Anda di halaman 1dari 59

DOKUMEN USULAN

PENAWARAN ADMINISTRASI, TEKNIS &


BIAYA

PEKERJAAN :
PERENCANAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN JARINGAN PIPA
DISTRIBUSI DI DESA KAMPUNG BARU KEC. TABANG

LOKASI :
KECAMATAN TABANG

TAHUN ANGGARAN
2020

CV. RI N RA Artha Karya


Jl. Sentosa Dalam VII N0.8 Rt.83 Kel. Sei Pinang Dalam Kec Samarinda Utara
Email : r2ak.consultant.indonesia@gmail.com
CV. RI N RA Artha Karya
Jl. Sentosa Dalam VII N0.8 Rt.83 Kel. Sei Pinang Dalam Kec Samarinda Utara
Email : r2ak.consultant.indonesia@gmail.com
SURAT PENAWARAN
Tenggarong, 14 Oktober 2020

Nomor : 04 / R2AK-Kukar / APBD-P / X / 2020


Lampiran : I ( Satu ) Berkas

Kepada Yth.:
Pejabat Pengadaan Di Lingkungan Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Kab. Kutai Kartanegara
Di -
Tempat

Perihal : Penawaran Pekerjaan Perencanaan Pengadaan Dan Pemasangan


Jaringan Pipa Distribusi Di Desa Kampung Baru Kec. Tabang

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor: 02/PPBJ.PRC-SPAM-


MA.BDK/DPKP/APBD-P/X/2020 tanggal 12 Oktober 2020, dengan ini kami
mengajukan penawaran untuk pengadaan Perencanaan Pengadaan Dan
Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi Di Desa Kampung Baru Kec. Tabang
sebesar Rp. 99.798.600,- (Sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus sembilan
puluh delapan ribu enam ratus rupiah).
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di
atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender sejak tanggal surat
penawaran ini.
Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap
dokumen asli.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup
dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan Langsung.

CV. RI N RA ARTHA KARYA

DEWAN PRADANA WICAKSONO, ST., MT


Direktur

DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

A. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

CV. RI N RA ARTHA KARYA, dirikan pada Tanggal 19 Januari 2008, oleh


Notaris H. Achmad Dahlan, SH, di Samarinda dengan maksud untuk ikut serta
memberikan jasa-jasa konsultansi dalam bidang jasa konstruksi maupun non
konstruksi dalam rangka mensukseskan pembangunan sosial, ekonomi maupun
sarana dan prasarana fisik demi tercapainya pembangunan sosial di Indonesia.
CV. RI N RA ARTHA KARYA, adalah Perseroan Komanditer yang bergerak
dalam bidang Penyajian jasa Konsultan dalam bidang teknik dan pengkajian
kebijakan, baik untuk sektor pemerintahan maupun untuk sector swasta,
dalam rangka berperan serta dalam kegiatan pembangunan wilayah Propinsi
Kalimantan Timur khususnya dan Indonesia pada Umumnya.
Dalam era globalisasi dan modernisasi saat ini yang akan menuju pasar bebas,
maka CV. RI N RA ARTHA KARYA, sebagai konsultan lokal atau sebagai
mitra berbagai sektor penyajian jasa, agar kami bergerak maju dalam kinerja
untuk mencari solusi menuju sasaran yang telah ditetapkan.
CV. RI N RA ARTHA KARYA, telah menghimpun dan menjalin kerjasama
dengan tenaga professional sesuai dengan bidang keahliannya, serta terlatih
untuk kerjasama yang terpadu dengan pendekatan multi disiplin untuk
memperoleh hasil kerja yang optimal sesuai kebutuhan pemberi tugas dengan
mempertimbangkan faktor lingkungan dan kepentingan masyarakat.
Pengalaman hingga saat ini menerpa dan memacu bahwa CV. RI N RA ARTHA
KARYA, mampu menyelesaikan berbagai proyek yang sesuai dengan bidang
pekerjaan serta dengan golongan perusahaan kami. Berbagai design yang
telah diberikan dan kami laksanakan dari berbagai jenis lembaga, mulai dari
pemerintahaan, swasta maupun penugasan perorangan dengan berbagai
tingkat kerumitan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tata cara dan
standar kerja professional.
Dari kenyataan pelaksanaan berbagai tugas tersebut, CV. RI N RA ARTHA
KARYA, telah berkemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan
berbagai pihak yang berkepentingan dan berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya. Kami juga menjalin kerjasama dengan rekan konsultan lain yang
diisyaratkan oleh pemberi kerja dengan tujuan peningkatan kemampuan
bersama.
PENYAJIAN JASA
CV. RI N RA ARTHA KARYA, menyajikan / menyediakan pelayanan jasa
menyeluruh untuk membantu pemberi tugas dalam mencapai sasaran kegiatan
pembangunan yang mencakup beberapa bidang berikut ini :
Studi Kelayakan dan Kebijakan
Pelayanan jasa terpadu untuk menentukan kelayakan suatu rencana
pembangunan dengan menganalisa rencana suatu kegiatan data yang relevan
keputusan kritis yang harus diambil sebelum suatu rencana kegiatan
pembangunan disusun dan diterapkan. Studi Kelayakan menganalisa berbagai
pilihan tindakan yang dapat dilakukan, pada awal maupun pada saat
berlangsungnya pelaksanaan pembangunan untuk mendapatkan pemecahan /
solusi optimal dan proyeksi perkembangan yang mungkin dicapai. Serta Studi
Kelayakan dimaksudkan agar dapat memberikan Informasi tentang berbagai
masalah yang timbul.
Penyusunan Rencana dan Rancangan Proyek
Penyusunan rencana (Planing) dilakukan untuk mengenali berbagai tahap
penyelesaian pembangunan dan adanya saling keterkaitan antara faktor yang
dapat mempengaruhi pelaksana pekerjaan perencana. Penyusunan rancangan
(Desain) adalah kegiatan kreatif untuk mewujudkan bentuk fisik akhir dan
fasilitas yang direncanakan. Kedua kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
pendekatan antara disiplin yang sistematika untuk mencapai perencanaan
dengan hasil guna dan daya tinggi serta pemanfaatan sumber daya dan kinerja
secara efisien.
Pengelola Proyek dan Pengawasan Dilapangan
Proyek dapat dilaksanakan secara efesien dan tepat waktu dengan
menggunakan jasa pengelolaan dan pengawasan proyek yang efektif.
Pengelolaan proyek yang tepat akan menjamin penggunaan sumber daya
sesuai dengan jadwal yang disusun dengan baik, dan dapat memberikan
informasi yang lancar untuk mendukung pengambilan keputusan. Pengawas
dilapangan adalah untuk menjamin pelaksanaan proyek yang sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan, seperti gambar rancangan, spesifikasi teknis
dan lain – lain.
LINGKUP PELAYANAN
Dengan tenaga ahli berbagai tingkat dan bidang keahlian, memungkinkan
CV. RI N RA ARTHA KARYA, menyediakan tim multi disiplin untuk berbagai
tingkat proyek.
Lingkup dan bidang pekerjaan konsultan dapat dilayani CV. RI N RA ARTHA
KARYA, meliputi :
 Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi Bidang / Layanan Usaha
Arsitektur :
 Jasa nasehat / pra-disain, disain dan administrasi kontrak arsitektural.

 Badan Usaha Jasa Pengawas Konstruksi Bidang / Layanan Usaha Inspeksi


Teknis :
 Jasa enijering fase konstruksi dan instalasi bangunan.
 Jasa enijering fase konstruksi dan instalasi pekerjaan teknik sipil
transportasi.
 Jasa enijering fase konstruksi dan instalasi pekerjaan teknik sipil
keairan.

 Badan Usaha Jasa Perencana Konstruksi Bidang / Layanan Usaha Tata


Lingkungan :

 Jasa Konsultasi Lingkungan.


DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

Pengguna Jasa / Lingkup Orang Mitra


No. Nama Paket Pekerjaan Periode Nilai Kontrak
Sumber Dana Layanan Bulan Kerja

1 2 3 4 5 6 7 8
16
Perencanaan Pembangunan Sistem November
Sipil Keairan
Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu 2018 s/d Rp
1 DPKP Kukar / Tata 5 OB -
Kota Kecamatan (IKK) Di 16 97.707.000,00
Lingkungan
Kecamatan Tabang Desember
2018
Perencanaan Teknis Pengadaan Dan 16 April
Sipil Keairan
Pemasangan Pipa Jaringan 2019 s/d Rp
2 DPKP Kukar / Tata 5 OB -
DIstribusi Menuju Ke Desa Muara 15 Mei 98.975.000,00
Lingkungan
Sembilang Kec. Samboja 2019
01
Perencanaan Jaringan Pipa November
Sipil Keairan
Distribusi Utama Dan Layanan Di 2019 s/d Rp
3 DPKP Kukar / Tata 5 OB -
Desa Selerong Dan Dusun Ngadang 30 99.221.000,00
Lingkungan
Beloro Kec. Sebulu November
2019
PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
SEJENIS KURUN WAKTU 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
1. Pengguna Jasa : DPKP Kukar
: Perencanaan Pembangunan Sistem
2. Nama Paket Pekerjaan
Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota
Kecamatan (IKK) Di Kecamatan Tabang
3. Lingkup Produk Utama : Sipil Keairan / Tata Lingkungan
4. Lokasi Proyek : Kecamatan Tabang
5. Nilai Kontrak : Rp 97.707.000,00
6. No. Kontrak : 2241/690/DPKP-PL/XI/2018
7. Waktu Pelaksanaan : 16 November 2018 s/d 16 Desember 2018
8. Nama Pemimpin Kemitraan : -
Alamat : -
Negara Asal : -
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing : - OB
Tenaga Ahli Indonesia : 5 OB
10.Perusahaan Mitra Jumlah Tenaga Ahli
Kerja
Asing Indonesia

a. - - OB - OB
b. - - OB - OB
c. - - OB - OB
d. - - OB - OB

Tenaga Ahli Yang Terlibat :


Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Team Leader Ahli Air Minum 1 OB

b. Ahli Air Minum Ahli Air Minum 1 OB

c. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 OB

d. Ahli Struktur Ahli Struktur 1 OB

e. Ahli Geodesi Ahli Geodesi 1 OB

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
1. Pengguna Jasa : DPKP Kukar
2. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Teknis Pengadaan Dan
Pemasangan Pipa Jaringan DIstribusi Menuju
Ke Desa Muara Sembilang Kec. Samboja
3. Lingkup Produk Utama : Sipil Keairan / Tata Lingkungan
4. Lokasi Proyek : Kecamatan Loa Janan
5. Nilai Kontrak : Rp 98.975.000,00
6. No. Kontrak : 1698/690/DPKP-PL/IV/2019
7. Waktu Pelaksanaan : 16 April 2019 s/d 15 Mei 2019
8. Nama Pemimpin Kemitraan : -
Alamat : -
Negara Asal : -
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing : - OB
Tenaga Ahli Indonesia : 5 OB
10.Perusahaan Mitra Jumlah Tenaga Ahli
Kerja
Asing Indonesia

a. - - OB - OB
b. - - OB - OB
c. - - OB - OB
d. - - OB - OB

Tenaga Ahli Yang Terlibat :


Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Team Leader Ahli Air Minum 1 OB

b. Ahli Air Minum Ahli Air Minum 1 OB

c. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 OB

d. Ahli Struktur Ahli Struktur 1 OB

e. Ahli Geodesi Ahli Geodesi 1 OB

PENGALAMAN PERUSAHAAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN


SEJENIS KURUN WAKTU 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
1. Pengguna Jasa : DPKP Kukar
: Perencanaan Jaringan Pipa Distribusi Utama
2. Nama Paket Pekerjaan
Dan Layanan Di Desa Selerong Dan Dusun
Ngadang Beloro Kec. Sebulu
3. Lingkup Produk Utama : Sipil Keairan / Tata Lingkungan
4. Lokasi Proyek : Kecamatan Loa Janan
5. Nilai Kontrak : Rp 99.221.000,00
6. No. Kontrak : 8614/690/PPK-PL/X/2019
7. Waktu Pelaksanaan : 01 November 2019 s/d 30 November 2019
8. Nama Pemimpin Kemitraan : -
Alamat : -
Negara Asal : -
9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing : - OB
Tenaga Ahli Indonesia : 5 OB
10.Perusahaan Mitra Jumlah Tenaga Ahli
Kerja
Asing Indonesia

a. - - OB - OB
b. - - OB - OB
c. - - OB - OB
d. - - OB - OB

Tenaga Ahli Yang Terlibat :


Posisi Keahlian Jumlah Orang

a. Team Leader Ahli Air Minum 1 OB

b. Ahli Air Minum Ahli Air Minum 1 OB

c. Ahli Lingkungan Ahli Lingkungan 1 OB

d. Ahli Struktur Ahli Struktur 1 OB

e. Ahli Geodesi Ahli Geodesi 1 OB

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN


PERSONIL / FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

A. TANGGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini secara umum telah berkembang
dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya aspek
sosial ekonomi, sumber daya alam dan manusia, geografi dan topografi
pada tahun – tahun ini semakin meningkat sehubungan dengan
diberlakukanya undang – undang otonomi daerah dari pusat. Sehingga
daerah – daerah lebih leluasa dalam memacu pembangunan diberbagai
sektor untuk memanfaatkan sebaik – baiknya dana perimbangan dan
wewenang yang diberikan oleh Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara untuk
kemajuan daerahnya.
Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam
menyelenggarakan otonomi daerah ternyata dimanfaatkan sebaik –
baiknya oleh pemerintah daerah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk
semakin berbenah diri dalam proses pembangunan diberbagai sektor
sehingga secara otomatis sangat berpengaruh terhadap perkembangan
penduduk dan pembangunan.
Kebutuhan manusia akan air bersih kian meningkat, sesuai dengan
dinamika sosial ekonomi masyarakat dan mengikuti laju pertumbuhan
penduduk. Karena dengan adanya peningkatan kebutuhan air bersih, baik
itu untuk keperluan rumah tangga , industri, usaha pertokoan serta sarana
umum lainnya, maka timbulah usaha – usaha untuk penyediaan air bersih
yang memenuhi syarat baik dari segi kualitas maupun kwantitas.
Untuk mencapai usaha tersebut maka perlu diwujudkan dengan jalan
merencanakan sistem jaringan Distribusi Air Bersih. Pada dasarnya
perencanaan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang
sehat sesuai dengan standar air bersih yang telah ditetapkan, yang pada
akhirnya bertujuan juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat, terutama yang berhubungan dengan keseimbangan kondisi
lingkungan.
Dengan perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah
penduduk di Kecamatan Tabang, dengan sendirinya menambah aktifitas
kehidupan yang beragam. Maka dari hasil identifikasi masalah diatas
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan masyarakat akan air bersih semakin
meningkat pula seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, aktifitas
sehari – hari serta perkembangan ekonomi pada daerah tersebut.
Rencana pembangunan yang dibuat oleh Pemerintah Kab. Kutai
Kartanegara melalui Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab.
Kutai Kartanegara, dengan Kegiatan : Perencanaan Pengadaan Dan
Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi Di Desa Kampung Baru Kec.
Tabang, diharapkan pembangunan terhadap infrastruktur yang dapat
menunjang peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat sekitar dan
sebagai bentuk perhatian Pemerintah Daerah Pusat terhadap
pembangunan diberbagai sector yang di tindak lanjuti dengan
mengalokasikan sejumlah dana agar nantinya kegiatan ini berjalan dengan
baik dari segi fisik serta teknis maka diperlukan jasa Konsultan
Perencana yang berkompeten dibidangnya dalam tahap awal
pelaksanaannya.
Konsultan memahami bahwa maksud dan tujuan dari Layanan Jasa
Konsultansi, adalah membantu Pelaksana Kegiatan dalam merencanakan
konstruksi fisik, yang mencakup rencana pengendalian mutu,
pengendalian waktu dan pengendalian biaya pekerjaan, dengan tujuan
agar hasil akhir pelaksanaan konstruksi fisik sesuai spesifikasi teknsi
dan ketentuan yang tercantum di dalam Dokumen Kontrak.
Untuk mewujudkan keinginan pemerintah dalam percepatan pembangunan
di berbagai sector maka dibutuhkan peningkatan sarana air bersih. Hal ini
sangatlah memerlukan tindakan penanganan yang cepat dan tepat.
Diharapkan nanti setelah berlangsungnya program ini maka kegiatan
pelayanan terhadap masyarakat setempat sehingga mengalami
peningkatan terhadap sector pelayanan dan pengabdian pemerintah
kepada masyarakat setempat dapat berjalan lancar dan terkendali. Untuk
mewujudkan program dan kegiatan tersebut maka Pemerintah Kab. Kutai
Kartanegara melalui Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab.
Kutai Kartanegara, memerlukan bantuan jasa konsultan yang
berpangalaman dibidang pembangunan infrastrutur konstruksi bangunan
dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud.

B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS


PENDUKUNG DARI PPK
Konsultan Perencana (DED) adalah suatu lingkup kegiatan pelayanan
usaha jasa konstruksi (Sipil) yang bergerak dibidang perencanaan teknis
berupa pembangunan jalan, jembatan, bangunan, IPA dan sebagainya
sedangkan secara tugas maupun tanggung jawab secara garis besar
mempunyai kapasitas sebagai berikut :
1. Membantu Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab. Kutai
Kartanegara dalam segala aspek kegiatan diatas.
2. Membentuk struktur organisasi konsultan sehingga terdapat garis
intruksi yang jelas antara kepala tim dan tenaga ahli serta garis
kordinasi antar tenaga ahli.
3. Mengumpulkan data – data lapangan yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan untuk menentukan tempat & batas serta
kuantitas pekerjaan guna disesuaikan dengan dana yang tersedia
dalam kontrak, termasuk pengumpulan semua data baik perhitungan
volume serta gambar – gambar detail konstruksi.
4. Memeriksa mutu bahan / material yang akan dipakai guna
menyesuaikan menurut spesifikasi/kebutuhan yang ada serta
senantiasa mengikuti pelaksanaan rencana kendali mutu dan
memeriksa data hasil test yang dilakukan secara kontinyu.
5. Membuat perhitungan volume pekerjaan berdasarkan spesifik teknis
dan gambar perencanaan . Dokumen perhitungan biaya terdiri dari :
a. Daftar harga satuan upah dan bahan.
b. Daftar harga satuan bahan mekanikal.
c. Daftar analisa harga satuan pekerjaan dan konstruksi.
d. Daftar analisa harga satuan pekerjaan mekanikal.
e. Uraian Rencana Anggaran Biaya (RAB).
6. Membuat suatu pelaporan berkala perbulan dan akhir (Final Report)
terhadap progres kemajuan pekerjaan dengan formulir standar yang
telah ditentukan Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab.
Kutai Kartanegara.
7. Konsultan akan menyiapkan Dokumen Lelang untuk pekerjaan Detail
Engineering Design (DED) yang terdiri dari :
a. Instruksi kepada peserta lelang.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Daftar kuantitas.
d. Gambar Teknis
Maksud dan Tujuan.
Maksud
Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dapat terealisasinya suatu
desain perencanaan yang baik dan benar dari segi fisik, teknis dan
efisiensi, sehingga nantinya dapat mengatasi masalah-masalah yang
terdapat pada latar belakang kegiatan ini & tersedianya air bersih sesuai
dengan standar kualiatas kesehatan yang layak untuk dikonsumsi oleh
manusia dan Terpenuhinya kebutuhan masyarakat sekitar akan air bersih
dalam membantu aktifitas sehari –hari serta Terciptanya suatu jaringan
pipa distribusi air bersih yang dimana pada perkembangan selanjutnya
dapat disesuaikan dengan dimensi pipa yang telah direncanakan
sebelumnya.
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah dapat terciptanya pelayanan
terhadap masyarakat setempat sehingga mengalami peningkatan terhadap
sector pelayanan dan pengabdian pemerintah kepada masyarakat dapat
berjalan lancar dan terkendali.
Lokasi / Tempat

Lokasi Kegiatan ini berada di Kecamatan Tabang.

