Anda di halaman 1dari 10

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA


RESORT BIMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SOP
TATA CARA MENGAJUKAN PERKAWINAN,
PERCERAIAN, RUJUK BAGI POLRI DAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL POLRI

1. IKHTISAR / RANGKUMAN

1. Pegawai Negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia


membutuhkan kehidupan keluarga yang harmonis dan serasi agar
daapat menciptakan suasana tenteram dan bahagia dalam kehidupan
berumah tangga guna mendukung pelaksanaan tugas, kemudian untuk
memberikan kepastian Hukum tentang hak dan kewajibannya dalam
rumah tangga perlu adanya peraturan kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia tentang tata cara pengajuan izin perkawinan,
perceraian ,rujuk bagi pegawai negeri pada kepolisian Negara republik
Indonesia. Bila personel polri atau PNS Polri akan melakukan gugatan
cerai tidak semudah membolak telapak tangan akan tetapi harus
melalui jalur hukum atau peraturan perundang-undangan yang berlaku
dilingkungan polri atau peraturan yang dikeluarkan oleh Kapolri.

2. PENGERTIAN

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri alat


Negara yang berperan dalam memelihara keamanan, ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan ppeelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanandalam negeri.

b. Pegawai negeri pada polri adalah anggota Polri dan pegawai negeri sipil
(PNS) pada Polri.

c. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah
tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

d. Perceraian adalah putusnya hubungan perkawinan antara suami istri


berdasarkan putusan pengadilan agama atau pengadilan negeri.

e. Rujuk adalah kembalinya kehidupan beerumah tangga (suami-istri) setelah


terjadinya perceraian sebelum berakhirnya masa indah.

f. Iddah ….
2

f. Iddah adalah batas waktu menunggu untuk tidak menikah bagi seorang
wanita yang ditinggal mati atau dicerai oleh suami.

g. Pejabat agama adalah pejabat yang bertugas melakukan pembinaan dan


pelayanan masing-masing agama dilingkungan Polri .

h. Rohaniawan adalah petugas yang melayani fungsi keagamaan (Islam ,


Katholik ,Protestan, Hindu, Budha ,dan Kong fu chu) dilingkungan Polri.

i. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berhak memberikan ,


menolak atau menangguhkan permohonan izin kawin, cerai dan rujuk bagi
pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3. PEDOMAN / LANDASAN / ACUAN

a. Undang –undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan (lembaran


Negara Republik Indonesia tahun 1974 nomor 1 tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 3019).

b. Undang – Undang Nomor2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002
Nomor 2 ,tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4168).

c. Peraturan Pememerintah Nomor 10 tahun 1983 tentang izin


perkawinan ,perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil (lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1983 nomor 13, tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 3250).

d. Keputusan Presiden nomor 70 tahun 2002 tentang organisasi dan tata


kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.

4. TUJUAN

a. Sebagai pedoman dalam pengajuan izin kawin , cerai rujuk bagi pegawai
negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

b. Menjamin terwujudnya tertib administrasi perkawinan ,perceraian dan rujuk


dilingkungan Polri.

5. PRINSIP-PRINSIP

a. Legalitas yaitu setiap proses pengajuan perkawinan,perceraian dan rujuk di


lakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan guna
menjamin hak dan kewajiban.

b. Akuntabilitas ….
3

b. Akuntabilitas yaitu setiap proses pengajuan perkawinan,perceraian dan


rujuk dilakukan secara prosedural dan dapat di pertanggung jawabkan.

c. Tranparansi yaitu setiap proses pengajuan pekawinan,perceraian dan rujuk


dilakukan secara adi tanpa diskriminasi.

II. PERSYARATAN- PERSYARATAN ADMINISTRASI

Dalam mengajukan permohonan izin kawin bagi pegawai negeri pada


Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Bima harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut ;

a. Persyaratan umum:

1). Surat permohonan pengajuan izin perkawinan.

2). Surat keterangan N1 dari kelurahan / Desa sesuai domisili,


mengenai nama , tempat kediaman dan status calon suami / istri.

3). Surat keterangan N2 dari kelurahan / desa sesuai domisili,


mengenai asal usul yang meliputi Nama , agama ,pekerjaan dan
tempat kediaman orang tua / wali.

4). Surat keterangan N4 dari kelurahan / desa sesuai domosili


mengenai orang tua calon suami/ istri.

5). Surat pernyataan kesanggupan dari calon suami/ istri untuk


melaksanakan kehidupan rumah tangga.

