Anda di halaman 1dari 11

DIFUSI

Volume 1, No. 2, Juli 2018

PERBAIKAN DESAIN KEMASAN STIK ALE-ALE DAN STIK


KANGKUNG PRODUKSI KUB WIDA MANTOLO DI KECAMATAN
BENUA KAYONG KABUPATEN KETAPANG

Adha Panca Wardanu1), Martanto2), Uliyanti3)


1)
Progam Studi Agroindustri, Jurusan Pengelolaan Hasil Perkebunan
Politeknik Negeri Ketapang
2,3
Program Studi Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pangan
3)
Politeknik Tonggak Equator
e-mail: ap_wardhanu@yahoo.co.id 2) martanto2000@yahoo.com
1)
3)
iynt_lia@yahoo.com

Abstrak

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah


membantu memperbaiki desain kemasan mitra agar menarik dan marketable
dengan harapan mitra dapat berkembang dan bersaing di pasar yang kompetitif.
UKM mitra dalam kegiatan PKM adalah KUB Wida Mantolo dan UKM Karya
Mandiri bergerak di bidang pengolahan makanan terutama pengolahan produk
olahan perikanan. Kedua UKM mitra memiliki permasalahan yang sama tentang
kemasan yang digunakan, yaitu kemasan primer yang masih kurang menarik.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa introduksi kemasan yang marketable dapat
memberikan dampak positif bagi kedua UKM, yaitu penggunaan kemasan primer
yang dikombinasi dengan Kemasan sekunder yang terbuat dari kemasan dus.
Kemasan tersebut memiliki tampilan yang lebih baik dan informasi yang lengkap
sehingga menjadikan image produk lebih meningkat.

Kata Kunci: Kemasan, Pemasaran, UKM, Ketapang

1. PENDAHULUAN pemerintah, kualitas produk dan


Kendala yang sering muncul daya saing, perpajakan, informasi
dalam upaya pengembangan pasar, kualitas SDM, dan keahlian
UMKM adalah Modal, Sumber daya dalam pemasaran. Di samping itu
manusia (SDM), hukum, kendala yang paling sulit adalah
akuntabilitas, Iklim usaha, akses pinjaman atau kredit.
infrasturktur dan akses (LPPI, Kendala-kendala tersebut juga
2015). Pernyataan tersebut juga di dirasakan oleh Kelompok Usaha
perkuat Sudaryanto, Ragimun dan Bersama (KUB) Wida Mantolo dan
Wijayanti. R.R, (2014), yang Usaha Kecil Menengah (UKM)
menyatakan bahwa UMKM di Karya Mandiri yang ada di
negara-negara Asean pada Kecamatan Benua Kayong
umumnya juga mempunyai Kabupaten Ketapang. KUB Wida
permasalahan yang sama dalam Mantolo dan UKM Karya Mandiri
pengembangan bisnisnya antara lain bergerak di bidang pengolahan
kendala hukum dan regulasi makanan terutama pengolahan

