Anda di halaman 1dari 3

5.

MEMULAI KEHIDUPAN BERKELUARGA


Persiapan sebelum menikah menjadi hal yang 10 DIMENSI KESIAPAN MENIKAH
MEMBANTU
sangat penting untuk mencapai kesuksesan
keluarga. Untuk memasuki jenjang pernikahan 1. Kesiapan Usia
berarti calon pasangan harus siap dengan
tugas dan peran baru. Hal tersebut berarti
2. Kesiapan Fisik
dalam memasuki kehidupan berkeluarga
maka calon pasangan harus memiliki
persiapan
3. Kesiapan Mental
4. Kesiapan Finansial
REMAJA
dan perencanaan yang baik. Kesiapan dan
perencanaan berkeluarga sangat penting untuk
dipelajari karena merupakan dasar dalam
5. Kesiapan Moral
6. Kesiapan Emosi
MERENCANAKAN
MASA DEPANMU
membuat keputusan dengan siapa akan menikah,
kapan harus menikah, dan kenapa harus 7. Kesiapan Sosial
menikah. Kesiapan menikah yang baik dari kedua
pasangan akan meminimalisir terjadinya 8. Kesiapan Interpersonal
ketidakstabilan dalam keluarga bahkan
mengurangi risiko terjadinya perceraian. 9. Keterampilan Hidup
10. Kesiapan Intelektual

APA YANG PERLU REMAJA SIAPKAN DALAM PERENCANAAN


BERKELUARGA
Jangan pernah membiarkan anak berjalan
2.MELANJUTKAN SEKOLAH sendirian mengikuti arus tanpa arah.
Selama masa anak-anak, orangtua lah yang
mengatur dan menentukan pendidikan anak.
Pernahkan Ayah Bunda bertanya tentang impian remaja anda? Setelah remaja memasuki tahap dewasa, maka
Rasanya tidak mungkin bila ada orang yang tidak memiliki impian remaja sudah harus terlibat dalam merencanakan
atau cita-cita, karena cita-cita berperan dalam menentukan masa sendiri pendidikannya karena masa depan ada
depan remaja nanti. dalam tangannya sendiri. Remaja perlu
Dalam menjalani kehidupannya, remaja akan sukses melewati menentukan pilihan jenis pendidikan dan pekerjaan
masa remaja apabila telah mampu menempuh 5 transisi kehidupan yang diinginkan dengan mempertimbangkan
yaitu rencana masa depan dan rencana karir, prestasi
: (1) Dengan mempraktikkan hidup sehat dengan terhindar dari akademis dan non akademisnya, bakat dan
seks pra nikah dan napza; (2) melanjutkan sekolah kemudian (3) minatnya,
mulai bekerja, (4) berinteraksi dan menjadi anggota masyarakat serta lapangan kerja yang tersedia. Remaja
dan pada akhirnya (5) memulai kehidupan berkeluarga. perlu merencanakan pengetahuan dan
keterampilan apa yang akan diambil sesuai
dengan rencana pekerjaan dan karir yang
diiinginkannya. Namun setiap remaja juga perlu
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi
kegagalan. Ada kemungkinan mereka tidak bisa
melanjutkan pendidikan, tidak memperoleh
pekerjaan yang diinginkan karena belum ada
lapangan pekerjaan yang sesuai.

3.MERENCANAKAN PEKERJAAN & KARIR


Salah satu tugas perkembangan remaja di tahap
akhir masa remajanya adalah memulai bekerja.
Bekerja merupakan salah satu bentuk aktualisasi
diri manusia. Ayah Bunda juga berperan dalam
membantu remaja bekerja. Di akhir masa
remajanya, banyak remaja mengalami
1. MEMPRAKTIKKAN HIDUP SEHAT kebingungan karena tidak tahu arah. Mereka tidak
Untuk menjaga kebugaran fisik, remaja harus tahu mau sekolah di bidang apa atau bekerja apa.
rajin berolahraga. Hal ini sangat penting untuk Anak-anak seperti ini kemudian hanya mengikuti
mengoptimalkan perkembangan fisiknya. Selain itu, arus saja.
pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi Pada dasarnya, banyak sekali kegiatan yang bisa
serta menghindari asupan yang merugikan kesehatan dilakukan orangtua untuk membantu anak mereka
misalnya merokok, mengkonsumsi makanan cepat saji, siap memasuki dunia kerja. Ketika anak menghadapi
narkoba dan sebagainya. kegagalan, jangan menyalahkan dan semakin
membuatnya tertekan, melainkan dengarkan
dengan penuh perhatian. Berilah semangat dengan
cara yang wajar dan tidak berlebihan untuk
menerima kegagalannya dan berusaha lagi. Yang
terpenting adalah orangtua menyadari bahwa
perannya penting dalam mendampingi anak
memasuki tahap ini.
4. MENJADI ANGGOTA
MASYARAKAT
Manusia adalah makhluk sosial yang bukan
hanya membutuhkan orang lain namun juga
membutuhkan interaksi dengan orang lain
yang berbeda dengannya.
Remaja dan aktivitasnya dalam kehidupan
bermasyarakat merupakan masa yang
berkaitan dengan pembentukan identitas
diri, termasuk identitas kewarganegaraan di
antaranya misalnya remaja sudah diakui
secara legal sebagai warga negara yang
memiliki hak suara dalam proses demokrasi
atau bahkan aktif menjadi pengurus remaja
di wilayahnya.

Pada fase ini, remaja telah mulai aktif terlibat


dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Keterlibatan dan partisipasi
remaja dalam bermasyarakat akan
menciptakan masyarakat yang kompak dan
solid.

Nilai dasar fungsi sosial budaya dalam delapan fungsi keluarga


sebagai wujud nyata revolusi mental yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat oleh
remaja di antaranya adalah:
1. Gotong royong, melakukan pekerjaan secara bersama-
sama yang dilandasi oleh sukarela dan kekeluargaan.
2. Sopan santun, perilaku seseorang yang sesuai dengan
norma-norma sosial budaya setempat.
3. Kerukunan, hidup berdampingan dalam keberagaman
secara damai dan harmonis.
4. Peduli, mendalami perasaan dan pengalaman orang lain.
5. Kebersamaan, adanya perasaan bersatu, sependapat, dan
sekepentingan.
6. Toleransi, bersikap menghargai pendirian yang berbeda
atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
7. Kebangsaan, kesadaran diri sebagai warga negara
Indonesia yang harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat bangsa.

Anda mungkin juga menyukai