Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KENAIKAN TITIK DIDIH

DISUSUN OLEH :
1.ESA MUSLIMAH LUBIS
2.RANI AGUSTIN
3.MARIMAR RUMAPEA
4.RENDY MANUEL SINAGA
5.RIZKY ANDRIAN SAPUTRA BB
6. RAHEL ULINA
7. FERY ADRIYANSYAH
8. SALUHUT SIMANJUNTAK

GURU PEMBIMBING: GIALENDANI S.Pd


KELAS :XII MIPA
MAPEL :KIMIA

SMA NEGERI 7 DUMAI


TP .2022/2023

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt,karena berkat limpahan karunia-nya makalah
ini dapat kami selesaikan.Dalam makalah ini kami membahas “Bersikap Demokratis”.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini ,oleh karena itu dimohon
Ibu guru bisa memberi saran dan kritik yang dapat membangun kami.

Demikian makalah ini kami buat,semoga bermanfaat.

Dumai,25 Julii 2022

Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI

Ø DAFTAR ISI

Ø BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

Ø BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokratis

B. Manfaat Bersikap Demokratis

C. Perintah Bersikap Demokratis

1.1 Surah Ali-Imran (3) : 159

1.2 Asbabun nuzul

1.3 Isi Kandungan Surah Ali-Imran Ayat 159

D. Persamaan Demokrasi dan Syura

E. Menerapkan Perilaku Bersikap Demokratis Dalam Kehidupan

Ø BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Ø DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Berpikir merupakan fungsi dari akal yang dianugerahkan kepada manusia.Dengan berpikir,
manusia akan dapat memanfaatkan akalnya untuk memahami hakikat segala
sesuatu.Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa menggunakan akal
pikiran dan merenungi kebesaran-Nya sehingga ilmu pengetahuan kita semakin luas,bahkan
akan tercipta berbagai penemuan yang akan bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang menyerukan manusia untuk memperhatikan,
merenung dan memikirkan penciptaan Allah baik yang dilangit, bumi maupun diantara
keduanya. Dengan adanya hal ini, maka manusia dituntut agar mampu untuk bersikap secara
demokratis terhadap penciptaan Allah serta memahami dan merenungkan apa makna yang
tersirat di dalamnya.

Selain dituntut untuk mampu berpikir secara kritis, manusia juga dituntut agar mampu untuk
bersikap secara demokratis.

B.Rumusan Masalah
1.Apakah definisi dari bersikap demokratis?
2.Apa saja manfaat bersikap demokratis?
3.Ayat Al-Quran apa yang membahas bersikap demokratis?
4.Apa persamaan Demokrasi dan Syura?
5.Apa saja penerapan bersikap demokratis dalam kehidupan ?

C.Tujuan penulisan
Adapun Tujuan Penulis membuat makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi tentang Demokrasi.
2. Untuk mengetahui manfaat bersikap demokratis
3. Untuk mengetahui ayat Alquran yang membaha bersikap demokratis
4. Untuk mengetahui persamaan Demokrasi dan Syura
5. Untuk mengetahui tentang penerapan bersikap demokratis dalam kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

Isu utama yang menjadi muatan demokrasi adalah persoalan saling menghargai
eksistensi (keberadaan).Rasa ingin dihargai adalah kebutuhan alamiah (fitrah)
manusia.Manusia dari kasta apa pun memiliki rasa itu.Teman - teman kita di sekolah
mempunyai hak untuk dihargai.Bapak dan ibu guru orangtua dan semua orang yang ada di
sekitar kita juga mempunyai hak untuk dihargai dan dihormati! sebagaimana kita juga ingin
dihargai. Ternyata! persoalan menghargai dan dihargai adalah bagian penting dari misi dawah
Islam .Yang lebih muda harus menghormati orang tua! dan yang lebih tua diperintahkan untuk
menyayangi yang muda. Begitulah maksud salah satu sabda Nabi &uhammad saw.Tanamkan
sikap Demokratis sejak dini.