Lingkup Kegiatan

Kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan KAK antara lain :

 Dapat terlaksananya suatu mutu perencaaan konstruksi fisik yang


maksimal dari segi kualitas dan kwantitas dan pencapaian prestasi
pekerjaan.pada Pekerjaan Perencanaan Pengadaan Dan Pemasangan
Jaringan Pipa Distribusi Di Desa Kampung Baru Kec. Tabang.

Waktu Pelaksanaan.

Dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan ini, konsultan akan


menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 1.0 Bulan atau 30 (Tiga Puluh) hari
kalender.
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

A. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI


Air minum adalah air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga, meliputi air untuk memasak dan minum, air mandi, air cuci serta
untuk membersihkan rumah. Sedangkan yang dimaksud dengan pengolahan
adalah usaha – usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat – sifat
suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air minum, karena dengan adanya
pengolahan ini maka akan di dapatkan suatu air minum yang memenuhi
standar air minum yang telah ditentukan.
Keberadaan air bersih sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan
ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk serta sarana
umum. Kebutuhan air minum di kota – kota besar umumnya diusahakan oleh
Perusahaan Air Minum (PAM) milik negara yang disalurkan kerumah
penduduk di seluruh kota, dan dikenal oleh masyarakat sebagai air ledeng.
Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan
terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum dengan mutlak
diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari air sungai. Pengolahan
yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai dengan
pengolahan yang mahir dan lengkap, sesuai dengan tingakat kekotoran dari
sumber air tersebut. semakin kotor maka semakin berat pula pengolahan
yang dibutuhkan, dan semakin banyak ragam zat pencemar akan semakin
banyak pula teknik – teknik yang diperlukan untuk mengolah air tersebut,
agar bisa dimanfaatkan sebagai air minum.
Peningkatan kuantitas air minum adalah merupakan syarat kedua setelah
kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin
tinggi pula tingkat kebutuhan dari masyarakat tersebut. Rata - rata
konsumsi setiap orang 80 ltr s/d 150 ltr per hari. Jadi untuk negara – negara
yang sudah maju kebutuhan air pasti lebih besar dari kebutuhan negara –
negara yang sedang berkembang.
Dengan dilaksanakannya Kegiatan : Perencanaan Pengadaan Dan
Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi Di Desa Kampung Baru Kec. Tabang,
diharapkan mampu mewujudkan usaha pemerintah dalam peningkatan
pelayanan pada masyarakat Kecamatan Tabang pada umumnya.
Untuk Perencanaan teknis pada program dan pekerjaan lainnya, perlu dibuat
suatu sistem kordinasi dan hubungan kelembagaan yang baik antara pihak
pengguna sarana setempat (pemerintah daerah setempat) dalam hal ini
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab. Kutai Kartanegara dan
Instansi lain yang terkait di dalam kegiatan / proyek ini, sehingga akar
semua masalah dalam proyek ini terselesaikan dengan keputusan terbaik
dan tepat sasaran / tujuan dapat tercapai nantinya.
Dalam suatu perencanaan air bersih perlu direncanakan dengan baik dan
tertata rapi, sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang memenuhi
standar – standar dan peraturan yang berlaku, dan akhirnya menghasilkan
perencanaan yang baik dan benar serta efesiensi dari segi waktu dan biaya.

Untuk menyelesaikan pekerjaan ini dan memperoleh hasil yang optimal,


maka disusun suatu metodologi pelaksanaan, Dalam hal ini konsultan
melakukan metodologi dengan pendekatan umum dan kelembagaan teknis.
Pendekatan Umum
 Memahami latar belakang, tujuan dan sasaran pekerjaan dan kondisi
setempat, hal ini penting untuk menyusun rencana kerja.
 Menyusun metode kerja, menyiapkan struktur organisasi pelaksanaan
pekerjaan dan persiapan perlengkapan dan peralatan kerja.
 Membuat jadwal pelaksanaan perkerjaan untuk digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pekerjaan.

Pendekatan kelembagaan
Pendekatan kelembagaan yang dilakukan meliputi :
 Membentuk struktur organisasi konsultan sehingga terdapat garis
intruksi yang jelas antara kepala tim dan tenaga ahli serta garis
kordinasi antar tenaga ahli.
 Melakukan kordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah daerah
setempat.
 Pengendali Anggaran
Dalam hal ini penggunaan kualitas & kuantitas yang tersedia harus betul
– betul dicermati sehingga bisa efektif
 Pengendalian Progress Peencanaan
Yaitu pengarahan metode dan teknik penjadwalan yang tepat perlu
diberikan kepada personil.
 Pengendalian rencana mutu
Rencana mutu pekerjaan secara aktual dibuat dengan persyaratan yang
tercantum dalam kontrak yaitu spesifikasi teknis
 Koordinasi dan Kerja Sama
Konsultan senantiasa mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan
Dinas Pekerjaan Umum serta menjalin hubungan yang baik dengan
semua pihak yang terkait dalam struktur organisasi proyek
 Penugasan Personil
Personil yang akan ditempatkan di lokasi proyek harus mempunyai
kualitas dan loyalitas tinggi.
Pendekatan Secara Teknis
Pendekatan secara teknis yang dilakukan antara lain :
 Observasi data, baik teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan
proyek
 Pembuatan laporan dan penyelenggaraan administrasi teknis proyek
 Kegiatan teknis lainnya yang berkaitan dengan layanan Jasa Konsultan
Peencana (DED) sebagaimana ketentuan dokumen kontrak
Metodologi
 Pengendalian rencana mutu pekerjaan
Rencana mutu pekerjaan secara aktual dibuat dengan persyaratan yang
tercantum dalam kontrak yaitu spesifikasi teknis dan Standar revisi dari
SNI 19-6773-2002, Spesifikasi unit paket instalasi penjernihan air
system konvensional.
Persyaratan yang diatur dalam spesifikasi unit paket meliputi persyaran
umum dan khusus. Persyaratan teknis yang diatur meliputi :
1) Kualitas air baku,
2) Alat ukur aliran,
3) Ukuran koagulasi/koagulator, unit flokulator , unit sedimentasi, dan
unit filtrasi, harus sesuai dengan revisi SNI 19-6774-2002.
Bahan dan peralatan yang digunakan :
1) Pelat baja,
2) Fiber glas reinforce plastic (FPR),
3) Pelat pengedap dari bahan fiber glas, PVC dan stanles steel dengan
lendutan (defleksi) tidak melebihi 5% pada beban 1.285 N/m,
4) Perpipaan dan perlengkapan yang digunakan, pipa PVC mengacu SNI
06-0084-2002 dan SNI 06-0162-1987, pipa baja saluran air sesuai
SNI 07-2225-1991, katup pintu sesuai SNI 05-0166-1998, katup
searah horisontal mengacu SNI 05-0168-1998,
5) Tangki pembuluh dan pengaduk, sesuai SNI 19-6774-2002,
6) Peralatan pelengkap,
7) Diesel generator set,
8) Pengkabelan dan metode instalasi mengacu pada PUIL 2000 SNI 04-
0225-2000,
9) Pembumian, sesuai SNI 04-0225-2000, PUIL 2000, dan
10) Lemari hubung bagi.
Struktur paket unit instalasi air harus memenuhi ketentuan a.l. :
Sambungan system las sesuai SNI 07-0071-1987, sambungan antara
profil dengan profil menggunakan system las atau baut, sesuai SNI 07-
2295-1988, dan dinding baja sesuai SNI 07-0070-1987, standar ini
mengatur tentang pabrikasi, kinerja dan umur pakai.
Sedangkan Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Pasal 34 Ayat 1 yaitu Pengembangan Sumber Daya Air pada Wilayah
Sungai ditujukan untuk peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya
air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian,
industri, pariwisata, pertahanan, pertambangan, ketenagaan,
perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnya. Pasal 40 yaitu
Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum Rumah Tangga
sebagaimana dimaksud Pasal 34 Ayat (1) Dilakukan dengan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
b) Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 16 Tahun 2005
Pasal 7 tentang Unit Air Baku, Pasal 8 tentang Penggunaan Air Baku,
Pasal 9 Unit produksi Air Baku dan Pasal 14 tentang Perlindungan Air
Baku.
c) Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.
d) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 1/PRT/M/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum.
e) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 13/PRT/M/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai.
f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang
Merupakan Kewenangan Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri.
g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2010 tentang
Rencana Strategis Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun
2010 – 2014.
h) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 104/PMK.02/2010 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2011.
Bagan Metode Pelaksanaan Kerja
Pendekatan Pengumpulan
Umum/Teknis Data

Membuat Gambar Rencana Pekerjaan ,


RAB Serta Spesifikasi Teknis

Evaluasi Schedule
Pelaksanaan Pekerjaan

Evaluasi Rencana Mutu


Pelaksanaan Pekerjaan

Evaluasi Data Rencana


Pelaksanaan Teknis

Kordinasi Proyek /
Asistensi Design

Laporan Akhir Pelaksanaan


Pekerjaan Perencanaan

FINAL DESIGN

B. PROGRAM KERJA
Sesuai dengan yang dimaksud dan tujuan dari pelaksanaan pekerjaan
untuk Kegiatan : Perencanaan Pengadaan Dan Pemasangan Jaringan Pipa
Distribusi Di Desa Kampung Baru Kec. Tabang, maka untuk mencapai
mutu pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan waktu yang
telah ditetapkan serta biaya yang senantiasa dapat ditekan seminimal
mungkin. Maksud dan tujuan dari pekerjaan tersebut dapat dapat dicapai
bilamana hal – hal tersebut di bawah ini dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar. Beberapa hal – hal penting yang yang menjadiperhatian dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
 Jaminan rencana mutu atas material konstruksi yang digunakan dengan
metode pekerjaan yang benar.
 Perhitungan volume pekerjaan yang teliti.
 Mobilisasi dana yang jelas dan terarah.
 Pembuatan kemajuan (Time Sschedule) pekerjaan dan penyelesaian
konstruksi yang tepat waktu dan seimbang antara kemajuan fisik dan
kemajuan keuangan.
 Administrasi yang teratur dengan system pengarsipan yang baku
sehingga memudahkan pengontrolan setiap saat.
 Koordinasi kerja dinamis dan komunikasi yang lancar.
1) Pekerjaan Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan
Pekerjaan persiapan dimulai segera setelah pihak Konsultan menerima
surat perintah kerja dari Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Kab. Kutai Kartanegara. Tahapan pekerjaan persiapan ini merupakan
kegiatan awal yang sangat penting untuk dapat melaksanakan tahap
perencanaan. Secara umum pekerjaan persiapan akan mencakup
pekerjaan evaluasi data awal perencanaan terhadap rencana konstruksi.
Dalam tahap kegiatan pekerjaan persiapan, konsultan akan melakukan
detail aktifitas sebagai berikut :

a. Koordinasi awal (Pre Construction Meeting)


