Persiapan sebelum menikah menjadi hal yang 10 DIMENSI KESIAPAN MENIKAH MEMBANTU sangat penting untuk mencapai kesuksesan keluarga. Untuk memasuki jenjang pernikahan 1. Kesiapan Usia berarti calon pasangan harus siap dengan tugas dan peran baru. Hal tersebut berarti 2. Kesiapan Fisik dalam memasuki kehidupan berkeluarga maka calon pasangan harus memiliki persiapan 3. Kesiapan Mental 4. Kesiapan Finansial REMAJA dan perencanaan yang baik. Kesiapan dan perencanaan berkeluarga sangat penting untuk dipelajari karena merupakan dasar dalam 5. Kesiapan Moral 6. Kesiapan Emosi MERENCANAKAN MASA DEPANMU membuat keputusan dengan siapa akan menikah, kapan harus menikah, dan kenapa harus 7. Kesiapan Sosial menikah. Kesiapan menikah yang baik dari kedua pasangan akan meminimalisir terjadinya 8. Kesiapan Interpersonal ketidakstabilan dalam keluarga bahkan mengurangi risiko terjadinya perceraian. 9. Keterampilan Hidup 10. Kesiapan Intelektual
APA YANG PERLU REMAJA SIAPKAN DALAM PERENCANAAN
BERKELUARGA Jangan pernah membiarkan anak berjalan 2.MELANJUTKAN SEKOLAH sendirian mengikuti arus tanpa arah. Selama masa anak-anak, orangtua lah yang mengatur dan menentukan pendidikan anak. Pernahkan Ayah Bunda bertanya tentang impian remaja anda? Setelah remaja memasuki tahap dewasa, maka Rasanya tidak mungkin bila ada orang yang tidak memiliki impian remaja sudah harus terlibat dalam merencanakan atau cita-cita, karena cita-cita berperan dalam menentukan masa sendiri pendidikannya karena masa depan ada depan remaja nanti. dalam tangannya sendiri. Remaja perlu Dalam menjalani kehidupannya, remaja akan sukses melewati menentukan pilihan jenis pendidikan dan pekerjaan masa remaja apabila telah mampu menempuh 5 transisi kehidupan yang diinginkan dengan mempertimbangkan yaitu rencana masa depan dan rencana karir, prestasi : (1) Dengan mempraktikkan hidup sehat dengan terhindar dari akademis dan non akademisnya, bakat dan seks pra nikah dan napza; (2) melanjutkan sekolah kemudian (3) minatnya, mulai bekerja, (4) berinteraksi dan menjadi anggota masyarakat serta lapangan kerja yang tersedia. Remaja dan pada akhirnya (5) memulai kehidupan berkeluarga. perlu merencanakan pengetahuan dan keterampilan apa yang akan diambil sesuai dengan rencana pekerjaan dan karir yang diiinginkannya. Namun setiap remaja juga perlu mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kegagalan. Ada kemungkinan mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan, tidak memperoleh pekerjaan yang diinginkan karena belum ada lapangan pekerjaan yang sesuai.
3.MERENCANAKAN PEKERJAAN & KARIR
Salah satu tugas perkembangan remaja di tahap akhir masa remajanya adalah memulai bekerja. Bekerja merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri manusia. Ayah Bunda juga berperan dalam membantu remaja bekerja. Di akhir masa remajanya, banyak remaja mengalami 1. MEMPRAKTIKKAN HIDUP SEHAT kebingungan karena tidak tahu arah. Mereka tidak Untuk menjaga kebugaran fisik, remaja harus tahu mau sekolah di bidang apa atau bekerja apa. rajin berolahraga. Hal ini sangat penting untuk Anak-anak seperti ini kemudian hanya mengikuti mengoptimalkan perkembangan fisiknya. Selain itu, arus saja. pola hidup sehat seperti makan makanan yang bergizi Pada dasarnya, banyak sekali kegiatan yang bisa serta menghindari asupan yang merugikan kesehatan dilakukan orangtua untuk membantu anak mereka misalnya merokok, mengkonsumsi makanan cepat saji, siap memasuki dunia kerja. Ketika anak menghadapi narkoba dan sebagainya. kegagalan, jangan menyalahkan dan semakin membuatnya tertekan, melainkan dengarkan dengan penuh perhatian. Berilah semangat dengan cara yang wajar dan tidak berlebihan untuk menerima kegagalannya dan berusaha lagi. Yang terpenting adalah orangtua menyadari bahwa perannya penting dalam mendampingi anak memasuki tahap ini. 4. MENJADI ANGGOTA MASYARAKAT Manusia adalah makhluk sosial yang bukan hanya membutuhkan orang lain namun juga membutuhkan interaksi dengan orang lain yang berbeda dengannya. Remaja dan aktivitasnya dalam kehidupan bermasyarakat merupakan masa yang berkaitan dengan pembentukan identitas diri, termasuk identitas kewarganegaraan di antaranya misalnya remaja sudah diakui secara legal sebagai warga negara yang memiliki hak suara dalam proses demokrasi atau bahkan aktif menjadi pengurus remaja di wilayahnya.
Pada fase ini, remaja telah mulai aktif terlibat
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Keterlibatan dan partisipasi remaja dalam bermasyarakat akan menciptakan masyarakat yang kompak dan solid.
Nilai dasar fungsi sosial budaya dalam delapan fungsi keluarga
sebagai wujud nyata revolusi mental yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat oleh remaja di antaranya adalah: 1. Gotong royong, melakukan pekerjaan secara bersama- sama yang dilandasi oleh sukarela dan kekeluargaan. 2. Sopan santun, perilaku seseorang yang sesuai dengan norma-norma sosial budaya setempat. 3. Kerukunan, hidup berdampingan dalam keberagaman secara damai dan harmonis. 4. Peduli, mendalami perasaan dan pengalaman orang lain. 5. Kebersamaan, adanya perasaan bersatu, sependapat, dan sekepentingan. 6. Toleransi, bersikap menghargai pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. 7. Kebangsaan, kesadaran diri sebagai warga negara Indonesia yang harus menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa.