resesi tahun 30-
an: tak ada orang yang menganggur, dan harga-harga stabil.
3. Tujuan Fasisme Hitler
Depresi Jerman ditahun 1930-an memberikan kesempatan yang
ditunggu Hitler. Dengan pabrik-pabrik Jerman yang tutup dan enam juta
orang tanpa pekerjaan, NAZI barhasil menyusun barisan orang-orang yang
tidak puas ini.
Krisis ekonomi dan politik di Jerman yang berlarut-larut
sehingga menimbulkan kesengsaraan terhadap rakyat Jerman, yang mana
rakyat inilah yang dianggap oleh Adolf Hitler sebagai bangsa Arya, yaitu
bangsa yang sangat luhur dibandingkan dengan ras-ras yang lain.
Tujuan umum Fasisme adalah untuk membuat individu dan
masyarakat berfikir dan bertindak secara seragam, sehingga untuk mencapai
sebuah tujuan tersebut para Fasis harus menggunakan kekuatan dan
15
kekerasan secara bersama dalam segala hal. Fasisme sendiri menyatakan
bahwa semua harus tunduk kepada aturan mereka, jika ada salah seorang
saja yang tidak tunduk maka akan selamanya menjadi musuh kaum Fasis.
Begitu pun yang terjadi di Jerman, tujuan dari Fasisme Hitler adalah
tidak jauh berbeda dengan tujuan Fasisme secara umum. Hitler
menggemborkan Fasisme agar penduduk khususnya pemuda Jerman
memiliki kesamaan dalam berfikir dan bertindak, sehingga kekuatan yang
dimiliki akan semakin bertambah.
Lebih khususnya lagi Hitler mencanangkan Fasisme di Jerman agar
bangsa Arya dapat merebut kembali kekuasaan Jerman dari dominasi
Yahudi, kemudian meluas untuk menguasai dunia melalui kekuatan dan
keberanian dalam membela bangsa dan tanah air dengan cara menanamkan
doktrin bahwa bangsa Arya adalah nomor satu di bagian dunia mana pun.
Fasisme yang dicetuskan Hitler ini lebih memfokuskan terhadap
kesejahteraan dan kemerdekaan Jerman yang selama ini tertindas terutama
kaum Yahudi yang dianggapnya telah semena-mena memperlakukanyya.
Hal ini ditandai dengan kematian Hitler yang dalam sejarah sangat
mengenaskan, yaitu didalam bunker yang isinya adalah keluarga dan mentri
luar negerinya Goebles. Setelah kematian Hitler, Jerman menyerah pada
sekutu. Dan yang tersisa dari akhir peperangan oleh sang Furher itu adalah
kematian lebih dari 50 juta jiwa.
16
Setelah kematian Hitler berakhirlah perang dunia II, setelah third reich
kolaps jalanan di Jerman tidak lagi dipenuhi derap kaki para perajurit
yang menyuarakan yel-yel penuh semangat atau teriakan sang fuehrer dari
pengeras suara melantangkan serangan. Tetapi dibalik kesunyian yang
menandakan berakhirnya kegelapan masa perang itu, yaitu sekitar 12 tahun
perang itu berhenti. Ironisnya, era kegelapan itu menjadi masa dimana konflik
politik berkecemuk. Dimana perebutan kekuasaan di Jerman terjadi yang
mengakibatkan Berlin di belah dua oleh tembok, tanah Jerman dibagi menjadi
dua, dan sebagian rakyat Jerman meneruskan kehidupannya dalam wilayah
anti-demokrasi.
17
Pemerintahan koalisi yang terbentuk hampir dalam setiap pergantian
pemerintahan memungkinkan partai politik kecil didengar suaranya. Aturan
parliament treshold sebesar 5 persen membuat partai politik sekurangnya
memiliki wakil lebih dari 30 orang dari seluruh anggota parlemen yang
berjumlah 614 orang. Kurang dari itu partai politik tidak berhak menempatkan
wakilnya di parlemen. Jumlah tersebut cukup bagi partai politik untuk
memainkan peranannya dalam parlemen yang menganut sistem demokrasi.
Partai-partai politik kecil seringkali menjadi bagian dari koalisi pemerintahan
ataupun menjadi kelompok oposisi di parlemen. Hal ini membuat partai kecil
punya peluang untuk membawa agenda perjuangannya ke dalam pembahasan
resmi di parlemen baik sebagai oposisi maupun rekan koalisi di pemerintahan.
Hal ini terjadi dengan Partai Hijau yang berhasil mengangkat isu lingkungan
ke dalam agenda pembahasan politik di parlemen. Gambaran sistem politik
domestik Jerman ini akan menjadi landasan dalam menguraikan dinamika
politik domestik yang berlangsung sehubungan dengan isu perubahan iklim
global.