Sebelum memulai kegiatan di lapangan dimulai, tiga pihak pelaku
proyek yaitu Direksi, Konsultan dan Aparatur Setempat mengadakan
koordinasi awal, koordinasi kerja diperlukan untuk memperlancar
pelaksanaan pekerjaan serta mencapai hasil pekerjaan yang sebaik –
baiknya. Dalam hal ini Konsultan Perencana bertugas membantu
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab. Kutai Kartanegara
dalam memberikan masukan dan saran penyelesaian masalah serta
administrasi proyek. Selanjutnya koordinasi yang erat selama
periode Perencanaan Teknis dilakukan dengan mengadakan
pertemuan berkala secara kontonyu. Hal penting dalam koordinasi
awal adalah mencakup semua persiapan yang akan dilakukan oleh
masing – masing pihak. Pekerjaan persiapan tersebut mencakup :
a. Bagan organisasi dan tanggung jawab personil dari Konsultan
Perencana.
b. Pembahasan mengenai spesifikasi teknis.
c. Bentuk serta jenis/macam pelaporan dan serta bentuk design
hendaknya telah dijelaskan dalam pertemuan awal.
d. Wewenang dan tanggung jawab serta segala sanksi yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan dibahas dengan jelas.
e. Menentukan waktu untuk kunjungan bersama ke lokasi,
menentukan batas awal serta akhir proyek serta survey lapangan
dengan kondisi saat ini sebagai bahan dalam diskusi lanjutan dan
menentukan metode kerja selanjutnya.

b. Persiapan Analisis Tim Konsultan Perencana (DED)


Konsultan akan menyiapkan format rencana kerja untuk
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan, berupa :

1) Pekerjaan Persiapan.
Yang terdiri dari pekerjaan :
a. Mobilisasi Team
Pelaksanaan pekerjaan perencanaan akan terselenggara dengan
baik apabila didukung dengan personil, peralatan dan
perlengkapan teknis lainnya secara lengkap dengan kondisi baik
serta tepat waktu dalam pengadaannya. Untuk itu Konsultan
akan menyiapkan hal yang mencakup proses mobilisasi berikut
ini :
 Penyiapan Base Camp sementara
 Mobilisasi personil dan peralatan kantor
 Membangun Construction plan, kantor dan laboratorium
lapangan.

b. Rencana Kerja / Time Schedule


Membuat rencana bagan pelaksanaan dari pekerjaan
perencanaan mulai dari alur rencana kerja serta penempatan
posisi Tenaga Ahli berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya
sampai dengan waktu penempatannya pada kegiatan.
c. Koordinasi Teknis Design
Dalam hal ini Konsultan Perencana akan tetap melakukan
koordinasi terhadap rencana kerja dan semua design yang akan
dibuat oleh Konsultan Perencana.
2) Persiapan Analisis Tim Konsultan Perencana (DED)
Konsultan akan menyiapkan format rencana kerja untuk dipergunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan, berupa :
 Pekerjaan Persiapan.
Yang terdiri dari pekerjaan :
a. Mobilisasi Team
Pelaksanaan pekerjaan perencanaan akan terselenggara dengan
baik apabila didukung dengan personil, peralatan dan perlengkapan
teknis lainnya secara lengkap dengan kondisi baik serta tepat
waktu dalam pengadaannya. Untuk itu Konsultan akan menyiapkan
hal yang mencakup proses mobilisasi berikut ini :
 Penyiapan Base Camp sementara
 Mobilisasi personil dan peralatan kantor
 Membangun Construction plan, kantor dan laboratorium
lapangan.
b. Rencana Kerja / Time Schedule
Membuat rencana bagan pelaksanaan dari pekerjaan perencanaan
mulai dari alur rencana kerja serta penempatan posisi Tenaga Ahli
berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya sampai dengan waktu
penempatannya pada kegiatan.
c. Koordinasi Teknis Design
Dalam hal ini Konsultan Perencana akan tetap melakukan
koordinasi terhadap rencana kerja dan semua design yang akan
dibuat oleh Konsultan Perencana.
 Survey Lapangan/Jalur.
Data-data primer dan sekunder diatas dijadikan acuan untuk
menentukan Trase Jalur pipa distribusi rencana sehingga didapatkan
suatu perencanaan yang akurat. perencanaan detail yang dimaksud
adalah perencanaan detail Trase Jalur pipa distribusi rencana dan
struktur bangunan.
1. Perencanaan Teknis.
Penyusunan keriteria dan dasar desain didasarkan pada standar
baku yang di gunakan dalam penyusunan standar umum yang
berlaku dan berasal dari pekerjaan sejenis. Standar yang dipakai
untuk Perencanaan menurut peraturan yang berlaku SII, ANSI,
ASTM, API, AWS, ASME, AWWA dan EPA.
2. Pengumpulan Data.
 Informasi dari instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan
Umum Bid. Cipta Karya dan Pemerintah Daerah setempat.
 Kondisi lapangan, Topography, morfologi, hidrologi daerah
setempat yang diperoleh dari data studi yang berkaitan dengan
pekerjaan ini.
3. Perumusan kerja perencanaan Detail Engineering Design (DED).
Penggambaran, Perhitungan Volume dan Rencana Anggaran Biaya
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan dilaksanakan dengan
langkah - langkah sebagai berikut :
 Peninjauan harga dasar bahan dan upah setempat dengan
melakukan survey ke pasaran, maka berdasarkan harga rata-
rata tersebut selanjutnya dijadikan dasar dalam membuat
analisa satuan dasar pekerjaan. Konsultan akan menghitung
harga material konstruksi berdasarkan harga yang berlaku
(current price).
 Membuat perhitungan volume pekerjaan berdasarkan spesifik
teknis dan gambar perencanaan . Dokumen perhitungan biaya
terdiri dari :
o Daftar harga satuan upah pekerja & bahan / material.
o Daftar analisa harga satuan pekerja dan konstruksi.
o Uraian Rencana Anggaran Biaya (RAB).

 Evaluasi Perencanaan Interen


Mereview kembali hasil estimasi sementara dari semua data kerja
baik dari segi Administrasi maupun Teknis secara Interen dengan
melibatkan seluruh Personil yang bertanggung jawab atas tugas &
kapasitasnya masing- masing.

 Evaluasi & kordinasi design terhadap pengguna jasa


Mengkoordinasikan semua hasil deign terhadap Pihak Pengguna Jasa
baik berupa dokumen administrasi maupun teknis yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
 Karya Perencanaan
Final Design dari semua hasil perencanaan dengan telah melalui
semua pratahap proses mulai dari awal sampai dengan akhir akan
diserahkan kepada Pihak Pengguna Jasa sebagai dasar pembayaran
terhadap Konsultan Perencana (penyedia jasa) serta akan dilakukan
Check List terhadap kelengkapannya untuk dapat segera
dilaksanakan proses pelelangan.
 Persiapan Dokumen Lelang
Sebagai tugas akhir dari konsultan perencanan sesuai dengan
dokumen kontrak adalah membantu Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan pelelangan dengan menyediakan kelengkapan
pekerjaan Detail Engineering Design (DED) yang terdiri dari :
 Instruksi kepada peserta lelang.
 Spesifikasi Teknis.
 Daftar kuantitas.
 Gambar Teknis

3) Prosedur Perencanaan Air Bersih


A. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari hari
dan akan menjadi air minumsetelah dimasaka erlebihdahulu.
Sebagia batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaran
bagi system penyediaan air minum, dimana persyaratan yang
dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi
kualitas fisik, kimia, biologis dan radiologis sehingga apabila
dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (ketentuan umum
Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990)
B. Air Minum
Pengertian air minum adalah air yang kualitasnya memnuhi syarat-
syarat kesehatan yang dapat diminum. Alasan kesehatan dan
teknis yang mendasari penetuan standar kualitas air minum adalah
efek efek dari setiap parameter jika melebihi dosis yang telah
ditetapkan. Pengertian dari standar kualitas air minum adalah batas
operasional dari criteria kualitas air dengan memasukkan
perimbangan non teknis, misalnya kondisi social ekonomi, target
atau tingkat kualitas roduksi, tingkat kesehatan yang ada dan
teknologi yang tersedia. Berdasarkan Permenkes No.
416/Menkes/Per/IX/1990, yang membedakan antara kualitas air
bersih dan air minum adalah standar kualitas setiap parameter fisik,
kimia, biologis, dan radiologis maksimum yang diperbolehkan.

PROSEDUR PERENCANAAN AIR BERSIH.