6). Surat pernyataan persetujuan dari orang tua, apabila kedua orang
tua telah meninggal dunia maka persetujuan diberikan oleh wali
calon suami / istri.

7). Surat keterangan pejabat personel dari satuan kerja/kabag sumda


mengenai status pegawai yang bersangkutan perjaka / gadis/
kawin /duda/janda.
8). Surat akte cerai atau keterangan kematian suami/ istri apabila
mereka sudah janda/duda.
9). Surat keterangan dokter tentang kesehatan calon suami /istri untuk
menyatakan sehat dan khusus bagi calon istri melampirkan tes
urine untuk mengetahui kehamilan.
10). Pas Fotoberwarna calon suami /istri ukuran 4 x 6 cm masing-
masing 3 lembar dengan ketentuan:
a. Bagi perwira berpakaian dinas harian dengan latar belakang
berwarna merah.
b. Bagi brigadir berpakaian dinas harian dengan latar belakang
warna kuning.

/c. Bagi......
4

c. Bagi PNS polri berpakaian dinas harian dengan latar belakang


berwarna biru, dan

d. Bagi calon suami /istri yang bukan pegawai negeri pada polri
berpakaian bebas rapi dngan latar belakang disesuaikan
dengan pangkat calon suami / istri.

11). Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) bagi calon suami /istri
yang bukan Pegawai Negeri.

b. Persyaratan khusus:

1). Calon suami /istri yang beragama katolik, melampirkan surat


pemandian atau surat keterangan yang sejajar dan tidak lebih 6
(enam) bulan.

2). Calon suami / istri yang beragama protestan melampirkan surat


pemandian / babtis dan surat sidi.

3). Bagi pegawai negeri pada polri peria yang kawin dengan WNA
wajib memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan per undang-
undangan dan bagi polwan dan PNS wanita bersedia berhenti d ari
dinas aktif.

c. Perceraian:

Persyaratan dalam mengajukan permohonan izin cerai bagi pegawai negeri


polri sebagai berikut:

1). Surat permohonan izin cerai yang disertai alasan – alasannya.

2). Foto copy kartu tanda anggota (KTA) Polri /PNS Polri.

d. Rujuk:

Persyaratan dalam mengajukan permohonan izin rujuk bagi pegawai negari


pada polri adalah sebagai berikut:

1). Surat permohonan izin rujuk.

2). Masa iddah belum berakhir bagi yang beragama Islam.

3). Foto copy akta cerai atau putusan cerai dari pengadilan.

4). Surat persetujuan dari suami / istriI untuk rujuk.

/ III. PELAKSANAAN.....
5

III. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI KAWIN , CERAI DAN RUJUK

1. Pejabat yang berwenang memberikan izin kawin , cerai dan rujuk adalah:

a. Kapolri untuk untuk yang berpangkat PATI , PNS GOL IV / d dan IV e.

b. De SDM Kapolri untuk yang berpangkat Kombes Pol dan PNS GOL
IV / c.

c. Karo Binjah Polri untuk yang berpangkat AKBP dan PNS GOL
IV /b .

d. Kapolda untuk yang berpangkat AKBP dan PNS GOL III


diwilayahnya.

e. Kapolres untuk yang berpangkat Brigadir dan PNS GOL II Kebawah.

2. Tata cara mengajukan izin kawin , cerai dan rujuk

a. Perkawinan.

1). Setiap pegawai negeri pada polri yang akan melaksanakan


perkawinan wajib mengajukan surat permohonan izin kawin
kepada kasatker/kapolres dengan melampirkan persyaratan
yang telah ditentukan.

2). Pegawai negeri pada Polri yang telah mengajukan permohonan


izin kawin, wajib bersama-sama Calon suami/istri untuk
mendapatkan pengarahan dari Kasatker / Kapolres yang
bersangkutan.

3). Kasatker /Kapolres segera meneruskan permohonan izin kawin


pegawai negeri pada polri kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

4). Pejabat yang berwenang meneruskan permohonan tersebut


kepada pejabatagama/ personalia untuk dilakukan pembinaan
perkawinan.
5). Setelah meneliti surat permohonan izin kawin bwserta lampiran-
lampirannya pejabat agama/personalia melaksanakan
pembiinaan perkawinan kepada pemohon dan
merekomendasikkan kepada pejabat yang berwenang.

6). Pejabat yang berwenang yang tidak memiliki struktur pejabat


agama /rohaniawan dapat bekerja sama dengan instansi terkait
atau lembaga keagamaan.

/ 7) Pejabat.....
6

7). Pejabat agama / personalia hanya melayani dan memproses


permohonan izin kawin dari pegawai negeri pada polri, bila
kedua belah pihak menganut agama yang sama.