11
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

produk olahan perikanan. Adapun Menurut Siregar, R.A.D,


produk yang dihasilkan kedua UKM (2017), salah satu cara yang dapat
tersebut termasuk stik dan rempeyek dilakukan UMKM dalam
ale-ale, kerupuk tulang ikan dan meningkatkan kualitas produknya
amplang, serta kerupuk dan ikan. yaitu dengan memaksimalkan fungsi
Berdasarkan survei dan diskusi kemasan. Hal tersebut sesuai dengan
langsung antara tim PKM dan Mitra, pendapat Cenadi (2000) yang
diketahui bahwa proses pengolahan
yang dilakukan oleh KUB Wida menyatakan bahwa kemasan bukan
Mantolo cukup sederhana. lagi sebagai pelindung ataumenjual
Teknologi yang digunakan maupun produk yang dikemasnya dan
kapasitas olah yang dimiliki masih berfungsi sebagai media
bervariasi tergantung jumlah komunikasi.
pesanan, namun umumnya KUB Berdasarkan analisis situasi
Wida Mantolo hanya mampu tersebut maka perlu ada suatu upaya
memproduksi 7-15 kg per hari. untuk memberikan solusi alternatif
Selain itu, kualitas kemasannya yang mampu meningkatkan daya
masih rendah dan kurang menarik. saing produk-produk KUB Wida
KUB Wida Mantolo masih Mantolo melalui re-desain kemasan.
menggunakan kemasan yang Berdasarkan latar belakang tersebut
sederhana dan terlihat tidak menarik tujuan dari kegiatan pengabdian
sehingga tidak marketable. Kemasan kepada masyarakat ini adalah
primer yang digunakan KUB Wida membantu memperbaiki desain
Mantolo adalah kemasan plastik kemasan mitra agar menarik dan
yang disablon. Bagi KUB Wida marketable dengan harapan kinerja
Mantolo kemasan hanya dipandang mitra dapat berkembang dan
sebagai pembungkus semata bukan bersaing di pasar yang kompetitif.
sebagai media pemikat konsumen
dan kemasan juga dianggap 2. METODE
penyebab ongkos produksi yang Metode pelaksanaan kegiatan
tinggi. Kondisi ini menjadi kendala Pengabdian Kepada Masyarakat
bagi KUB Wida Mantolo untuk (PKM) yang dilakukan pada Mitra
berkembang dan memasuki pasar KUB Wida Mantolo berdasarkan
yang kompetitif. Agar mampu dari hasil analisis situasi yang telah
bersaing dengan produk-produk lain dilakukan dan disepakati oleh mitra
yang sudah ada di pasaran, mau sebagai bentuk solusi yang
tidak mau KUB Wida Mantolo ditawarkan terdiri dari dua kegiatan.
harus merubah tampilan produk agar
tampak lebih menarik untuk Rancangan Kegiatan
meningkatkan personal branding Kegiatan ini dilaksanakan di
produknya. unit produksi KUB Wida Mantolo
yang terletak di Desa Baru,

12
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

kecamatan Benua Kayong menjadi tiga tahap yaitu persiapan,


Kabupaten Ketapang pada bulan pelaksanaan, dan tahap finalisasi.
Februari sampai dengan Desember
2018. Pelaksanaan kegiatan terbagi

Gambar 1. Tahap Pelaksanaa Kegiatan PKM

dikemas dan kelemahan atau


Prosedur Pelaksanaan kekurangan kemasan yang saat ini
Pelaksanaan kegiatan terdiri dari : digunakan serta konsep kemasan
Tahap Persiapan yang akan diterapkan. Dari hasil
Kegiatan Survey bertujuan analisis situasi yang diperoleh, maka
untuk mengetahui keadaan atau dirumuskan dan dipilih masalah
lokasi unit produksi mitra kerja dan yang dijustifikasi oleh mitra.
objek-objek yang akan dikaji. Pada Permasalahn yang telah dijustifikasi
tahap ini tim pelaksana melakukan oleh mitra kemudian dijadikan dasar
visitasi lapangan ke tempat mitra oleh tim pelaksana untuk
yaitu di Jalan Pangeran Hidayat II menentukan solusi yang ditawarkan
Desa Baru, Kecamatan Benua melalui kajian atau studi literatur
kayong. Pada kegiatan ini juga Tim yang terkait atau relevan dengan
pelaksana melakukan analisis situasi masalah yang dihadapi mitra. Dari
untuk mendapatkan gambaran hasil tersebut muncul bentuk-bentuk
mengenai masalah yang dihadapi solusi yang ditawarkan oleh tim
Mitra. Untuk mendapatkan pelaksana yaitu sosialisasi,
gambaran masalah mitra, tim penerapan teknologi kemasan,
pelaksana melakukan wawancara monitoring dan evaluasi serta
dan pengambilan dokumentasi di pendampingan.
lokasi terutama mengenai
karakteristik produk yang akan Tahap Pelaksanaan

13
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

Dalam hal ini tim pelaksana dan kemasan sekunder dengan


mitra saling berkoordinasi mengenai kemasan primer yang sudah
persiapan pelaksanaan kegiatan digunakan.
pengabdian pada masyarakat yang 3. Tim pelaksana mendesain
terkait dengan sarana dan prasarana, kemasan sekunder berbentuk dus
serta peralatan yang dibutuhkan yang terbuat dari kertas doove
selama kegiatan PKM. Koordinasi dengan dimensi ukuran tinggi 18
yang dilakukan juga terkait dengan cm, lebar 12 cm, tebal 10 cm
waktu dan tempat pelaksanaan yang di dalamnya dapat memuat
kegiatan PKM. Pada tahap ini juga 80-250 gram stik ale-ale dan stik
tim pelaksana dan mitra berdiskusi kangkung.
untuk mencari informasi mengenai 4. Hasil rancangan Tim pelaksana
aspek-aspek kemasan yang akan didiskusikan dengan mitra, untuk
diperbaiki. Informasi yang menyelaraskan dengan ide dan
diperlukan pada tahap ini meliputi keinginan mitra.
unsur grafis yaitu warna, bentuk, 5. Tim pelaksana memesan
logo dan merek, ilustrasi, huruf, dan kemasan pada percetakan.
tata letak. Sedangkan daya tarik 6. Setelah cetakan selesai dibuat
praktis atau fungsional termasuk maka tim pelaksana
dapat melindungi produk, mudah mengintroduksikan kepada Mitra.
dibuka atau ditutup kembali untuk 7. Tim melakukan pendampingan
disimpan, porsi yang sesuai untuk penggunaan kemasan tersebut
produk makanan/minuman, dapat
digunakan kembali (reusable), Tahap Finalisasi
mudah dibawa, dijinjing atau Kegiatan evaluasi dan monitoring
dipegang; dan memudahkan dilakukan untuk mengetahui sejauh
pemakai untuk menghabiskan isi mana manfaat perbaikan kemasan
kemasan dan mengisi kembali yang dilakukan terhadap produk dan
dengan jenis produk yang dapat diisi peningkatan penjualan setelah
ulang. Kegiatan perbaikan kemasan menggunakan kemasan yang telah
dilakukan untuk memperbaiki diperbaiki. Pada tahap ini juga tim
kemasan produk agar lebih menarik pelaksana memberikan rekomendasi
atau marketable, yaitu : kepada mitra terkait cara
1. Tim pelaksana mengidentifikasi penggunaan dan penyimpanan
kemasan yang selama ini kemasan. Pada tahap akhir kegiatan
digunakan oleh mitra dengan cara ini tim pelaksana menyusun laporan
berdiskusi dan wawancara untuk hasil kegiatan bersama mitra.
mendapatkan konsep desain
kemasan, baik dari segi material 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan maupun ukuran. A. Hasil Perbaikan Kemasan
2. Tim pelaksana memodifikasi Daya tarik visual
penggunaan kemasan dus sebagai Hasil diskusi antara mitra dan tim

14
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

pelaksana kemudian dijadikan produk menarik yaitu jenis kemasan,


sebagai dasar untuk merancang warna, bentuk, tata letak dan ilustrasi
konsep kemasan yang akan pada kemasan serta logo. Tampilan
dimodifikasi. Berdasarkan hasil kemasan yang belum dimodifikasi
identifikasi dan penilaian terhadap dan sesudah dimodifikasi dapat
kemasan mitra ada beberapa hal yang dilihat pada Gambar 2.
perlu diperbaiki agar kemasan

Gambar 2. Kemasan Stik Ale-ale Sebelum dan Sesudah Dimodifikasi


pada transparan tidak terbaca jelas.
Kemasan produk mitra Kekurangan lainnya adalah tulisan
sebelum dimodifikasi terbuat dari pada kemasan yang di sablon luntur
jenis plastik transparan yang di apabila terkena minyak dari produk,
sablon dan diberi informasi terkait sehingga menyebabkan tulisan tidak
nama produk, logo, nomor PIRT, terbaca dengan baik. Untuk itu
komposisi, alamat produksi, namun diperlukan perbaikan pada kemasan
belum mencantumkan berat bersih tersebut agar dapat menarik minat
produk dan tanggal kedaluwarsa. konsumen.
Selain itu, warna putih pada Perbaikan kemasan sangat
kemasan juga dinilai kurang menarik diperlukan oleh mitra karena
dan warna tulisan berwarna merah kemasan merupakan hal yang