Dalam suatu perencanaan air bersih perlu direncanakan dengan
baik dan tertata rapi, sehingga menghasilkan suatu perencanaan
yang memenuhi standar – standar dan peraturan yang berlaku, dan
akhirnya menghasilkan perencanaan yang baik dan benar serta
efesiensi dari segi kualitas, kwantitas dan biaya.

o Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih


Terjadinya fluktuasi kebutuhan air bersih ini disebabkan karena
adanya kebiasaan pemakaian air oleh penduduk tidak tetap
setiap harinya. Fluktuasi kebutuhan air bersih ditentukan
berdasarkan pemakaiaan hari maximum dan pemakaian jam
puncak pada kondisi hari maximum.
Fungsi dari kebutuhan fluktuasi pada air minum adalah :

a. Fluktuasi hari maximum ( maximum day )


Berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pendistribusian
kepada konsumen pada rata – rata tiap harinya, dengan acuan
kebutuhan maksimum pemakaian air bersih pada konsumen.

b. Fluktuasi kebutuhan jam puncak ( peak hour )


Berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pendistribusian
kepada konsumen pada rata – rata tiap jamnya, dengan acuan
kebutuhan jam puncak pemakaian konsumen.
Fluktuasi kebutuhan air bersih dipengaruhi oleh beberapa
faktor :
 Jumlah penduduk
Makin besar jumlah penduduk ,maka keanekaragaman
aktifitas penduduk juga lebih banyak,sehingga akan lebih
berpengaruh terhadap fluktuasi kebutuhan air bersih yang
terjadi.
 Aktifitas penduduk
Aktifitas penduduk suatu daerah berpengaruh langsung
terhadap fluktuasi kebutuhan air bersih.Makin beraneka
ragam aktifitas penduduk suatu daerah maka makin besar
pula pengaruhnya terhadap kebutuhan air bersih dan
aktifitas yang paling dominan.
 Adat istiadat dan kebiasaan penduduk
Adat istiadat dan kebiasaan suatu penduduk suatu daerah
berbeda dengan daerah lainnya. Daerah yang mayoritas
penduduknya beragama Islam akan berbeda dengan daerah
yang mayoritas beragama lain, itu dikarenakan pola
peribadahan agama Islam yang sebelum melaksanakan
ibadah wajibnya “diharuskan mensucikan diri bagi
jemaahnya dengan menggunakan air bersih apabila
tersedianya fasilitas tersebut.
 Pola tata kota
Pengaruh yang ditimbulkan oleh aktifitas penduduk
pedesaan dengan pengaruh yang di timbulkan oleh aktifitas
perkotaan akan sangat berbeda.Pada umumnya pola
aktifitas penduduk perkotaan lebih beraneka ragam dari
pada penduduk di pedesaan sehingga daerah pedesaan
fluktuasi kebutuhan air bersihnya lebih kecil dibandingkan
penduduk perkotaan.

Adapun penentuan fliktuasi air bersih di dasarkan pada :


1) Kebutuhan hari maximum ( Maximum Day )
yaitu kebutuhan air yang lebih dari kebutuhan rata –rata
harian dalam hari hari tertentu setiap minggu,bulan,tahun.
Fhm = 1.1 (Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum
Perdesaan Bagian 5 Vol I )
2) Kebutuhan jam puncak ( peak hour )
Yaitu kebutuhan air terbesar yang dibutuhkan dalam jam
tertentu pada kondisi hari maximum.
Fjp = 1.2 (Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum Perdesaan
Bagian 5 Vol I )

PROYEKSI PENDUDUK
Maksud dari Proyeksi Penduduk adalah untuk memberikan jumlah
penduduk di masa mendatang. Dengan berdasarkan pemikiran
jumlah penduduk maka dapat dibuat rancangan kebutuhan air bersih
untuk masa yang akan dating. ( Mary salintung , 2011 )

o Metode Perhitungan Perkembangan Penduduk (Metode


Geometrik).

Proyeksi dengan metoda ini menganggap bahwa perkembangan


penduduk secara otomatis berganda. Dengan pertambahan
penduduk awal. Metoda ini memeperhatikan suatu saat terjadi
perkembangan menurun dan kemudian mantap, disebabkan
kepadatan penduduk mendekati maksimum.

Rumus :
n
Pn = Po ( 1 + r )

Dimana :
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun
Po = Jumlah pada tahun awal
n = kurun waktu proyeksi
r = Prosentese rata-rata kenaikan penduduk per tahun
(Sumber : http://envirodiary.com/id/docs/ModulTLeste.pdf )

o Proyeksi Fasilitas Sosial Ekonomi


Seperti halnya data penduduk, data fasilitas sosial ekonomi yang
ada pada daerah di Desa Perangat Selatan juga perlu
diperhitungkan dalam memenuhi kebutuhan air bersih pada
aktivitas sehari-hari dalam fungsinya. Untuk menghitung
proyeksi fasilitas sosial ekonominya dipakai data
perkembanganpertumbuhan penduduk sebagai bahan
pertimbangan. Ini sesuai dengan pengertian bahwa fasilitas -
fasilitas yang dibutuhkan adalah tuntutan kebutuhan masyarakat,
artinya banyaknya fasilitas yang harus tersedia berbanding lurus
dengan jumlah penduduk yang menggunakan fasilitas tersebut.

Untuk perhitungannya, dipakai perumusan sebagai berikut :


Rumus:
fn = w . fo
Dimana:
Fn = Jumlah fasilitas untuk tahun ke-n
w = Perbandingan jumlah penduduk pada tahun ke-n
dengan jumlah penduduk pada tahun ke-0.
Fo = Jumlah fasilitas jumlah fasilitas yang ada pada
tahun data.
STANDAR PENYEDIAAN AIR BERSIH
- Standar Penyediaan Air Domestik
Standar Penyediaan Air Domestik ditentukan oleh jumlah
konsumen domestik yang dapat diketahui dari data penduduk
yang ada. Standar Penyediaan Kebutuhan Air Domestik ini
meliputi minum, mandi, masak, dan lain – lain. Kecenderungan
meningkatnya kebutuhan dasar air ditentukan oleh kebiasaan
pola hidup masyarakat setempat dan didukung oleh kondisi
sosial ekonomi. (Sumber : http://envirodiary.com/id/docs/ModulTLeste.pdf )
Jadi, kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang
digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti :
 Minum dan memasak
 Cuci pakaian dan perabotan
 Mandi dan kebersihan diri
 Menyiram tanaman dan halaman
 Mencuci mobil dan kendaraan lain

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkiraan besar kebutuhan


air yang digunakan untuk keperluan domestik adalah :
 Ketersediaan air
 Kebiasaan hidup
 Perkembangan sosial ekonomi
 Pola dan tingkat hidup masyarakat
 Perbedaan iklim
 Jumlah penduduk
Jenis pelayanan air memberikan pengaruh terhadap konsumsi
air. Ada 2 kategori fasilitas penyediaan air minum yaitu :
a. Fasilitas perpipaan, meliputi :
 Sambungan rumah dimana kran disediakan di dalam
bangunan
 Sambungan halaman dimana kran hanya disediakan hingga
halaman rumah saja
 Sambungan umum yakni berupa kran umum atau bak air
yang digunakan bersama oleh sekelompok
rumah/bangunan
b. Fasilitas non perpipaan, meliputi sumur umur, mobil air dan
mata air.
Jumlah penduduk suatu kota sangat mempengaruhi
kebutuhan air perorangan. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.1 Konsumsi Air Bersih Domestik
Sambungan Sambungan
Kategori Jumlah Kehilangan
Rumah Umum
Kota Penduduk Air
(L/orang/hari) (L/orang/hari)
Metropolita
 1.000.000 190 30 20 %
n
500.000 -
Kota Besar 170 30 20 %
1.000.000
100.000 –
Kota Sedang 150 30 20 %
500.000
20.000 –
Kota Kecil 130 30 20 %
100.000
IKK < 20.000 100 30 20 %
Sumber : Kebijaksanaan operasional program air bersih, Direktorat Jenderal Cipta Karya, DPU.

- Standar Penyediaan Air Non Domestik


Standar Penyediaan Air Non Domestik ditentukan oleh
banyaknya konsumen non domestik yang meliputi fasilitas
seperti perkantoran, kesehatan, industri, komersial, umum dan
lainnya. Konsumsi non domestik terbagi menjadi beberapa
kategori yaitu :
a. Umum, meliputi : tempat ibadah, rumah sakit, sekolah,
terminal, kantor dan lain sebagainya
b. Komersil, meliputi : hotel, pasar, pertokoan, rumah makan,
dan sebagainya
c. Industri, meliputi : peternakan, industri dan sebagainya
Kategori konsumsi non domestik diatas tidak meningkat karena
pembagian tersebut berdasarkan atas pertimbangan operasional
lain. Untuk memprediksi perkembangan kebutuhan air non
domestik perlu diketahui rencana pembagian kota serta
aktifitasnya. Apabila tidak diketahui, maka prediksi dapat
didasarkan pada satuan ekivalen penduduk, dimana konsumen
non domestik dapat dihitung mengikuti perkembangan Standar
Penyediaan Air Domestik. Secara lengkap dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.2 Kebutuhan Konsumsi Air Non Domestik

KATEGORI KEBUTUHAN AIR


Masjid 25 – 40 L/orang/hari
Gereja 5 – 15 L/orang/hari
Terminal 15 – 20 L/orang/hari
Umum
Sekolah 15 – 30 L/orang/hari
Rumah Sakit 220 – 330 L/tempat tidur/hari
Kantor 25 – 40 L/orang/hari
Peternakan 10 – 35 L/ekor/hari
Sumber : Industri
Ir. Industri Umum 40 – 400 L/orang/hari
Sarwoko, Bioskop 10 – 15 L/kursi/hari
Hotel 80 – 120 L/orang/hari
komersil
Rumah Makan 65– 90 L/meja/hari
Pasar / Toko 5 L/m²/hari
“Penyediaan Air Bersih”

