Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2

Yesser Priono
2106682161
Berawal dari ketertarikan saya dengan penelitian-penelitian yang mengusung topik
sungai, oleh karena itu dalam tugas mata kuliah metodologi penelitian ini saya mengambil
artikel jurnal yang membahas topik tentang sungai. Adapun tujuan yang hendak saya
capai dalam artikel jurnal ini adalah berusaha untuk melakukan analisis dan identifikasi
dari artikel jurnal tersebut dari proses berpikir dan metode yang digunakan penulis dalam
penelitian sehingga menghasilkan pengetahuan.

Artikel jurnal ilmiah hasil penelitian dalam bidang arsitektur yang akan dilakukan
identifikasi sehingga penelitian tersebut menghasilkan pengetahuan berjudul :
Transformasi Ruang Bantaran Sungai di Kota Banjarmasin dengan peneliti Irwan Yudha
Hadinata. Penulis melakukan penelitian berawal dari melihat permasalahan yang terjadi
di ruang bantaran sungai yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang melakukan
pengalihan fungsi ruang hunian permukiman di bantaran sungai menjadi ruang terbuka
hijau/taman yang dimulai dengan pembangunan taman siring dan siring beton yang
menurut penulis dinilai menjadi momentum perubahan bagi ruang perkotaan di kota
Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan yang akan mempengaruhi lingkungan fisik dan
ekologi sungai.
Penulis melihat dari sudut secara teoritis tentang ruang sungai dengan pendekatan teori
waterfront dimana secara teori waterfront dalam upaya peremajaan sebuah kota yang
lebih memperhatikan aspek lingkungan dan manusia. Peneliti melihat realita munculnya
kota perairan/waterfront city yang terjadi di sebagian Benua Eropa dan Amerika berkaitan
dengan bergesernya industrialisasi di wilayah pelabuhan sebuah kota. Dan menurut
Bentley (1999), transformasi sebuah kota di pahami sebagai perkembangan kota dan
merespon isu-isu lingkungan.

Melihat fenomena dan permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian terhadap


ruang sungai yang difokuskan pada transformasi ruang bantaran sungai di perkotaan.
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada 3 (tiga) lokus sungai yang peneliti
klasifikasikan berdasarkan skala sungai yakni sungai besar, sedang dan sungai kecil.
Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam penelitian ini adalah menemukan
masalah atas asumsi ketidak seimbangan antara factor lingkungan dan sosial terhadap
budaya sungai yang sudah ada ratusan tahun. Selanjutnya penulis juga berharap dapat
memberikan kritik dan saran atas pemasalah yang terjadi dalam proses perencanaan dan
pembangunan kawasan bantaran sungai di kota Banjarmasin kedepannya.

Secara metodologi, dalam penelitian ini penulis memilih menggunakan metode studi
kasus dengan paradigm realism dengan desain multi kasus secara holistic (multiple case-
holistic) dengan tujuan agar peneliti dapat melakukan eksplorasi yang mendalam terhadap
transformasi ruang bantaran sungai yang ada di 3 (tiga) studi kasus yang dipilih
penulis.Adapun kriteria kasus yang menjadi pemilihan studi kasus oleh penulis
berdasarkan kriteria kategori sungai dan kriteria proyek pembangunan bantaran sungai.
Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dari ketiga kasus yang akan dilakukan
ekplorasi dengan melakukan observasi lapangan secara langsung untuk mendapatkan data
primer tentang gambaran ruang sungai yang terjadi saat ini dan pengumpulan data
sekunder yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan wilayah bantaran
sungai di ketiga lokus penelitian serta penulis juga melakukan penelusuran terkait cerita
sejarah kondisi sungai di ketiga lokasi penelitian pada masa lalu. Selanjutnya dari data-
data yang diperoleh penulis dari observasi lapangan, adalah penulis melakukan
penyusunan data-data tersebut dalam bentuk pola-pola dasar yang disederhanakan dengan
tujuan agar memudahkan dalam membaca dan memahami perubahan yang terjadi.
Kemudian pola-pola dasar yang disusun penulis akan dilakukan analisis secara
perjodohan pola (pattern matching) untuk menghasilkan pemahaman tentang pola umum
dan spesifikasi di dalam masing-masng kasus. Penulis juga melakukan pengelompokan
unit analisis dari ketiga kasus menjadi 2 (dua) bagian yaitu unit analisis fisik dan analisis
non fisik dalam melihat transformasi yang terjadi pada ketiga kasus penelitian, dimana
dalam unit analisis fisik meliputi tatanan massa bangunan, luasan dan arsitektur
bangunan, dan pada analisis non fisik meliputi gaya hidup dan mata pencaharian.
Selanjutnya penulis juga melakukan pembahasan terkait dengan asumsi dalam
perencanaan dan pekerjaan pembangunan ruang bantaran sungai yang tidak melibatkan
unsur budaya lokal agar kedepannya dalam proses perencanaan dan pembangunan tetap
memperhatikan kearifan lokal dan berlandaskan pada kota berkelanjutan.
Dalam proses menghasilkan pengetahuan, penulis melihat dari teori waterfront yang
menggambarkan bahwa era industrial yang menjadi momentum perubahan ruang kota
tidak berlaku pada lokus penelitian yang dilakukan penulis. Dimana dari hasil penelitian
yang dilakukan penulis melihat momentum perubahan kota yang terjadi di kota
Banjarmasin di pengaruhi oleh era informasi dan teknologi dengan urutan transformasi
kota sungai yang diperoleh dari penelitian sebelumnya (Mann, 1973 dalam Husein, 2005)
menyampaikan pernyataan bahwa ada 4 (empat) era transformasi yang berlaku di ruang
bantaran sungai di kota Banjarmasin antara lain era kolonial, era pasca colonial, era
automobile dan era informasi teknologi. Adapun pengkayaan keilmuan dari hasil
penelitian dari sudut pandang sosial-arsitektur dipahami dengan sifat-sifat ruang publik
di bantaran sungai memiliki keterkaitan dengan kekerabatan hunian dan ketetanggaan,
sementara pengkayaan ilmu pengetahuan dari aspek sosial terhadap pemanfaatan ruang
sungai pasca di bangunnya taman siring dimana bentukan sosial yang terjadi di bantaran
sungai yang sebelumnya memiliki skala bertetangga menjadi skala yang lebih besar
karena warga kota Banjarmasin dapat secara langsung mengakses taman siring yang
dibangun.
Daftar Pustaka :
Hadinata, I. Yudha. (2015) Transformasi Ruang Bantaran Sungai di Kota
Banjarmasin. Trijurnal lembaga penelitan trisakti. Seminar Nasional Keberlanjutan
Hunian Masa Depan : Eko-Arsitektur. Universitas Trisakti : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai