Anda di halaman 1dari 8

BUDIDAYA IKAN LELE

Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Lele - Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang
sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot
tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila
dilakukan secara intensif.
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen
pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan
segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada
kesempatan kali ini alamtani akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen
pembesaran.
Budi daya umumnya di lakukan di kolam kolam galian konvesional. Namun kendala yang
sering dihadapi adalah ketika kolam ikan dilanda banjir. Nah dengan pembuatan kolam dari
terpal ini kemungkinan tersebut bisa dihindari. Karena kolam terpal ini bisa dibuat dengan
posisi berada di atas tanah dengan dinding dari kayu kemudian dilapis terpal.
Budidaya Ikan Lele

Pertimbangan Teknis Kolam terpal


Kolam terpal ini bisa di jalankan di medan yang tidak memungkinkan untuk membudidayakan
ikan. Misalnya tanah dengan medan propos, tanah pasir, ruang sempit, dan lain-lain.

Keunggulan:
 Praktis dan mudah
 Investasi kecil
 Tidak mudah terkena banjir
 Kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya dapat dihindari
 Kontrol terhadap kualitas dan kuantitas air lebih mudah
 Mudah melakukan pengeringan dan pembersihan
 Mudah melakukan panen
 Bisa dipindahkan

Jenis budidaya:
a. Budidaya Lele untuk Pembibitan
Bagi anda yang ingin menjalankan bisnis budidaya lele di segmen pembibitan harus memahami
bahwa bisnis ini cukup menjanjikan. Kenapa demikian? karena setelah telur menetas, bibit lele
langsung bisa dijual ke para peternak lele.
Sementara secara teknis bibit lele bisa memiliki ukuran 2-3 cm setelah usia penetasan sudah
sekitar sebulan. Biasanya pengembangan bibit lele dilakukan pada medan kolam yang
berlumpur. Biasanya di sawah dengan ukuran yang luas. Namun hal ini bisa juga di lakukan
namun sebaiknya dilakukan di kolam yang berukuran besar agar bibit cepat besar. Apabila kolam
terpal berukuran kecil, maka sebaiknya bibit yang dimasukan dalam jumlah kecil saja. Sebagai
penunjang pertumbuhan bibit bisa di suplay dengan makanan berupa pelet setiap harinya.
Waktu yang dibutuhkan agar bibit tumbuh dengan ukuran 5-7 cm sekitar 2 bulan. Bibit yang
telah menjapai ukuran ini memiliki harga jual yang lebih baik dan bisa di pasarkan ke peternak
lele.

b Budidaya Lele untuk Konsumsi


Bagi anda yang membudidayakan ikan lele dengan tujuan untuk di jual sebagai lele konsumsi
maka sebaiknya membeli bibit berukuran 5-7 cm lebih baik lagi bibit jenis lele Dumbo. Kenapa
demikian? dalam hal ini pertimbanganya adalah ukuran bibit yang sebesar itu akan akan lebih
cepat tumbuh. Sehingga panen bisa berlangsung lebih cepat dalam kurun 3-4 bulan sudah bisa
dipanen. Agar hasil lebih baik dan optimal, maka sebaiknya di suplay dengan memberikan
makanan seoptimal mungkin. Budidaya lele untuk konsumsi lebih lebih aman dibanding
pembibitan. Karena ikan dengan usia besar lebih tahan terhadap penyakit yang menyebabkan
kematian.