PEMILIHAN SUMBER AIR BAKU


Kriteria pemilihaan sumber air baku yang dipergunakan dalam suatu
perencanaan sistem penyediaan air bersih ialah harus mencari
alternatif sumber air baku yang paling dekat dengan daerah
pelayanannya, serta kualitas yang diberikan kepada konsumen
harus memenuhi standar kualitas menurut Departemen Republik
Indonesia dan kapasitas / debit air yang tersedia sepanjang musim
kontinyu / tetap.
Air Tanah
Air tanah banyak mengandung mengandung garam dan mineral yang
terlarut pada waktu air melalui lapisan lapisan tanah. Secara praktis
air tanah adalah bebas dari polutan karena berada dibawah
permukaan tanah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa air
tanah dapat tercemar oleh zat zat yang menganggu kesehatan
sepaerti kandungan Fe, Mn, kesadahan yang terbawa oleh aliran
permukaan tanah.
Bila ditinjau dari kedalaman air tanah maka air tanah dibedakan
menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam air tanah dangkal
mempunyai kualitaslebih rendah disbanding kualitas air tanah
dalam. Hal ini disebabkan air tanah dangkal lebih mudah mendapat
kontaminasi dari luar dan fungsi tanah sebagai penyaring lebih
sedikit.
Dari segi kualitas, apabila air tanah dipakai sebagai sumber air baku
air bersih adalah relative cukup. Tetapi bila dilihat dari segi
kontinuitasnya maka pengambilan air tanah harus dibatasi, karna
dikhawatirkan dengan pengambilan yang secara terus menerus
akan menyebabkan penurunan muka air tanah .karna air dalam
dialam merupakan rantai yang panjang menurut siklus hidrologi,
maka apabila terjadi penurunan muka air tanah kemungkinan
kekosongannya akan diisi oleh air laut. Peristiwa ini biasa disebut
intrusi air laut.Kondisi ini telah banyak dijumpai khususnya di
daerah daerah dekat pantai atau laut seperti Jakarta dan Surabaya.
Dalam standar persyaratan fisis air minum tampak adanya lima
unsur persyaratan meliputi ;
o Suhu
Temperatur dari air akan mempengaruhi penerimaan
(Acceptane) masyarakat akan air tersebut dan dapat
memepengaruhi pula reaksi kimia dalam pengelolaan, terutama
apabila temperature tersebut sangat tinggi. Temperatur yang
diinginkan adalah 50º F - 60º F atau 10º C - 15º C, tetapi iklim
setempat, kedalaman pipa – pipa saluran air, dan jenis – jenis
dari sumber air akan mempengaruhi temperatur ini. Disamping
itu, temperature pada air mempengaruhi secara alngsung
toksitas banyak bahan kimia pencemar, pertumbuhan
mikrorganisme dan virus.
o Warna
Banyak air permukaan khususnya yang berasal dari daerah rawa
– rawa, seringkali berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh
masyarakat baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk
keperluan industri, tanpa dilakukanya pengolahaan untuk
menghilangkan warna tersebut.
Bahan – bahan yang menimbulkan warna tersebut dihasilkan dari
kontak antara air dengan reruntuhan organis seperti daun, duri
pohon jarum dan kayu, yang semuanya dalam berbagai tingkat –
tingkat pembusukan.
Warna yang disebabkan oleh bahan – bahan yang tersuspensi
dikatakan sebagai “apparent color”, yang disebabkan oleh
kekentalan organis tumbuh – tumbuhan yang merupakan kolodial
yang disebut sebagai ‘true color”. Dalam analisis air penting
untuk untuk membedakan antara “apparent color” dengan “true
color”.
o Bau dan Rasa
Seperti halnya pada unsur warna, adanya bau dan rasa pada air
minum akan mengurangi penerimaan masyarakat terhadap air
tersebut. Bau dan rasa biasanya terjadi bersama – sama dan
biasanya disebabkan oleh bahan – bahan organik yang
membusuk, tipe – tipe tertentu organisme mikroskopik, serta
persenyawaan – persenyawaan kimia seperti phenol. Bahan –
bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini dari berbagai
sumber.Intensitas bau dan rasa dapat meningkat, bila terhadap
air dilakukan khlorinasi.Karena pengukuran individual, maka
hasil yang dilaporkan adalah tidak mutlak.Intensitas bau
dilaporkan sebagai berbanding berbalik dengan ratio
pencemaran bau sampai pada keadaan yang nyata tidak berbau.
Standar persyaratan air minum yang menyangkut bau dan rasa
ini baik ditetapkan oleh WHO maupun U.S. Public Health Service
menyatakan bahwa dalam air minum tidak boleh terdapat bau
dan rasa yang tidak diinginkan.
o Kekeruhan
Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu
banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan
warna / rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan – bahan yang
menyebabkan kekeruhan ini meliputi : tanah liat, Lumpur, bahan
– bahan organik tersebar secara baik dan partkel - partikel kecil
yang tersuspensi lainnya. Nilai numerik yang menunjukan
kekeruhan didasarkan pada turut campurnya bahan bahan
tersuspensi pada jalannya sinar melalui sample. Nilai ini tidak
secara langsung menujukan banyaknya bahan tersuspensi, tetapi
ia menunjukan kemungkinan penerimaan konsumen terhadap air
tersebut. Kekeruhan tidak merupakan sifat dari air yang
membahayakan, tetapi ia tidak menjadi disenangi karena
rupanya. Untuk membuat air memuasakan untuk penggunaan
rumah tangga, usaha penghilangan secara hampir sempurna
bahan - bahan yang menyebabkan kekeruhan adalah penting.

PROSES PENGOLAHAN AIR BERSIH


Dalam proses pengolahan air ini pada lazimnya dikenal dengan dua
cara, yakni :
 Pengolahan lengkap atau Complete Treatment Process, yaitu
air akan mengalami pengolahan lengkap, baik physicis, kimiawi
dan bakterilogik.
Pada pengolahan cara ini biasanya dilakukan terhadap air
sungai yang kotor / keruh. Pada hakekatnya, pengolahan
lengkap ini dibagi dalam tiga tingkatan pengolahaan, yaitu :
1. Pengolahan Physicis ; Yaitu suatu tingkat pengolahaan yang
bertujuan untuk mengurangi / menghilangkan kotoran –
kotoran yang kasar, penyisihaan Lumpur dan pasir, serta
mengurangi kadar zat - zat organik yang ada dalam air yang
akan diolah.
2. Pengolahan Kimia ; Yaitu suatu tingkat pengolahan dengan
menggunakan zat – zat kimia untuk membantu proses
pengolahaan selanjutnya. Misalnya, dengan pembubuhan
kapur dalam proses pelunakan dan sebagainya.
3. Pengolahan Bakterilogis ; Yaitu suatu tingkat pengolahan
untuk membunuh / memusnahkan bakteri – bakteri yang
terkandung dalam air minum yakni dengan cara / jalan
membubuhkan kaporit (zat desinfektan).

UNIT – UNIT PENGOLAHAAN AIR BERSIH


- Bangunan Penangkap Air ( Intake ).
Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk
menangkap / mengumpulkan air dari suatu sumber asal air,
untuk dimanfaatkan.
Adapun bentuk dan konstruksi ini bergantung kepada jenis dan
macam sumber air baku yang kita tangkap. Fungsi dari
bangunan penangkap air ini sangat penting artinya untuk
menjaga kontinuitas pengairan.
- Pipa Transmisi.
System transmisi air bersih adalah system perpiaan dari
bangunan pengambilan air baku ke bangunan pengolahan air
bersih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
system transmisi adalah :
 Tipe pengaliran jaringan pipa transmisi yang meliputi
system perpompaan, system gravitasi dan system gabungan
perpompaan dan gravitasi. System perpompaan diterapkan
pada kondisi dimana letak dari bangunan intake lebih
rendah dari banguanan pengolahan. Sebaliknya system
gravitasi digukanan pada kondisi dimana levasi letak
bangunan penangkap air lebih tinggi dengan bangunan
pengolahan air.
 Menentukan tempat bak pelepas tekan
Bak pelepas tekan dibuat untuk menghindari tekanan yang
tinggi, sehingga tidak akan merusakkan system perpipaan
yang ada. Bak ini dibuat ditempat dimana tekanan tertinggi
mungkin terjadi atau pada stasiun penguat (boster pump)
sepanjang jalur pipa transmisi
 Menghitung panjang dan diameter pipa
Panjang pipa dihitung berdasarkan jarak dari bangunan
penangkapa air ke bangunana prengolahan, sedangkan
diameter pipa ditentukan sesuai dengan debit hari
maksimum.
 Jalur pipa sebaiknya mengikut jalan raya dan dipilih jalur
yang tidak memerlukan banyak perlengkapan.

- Water Threatmen Plant.


Untuk dapat memenuhi syarat kualitas air bersih yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI, maka air yang
diambil dari sungai Mahakam melalui pipa Transmisi ditampung
dan diolah pada bangunan pengolahaan air. Pengolahan yang
dilakukan adalah pengolahaan lengkap.
Dalam unit – unit pengolahaan tersebut dilakukan
pendistribusian Koagulant. Koagulant adalah bahan kimia yang
dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan
partikel – partikel kecil yang tidak dapat mengendapkan dengan
sendirinya (secara gravitimetris). Sesuai dengan nama dari unit
ini, maka unit ini mendistribusikan Koagulant secara teratur
sesuai dengan kebutuhan (dengan dosis yang tepat).
Alat pembubuh Koagulant yang banyak kita kenal sekarang
dapat dibedakan dari cara pembubuhanya :
1) Secara Gravitasi, dimana bahan / zat kimia (dalam bentuk
larutan) mengalir dengan sendirinya karena gravitasi.
2) Memakai Pompa (Dosering Pump), dimana pembubuhan
bahan / zat kimia dengan bantuan pemompaan.
Pada perencanaan ini penyusun menggunakan sistem
Dosering Pump. Disini perlu diperhatikan pada
pendistribusian Koagulant, adalah perpipaan yang
mengalirkan bahan / zat kimia supaya tidak tersumbat.Maka
perlu pemeriksaan secara teliti terhadap peralatan –
peralatanya.
Adapun bahan / zat kimia yang dipergunakan sebagai
koagulant, adalah :
 Alumunium Sulfat (Tawas), berfungsi sebagai zat yang
menghilangkan kekeruhan pada air, batas maksimal 10
ppm dengan skala silikat, tetapi dalam praktek angka
standar ini tidak memuaskan. Kebanyakan bangunan
pengolah modern menghasilkan air dengan kekeruhan 1
ppm atau kurang.
 Kapur, berfungsi sebagai zat yang dapat menurunkan
pH atau keadaan keasaman dari air. Pengaruh yang
menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan
standar kualitas air minum dalam hal pH ini yakni bahwa
pH ini yang lebih kecil dari 6.5 dan lebih besar dari 9.2
akan dapat menyebabkan korosi pada pipa – pipa air,
dan dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia
berubah menjadi racun yang menggangu kesehatan.
 Kaporit / Chlor, berfungsi sebagai zat pembunuh kuman
(Gercimedia/ Desinfektan).
Kadar / volume pendistribusiaan Kogulant bervariasi
terhadap kualitas air baku yang diolah, karena semakin
kotor air yang kita gunakan sebagai air baku maka
semakin berat pula pengolahan yang dibutuhkan, dan
semakin banyak ragam zat pencemar akan semakin
banyak pula teknik – teknik yang diperlukan untuk
mengolah air tersebut, agar bisa dimanfaatkan sebagai
air minum.

