Anda di halaman 1dari 12

Pemetaan Blok Sensus dan Sketsa Peta Desa

• Kegiatan Innas/Inda/Petugas Pemetaan


Blok Sensus dan Sketsa Peta Desa
dilakukan bulan Mei 2009
• Pelaksanaan Pemetaan Blok Sensus
dilakukan bulan Juni – Juli 2009
• Pendigitasian batas blok sensus dilakukan
mulai bulan agustus 2009 secara bertahap
Contoh Hubungan SLS UTUH dan BS
(A) (C
(B) ALUR KERJA PEMETA
DESA SP2010

& (D)

(H)

(G)
(J) 5 4

U
6

7 (I) (E)
(F.)
RD

3
Peralatan
1. Sebuah Plotter untuk mencetak peta dasar dengan ukuran A1
per provinsi (sudah sampai)
2. Sebuah Printer A3 untuk mencetak peta BS yang memiliki citra
per BPS kabupaten/kota dan BPS provinsi (sebagian sudah sampai)
3. Sebuah GPS untuk menentukan titik koordinat atau tracking
per kabupaten/kota untuk penentuan waypoint
dipinjamkan (ETREX)
Sebuah GPS (Magellan) per kabupaten/kota untuk tracking
(sudah sampai)
4. Kertas (plotter) dan Tinta (dalam perjalanan)
Buku pedoman dan Blangko

Buku 1: Pedoman Provinsi/Kabupaten/Kota


Buku 2: Pedoman Instrukur Nasional dan Daerah
Buku 3: Pedoman Pemeta Desa
Buku 4: Pedoman Pengawas

SP2010-WA: Gambar Wilayah Administrasi


SP2010-WB: Gambar Wilayah Blok Sensus
Doorslag : Duplikat/Perbesar gambasaran WA/WB
SP2010-RD : Rekapitulasi Desa
Output Kegiatan
Pemetaan Sensus Penduduk
dalam
pembuatan peta BS
dan sketsa peta desa
OUTPUT (1)
OUTPUT (2)

006B
77/3/2
OUTPUT (3)
Diseminasi Statistik Hasil SP2010
• Diseminasi spasial terkecil dapat dilakukan untuk
wilayah SLS terkecil (tingkat I) yang mampu
mendefinisikan wilayah dan muatan oleh
pengurus. Misal dalam hal ini, SLS terkecil di
Medan adalah Lingkungan, maka muatan akan
terletak di wilayah terkecil.
• SLS ini merupakan bahan dasar pembentukan BS

Anda mungkin juga menyukai