15
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

penting dalam suatu usaha makanan. warna,bentuk, logo dan merek,


Menurut Klimchuck dan Krasovec ilustrasi, huruf, dan tata letak.
(2006) desain kemasan adalah alat Dari hasil pertimbangan
komunikasi yang mengkaitkan tersebut maka dilakukan modifikasi
bentuk, struktur, metarial, warna, terkait jenis kemasan, tata letak,
citra, tipografi, dan elemen-elemen, bentuk, warna, ilustrasi dan
desain dengan informasi produk agar informasi lainnya yang kurang atau
produk dapat dipasarkan. Desain tidak terdapat pada kemasan
kemasan berlaku untuk mem sebelumnya. Untuk itu, Tim
bungkus, melindungi, mengirim, pelaksana mengintroduksikan
mengeluarkan, menyimpan, meng memodifikasi penggunaan kemasan
identifikasi, dan membedakan dus berukuran 16 cm x 12 cm dan
sebuah produk di pasar. Selain itu 10 cm sebagai kemasan sekunder
Cenadi, C.S, (2000), juga dan kemasan plastik polos sebagai
berpendapat bahwa, agar suatu kemasan primer. Hal tersebut
produk berhasil, maka penampilan dimaksudkan agar kemasan lebih
sebuah kemasan harus mempunyai menarik, mudah di distribusikan,
daya tarik. dan tidak luntur tulisannya.
Daya tarik visual mengacu Kemasan hasil modifikasi dapat
pada penampilan kemasan yang dilihat pada Gambar 3.
mencakup unsur-unsur grafis yaitu

Gambar 3.
Kemasan Stik Ale-ale dan Stik Kangkung sesudah Dimodifikasi

16
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

Warna kemasan hasil Selain warna dan logo yang


modifikasi dipilih warna hijau tak kalah penting unsur gambar/
dengan kombinasi orange. ilustrasi pada kemasan. Suatu
Pemilihan warna tersebut kemasan dipandang akan lebih
merupakan hasil diskusi bersama berdaya tarik bila dibubuhi ilustrasi.
mitra. Dasar pemilihan warna Pada kemasan sebelumnya, tidak
tersebut untuk meningkatkan daya terdapat ilustrasi atau gambar pada
tarik konsumen. Menurut Siregar, kemasan sehingga tidak menarik
R.A.D (2017), Warna merupakan minat konsumen. Pada kemasan yang
dimodifikasi ilustrasi atau gambar
salah satu aspek yang paling
yang dibubuhkan adalah gambar khas
berpengaruh dari desain kemasan.
yang menggambarkan bahan baku
Konsumen lebih mengidentifikasi
dari produk yaitu kerang ale-ale untuk
warna kemasan atau produk sebelum
kemasan stik ale-ale dan kangkung
fitur visual lainnya. Warna
untuk kemasan stik kangkung.
membedakan kepribadian, menarik
Kemudian juga ditambahkan gambar
perhatian terhadap atribut-atribut
tugu ale-ale yang merupakan ciri khas
lainnya, dan memungkinkan untuk
dari Kota Ketapang untuk memberi
membuat perbedaan dari kompetitor
kesan produk asli kota Ketapang.
dalam lingkungan ritel.
Klimchuk dan Krasovec (2006)
Pencantuman logo juga
berpendapat bahwa foto yang cantik
dibubuhkan pada kemasan yang
atau ilustrasi makanan yang lezat
dimodifikasi, karena sebelum
secara efektif membuat produk
dimodifikasi logo tidak dibubuhkan
tampak menonjol dibandingkan
dalam kemasan. Logo merupakan
dengan produk lainnya.
identitas produk yang sesuai dengan
produk, khas, berbeda dengan logo
Daya tarik Fungsional Kemasan
lainnya, dan mudah diingat oleh
Daya tarik praktis atau
pembeli. Logo yang ditampilkan
fungsional meliputi: dapat
merupakan logo dari KUB Wida
melindungi produk, mudah dibuka
Mantolo yang merupakan simbol dari
akronim Wida Mantolo yaitu WM atau ditutup kembali untuk
yang ditulis serangkai dengan latar disimpan, porsi yang sesuai untuk
belakang merah dan berbentuk bulat. produk makanan/minuman, dapat
Hal ini sesuai dengan pendapat digunakan kembali (reusable),
Natadjaj, dkk. (2009) bahwa membuat mudah dibawa, dijinjing atau
logo hendaknya yang simple yang dipegang dan memudahkan pemakai
menggambarkan ciri khas, mudah untuk menghabiskan isinya dan
dijelaskan, menggugah, mengandung mengisi kembali dengan jenis
keaslian dan tidak mirip dengan logo- produk yang dapat diisi ulang
logo produk lain. (Siregar, R.A.D, 2017).

