BAB IV
PEMBELAHAN SEL
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis proses pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada
keturunannya berdasarkan pengamatan
Indikator
1. Menjelaskan siklus sel
2. Menyebutkan macam-macam pembelahan sel
3. Menjelaskan tahap-tahap pembelahan
mitosis
4. Mengindentifikasi ciri-ciri tiap tahap mitosis
5. Menjelaskan tujuan dan fungsi pembalahan mitosis
6. Menjelaskan tahap-tahap pembelahan miosis
7. Mengidentifikasi ciri-ciri tiap tahap miosis
8. Menjelaskan tujuan dan fungsi pembelahan miosis
9. Menunjukkan perbedaan pembelahan mitosis dan miosis tentang jumlah anak, jumlah
kromosom anak, tahapan, tempat terjadinya, fungsinya
10. Membandingkan proses spermatogenesis dan oogenesis
11. Menjelaskan gametogenesis terkait dengan pewarisan sifat
PENDAHULUAN
Analisa secara kimia dari sel menunjukkan bahwa di dalam sel terdapat senyawa-senyawa
organic seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Asam nukleat ini terdapat alam
nukleoplasma.
Nukleoplasma mengandung bermacam-macam bahan kimia, seperti larutan pospat, gula
ribose, protein, nukleotida, asam nukleat serta garam-garam mineral. Selain zat-zat tersebut telah
kita ketahui pula bahwa bahan dasar nucleus adalah protein yang khas yang disebut
nucleoprotein. Nucleoprotein dibangun oleh senyawa protein dan asam nukleat. Dari beberapa
asam nukleat yang ada sangkut pautnya dengan hereditas ada dua, yaitu DNA dan RNA,
keduanya bertanggung jawab membentuk protein serta mengontrol sifat-sifat keturunan.
KEGIATAN
I. PEMBELAHAN SEL
Setiap sel akan mengalami pembelahan. Pada organisme multiselluler, pembelahan sel
terjadi pada proses pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan pada organisme uniselluler,
pembelahan sel terjadi pada proses reproduksi.
Pembelahan sel pada ;
1. Sel prokariotik berupa pembalahan biner ( pembelahan sel tanpa melalui pembelahan inti)
2. Sel eukariotik melalui tahap
a. Kariokinesis ( mitosis dan miosis )
b. Sitokinesis
SIKLUS SEL
G1 (9jam)
M (1jam)
S (10jam)
1
G2 (2jam)
Keterangan
a. M ( mitosis atau miosis ) : kariokinetis dan sitokinesis
b. G 1 : fase pertumbuhan dan fungsi sel normal, duplikasi organel-organel sel
c. S ( sintesis ) : sintesis DNA, protein dan sentriol
d. G 2 : sintesis protein mikrotubul dan perangkat spindle, kromatin mulai menggulung
A. MITOSIS
Perhatikan gambar dibawah ini
2
sitoplasma), setelah itu, membran sel akan memisah menjadi 2 sel anak yang
selnya bersifat diploid.
c. Pertanyaan
1) Ada berapa jumlah kromosom sel diatas?
Jawab : Jumlah kromosom pada sel diatas adalah 2 pasang kromosom (4
kromosom).
2) Berapa jumlah sel anak yang dihasilkan dan bagaimana keadaan kromosomnya?
Jawab : Jumlah sel anak yang dihasilkan ada 2, memiliki 2 pasang kromosom,
selnya bersifat diploid.
B. MIOSIS
Perhatikan gambar dibawah ini
3
a. Ada berapa tahap pembelahan miosis?
Jawab : Pembelahan meiosis ada 2 tahap, yaitu tahap Meiosis I dan tahap Meiosis II.
c. Jelaskan ciri yang terjadi pada masing-masing fase disetiap tahap pembelahan miosis!
1. Tahap 1
1) Profase I : Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen)
dan terbentuk gelendong pembelahan; Benang-benang kromatin memadat
menjadi kromosom dan kromosom homolog berpasangan; Terjadi pindah
silang (pertukaran segemen molekul DNA yang sesuai di antara kromatid non
saudara) Membran inti menghilang, kromatin berubah menjadi kromosom,
kromosom akan mengganda (menduplikasi) sehingga memiliki 4 lengan,
sentriol menuju ke kutub membentuk benang pembelahan.
2) Metafase I : Kromosom berjejer pada bidang pembelahan Kromosom
homolognya tidak berpisah dan kromosom homolog akan berjajar di bidang
pembelahan.
3) Anafase I : Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang
berlawanan Kromosom homolognya berpisah (Panjang yang satu ke kutub
atas dan satu ke kutub bawah) sehingga masing-masing kutub hanya punya 2
buah kromosom (1 panjang dan 1 pendek), selnya bersifat haploid.
4) Telofase I : Kromosom homolog memisah dan bergerak ke kutub-kutub yang
berlawanan; Membran inti mulai terbentuk kembali; Sitokinesis
menyebabkan terbentuknya dua sel anakan yang bersifat haploid Dari sel
induk yang bersifat diploid di Profase I akan menghasilkan sel anak yang
bersifat haploid di Telofase I.
2. Tahap 2
1) Profase II : Membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen)
dan terbentuk gelendong pembelahan; Kromatid mulai bergerak ke bidang
pembelahan Membran inti menghilang, sentriol menuju ke kutub.
2) Metafase II : Kromosom berjejer pada bidang pembelahan.
3) Anafase II : Kromatid terpisah dan bergerak ke kutub-kutub yang
berlawanan Kromosom membelah dari kromosom yang punya 4 lengan
menjadi kromosom yang punya 2 lengan, maka masing-masing kutub
memiliki 2 buah kromosom (Panjang dan pendek).
4
4) Telofase II : Nukleus terbentuk, kromosom terurai membentuk kromatin, dan
sitokinesis terjadi Dihasilkan 4 sel anak dengan kromosom yang tidak
berpasangan (Sel bersifat haploid).
d. Pertanyaan
1) Ada berapa jumlah kromosom sel diatas?
Jawab : Jumlah kromosom pada sel induk ada 4 kromosom (Sel induk bersifat
diploid ada 4 buah kromosom dan sel anak bersifat haploid ada 4 buah
kromosom).
2) Berapa jumlah sel anak yang dihasilkan dan bagaimana keadaan kromosomnya?
Jawab : Jumlah sel anak yang dihasilkan ada 4 sel anak pada tahap akhir yaitu
Telofase II dan selnya bersifat haploid.
f. Setelah anda memahami kedua pembelahan tersebut, buatlah dalam bentuk table perbedaan
antara pembelahan mitosis dan miosis.
5
4. Waktu Relatif sangat singkat Lama
6. Sifat Kromosom Sel Identik dengan sel induk Tidak identik dengan sel
Anak Hasil induk (Terjadi
Pembelahan Dari Sel kombinasi gen)
Induk
7. Tujuan Pembelahan Untuk Untuk mengurangi
perkembangbiakan jumlah kromosom
organisme eukariotik sehingga jumlah
uniseluler, pertumbuhan, kromosom dari generasi
dan penggantian sel-sel ke generasi berikutnya
yang rusak atau mati selalu tetap.
pada organisme
eukariotik multiseluler.
8. Peranan Bagi Menghasilkan sel Menghasilkan sel-sel
Organisme Eukariotik somatik (Sel tubuh) gamet (Sel Sperma dan
Multiseluler Sel Telur/Ovum)
6
memisah. Sentromer
memisah saat anafase II.
Pertanyaan
a. Dimanakah terjadinya proses spermatogenesis dan oogenesis pada manusia?
Jawab : Proses spermatogenesis terjadi didalam testis manusia atau hewan jantan,
tepatnya pada dinding tubulus seminiferus dan diferensiasi spermatid terjadi pada
lumen tubulus seminiferous. Sedangkan proses oogenesis terjadi di lapisan terluar dari
ovarium pada alat reproduksi betina hingga sel telur matang dan bergerak ke tuba
falopii.
7
b. Jelaskan proses terbentuknya sperma melalui peristiwa spermatogenesis!
Jawab : Proses Spermatogenesis dimulai dari Spermatogonium (Diploid 2n) yang
memiliki 2 pasang atau 4 buah kromosom (Merah dan Biru) membelah secara mitosis
menjadi Spermatosit Primer (Diploid 2n), lalu Spermatosit Primer (Diploid 2n)
membelah secara meiosis I menjadi 2 Spermatosit Sekunder (Haploid n) 2
Spermatosit Sekunder (Haploid n) membelah secara meiosis II menjadi 4 Spermatid
(Haploid n), kemudian 4 Spermatid (Haploid n) akan berkembang menjadi
sperma yang aktif dan mengalami spermiogenesis (pematangan) berdiferensi menjadi
4 Spermatozoa sperma yang fungsional (Haploid n)
8
➢ Oogenesis menghasilkan 1 sel ovum yang fungsional dan 3 badan polar
(badan kutub) yang nonfungsional.
➢ Jumlah sel anakan yang fungsional hanya 1 sel yaitu ovum.
➢ Setiap pembelahan meiosis menghasilkan sel anakan yang tidak sama besar.
➢ Terjadi hanya sampai beberapa waktu tertentu, yaitu mulai saat masa akil
balik (menstruasi) sampai menopause.
➢ Dalam satu bulan hanya dapat dihasilkan 1 ovum (subur/fertil) dan 3 polosit
(tidak subur/steril).
➢ Oogenesis terdiri dari 3 fase yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal.
➢ Pada oogenesis tidak terjadi sitokinesis.
➢ Pada oogenesis tidak terjadi diferensiasi sel sehingga sel telur tidak memiliki
anggota badan seperti sel sperma.
➢ Ukuran sel telur hasil oogenesis adalah sel terbesar dalam tubuh manusia.
➢ Oogenesis menghasilkan sel telur yang hanya membawa satu gonosom yaitu
kromosom X.
➢ Oogenesis menghasilkan gamet non-motil (Non-motil atau tidak bisa
bergerak dengan sendirinya).
9
Pertanyaan :
a. Dimanakah terjadinya megasporogenesis dan mikrosporogenesis pada tumbuhan?
Jawab : - Megasporogenesis pada tumbuhan berlangsung di dalam ovarium (bakal
buah). Di dalam ovarium, terdapat bakal biji (ovulum) yang mengandung sel induk
megaspora.
- Mikrosporogenesis pada tumbuhan terjadi di dalam kepala sari. Di dalam
kepala sari, terdapat kantung serbuk sari yang di dalamnya ada berbagai sel-sel
induk serbuk sari (mikrospora) yang diploid. berlangsung di dalam ovarium (bakal
buah).
10