 Pemilihan dan Penebaran Benih Lele


Sebelum memilih dan melakukan penebaran benih alangkah baiknya kita mengetahui karakter
ikan lele, mungkin beberapa sahabat ternak belum banyak yang mengetahui karakter dari ikan
lele peliharannya.
1. Ikan Lele dapat/lebih cocok hidup dengan suhu lingkungan antara 20 derajat C - 28 derajat C.
2. Air kolam ikan lele sebaiknya bukan air dari hasil limbah industri pabrik (yang bersifat
kimia/anorganik).
3. Ikan lele menyukai perairan yang tenang meskipun keruh dan sedikit kandungan oksigennya.
Namun bila air mulai bau dan jenuh lalu terlihat lele mengambang sebaiknya air segera diganti
paling tidak 50%.
4. Permukaan kolam sebaiknya tidak tertutup, tetapi bisa juga dilakukan penutupan yang tujuannya
untuk menjaga kestabilan suhu kolam dengan syarat sirkulasi udara dan cahaya matahari masih
bisa masuk.

Pada tahap pemilihan bibit usahakan memilih bibit yang berkualitas, karena nantinya ini cukup
berpengaruh pada keberhasilan bisnis lele kita. Logikanya para peternak lele jaman sekarang
sudah pintar memilih jenis lele yang berkualitas, mereka juga paham selera konsumen mereka
yang hanya mengambil ikan lele yang hanya kualitas bagus. Dan lagi lele kualitas bagus dikenal
memiliki daya tahan dan kondisi fisik yang lebih baik dari lele non kualitas. Jangan lupa untuk
membeli bibit lele berkualitas dari penjual langganan sobat yang sudah terkenal kualitasnya dan
sudah menjadi langganan pastinya. Mengenai bibitan ikan lele yang direkomendasikan, sobat
bisa memilih jenis ikan lele sangkuriang yang merupakan perkembangan dari lele jumbo.
Budidaya ikan lele jenis sangkuriang lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran
tubuh yang lebih berisi dari lele jumbo sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing.
Pastikan benih lele yang sudah kita beli dan siap ditebar benar-benar sehat, gerakannya lincah
gesit normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhnya, dan tidak ada penyakit atau jamur. Untuk
kelas bisnis dan budidaya hindari membeli benih yang terlalu kecil karena selain kualitasnya
sulit diidentifikasi, daya tahan bibit lele yang terlalu kecil masih angin-anginan. Standardnya
ambil bibitan lele dengan ukuran 5-7cm, dalam waktu 3 bulan dengan perawatan yang normal
akan didapatkan ikan lele ukuran konsumsi.
Penebaran dilakukan secara bertahap, ketika wadah pembungkus datang usahakan langsung
rendam di kolam minimal 1 jam agar bibit lele menyesuaikan suhu air di kolam sehingga
nantinya ketika ditebar tidak kaget. Jika sudah siap, bibitan lele siap ditebar dengan takaran 200-
400 ekor untuk per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam 1-1,5 meter.

 Pemeliharaan dan Perawatan

Sebelum bibit dimasukan ke kolam yang sudah jadi sebaiknya kolam di isi dengan air terlebih
dahulu kemudian membuat air agar kaya akan plankton (sejenis biota air yang bisa menjadi
makanan bibit). Caranya dengan memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi kedalam air
secukupnya kemudian biarkan selama tiga hari sehingga plankton bisa hidup dan berkembang.
Agar cepat berkembang sebaiknya lele juga di suplay dengan makanan berupa palet. Pemberian
palet bisa dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Namun akan lebih baik diberikan lebih dari 2 kali
dengan porsi yang lebih sedikit tentunya. SElain palet bisa juga di suplai dengan makanan
alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain jika memang ada di sekitar kita.
Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga sangat bermanfaat menunjang kebutuhan
gizi lele.
Pergantian air kolam juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan yang tahan terhadap
kondisi berbagai jenis air. Akan tetapi dengan kondisi air yang tidak di ganti dalam jangka waktu
lama akan membuat kualitas air menjadi buruk dan bau. Tentunya akan berdampak pada
munculnya bebagai penyakit yang bisa menyerang lele. Pergantian air sebaiknya dilakukan
dengan membuang 10-30% air di kolam dan menambahkan jumlah yang sama, setiap seminggu
sekali atau 2 minggu sekali, artinya bukan mengganti semua air.
Ketika usia lele sudah mencapai 1 bulan di kolam maka seleksi dan pemisahan harus dilakukan.
Hal ini mengingat pertumbuhan lele tidak sama antara satu dan yang lainya. Dengan
memisahkan lele yang terlam bat tumbuh bertujuan agar mereka tidak kalah bersaing mendapat
makanan dengan lele yang telah tumbuh lebih besar. Demikian tips budidaya ikan lele di
kolam terpal agar bisa berhasil dan sukses, semoga bermanfaat.