- Reservoir
Air yang telah melalui proses Water Thereatment Plant dengan
sistem filterisasi sudah dapat dipakai untuk air minum. Air
tersebut telah bersih dan bebas dari bakterilogis dan ditampung
pada bak reservoir (tendon), untuk diteruskan pada konsumen.
Fungsi reservoir adalah untuk menampung air bersih yang telah
diolah dan memberi tekanan. Adapun Jenis reservoir yang akan
digunakan :
 Ground Reservoir
Ground Reservoir adalah bangunan penampung air dibawah
permukaan tanah.
Dalam Suatu perencanaan jaringan penyediaan air bersih,
senantiasa dituntut untuk memenuhi kapasitas reservoir
yang dibutuhkan guna memenuhi tuntutan kebutuhan
konsumen. Karena produksi “ aliran masuk ( inflow ) harus
sama dengan aliran yang keluar ( outflow ) “. Maka
penetapan kapasitas guna menyediakan produksi yang
besarnya tertentu didasarkan pada persamaan tampungan :
I–S=0
S=I+0
Dimana : I = inflow ( m³/jam )
0 = outflow ( m³/jam )
S = tampungan reservoir ( m³ )

- Pompa Distribusi
Perhitungan daya pompa dari reservoir ke pipa distribusi, untuk
mendapatkan daya pompa yang dipakai untuk menaikkan /
mengalirkan air dari resevoir ke pipa distribusi.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
P = ρ . g. Q . H / n_ . SF

Dimana :
P = daya pompa ( kw )
ρ = Massa Jenis Fluida (Kg/M³)
g = percepatan gravitasi ( m/dtk² )
Q = Kapasitas Pompa ( l / dtk )
H = Head pompa ( m )
n = Efisiensi total pompa ( m)
SF = Faktor keamanan ( 1,3 )
(Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum Perdesaan Bagian 5
Vol I )

Tabel 2.4 Nilai Efisiensi Pompa Intake


Tabel 2.5 Nilai Efisiensi Pompa Distribusi

Tabel 2.6 Penentuan Unit Pompa


- Pipa Distribusi
Dasar Perhitungan Dimensi Pipa Distribusi
Perhitungan Dimensi pipa distribusi didasarkan pada persamaan
sebagai berikut :

Q=VxA
Dimana :
Q = Debit aliran dalam pipa
V = Kecepatan aliran dalam pipa
A = Luas Penampang Pipa ( ¼ . π . D )
D = Diameter pipa
(Sumber : Pedoman / Petunjuk Teknik Dan Manual Air Minum Perdesaan Bagian 5
Vol I )

Dasar Perhitungan Kehilangan Tekanan Pada Pipa Distribusi


Dalam perjalanannya dari ruang distribusi sampai pada
konsumen,pipa distribusi mengalami kehilangan
tekanan,kehilangan tekanan itu dibedakan menurut beberapa
penyebabnya.Dalam hal ini saya khususkan dalam pehitungan
kehilangan tekan karena :

- Kehilangan tinggi tekan mayor (major losses)

Dimana :
Q = kapasitas aliran (m3/detik)
L = panjang pipa (m)
C = koefisien kekasaran Hazen-Williams
D = diameter pipa (m)
Tabel 2.7 Nilai koefisien kekasaran pipa Chw (hazen-William)

- Kehilangan tinggi tekan minor (minor losses)


Kehilangan tinggi tekanan didalam system pemipaan disebabkan
oleh trubulensi yang terjadi pada lobang masuk (inlet) dan
lobang keluar (ex H) pipa dan perlengkapanya sepanjang
pipa.Kehilangan tinggi tekanan ini juga sebanding lurus dengan
energi kinetik dan dapat dinyatakan dengan Minor Loses. Ada
berbagai macam kehilangan tinggi tekan minor sebagai berikut :
1. Kehilangan tinggi minor karena pelebaran pipa.
2. Kehilangan tinggi minor karena penyempitan mendadak pada
pipa.
3. Kehilangan tinggi tekan minor karenamulut pipa.
4. Kehilangan tinggi minor belokan pada tinggi pipa.
5. Kehilangan tinggi minor sambungan dan katup pada pipa
Secara umum rumus kehilangan tinggi tekan akibat minor losses
:
………………… Pers (7)
hl = kL

Dimana :
hl = kehilangan tinggi tekan minor (m)
L = panjang pipa (m)
k = koefisien karakteristik pipa (m)
(Sumber : http://envirodiary.com/id/docs/ModulTLeste.pdf )
Harga K didapat dari percobaan untuk tiap – tiap perlengkapan
pipa.
 Hambatan pintu – pintu dibuka penuh

Gate Valve
K = 0.15
 Bengkokan – bengkokan
- Bengkokan tajam

ά 90 45

k 0.53 0.78

- Lengkungan

ά 90 45

k 1.20 0.30

- Sambungan T

K = 0.6

- Energi Potensial Pada Pipa Distribusi


Energi potensial menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu
aliran fluida karena adanya perbedaan ketinggian yang dimiliki
fluida dengan tempat jatuhnya.
Energi potensial (Ep) dirumuskan sebagai:

Ep = W . z ………………… Pers (8)

dimana:
W = berat fluida (N)
z = beda ketinggian (m)
(Sumber : Acep Hidayat, Modul Kuliah Mekanika Dan Fluida Hidrolika, 2011)

- Konversi (hf) dengan satuan meter ke satuan SI

………………… Pers (9)


P = 0.0981 . h. SG
Dimana :
P = Presure (Bar)
h = Head (m)
SG = 1 (Tetapan)
(Sumber : http://thomyhands.blogspot.com/2011/07/menghitung-headloss.html?m=1 )

ACESSORIES PIPA PVC YANG DIGUNAKAN


1. Socket
Gunanya untuk menyambung dua buah pipa yang dimana antara kedua
pipa tersebut terdapat dua permukaan yang berlainan jenis dalam
penyambungannya.

2. Tee
Alat ini gunanya untuk menyambung pipa pada tiga sisi dimana
dimensi untuk pemasangan pipa di sesuaikan dengan jenis accessories
dan kebutuhan.

3. Bend
Alat ini berfungsi untuk menyambung pipa yang posisinya membentuk
sudut satu sama lainnya, sudut bend yang tersedia 90° 45° 22.5°

4. Reducer
Alat ini gunanya sebagai penyambung pipa yang berdimensi berbeda
dan fungsinya sebagai penguat tekanan pada pipa yang mengalami
tekanan pendistribusian air yang lemah.

5. Gate Valve
Alat ini gunaya sebagai pembuka / penutup dari pendistribusiaan air
dan biasanya terletak pada titik – titik vital penyaluran.

6. Dop dan Plug


Alat ini befungsi untuk menutup ujung akhir pada pipa.

7. Meter Air
Alat ini berfungsi untuk mengukur besar aliran yang melalui suatu pipa

3) Laporan
Manajemen Proyek dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengelola
dan mengkoordinasikan beragam disiplin ilmu selama masa proyek, dimana
tujuan akhirnya adalah terwujudnya sasaran proyek yang meliputi
kualitas, waktu dan biaya yang telah ditentukan. Dalam hal ini perlu suatu
pelaporan realisasi kondisi dilapangan guna mengetahui progress kemajuan
pekerjaan.

 Laporan Administrasi

Untuk Perencanaan Teknis (DED), perlu dibuat suatu sistem kordinasi


dan hubungan kelembagaan yang baik antara Konsultan Perencana
dengan Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kab. Kutai
Kartanegara, sehingga akar semua masalah dalam proyek ini
terselesaikan dengan keputusan terbaik dan tepat sasaran / tujuan. Maka
untuk mencapai suatu kualitas diperlukan suatu manajemen pelaporan
yang dapat mengakses Data Administrasi secara keseluruhan mengenai
informasi kegitan secara keseluruhan. Adapun nformasi yang harus
tercakup dalam penyusunan Laporan Administrasi adalah :
a. Laporan Pendahuluan
Konsultan akan melakukan estimasi sementara biaya yang
berhubungan dengan proyek dari permulaan hingga akhir tahap
konstruksi sehingga tidak melampaui batas maksimal kontrak, maka
berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan kuantitas serta hasil
pengujian mutu yang telah diperiksa dan disetujui oleh Dinas
Perumahan Dan Kawasan Permukiman, konsultan perencana dapat
memberikan hasil analisis metode pelaksanaan kegiatan mengenai
data kegiatan.
b. Laporan Akhir (Final Report)
Berupa rangkuman kegiatan yang telah dilakukan, berisi uraian
pelakanaan survey pendahuluan, pengolahan data, perhitungan
perencanaan beserta rumus – rumus dan asumsi yang digunakan
dalam pekerjan ini. Metode pelaksanaan pekerjaan. Aspek yang
menjadi isi Laporan Akhir adalah :
- Perkiraan waktu pelaksanaan.
- Persyaratan umum dan spesifikasi teknik.
- Aspek – aspek yang mempengaruhi keseluruhan proyek.
- Perkiraan biaya konstruksi (RAB/EE).
- Estimasi pada masalah yang mungkin akan terjadi, serta saran
untuk penanggulanganya.
- Saran – saran untuk pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan.

c. Foto Dokumentasi
Berupa kompilasi foto dokumentasi pada proses perencanaan dalam
hal ini survey pengambilan data dilapangan

 Laporan Teknis
Laporan Teknis adalah laporan hasil pekerjaan perencanaan yang
tertuang didalam beberapa bentuk dokumen. Adapun aspek yang
mencakup Laporan ini adalah :
a. Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
b. Dokumen Engineer Estimate (EE)
c. Dokumen Bill Of Quantity (BOQ)
d. Dokumen Gambar Perencanaan
e. Softcopy Data Perencanaan (Harddisk)
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: pada tanggal berakhirnya
kontrak pekerjaan patau paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja atau 1.0
(satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku.
ORGANISASI DAN PERSONIL

Struktur organisasi pelaksanaan proyek dalam pekerjaan Perencanaan (DED)


merupakan tata hubungan kordinasi antara konsultan dengan instansi terkait
penyelenggara proyek.
Penyelenggara proyek adalah Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara dengan
sumber dana dari APBD-P Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2020,
dalam pelaksanaannya pekerjaan ini terkait dengan Dinas Perumahan Dan
Kawasan Permukiman Kab. Kutai Kartanegara.