8). Permohonan izin kawin harus sudah diterima oleh pejabat yang
berwenang paling lambat 45 hari sebelum pelaksanaan
pernikkahan dengan catatan:

a). Izin kawin hanya diberikan oleh pejabat yang berwenangbila


perkawinan yang akan dilaksanakan:

1). Tidak melanggar hukum agama yang dianut oleh kedua


belah pihak.
2). Tidak bertentangan dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.

b). Izin kawin hanya berlaku selama 6 [ enam ] bulan terhitung


mulai tanggal dikeluarkan dan dapat diperpanjang selama 3
[ tiga ] bulan oleh pejabat yang berwenang setelah ada surat
keterangan dari Kasatker/ Kapolres.

c). Apabila izin kawin telah diberikan dan perkawinan tidak jadi
dilaksanakan, maka yang bersangkutan harus segera
melaporkan pembatalannya kepadaa pejabat yang
berwenang melalui saluran hirarchi disertai dengan alasan
tertulis.
9). Pemberi izin kawin untuk personwel yang mempunyai istri lebih
dari 1 (satu) orang dapat di pertimbaangan apabila memenuhi
ketentuan sebagai berikut:

a. Tidak bertentaangan dengan agama yang diaanut.

b. Istri pertama tidak dapat melahirkan atau keturunan atau


tidak mampu memenuhi kewajibannya sebagaai istri yang
dibuktikan deengan surat keterangan dokter.

c. Ada surat pernyataan / persetujuan istri.

d. Ada surat pernyataan dari calon istri yang menyatakan tidak


keberatan dan sanggup untuk menjadi istri kedua atau
ketiga dn atau keempat.

e. Ada surat pernyataan dari suami bahwa ia akan berlaku adil.

10). Pegawai negeri pada polri yang telah mendapatkan izin kawin
untuk melanjutkan proses pelaksanaan perkawinan kepada:

a). Kantor urusan agama 9 (KUA) Bagi yang beragama islam.

/b) Pejabat.....
7

b). Pejabat greja dan kantor catatan sipil bagi yang beragama
Katolik dan Protestan.

c). Pejabat catatan sipil bagi yang beragama Hindu, Budha dan
Kong hu chu.

11). Setelah perkawinan dilangsungkan, foto copy akta nikah


diserahkan kepada pejabat personalia guna menyelesaikan
administrasi kepegawaiannya.

b. Perceraian.

1. Setiap perceraian harus dilaksanakan sesuai ketentuan


peraturan perundang-undangan dan norma- norma agama yang
dianut oleh pegawai negeri pada Polri untuk mendapatkan izin
tertulis dari pejabat yang berwenang.

2. Setiap pegawai negeri pada Polri yang akan melaksanakan


perceraian wajib mengajukan surat permohonan izin cerai
kepada kasatker dengan melampirkan persyaratan, kemudian
kasatker melaksanakan pembinaan untuk mengharmoniskan
kembali suami istri yang bermasalah,dan apabila pembinaan
yang dilakuukan oleh kasatker tidak membawa hasil maka
permohonan cerai diteruskan kepada pejabat yang berwenang.

3. Pejabaat yang berwenang meneruskan kepada pejabat


agama/personalia untuk dilakukan pembinaan secara intensif
terhadap suami/istri yang akan melakukan perceraian agar
rukun kembali, dan apabila pejabat aagama/personalia tidak
berhasil merukunkan hubungan suami istri dsilaksanakan
pengambilan keterangan secara tertulis.

4. Setelah melalui proses pembinaan danpengambilan keterangan


pejabat agama/ personalia berdasarkan fakta-fakta yang ada
melakukan analisa guna memberikan rekomendasi kepada
pejabat yang berwenang untuk menerbitkan surat izin cerai
setelah mendapat rekomendasi dari pejabat agama/ personalia
dan berlaku dalam waktu 6 (enam) bulan.

5. Surat izin yang habis masa berlakunya sebelum perkaranya


diajukan kepengadilan, dapat diperpanjang selama 3 (tiga bulan)
oleh pejabat yang berwenang setelahada surat keterangan dari
kasatker yang bersangkutan dan apabila perceraian tidak jadi
dilakukan, yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada
pejabat yang berwenang secara tertulis disertai dengan alasan-
alasan melalui saluran hirarchi.