A.Pengertian Demokratis
1. Kata demokrasi berasal dari bahasa yunani demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan).Kata
demokrasi berarti kekuasaan rakyat. Sedangkan ,
2. Bersikap demokratis berarti sikap hidup yang berpihak pada sikap egaliter (mengakui
persamaan derajat) dan kebebasan berpikir.
3. Istilah demokrasi dalam sejarah Islam tetaplah asing, karena sistem demokrasi tidak
pernah dikenal oleh kaum muslimin sejak awal. 0rang-orang Islam hanya mengenal
kebebasan (al hurriyah) yang merupakan pilar utama demokrasi yang diwarisi semenjak
jaman Nabi Muhammad(Saw),termasuk di dalamnya kebebasan memilih pemimpin,
mengelola negara secara bersama-sama (syura) ,kebebasan mengkritik penguasa,
kebebasan berpendapat.
4. Penekanan demokrasi dalam ajaran Islam adalah musyawarah dalam mengambil suatu
keputusan atas suatu masalah (persoalan).Pada saat pelaksanaan musyawarah,pasti
akan muncul berbagai pendapat, di mana semua pendapat dilengkapi dan didasari
argumentasi atau alasan oleh karena itu,hasil keputusan dari musyawarah harus dapat
dipertanggung jawabkan karena semua pihak telah menyepakatinya.Apabila terjadi
perbedaan pendapat yang tajam dan terpecahkan, hendaknya tidak dilanjutkan dengan
berselisih pendapat yang akan menimbulkan perpecahan. Carilah solusi yang baik
dengan mempertimbangkan sisi baik dan sisi buruk yang dapat ditimbulkan dari
keputusan tersebut.

B.Manfaat Bersikap Demokratis


1. Melatih untuk menyuarakan pendapat (ide)
2. Masalah dapat segera terpecahkan
3. Keputusan yang diambil memiliki nilai keadilan
4. Hasil keputusan yang diambil dapat menguntungkan semua pihak
5. Dapat menyatukan pendapat yang berbeda
6. Adanya kebersamaan
7. Dapat mengambil kesimpulan yang benar
8. Mencari kebenaran dan menjaga diri dari kekeliruan
9. Menghindari celaan
10. Menciptakan stabilitas emosi

C.Perintah Bersikap Demokratis


1.1 Surah Al Imran (3) : 159
ِ ‫ك فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش‬
‫او‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هَّللا ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل‬
َ ِ‫ب ال ْنفَضُّوا ِم ْن َحوْ ل‬
)١٥٩( َ‫فِي األ ْم ِر فَِإ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ِإ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين‬

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)[1]

1.2 Asbabun nuzul


Sebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali-Imran ini kepada Nabi Muhammad saw . Sebagaimana
diriwayatkan oleh Ibnu Abas r.a., Ibnu Abas r.a. Menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang
Badar Rasulullah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a.dan Umar bin Khatab r.a.
untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar. Abu Bakar
r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga
mereka membayar tebusan. Namun bin Umar bin khatab r.a. berpendapat, mereka sebaiknya
dibunuh dan yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka. Rasulullah saw. kesulitan
dalam memutuskan, kemudian turun ayat 159 surat Ali-Imran ini sebagai dukungan atas
pendapat Abu Bakar r.a.(HR.kalabi).

1.3 Isi Kandungan Surah Ali-Imran Ayat 159


 Bersikap lemah lembut.0rang yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur
kata yang kasar serta sikap keras kepala.Jika tidak maka mitra musyawarah akan pergi
menghindar.
 Memberi maaf dan bersedia membuka diri.Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian dan dendam.
 Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad, kemudian bertawakal
kepada-Nya atas keputusan yang dicapai.
 Dalam kehidupan bermasyarakat, musyawarah menjadi sangat penting karena:
1. Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah dipecahkan oleh orang banyak
lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli.
2. Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.
3. Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada hubungannya
dengan orang banyak
4. Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang lain
5. Berlatih menghargai pendapat orang lain.
D.Persmaan Demokrasi dan Syura
Selama ini demokrasi diidentikkan dengan syura dalam Islam karena adanya titik persamaan di
antara keduanya. Untuk melihat lebih jelas titik persamaan tersebut, perlu kita lihat jati diri
masing-masing dari keduanya.
1. Demokrasi
Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua rangkaian kata yaitu "demos" yang
berarti rakyat dan "kratos" yang berarti kekuasaan. Secara istilah ,kata demokrasi ini
dapat ditinjau dari dua segi makna.
Pertama ,demokrasi dipahami sebagai suatu konsep yang berkembang, dalam
kehidupan politik pemerintah, yang di dalamnya terdapat penolakan terhadap adanya
kekuasaan yang terkonsentrasi pada satu orang dan menghendaki peletakan kekuasaan
di tangan orang banyak (rakyat) baik secara langsung maupun dalam pewakilan.
Kedua, demokrasi dimaknai sebagai suatu konsep yang menghargai hak-hak dan
kemampuan individu dalam kehidupan bermasyarakat. Dari definisi ini dapat dipahami
bahwa istilah demokrasi awalnya berkembang dalam dimensi politik yang tidak dapat
dihindari.

2 .Syura

Menurut bahasa, dalam kamus Mu'jam Maqayis al-Lugah, syura memiliki dua
pengertian, yaitu menampakkan dan memaparkan sesuatu atau mengambil
sesuatu.Sedangkan menurut istilah Syura sebagai proses mengemukakan pendapat
dengan saling mengoreksi antara peserta Syura .

