Anda di halaman 1dari 8

GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

MODUL 3_ Orientasi Relatif dan Absolut


29 September 2022
1. Pendahuluan
1.1 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum modul 3 adalah sebagai berikut:
a. Menentukan nilai vxy dari proses orientasi relatif dengan 6 titik;
b. Menentukan nilai vxy dari proses orientasi relatif dengan 5 titik;
c. Menentukan nilai parameter orientasi luar dari setiap foto;
d. Menentukan nilai Iterasi, RMSE, dan Sigma 0 dari proses orientasi absolut.
1.2 DasarTeori
Tahapan orientasi luar merupakan proses orientasi yang dilakukan untuk
merekonstruksi kondisi perekaman secara keseluruhan pada suatu datum sehingga posisi
dan ketinggian ruang tiap berkas sinar pada foto terhadap sistem koordinat tanah dapat
ditentukan. Proses ini memerlukan exterior orientation parameters yang terdiri dari unsur-
unsur rotasi dan translasi dan atau beberapa titik kontrol tanah/ Ground Control Point
(GCP). Proses orientasi luar dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap orientasi relatif
(relative orientation) yang kemudian dilanjutkan tahap orientasi absolut (absolute
orientation).
1.2.1 Orientasi Relatif
Orientasi relatif merupakan penentuan kemiringan dan posisi relatif dua buah foto pasangan
stereo. Dimana sasaran orientasi relatif ini adalah mengorientasikan dua buah foto sehingga setiap
pasangan sinar yang sekawan dari dua foto tersebut berpotongan pada ruang. Orientasi ini dapat
dilakukan jika lima pasang sinar sekawan dari sepasang foto berpotongan, sehingga setiap pasang
berkas sinar pada kedua foto akan berpotongan. Sedangkan pasangan sinar ke-enam digunakan
sebagai pengecekan/ukuran lebih. Bila minimal 5 pasang sinar dapat dipertemukan, maka seluruh
pasangan sinar dari kedua berkas akan saling berpotongan membentuk model 3D fiktif.
Pada instrumen restitusi analog yang dilakukan adalah menghilangkan paralaks y di 6 titik
standard (minimal 5 titik + 1 titik untuk checking). Hasil model 3D yang terbentuk masih
mempunyai kedudukan relatif dengan sistem koordinat sembarang. Oleh sebab itu proses ini
disebut sebagai orientasi relatif.
Strategi yang digunakan pada proses orientasi relative adalah dengan unsur-unsur tertentu dari
orientasi luar didefinisikan dan unsur-unsur sisanya dihitung. Input adalah koordinat foto dari
pasangan stereo (2D), dan output adalah koordinat model stereo (3D), jadi ini adalah transformasi
dari sistem koordinat foto ke sistem koordinat model. Tidak diperlukan harga pendekatan untuk
koordinat model, karena koordinat ruang obyek tidak ada dalam persamaan kesebidangan. Lima

Kelas(03) Page 1
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

persamaan kesebidangan, dari lima titik orientasi relatif, merupakan syarat minimum untuk solusi
lima anu parameter orientasi relatif.