 Pakan untuk budidaya ikan lele

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek
dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food
Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding
pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama
dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat
sendiri pakan lele alternatif.

 Pemberian pakan utama


Dalam menentukan pakan budidaya lele kita harus jeli memilih jenis pakan dari berbagai merk di
pasaran yang memiliki kualitas. Pakan yang baik memiliki rasio jumlah pakan lebih kecil
berbanding dengan rasio pertumbuhan daging. Semakin kecil rasio jumlah pakan (di bawah 1
cm) maka dapat dipastikan kualitas pakan semakin baik. Selain pakan utama, dalam usaha lele
juga diperlukan pakan tambahan. Biasanya pakan tambahan berfungsi sebagai alternatif jika
harga pakan utama dirasa terlalu mahal, sehingga porsi pakan utama dikurangi dan digantikan
dengan tambahan pakan alternatif yang lebih murah.
Pemberian pakan utama lebih baik diberikan pada sore atau malam hari ketika ikan lele
sedang aktif. Porsi, frekuensi, dan aturan pemberian pakan lele adalah 4-5 kali sehari, perkirakan
bahwa setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari berat bobot tubuhnya. Berikan
secukupnya, bila lele mulai malas memakan pakan utama hentikan pemberian pakan. Pakan
utama umumnya berupa pelet ikan yang mengandung protein hewani (30%),
lemak (15%), karbohidrat (20%), dan vitamin. Kita juga harus pintar memilih di pasaran, pakan
mana yang memenuhi seluruh standard kebutuhan nutrisi ikan lele. Sementara itu untuk pakan
bibitan lele yang cukup kecil bisa diberikan pakan alami berupa fitoplankton (green water), kutu
air, cacing kecil, dan jentik-jentik.
Di samping memberikan pakan utama, pemberian pakan pendamping juga diperlukan untuk
menghemat biaya pengeluaran pakan. Umumnya pakan tambahan dapat berupa keong mas atau
bangkai ayam. Sebelum diberikan pada ikan lele, terlebih dahulu cincang-cincang dagingnya
sampai halus lalu berikan pada ikan lele. Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, paka tambahan
tersebut tidak kalah nutrisinya dari pakan utama. Sehingga jika memberikan pakan tambahan
pada ikan lele, maka porsi pakan utama harus dikurangi. Dalam pemberian pakan lele jangan
sampai telat dan kurang, karena bisa memicu kanibalisme ikan lele besar yang bisa
mengancam ikan lele yang lebih kecil. Sekian panduan lengkap budidaya dan bisnis ikan lele
dari tim usahaternak, semoga bermanfaat dalam membantu mensukseskan bisnis ternak dan
budidaya ikan lele anda. Bila ada yang masih kurang jelas bisa langsung ditanyakan. Jangan lupa
juga berdoa agar bisnis anda semakin sukses dan berkembang. Salam ternak!

 Pemberian pakan tambahan


Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian
pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah
segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia
karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari
campuran ampas tahu.
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya
bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya,
lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau
kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila
kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.

 Pengelolaan air

Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan
hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut
akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.
Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan
air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila
dalam pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan.

 Pengendalian hama dan penyakit


Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang,
ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan
mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air
atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga
mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya
adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol
kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran
28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning,
kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengendalian penyakit
silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.

 Panen budidaya ikan lele


Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai
dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik,
ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.
Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang
kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele
berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi
berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Anda mungkin juga menyukai