/ 6. Pegawai.....
8

6. Pegawai negeri pada polri yang telah mendapatkan surat izin


cerai,meneruskan proses perceraiannya kepada pengadilan
yang berwenang, sedangkan suami / istri yang bukan pegawai
negeri sipil pada polri dapat mengajukan gugatan cerai langsung
kepengadilan yang berwenang kemudian pegawai negeri pada
polri menerima gugatancerai tersebut dan wajib segera
melaporkan kepada kasatker sesuai dengan peraturan per
undang-undangan.

7. Perceraian dinyataakan sah apabila telah mendapatkan


keputusan dari pengadilan y ang berwenang dan yang telah
mempunyai kekuatan okum tetap dan apabila pegawai negeri
tersebut tidak mengetahui adanya gugatan cerai dari suami/istri
yang bukan pegawai negeri pada polri sampai keluar akta cerai
dinyatakan sah dan tidak menyalahi ketentuan perundang-
undangan. Dengan catatan foto copy akta cerai dari pengadilan
yang berwenang diserahkan kepada pejabat/personalia disatuan
kerjanya guna penyelesaian administrasi kepegawaiannya.

8. Suami berkewajiban memberikan nafkah kepada istri dan anak


selama proses perceraian berlangsung dan sesudah perceraian.

9. Selama proses perceraian artinya sejak diajukannya surat


permohonan izin cerai oleh suami atau istri kepada kasatker
sampai dengan adanya keputusan pengadilan yang mempunyaI
Kekuatan okum tetap sedangkan kewajiban suami untuk
memberikan nafkah kepada istri dan anak selama proses
perceraian yang meliputi:

a. Memberikan nafkah kepada istri paling sedikit 1/3 dari gaji


sampai adakeputusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan okum tetap.

b. Memberikan nafkah kepada anak paling sedikit 1/3 dari gaji


jika hak asuh sementara ada pada istri.

c. Dalam hal suami tidak mentaati kewajiban tersebut diatas,


berdasarkan keputusan kasatker, bendahara satuan kerja
melakukan pembagian gaji.

10. Kewajiban suami untuk memberikan nafkah kepada istri dan


anak setelah perceraian ditetapkan sesuai dengan putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan okum tetap.

C. RUJUK

1. Setiap pegawai negeri pada polri yang akan rujuk , wajib


mengajukan surat permohonan izin rujuk kepada kasatker dengan
melampirkan persyaratannya.
/2. Kasatker.....
9

2. Kasatker segera meneruskan permohonan izin rujuk pegawai


negeri pada Polri kepada pejabat yang berwenang.

3. Izin rujuk diberikan kepada pegawai negeri pada polri yang


beragama islam selama masih masa iddah.

4. Pada masa iddah jka ditinggal mati suami lamanya 4 (empat)


bulan sepuluh hari, aqpabila hamil sampai melahirkan dan
apabila dikarenakan perceraian lamanya tiga kali suci/ tiga
bulan.

5. Setelah mendapat izin rujuk, dari pejabat yang berwenang, yang


bersangkutan meneruskan surat izin rujuk kepada KUA.

6. Pegawai negeri pada polri yang telah rujuk menyampaikan foto


copy surat keterangan rujuk dari KUA kepada pejabat /
personalia disatuan kerjanya guna penyelesaian administrasi
kepegawaiannya.

IV. ADMINISTRASI DAN KETENTUAN LAIN.

1. Administrasi.

a. Bagi pegawai negeri pada polri yang beragama islam, apabila setelah
melakukan perceraian,bermaksud melanjutkan rumah tangga kembali
dengan mantan istri sedangkan masa iddahnya sudah habis
diberlakukan ketentuan mengajukan permohonan perkawinan.

b. Bagi pegawai negeri pada polri yang beragama selain islam, apabila
setelah melakukan perceraian bermaksud melanjutkan rumah tangga
kembali dengan mantan suami /istri diberlakukan ketentuan
pengajuan permohonan perkawinan.

c. Dalam hal permohonan izin kawin/ cerai/ rujuk ditolak oleh pejabat
yang berwenang maka yang bersangkutan dapat mengajukan
permohonan banding kepada pejabat yang lebih tinggi.

2. Ketentuan Lain-Lain.

Pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dijatuhi


sanksi sesuai ketentuan peraturan per undang-undangan yang berlaku.

/ V. PENUTUP
10

V. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) di buat guna dijadikan


pedoman atau panduan dalam pelaksanaan perkawinan, perceraian dan rujuk
bagi personel Polri dan pegawai negeri dilingkungan Polres Bima.

Panda- Bima, Januari 2019


KEPALA KEPOLISIAN RESORT BIMA

BAGUS S.WIBOWO, S.I.K.


AKBP NRP 79020784

Anda mungkin juga menyukai