IV REPRODUKSI SEL
Standar kompetensi
Menganalisis proses pembelahan sel
Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel.
PETA KONSEP
B. Mitosis
Pembelahan mitosis terjadi melalui 4 tahapan yaitu : profase, metaphase, anaphase
dan telofase. Antara pembelahan satu dengan pembelahan berikutnya diselingi fase istirahat
yang disebut dengan interfase. Satu interfase dengan pembelahan sel berikutnya (mitotic)
dinamakan satu siklus sel.
Profase
1) Membran nucleus dan nucleolus tidak terindera (menghilang)
2) Benang-benang kromatin memendek dan menebal, kemudian membelah memanjang
menurut arah lengan membentuk kromatida.
3) Pada sel hewan sentriole terbelah menjadi 2 dan memisahkan diri menuju kekutub yang
berseberangan.
4) Terbentuk benang-benang spindle yang melekatkan sentromer pada kromosom
Metafase
1) Semua kromatid (kromosom) menempatkan diri di bidang ekuator yang berjarak sama
dari kedua kutub pembelahan.
2) Pada akhir metafase sentromer terbelah menjadi dua
Anafase
1) Kromatida terbelah menjadi dua
2) Semua kromatida memisah menuju ke kutub yang berlawanan
Telofase
1) Kromatid/kromosom sampai di kutubnya masing-masing dengan jumlah yang sama
2) Kromatid/kromosom kembali memanjang membentuk kromatin kembali
3) Membrane nucleus dan nucleolus teridera kembali
4) Terjadi pembelahan plasma (sitokinesis)
5) Terbentuk sekat dibidang ekuator dan akhirnya sel terbelah menjadi dua.
Perhatikan gambar 4.2
Interfase
Adalah waktu atau selang diantara dua pembelahan sel. Pada fase ini terjadi 3 tahapan, yaitu
1) Tahap G1 (Growth Primer), sel tumbuh dan terjadi pembelahan organel
2) Tahap S (Sintesis), terjadi duplikasi kromosom (Sintesis DNA)
3) Tahap G2 (Growth sekunder), sel terus tumbuh sambil menyelesaikan persiapan
pembelahan sebelum berlangsung pembelahan berikutnya (Mitotik).
MEIOSIS I
1) Profase I
Terjadi 4 sub fase, yaitu:
a) Leptoten, benang kromotin memendek membentuk kromosom.
b) Zigoten, kromosom homolog saling berpasangan menurut ukuran panjangnya.
c) Pakiten, kromosom menduplikasi menjadi dua kromatid.
d) Diploten, terjadi kiasma pada kromatid (tetrad)
e) Diakinesis, kromosom homolog memisahkan diri, membrane nucleun dan nucleolus
menghilang, sentriol terbelah menjadi dua dan masing-masing belahan menuju
kekutub yang berlawanan.
2) Metafase I
Tetrad mengatur diri di bidang ekuator (berpasangan untuk kromosom yang sehomolog)
dan masing-masing kromosom terikat oleh benang spindel.
3) Anafase I
Kromosom sehomolog berpisah dan masing-masing kromosom menuju ke kutub yang
berseberangan. Pada fase ini belum terjadi pembelahan sentromer.
4) Telofase I
a) Kromosom sampai di kutubnya masing-masing dan pada setiap kutub akan
memperoleh kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya (haploid)
b) Spindel menghilang dan terbentuklah kembali membrane nucleus dan nucleolus.
c) Terjadi sitokinesis. Terbentuk sekat di bidang ekuator sehingga terbentuklah dua sel
anakan yang sifatnya berbeda dari sifat sel induknya.
MEIOSIS II
1) Profase II
a) Kromatid tidak lagi mengalami duplikasi
b) Membrane nucleus dan nuklelus menghilang dan terbentuklah spindel
2) Metafase II
Kromosom/kromatid mengatur diri di bidang ekuator dan masing-masing kromosom
berpegangan pada spindel di bagian sentromernya.
3) Anafase II
Sentromer terbelah menjadi dua dan masing-masing belahan menuju kekutub yang
berlawanan.
4) Telofase II
a) Kromosom sampai dikutubnya masing-masing.
b) Kromosom kembali memanjang membentuk kromatid
c) Benang spindel menghilang
d) Membrane nucleus dan nucleolus terbentuk kembali
e) Terjadi sitikinesis, terbentuk sekat di bidang ekuator dan akhirnya sel terbelah
menjadi dua. Untuk memahami tentang meiosis perhatikan gambar 4.4 di bawah ini.
(a) (b)
Gambar 4.4. (a) Tahap-tahap pembelahan meiosis I,
(b) Tahap-tahap pembelahan meiosis II
TAHAPAN MEGASPOROGENESIS
TAHAPAN MIKROSPOROGENESIS