17
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

Kemasan yang telah didesain dan Hasil penerapan yang telah


dicetak kemudian diintroduksikan dilakukan mitra dapat dilihat pada
ke Mitra. Gambar 4.

Gambar 4.
Kemasan Hasil Modifikasi

Bentuk kemasan kotak Selain itu, penggunaan kemasan kotak


memudahkan saat pendistribusian kardus sebagai kemasan sekunder
produk dan pada saat penyimpanan di juga dapat menjadi pelindung produk
rak pemajangan produk di toko sehingga lebih aman. Kemasan dapat
sehingga dapat disusun rapi. Hal dengan mudah untuk dibuka maupun
tersebut merupakan kelebihan ditutup. Bahan kardus/ kertas yang
kemasan yang didesain dengan kotak digunakan kemasan ini dinilai oleh
dibandingkan dengan kemasan sebagian responden dapat digunakan
sebelumnya. berulang kali. Hal tersebut juga
didukung oleh sifat kardus/kertas
yang memiliki daya tahan lama untuk
digunakan sebagai kemasan (Siregar,
R.A. D., 2017)

C.B. Respon Konsumen


Terhadap Kemasan
Tanggapan atau respon
konsumen terhadap kemasan hasil
modifikasi menunjukkan hasil yang
positif. Artinya konsumen
Gambar 5. memberikan tanggapan yang baik
Kemasan Primer dan sekunder Stik terhadap kemasan baru. Tanggapan
Kangkung konsumen terhadap kemasan baru stik

18
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

ale-ale dan stik kangkung dapat


dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6.
Tanggapan Konsumen terhadap Kemasan Stik Ale-ale
Sesudah dimodifikasi

Berdasarkan data hasil mengkomunikasikan merek yang kuat


tanggapan konsumen terhadap dan energik dalam satu kategori dan
kemasan baru diketahui bahwa dari mengkomunikasikan rasa segar dan
62 konsumen yang turut serta pedas.
berpartisipasi dalam memberikan
penilaian terhadap kemasan baru, 4. KESIMPULAN
responden yang menyatakan sangat Kesimpulan dari hasil kegiatan
suka sebanyak 51 orang ( 83,6%), ini adalah :
suka 9 orang ( 14,8 %) dan tidak 1. Adanya peningkatan pengetahuan
suka 2 orang (3,3%). Kombinasi dan pemahaman mitra terhadap
warna grafis (warna latar, merek, pentingnya kemasan untuk
logo, dan tulisan) dinilai oleh meningkatkan penjualan dan
mayoritas responden sangat menarik. branding dan pentingnya
Kombinasi warna latar dengan mencantumkan informasi yang
menggunakan warna hijau, dengan lengkap di kemasan atau label.
warna tulisan dan logo yaitu warna 2. Mitra memiliki kemasan produk
merah dan kombinasi warna oranye yang lebih baik, menarik dan
memiliki kualitas warna yang lebih marketable.
baik sehingga dengan mudah dapat 3. Adanya peningkatan penjualan
menarik perhatian responden. Hal produk mitra setelah perbaikan
tersebut sesuai dengan pendapat kemasan.
Klimchuk dan Krasovec (2006)
bahwa warna oranye dapat

