Tugas Fotogrametri I Ke-2 - Giraldo Faintfmart Jeremy - 15120068
Tugas Fotogrametri I Ke-2 - Giraldo Faintfmart Jeremy - 15120068
Kelas(03) Page 1
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1
Dalam proses interseksi, yang digunakan untuk menentukan parameter XA, YA dan ZA
dibutuhkan paling tidak dua garis sekawan dari dua berkas yang berbeda. Dengan dua garis
tersebut, maka dapat dihasilkan 4 persamaan independen yang digunakan untuk menentukan
tiga parameter yang telah disebutkan. Hal ini dikarenakan parameter yang akan ditentukan
berjumlah tiga buah, maka paling tidak dibutuhkan n+1 buah persamaan. Apabila empat
buah persamaan atau lebih dapat dibaca, maka perhitungan dengan least square dapat
digunakan. Dalam perataan blok berkas, intersection diaplikasikan setelah solusi untuk
unsur orientasi luar diperoleh, untuk menghitung koordinat tanah titik kontrol minor.
Setelah dilakukannya interseksi, maka produk akhir yang dihasilkan adalah model
absolut stereo. Model ini dihasilkan untuk daerah atau medan yang saling bertampalan.
Model inilah yang nantinya akan digunakan pada bagian orientasi absolut. Untuk hasil
pengukuran dan perhitungan terbaik, biasanya diperoleh apabila pemotretan udara
direncanakan secara khusus untuk pembuatan orthophoto. Namun juga harus tetap
memperhatikan aspek lain, seperti jalur terbang dan juga tinggi terbang.
Persamaan yang digunakan pada proses interseksi dapat dilihat pada penjelasan di
bawah, Hubungan perspektif antara foto dan objek dalam koordinat ruang :
𝑋𝐴 𝑋𝐿 𝑥𝑎− 𝑥0 𝑋𝐴− 𝑋𝐿 𝑥𝑎′
𝑋 −𝑋 𝑌 −𝑌 𝑍 −𝑍
[ 𝑌𝐴 ] = [ 𝑌𝐿 ] + 𝑆𝑎 𝑀𝑇 [𝑦𝑎− 𝑦0 ] ⇒ [ 𝑌𝐿− 𝑌𝐿 ] = 𝑆𝑎 [𝑦𝑎′ ] ⇒ 𝑆𝑎 = 𝐴 ′ 𝐿 = 𝐴 ′ 𝐿 = 𝐴 ′ 𝐿
𝑥𝑎 𝑦𝑎 𝑧𝑎
𝑍𝐴 𝑍𝐿 −𝑓 𝑍𝐿− 𝑍𝐿 𝑧𝑎′
Dua persamaan independen dengan 3 koordinat objek yang tidak diketahui
𝑋𝐴 − 𝑋𝐿 𝑌𝐴 − 𝑌𝐿
= ⇒ 𝑦𝑎′ (𝑋𝐴 − 𝑋𝐿 ) = 𝑥𝑎′ (𝑌𝐴 − 𝑌𝐿 ) ⇒ 𝑦𝑎′ 𝑋𝐴 − 𝑥𝑎′ 𝑌𝐴 = (𝑦𝑎′ 𝑋𝐿 − 𝑥𝑎′ 𝑌𝐿 )
𝑥𝑎′ 𝑦𝑎′
𝑌𝐴 − 𝑌𝐿 𝑍𝐴 − 𝑍𝐿
= ⇒ 𝑧𝑎′ (𝑌𝐴 − 𝑌𝐿 ) = 𝑦𝑎′ (𝑍𝐴 − 𝑍𝐿 ) ⇒ 𝑧𝑎′ 𝑌𝐴 − 𝑥𝑎′ 𝑍𝐴 = (𝑧𝑎′ 𝑌𝐿 − 𝑦𝑎′ 𝑍𝐿 )
𝑦𝑎′ 𝑧𝑎′
Kelas(03) Page 2
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1
2. Pembahasan
2.1 Tahapan Pelaksanaan Praktikum
Proses
Arah aliran
Dari kedua hasil parameter orientasi luar tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat
perbedaan antara nilai parameter orientasi luar model 1 dan nilai parameter orientasi luar
model 2. Perbedaan itu disebabkan oleh penandaan titik fidusial dan GCP pada kedua
model tidak identik di tempat yang sama. Pada saat penandaan titik fidusial maupun GCP
sangat rawan terjadi perbedaan posisi sehingga memungkinkan posisi titik-titik terutama
Kelas(03) Page 4
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1
GCP yang bergeser baik pada model 1 maupun model 2 meskipun pergeserannya hanya
sedikit. Hal tersebut juga terjadi dikarenakan adanya ketidak-konsistenan posisi objek
secara horizontal dan vertikal dari model strereo, yang disebabkan oleh adanya adanya
kesalahan seperti kurang presisi ketika melakukan penandaan titik objek, sehingga
terdapat perbedaan nilai.