Gambar 1. Ilustrasi proses orientasi relatif d engan metode dependen


Dengan cara digital,relatif orientasi dapat menggunakan syarat kesegariasan (colenearity
condition) atau syarat kesebidangan (coplanarity condition). Pada relatif orientasi analitik,
biasanya parameter EO (ω,φ,κ)dari foto kiri sama dengan nol. Dan juga untuk pada foto kiri
ditetapkan secara sembarang pada harga bulat dan sebagai alternatif yang nyaman maka nilai dari
tepat pada angka nol, dan pada foto kanan ( ditetapkan pada harga mendekati basis foto (jarak
difoto pada kedua foto) yang mendekati nilai nol dan harus ditentukan 5 parameter unknown pada
foto kanan. Hal ini akan mempermudah dalam perhitungan koordinat objek Xi,Yi,Zi sehingga
mendekati satuan koordinat foto yang terukur.
1.2.1 Orientasi Absolut
Proses yang dilakukan pada orientasi absolut adalah operasi pada model relatif 3D, yaitu
memperbaiki skala dan pembetulan sistem koordinat. Penentuan skala dilakukan dengan
membandingkan jarak di model dan jarak di obyek. Membawa model ke unsur koordinat dengan
menggunakan unsure gerakan rotasi. Untuk pekerjaan ini diperlukan sejumlah titik kontrol.
Perkerjaan orientasi absolut tidak lain adalah mengikatkan sepasang foto yang telah terorientasi
relatif ke system koordinat tanah.

Kelas(03) Page 2
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

Gambar 2. Ilustrasi proses orientasi absolut

Gambar 3. Alur proses restitusi dua foto dengan pendekatan model

Kelas(03) Page 3
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

2. Pembahasan
2.1 Tahapan Pelaksanaan Praktikum

Gambar 3. Diagram alir praktikum

Kelas(03) Page 4
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

Tabel 1. Keterangan Diagram Alir


Bentuk Keterangan
Mulai atau selesai

Proses

Input atau Output

Penghubung bagian dalam satu


halaman

Arah aliran

2.2 Hasil dan Analisis


Praktikum Modul 3: Orientasi Relatif dan Absolut dilaksanakan pada Kamis, 29
September 2022 pukul 14.00-15.00 WIB di Lab Komputer I . Praktikum dilakukan
menggunakan software Australis dengan tahapan yang telah dijelaskan dalam diagram
alir pada pembahasan sebelumnya. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
diperoleh hasil data sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil vxy dengan 6 titik sekutu


Point Left vxy Right vxy
60100 6.061 3.069
60101 1.731 1.667
60102 1.700 1.778
60110 3.035 3.054
60111 1.867 1.810
60112 1.545 1.627
RMS 2.259 2.249

Pada Tabel.2 dapat dilihat bahwa nilai vxy dan juga RMSE dari foto 1 dan 2. Nilai
vxy dalam proses orientasi relatif merupakan nilai residu yang terdapat pada masing-
masing titik Von Grubber. Nilai vxy pada kedua foto tidak jauh berbeda, hal ini
disebabkan karena titik Von Grubber dari kedua foto merupakan titik yang sama.
Semakin teliti dalam penandaan titik maka selisihnya akan semakin sedikit.

Kelas(03) Page 5
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

Tabel 3. Hasil vxy dengan 5 titik sekutu


Point Left vxy Right vxy
60100 0 0
60101 0 0
60102 0 0
60110 0 0
60111 0 0
RMS 0 0

Pada percobaan dengan 5 titik, didapatkan nilai vxy dan juga RMS pada kedua foto
nol. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya ukuran lebih dalam pengukuran. Pada proses
orientasi relatif, terdapat 5 parameter yang akan ditentukan, yaitu ω,φ, κ, XL, YL, ZL
ditetapkan secara sembarang pada suatu harga yang bulat, dan XL ditetapkan pada harga
mendekati basis foto (jarak foto pada kedua foto) yang mendekati nilai nol, sehingga
ditentukan sebagai nilai tetap. Untuk menentukan 5 parameter tersebut, dibutuhkan
minimal 5 titik Von Grubber/ GCP, dengan satu titik akan menghasilkan satu persamaan.
Jika proses orientasi relatif dilakukan dengan hanya 5 titik Von Grubber/ GCP maka tidak
akan ada ukuran lebih pada pengukuran, dimana ukuran lebih tersebut akan digunakan
sebagai titik yang akan menghasilkan residu.

Tabel 4. Nilai Parameter Orientasi Luar 6 Titik


Nomor
X Y Z Azimuth Elevation Roll
Foto
1 0 0 0 0 0 0
2 999.879 -15.445 1.931 -0.115 -1.968 0.632

Tabel 5. Nilai Parameter Orientasi Luar 5 Titik


Nomor
X Y Z Azimuth Elevation Roll
Foto
1 0 0 0 0 0 0
2 999.885 -15.085 1.808 -0.095 -1.961 0.640

Nilai parameter orientasi luar foto 1 bernilai 0 dikarenakan pada proses orientasi
relatif foto 1 ditetapkan sebagai acuan, dimana nilai posisi dan orientasinya sudah
ditetapkan. Nilai 0 ditetapkan agar dapat mempermudah dalam melakukan perhitungan.
Nilai parameter orientasi luar foto 2 pada Tahap I dan Tahap II memiliki nilai yang dekat.
Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat akurasi saat melakukan penitikan titik Von
Grubber/ GCP.

Tabel 6. Nilai Iterasi, RMSE, dan Sigma


Residual
Points Iteration Sigma 0
RMS
6 5 1.908346 2.441165
5 5 1.619665 2.217818

Kelas(03) Page 6
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

Nilai RMSE pada proses orientasi absolut menunjukkan besarnya tingkat kesalahan
pada saat melakukan trasnformasi dari koordinat relatif menjadi koodinat tanah. Semakin
kecil nilai dari RMSEnya maka dapat hasil dari transformasi mendekati nilai koordinat
yang sebenarnya. Nilai Sigma0 pada proses orientasi absolut merupakan hasil statistik
dari perataan yang dapat dijadikan sebagai uji akurasi pengolahan dalam ketelitian
horizontal maupu vertikal. Semakin kecil nilai dari Sigma0, maka tingkat akurasi dari
suatu pengukuran semakin baik.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
a) Nilai vxy dari proses orientasi relatif dengan 6 titik dapat dilihat pada tabel 2,
tidak terdapat banyak selisih karena menggunakan titik yang sama pada kedua
foto dan penandaan dilakukan dengan baik.
b) Nilai vxy dari proses orientasi relatif dengan 5 titik dapat dilihat pada tabel 3
dimana bernilai 0 karena tidak mempunyai ukuran lebih.
c) Nilai parameter orientasi luar dari setiap foto dapat dilihat pada tabel 4 dan 5,
tidak terdapat banyak perbedaan dari kedua tahapan karena penandaan dilakukan
pada titik yang sama.
d) Nilai Iterasi, RMSE, dan Sigma 0 dari proses orientasi absolut dapat dilihat pada
tabel 6. Nilai RMSE pada proses orientasi absolut menunjukkan besarnya tingkat
kesalahan, sedangkan nilai Sigma 0 pada proses orientasi absolut merupakan hasil
statistik dari perataan yang dapat dijadikan sebagai uji akurasi.
3.2 Saran dan Kritik Praktikum
Menurut saya praktikum sudah berjalan dengan baik. Dan juga Pemberian data dummy
sangat membantu dalam proses pengerjaan bagi yang terhambat karena tidak bisa melakukan
perhitungan
Daftar Referensi
Fotogametri, T. A. “Modul Praktikum Fotogametri. Modul 3: Orientasi Relatif dan Absolut” pp.
2-3, 2022

Susetyo, Danang Budi dan Herjuno Gularso. 2018. Analisis Akurasi Pemetaan Menggunakan
Direct Georeferencing. Badan Informasi Geospasial. Jawa Barat.

Husna, Syarifa Naula dan Sawitri Subiyanto. 2016. Penggunaan Parameter Orientasi Eksternal
(EO) Untuk Optimalisasi Digital Triangulasi Fotogrameteri Untuk Keperluan Ortofoto.
Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknis Universitas Diponegoro.

Kelas(03) Page 7
GIRALDO FAINTFMART(15120068) GD3103 FOTOGRAMETRI I TUGAS KE-1

Kelas(03) Page 8

Anda mungkin juga menyukai