19
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

5. UCAPAN TERIMAKASIH Dianmas. Volume [5]. Nomor


Terima kasih disampaikan 2. Hal. 23 – 34.
kepada Kementerian Riset, Teknologi Klimchuck MR, Krasovec SA.,
dan Pendidikan Tinggi atas hibah 2006. Desain Kemasan.(Alih
yang diberikan melalui program Bahasa dari Bahasa Inggris
Kegiatan Iptek bagi Masyarakat Bob Sabran). Jakarta (ID):
tahun 2018, sehingga kegiatan ini Erlangga. [Judul asli:
dapat terlaksana dengan baik dan Packaging Design]
lancar. Ucapan serupa juga
disampaikan kepada P3KM LPPI, 2015. Profil Bisnis Usaha
Politeknik Negeri Ketapang atas Mikro, Kecil dan Menengah
dukungannya dalam kegiatan ini. (UMKM). Lembaga
Pengembangan Perbankan
6. REFERENSI Indonesia Bekerjasama
dengan Bank Indonesia.
Adhy Putra. H, Kurniawati. E.P, Jakarta.
2012. Penyusunan Laporan
Keuangan untuk Usaha Kecil Mudra. I.W., 2010. Desain
Menengah (UKM) Berbasis Kemasan Produk. Pusat
Standar Akuntansi Keuangan Penelitian Seni Kreasi Baru.
Etentitas Tanpa Akuntabilitas LP2M ISI Denpasar.
Publik (SAK ETAP). Nugrahani. R., 2015. Peran Desain
Proceeding for Call Paper. Grafis Pada Label dan
Pekan Ilmiah Dosen FEB. Kemasan Produk Makanan
UKSW. Salatiga. UMKM. Jurnal Imajinasi
Anggawirya, E., 2014. Akuntansi Volume 2, Tahun 2015.
Berdasarkan Prinsip Unnesa. Semarang.
Akuntansi Indonesia. PT Parnanto, N.H., Qonita, R.R.A.,
Ercontara Rajawali. Jakarta dan Harisudin, M. 2016.
Cenadi,C.S., 2000. Peranan Desain Laporan Kemajuan IbM
Kemasan dalam Dunia Peningkatan Usaha Wingko
Pemasaran. Jurnal Nirmana Babat. Lembaga Penelitian
Volume [2] No. 1, Januari dan Pengabdian Kepada
2000: 92 – 103. Masyarakat. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Handayani, S. M. dan Sundari,
M.T., 2016. Pemberdayaan Siregar, R.A.D, 2017. Desain
Wanita Tani Melalui Kemasan Produk UMKM
Pembuatan Keripik Belut Makanan Ringan dengan
Daun Singkong di Kecamatan Pengaruhnya Terhadap Minat
Beli Konsumen Di Bogor.
Jumantono Kabupaten
Institut Pertanian Bogor.
Karanganyar. Jurnal

20
DIFUSI
Volume 1, No. 2, Juli 2018

Sudaryanto, Ragimun dan Rahma


Rina Wijayanti., 2014.
Strategi pemberdayaan
UMKM dalam menghadapi
pasar Bebas ASEAN. Jurnal.
ISSN NO : 1978-6522
Uchyani, R. dan Irianto. H., 2016.
Pengembangan Pasar Produk
Olahan Kacang Melalui
Perbaikan Kemasan. AJIE-
Asian Journal of Innovation
and Entrepreneurship.
Volume 01. No. 01. Januari
2016 : 62 – 67.

21

Anda mungkin juga menyukai