3. Titik Temu persamaan antara Demokrasi dan Syura

Dari beberapa definisi Syura dan demokrasi di atas, dapat melihat bahwa Syura
hanya merupakan mekanisme kebebasan berekspresi dan penyaluran pendapat dengan
penuh keterbukaan dankejujuran. Hal tersebut menjadi pertanda adanya penghargaan
terhadap pihak lain.
Sementara demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang lebih luas. Demokrasi
menyoal nilai-nilai egaliter, penghormatan terhadap potensi individu, penolakan
terhadap kekuasaan tiran, dan memberi kesempatan kepada semua pihak untuk
berpartisipasi dalam mengurus  pemerintahan.Secara tegas demokrasi bermain pada
wilayah politik.Jika demikian halnya, maka pada satu sisi! Syura merupakan bagian dari
proses berdemokrasi.Di dalamnya terkandung nilai-nilai yang diusung demokrasi. Pada
sisi lain, nilai-nilai luhur yang diusung oleh konsep demokrasi adalah nilai-nilai yang
sejalan dengan visi Islam itu sendiri.Nilai Islami bukanlah sesuatu yang berasal dari
kaum muslimin saja (dari dalam),tetapi semua nilai yang mengandung kebaikan dan
kemaslahatan, baik dari Barat Timur, karena Islam tidak maupun mengenal Barat dan
Timur (diskriminasi), justru sikap Islam terhadap hal-hal baru yang baik adalah
"akomodatif" .Namun demikian, pro dan kontra tentang demokrasi dalam Islam masih
terus berlanjut.
5.Menerapkan Perilaku Bersikap Demokratis Dalam Kehidupan
Perilaku demokratis yang harus dibiasakan sebagai implementasidari ayat dan hadis
yang telah dibahas antara lain sebagai berikut:
a. Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan pendapat (tidak berkata kasar
ataupun bersikap keras kepala)
b. Menghargai pendapat orang lain
c. Berlapang dada untuk saling memaafkan
d. Memohonkan ampun untuk saudara-saudara yang bersalah
e. Menerima keputusan bersama (hasil musyawarah) dengan ikhlas
f. Melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah dengan tawakal
g. Senantiasa bermusyawarah tentang hal-hal yang menyangkut,kemaslahatan bersama
h. Menolak segala bentuk diskriminasi atas nama apapun

I. Berperan aktif dalam bidang politik sebagai bentuk partisipasi dalam membangun
bangsa

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Q.S.Ali-Imran/3:159 dan H.R. at-Tirm³z³ menjelaskan bahwa musyawarah termasuk
salah satu sifat orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang penting.
2. Antara musyawarah (syura) dengan demokrasi terdapat titik temu, di mana dalam
demokrasi terdapat prinsip syura, yaitu adanya kebebasan berpendapat, keterbukaan,
dan kejujuran, sementara demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang lebih luas.

Konsep toleransi dalam Islam dengan menghormati dan menghargai agama lain (tapi tetap
dalam takaran Islam) adalah tak lain bertujuan agar tercipta kurukunan antar umat muslim dan
non-muslim. Sehingga kita dapat meminimalisir berbagai konflik dan ketegangan yang ada.

Menjadi warga Indonesia berarti kita harus menerima dan mensyukuri semua kelebihan dan
kekurangan yang ada di Indonesia. Mari sama-sama bangkit berpangku tangan dan bersatu
padu untuk menambal sedikit demi sedikit kekurangan yang ada. Kelemahan kita adalah
kurangnya rasa bangga terhadap Negara dan kita lebih suka menjiplak budaya luar negeri
ketimbang melestarikan budaya kita sendiri.

B.Saran
Setelah mempelajari ini kita harus lebih memahami dan mampu mengamalkannya ke orang lain
dan melakukannya dalam kehidupan diri kita sendiri serta lebih tau artinya menghargai,
mengagungkan ciptaan Allah Swt bukan malah merendahkannya, kita juga dapat lebih tau
mengenai arti demokrasi dalam islam bahwa dalam bertindak kita harus berfikir matang lebih
dahulu dan dimusyawarahkan

C.Penutup
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kami panjatkan syukur kehadirat Allah
SWT,yang mana atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dan tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membatu

Kami mohon maaf apabila ada kesalahan yang telah diperbuat,baik disengaja maupun
tidak disengaja dalam penulisan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa kami disini juga
masih tahap belajar. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anda semua yang telah
berkenan membacanya

DAFTAR PUSTAKA

Elin,Zura,Hafiz,Surya,dan Egi.2022 . Agama untuk kelas X11 .Dumai .

Anda mungkin juga menyukai