Kemudian ditentukan pula koordinat X,Y, dan Z titik P1-P4 pada kedua model.
Didapatkan hasil sebagai berikut:
No Model 1 Model 2
Koordinat
X Y Z X Y Z
Hasil perhitungan koordinat tanah pada kedua model diatas diperoleh dengan melalui
proses interseksi. Didapat hasil bahwa pada kedua model terdapat perbedaan koordinat
tanah. Proses interseksi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya yakni
parameter orientasi luar yang dihitung melalui proses reseksi. Dengan demikian, maka
proses interseksi masih dipengaruhi oleh proses reseksi. Hal ini secara tidak langsung
dapat diartikan, jika faktor-faktor yang mempengaruhi proses reseksi juga menjadi faktor
yang mempengaruhi proses interseksi. Selain itu, perbedaan juga dikarenakan penandaan
titik P1 hingga P5 pada model 1 dan model 2 yang tidak identik di tempat yang sama.
Faktor-faktor inilah yang dapat menyebabkan perbedaan hasil hitungan koordinat tanah
pada foto yang sama di model yang berbeda. Pada praktikum ini juga ditentukan
perbedaan koordinat tanah dari kedua model serta nilai RMSEnya. Perhitungan nilai
RMSE dilakukan dengan melakukan perhitungan nilai akar kuadrat dari rata-rata setiap
dimensi yang disebut dengan nilai RMSE.
Kelas(03) Page 5
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1
Perhitungan nilai RMSE dapat dilihat pada tabel di atas. Perhitungan nilai RMSE
yang cukup signifikan disebabkan oleh kurang tepatnya penandaan titik sehingga adanya
perbedaan yang lebih besar dari sumbu X dan Y. Selain itu, proses interseksi juga masih
dipengaruhi oleh proses reseksi. Nilai RMSE yang dihasilkan pada proses reseksi akan
secara tidak langsung ikut dalam proses perhitungan interseksi sehingga dapat dikatakan
nilai error tersebut saling berkaitan satu sama lain. Tinggi terbang kamera dimungkinkan
juga dapat mempengaruhi hasil dari dimensi Z.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
a) Nilai parameter orientasi luar dari kamera dapat dilihat pada Tabel 3 dan nilai
parameter orientasi luar dari kamera hasil hitungan model gambar 2 dapat dilihat
pada Tabel 3
b) Koordinat tanah dari titik P1-P4 untuk model gambar 1 dan 2 dapat dilihat pada
Tabel 4
3.2 Saran dan Kritik Praktikum
Menurut saya kegiatan praktikum modul dua kali ini sudah berjalan dengan baik dan
lancar. Sedikit saran mungkin mungkin untuk langkah praktikum berupa video supaya
praktikan lebih mudah memahami langkah langkah dari praktikum.
Daftar Referensi
Fotogametri, T. A. “Modul Praktikum Fotogametri. Modul 1: Interseksi dari Dua Foto dan Banyak
Foto” pp. 2-3, 2022
D. Budi and H Gularso, “Studi Pemotretan Udara dengan Wahana Quadcopter UAV
Photogrammetry Menggunakan Kamera Non Metrik Digital” 2018.
Kelas(03) Page 6
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1
Perbandingan Nilai Koordinat dan Elevasi Antar Model Stereo pada Foto Udara Hasil Triangulasi
Udara. Badan Informasi Geospasial
Konsep Dasar Pemetaan Fotogrametri. Semarang : Universitas Diponegoro. Wolf, Paul R. 1993.
Elemen Fotogrametri. Penerjemah: Gunadi, dkk. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Kelas(03) Page 7