Bagan Struktur Organisasi Proyek


PEMERINTAH
DAERAH
INSTANSI TERKAIT

SATUAN KERJA INSTANSI TERKAIT


PROYEK DAERAH SETEMPAT

KONSULTAN

Struktur Organisasi Konsultan


Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan maka dibuat garis kordinasi dan
instruksi yang jelas antara anggota tim konsultan dan dengan pemberi tugas.
Lingkup struktur organisasi konsultan terdiri dari beberapa ahli yang dikoordinir
oleh ketua tim. Selama pelaksanaan pekerjaan ini seluruh tenaga ahli didukung
oleh tenaga pendukung yang membantu kelancaran seluruh kegiatan konsultan.

Team Leader

Ahli Sipil

Estimator Surveyor
CAD / Cam Operator
Operator Komputer

Tenaga Ahli Dan Tanggung Jawab Pekerjaannya


Manajemen Proyek dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengelola dan
mengkoordinasikan beragam sumber daya selama masa proyek, dimana tujuan
akhirnya adalah terwujudnya sasaran proyek yang meliputi kualitas, waktu dan
biaya yang telah ditentukan. Maka dalam pelaksanaannya diperlukan Tenaga
Ahli dan Pendukung guna memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan adapun dalam
kegiatan perencanaan ini konsultan menyediakan tenaga ahli sebagai berikut :

B. Latar Belakang Pendidikan Tenaga Ahli :


1. Team Leader
Team Leader memiliki pendidikan minimal 1 tahun, dengan latar
pendidikan Sarjana Teknik Sipil, serta memiliki Sertifikasi Keahlian Ahli
Sumber Daya Air - Muda.

2. Ahli Sipil
Ahli Sipil memiliki pendidikan minimal 1 tahun, dengan latar pendidikan
Sarjana Teknik Sipil, serta memiliki Sertifikasi Keahlian Ahli Teknik
Bangunan Gedung - Muda.
C. Tugas Tenaga Ahli
Uraian tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan kegiatan dalam metodologi
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Team Leader
Team Leader berkedudukan di tempat berdekatan dengan tempat –
tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya serta mempunyai
tugas dan tanggung jawab akan mencakup hal – hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk- petunjuk dan persyaratan yang telah
ditentukan, terutama sehubungan dengan :
- Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan untuk monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasi sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.
- Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
- Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang sesuai
dengan kondisi lapangan.
- Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan
pasal-pasal dalam dokumen.
b. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan/pekerjaan
c. Merumuskan strategi pelaksanaan kegiatan
d. Memastikan jadwal mobilisasi, tenaga ahli tepat waktu
e. Melakukan pengendalian jalannya pelaksanaan pekerjaan ini secara
menyeluruh termasuk aspek teknis dan adiministrasi.
f. Menjaga dan meneliti kuwalitas pekerjaan perencanaan
g. Melakukan presentase dan diskusi dengan proyek serta instansi
lainnya
i. Koordinasi keluar dan kedalam terhadap aspek pekerjaan.
h. Memastikan Laporan dan syarat- syarat Administrasi yang telah
dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2. Ahli Sipil
Bertangung jawab kepada Team Leader, serta berkedudukan dilokasi
pekerjaan. Tugas utama Ahli Sipil adalah :
a. Menerapkan SMM, SMK3-L, dan peraturan yang berkaitan dengan
jaringan pipa distribusi.
b. Mengumpulkan data geoteknik dan parameter tanah pada lokasi yang
dipilih
c. Melakukan perhitungan struktur atas dan struktur bawah bangunan
gedung
d. Membuat gambar rencana pekerjaan sipil
e. Membuat gambar rencana detail pekerjaan sipil
f. Menyiapkan data teknis untuk penyusunan spesifikasi teknis
pekerjaan sipil
g. Menentukan metoda konstruksi jaringan pipa distribusi

D. Tenaga Teknis
Dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan memerlukan Tenaga Teknis
yang diperlukan seperti tercakup dalam usulan biaya sebagai berikut :
 Estimator
Perhitungan dan pembuatan rencana anggaran biaya.
 Surveyor
pengukuran dilapangan guna proses Pemetaan, alinemeen / geometrik,
alur jaringan pipa distribusi, elevasi (rencana dan existing, cut and fill).
 CAD/CAM Operator
Bertanggung jawab terhadap penggambaran desain Konstruksi secara
keseluruhan dan mendetail dengan arahan serta penjabaran dari masing
– masing Tenaga Ahli.

E. Tenaga Pendukung
Dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan memerlukan Tenaga
Pendukung yang diperlukan seperti tercakup dalam usulan biaya sebagai
berikut :
 Operator Komputer
Bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan administrasi
perkantoran.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan yang diberikan oleh pemberi tugas adalah
30 (Tiga Puluh) hari kalender atau sesuai dengan waktu pelaksanaan sesuai
kontrak.

Hari Ke
No. Kegiatan Keterangan
5 10 15 20 25 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Instansi /
1 Pekerjaan Persiapan Lokasi
Pengumpulan Data Perencanaan Instansi /
2
Dan Lapangan Lokasi
Pembuatan Gambar Rencana
3 Instansi /
Pekerjaan Serta Spesifikasi
Lokasi
Teknis
4 Evaluasi Schedule Pelaksanaan Instansi /
Pekerjaan Lokasi
5 Evaluasi Mutu Pelaksanaan Instansi /
Pekerjaan Lokasi
6 Evaluasi Data Rencana Instansi /
Pelaksanaan Teknis Lokasi
7 Instansi /
Kordinasi proyek Lokasi
8 Laporan Akhir Pelaksanaan Instansi /
Rencana Pekerjaan Lokasi
9 Instansi /
Final Report Lokasi
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN (DAFTAR PERSONIL)
Tenaga Ahli
(Personil Inti)
Tenag
a Ahli Lingkup Posisi Jumlah
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan
Lokal / Keahlian Diusulkan Orang Bulan
Asing
CV. Ri N Ra Ahli Sumber Manajemen Kegiatan
Maprohinsyah, ST Lokal Daya Air – Team Leader 1 Org
Artha Karya Secara Keseluruhan
Madya
Ahli Teknik Manajemen
CV. Ri N Ra Bangunan 1 Org
Hasan Basri, ST Lokal Ahli Sipil Perencanaan Pekerjaan
Artha Karya Gedung -
Madya Teknik Sipil

Tenaga Teknis Dan Penunjang


(Personil Lainnya)
Tenag
a Ahli Lingkup Posisi Jumlah
Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan
Lokal / Keahlian Diusulkan Orang Bulan
Asing
Tony Indarto, ST CV. Ri N Ra Lokal Pembuatan RAB 1 Org
Estimator Estimator
Artha Karya
Eko Sutrisno, A.Md CV. Ri N Ra Lokal Surveyor Surveyor Melaksanakan survey 1 Org
dan pelaksanaan
Artha Karya
pengukuran dilapangan.
Penggambaran detail
Sudi Hartono, A.Md CV. Ri N Ra Lokal CAD/CAM perencanaan sesuai 1 Org
Drafter
Artha Karya Operator
arahan dari tenaga ahli
Alpandi, SE CV. Ri N Ra Lokal Operator Pembuatan Laporan 1 Org
Administrasi
Artha Karya Komputer Administrasi

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI


Masukan Personil
No Nama Personil Orang Bulan
5 10 15 20 25 30
Nasional
1 Maprohinsyah, ST 1 Org
2 Hasan Basri, ST 1 Org
3 Tony Indarto, ST 1 Org
4 Eko Sutrisno, A.Md 1 Org
5 Sudi Hartono, A.Md 1 Org
6 Alpandi, SE 1 Org
Sub Total 6 Org
Masukan Personil
No Nama Personil Orang Bulan
5 10 15 20 25 30
Asing
1 - - Org
2 - - Org
Sub Total 0 Org

TOTAL 6 Org
Ke
Pak
et
Pek
erja
an
Per
enc
ana
an
Pe
mb
ang
nan
Ge
dun
g/
Ka
ntor
UP
TD
Met
rolo
gi

Usulan Teknis ini disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), yang
kesemuaannya itu disusun berdasarkan pengalaman – pengalaman professional
Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan, serta disusun pula berdasarkan
tahapan – tahapan yang terdapat dalam dokumen lelang Pekerjaan :
Perencanaan Pengadaan Dan Pemasangan Jaringan Pipa Distribusi Di Desa
Kampung Baru Kec. Tabang, Diharapkan usulan teknis ini sesuai dengan
rencana pekerjaan yang akan diberikan oleh pihak pemberi tugas.

Tenggarong, 14 Oktober 2020


CV. Ri N Ra Artha Karya
Ke
Pak
et
Pek
erja
an
Per
enc
ana
an
Pe
mb
ang
nan
Ge
dun
g/
Ka
ntor
UP
TD
Met
rolo
gi

Dewan Pradana Wicaksono, ST., MT


Direktur

Anda mungkin juga menyukai