Dan sampai saat ini Jerman selalu dalam kondisi dimana perbaikan-
perbaikan politik dilakukan dalam negaranya. Sehingga dari pemerintahan
diktator Hitler ini menjadikan pelajaran bagi Jerman untuk menjadi negara
yang demokratis.
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Munculnya Adolf Hitler sebagai fuehrer yang mendalangi terjadinya
perang dunia II adalah sebagai anti thesis dari pergolakan politik, ekonomi,
serta kehidupan sosial rakyat Jerman. Sehingga pada akhirnya menimbulkan
hasrat Hitler untuk menunjukan pada dunia bahwa bangsa Arya tidaklah pantas
untuk ditindas sehingga pada akhirnya timbullah keinginan untuk menguasi
dunia dengan ideologi fasismenya.
19
dalam banyak kasus, anti-kapitalis Fasisme. menolak konsep-konsep
egalitarianisme, materialisme, dan rasionalisme yang mendukung tindakan,
disiplin, hirarki, semangat, dan keinginan. Dalam ilmu ekonomi, fasis
menentang liberalisme sebagai gerakan borjuis dan Marxisme sebagai sebuah
gerakan proletar untuk menjadi eksklusif ekonomi berbasis kelas gerakan
Fasis. ideologi mereka seperti yang dilakukan oleh gerakan ekonomi trans-
kelas yang mempromosikan menyelesaikan konflik kelas ekonomi untuk
mengamankan solidaritas nasional Mereka mendukung, diatur multi-kelas,
sistem ekonomi nasional yang terintegrasi. Sistem inilah yang menarik
perhatian Hitler, sehingga menjadikan ideologi fasis sebagai solusi dari
ketidakberesan di Jerman. Dan pada perjuangan inilah dia memulai fasisme
melalui partainya NAZI.
Apapun stetmen tentang NAZI. Adolf Hitler, dan Fasisme, hal yang
sebetulnya dituliskan oleh sang Furher ini adalah seperti apa yang tertuang
didalam Mein Kampf yang ditulisnya. Meskipun pada akhirnya banyak sekali
yang mengutuk Hitler dan meminta pertanggungjawabnnya atas terjadinya
perang dunia II. Akan tetapi, hal ini bila ditilik secara seksama, memang
setelah tampuk kekusaan di pegang oleh Adolf Hitler Jerman mengalami
perubahan yang drastis baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan
perkembangan tekhnologi yang pesat. Hal ini selaras dengan cita-citanya
bahwa suku bangsa ras Arya haruslah lepas dari ketertindasan bangsa Yahudi
dan Salavia. Karena hanya ras Aryalah yang paling luhur.
20
terjadinya perang dunia II. Akan tetapi, solusi yang ditawarkan Hitler ini
ditolak oleh Amerika, inggris, dan sekutunya. Dan Hitler pun menuliskan
bahwa perang dunia II seharusnya adalah tanggungjawab orang-orang Yahudi
dan antek-anteknya.
Dari apa yang dituturakan Hitler, terlepas dari apakah benar atau hanya
pemutar balikan fakta sejarah. Tetapi pada intinya naskah atau dokumen
politiknya yang terakhir dia catat, yaitu political testament menyatakan Hitler
tidak menginginkan terjadinya preang dunia II. Dan munculnya Hitler ke
panggung kekuasaan hanyalah sintesis dari akibat perlakuan Yahudi, serta
dominasi kekuatan dari Amerika dan sekutunya, untuk menjadikan Jerman
sebagai negar boneka. dan ketidak becusan pemerintah Jerman sebelumnya
yang mengakibatkan rakyat menjadi korban penindasan.
Tetapi perang telah terjadi dan sejarahpun mencatat bahwa Hitler telah
kalah dan mati bunuh diri karena cita-citanya untuk menguasai dunia tidak
tercapai, akhirnya dia prustasi dan meninggalkan tapak tilas perang dunia II,
dengan korban hampir 50 juta jiwa atas tindakannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Darma. 2006. Menantang Diktator (Konspirasi Rahasia Anti Hitler). Jakarta:
Kompas.
Archer, Jules. 2004. Kisah Para Diktator: Biografi Politik Para Penguasa Fasis,
Komunis, Despotis dan Tiran. Yogyakarta: Narasi.
Butler, Rupert. 20008. Hitler’s Young Tigers: Sepak Terjang Remaja NAZI Pemuja
Hitler dalam Perang Dunia II. Jakarta: Planet Buku.
Hitler, Adolf. 2010. Mein Kampf: Edisi Lengkap Volume I dan II. Jakarta: PT Suka
Buku.
Maharani, Sabrina. 2010. Hitler Tidak Mati di Bunuh. Jakarta: Buku Kita.
Pambudi, Agustinus. 1999. The Death of Adolf Hitler (Kematian Adolf Hitler).
Jakarta: Agromedia Pustaka.
22