Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ulia Rina Sari

Nim : 2107020172
Matakuliah : Pengembangan Bakat dan Minat AUD

1. Lima langkah awal dalam mengembangkan bakat dan minat anak


Pada masa tumbuh kembang anak, salah satu hal penting tidak boleh

dilewatkan orangtua adalah mengenali minat dan bakat anak. Mengenali minat dan

bakat anak sejak usia dini akan sangat bermanfaat bagi orangtua untuk

mengarahkannya secara tepat dan sesuai usia. Minat dan bakat anak nantinya akan

menjadi life skill, yaitu kemampuan khusus untuk dapat bertahan hidup dan menjadi

berhasil. Ini menjadi bekal yang sangat bermanfaat hingga mereka dewasa nanti.

Berikut lima tahap bagaimana mengembangkan minat dan bakat anak sejak dini:

a. Memberikan stimulus positif

Beri rangsangan pada anak untuk bisa lebih bereksplorasi terhadap diri dan

lingkungan. Orangtua dapat memulai dengan memberi kesempatan pada anak

mengenal berbagai macam bentuk kegiatan, olahraga, hobi, musik, atau berbagai

jenis pekerjaan di sekelilingnya. Tentunya hal ini perlu dilakukan dengan

menggunakan pendekatan ringan dan menyenangkan sesuai usia anak.

“Batman Effect” Membuat Anak Antusias Membantu Orangtua? Sebagai

contoh, orangtua dapat mengajak anak ke lapangan untuk melihat berbagai macam

jenis olahraga, menghadiri pertunjukan musik ramah anak, menyaksikan pentas-

pentas kesenian atau dengan berjalan-jalan di taman bermain. Melalui stimulan

ini, orangtua dapat mendeteksi apa yang menjadi minat dan bakat anak.

b. Mengamati tingkah laku

Tahap ini, orangtua mulai mengobservasi pada jenis kegiatan apa anak

merasa senang, ingin melakukan berulang kali, atau merasa tertarik sehingga
selalu ingin tahu lebih banyak. Sebagai contoh, setelah beberapa kali diajak main

di lapangan olahraga, anak merasa tertarik dengan sekumpulan orang yang

bermain sepatu roda, maka orangtua dapat mengajak anak lebih mengenal

olahraga menarik perhatiannya.

c. Perhatikan Tingkat Kecerdasan

Tidak ada anak yang tidak cerdas. Ada 9 jenis kecerdasan dimiliki anak,

yaitu:

1) Kecerdasan bahasa

2) Kecerdasan logika matematika

3) Kecerdasan visual spasial

4) Kecerdasan kinestetik

5) Kecerdasan interpersonal

6) Kecerdasan intrapersonal

7) Kecerdasan naturalis

8) Kecerdasan ekstensial.

Sembilan kecerdasan ini sering disebut sebagai kecerdasan majemuk

(multiple intelligence). Teori ini dapat digunakan sebagai bahan acuan orangtua

dalam menggali minat dan bakat anak. Bisa saja seorang anak tidak cakap dalam

berhitung tapi sangat lincah dalam gerak dan olah tubuhnya, sehingga ia sangat

berbakat di kegiatan olahraga seperti senam (gymnastic).

d. Pastikan Beri Ruang Eksplorasi

Bila orangtua sudah mengetahui bakat dan minat anak, maka langkah

selanjutnya memberikan ruang tepat agar bisa mengekspresikan kemampuan.


Mendekatkan anak dengan orang yang ahli dengan aktivitas yang ia sukai,

bergabung dengan perkumpulan yang sesuai bakat dan minat anak adalah salah

satu cara memberikan ruang gerak aktif bagi mereka.

Eksplorasi bakat dan minat anak juga bisa dilakukan dengan mengikuti

berbagai perlombaan sesuai bakat dan minatnya sehingga anak akan semakin

percaya dengan diri.

e. Dukungan, Reward dan Motivasi

Saat mendampingi anak dalam perkembangan bakat dan minatnya, sebagai

orang tua harus mampu memberi dukungan positif. Prestasi yang didapatkan anak

walaupun kecil perlu diapresiasi. Hal ini bisa jadi motivasi tersendiri bagi si anak

untuk berkembang lebih baik. Untuk memastikan motivasi si anak tinggi dan

terarah, dukungan bisa disampaikan dalam bentuk reward. Tentu reward ini bisa

bermacam-macam. Hadiah bisa saja berupa mainan, pesta makan-makan ataupun

sekedar ucapan selamat. Reward yang diberikan ini lebih baik disesuaikan dengan

si anak dan juga tipe prestasi yang mereka dapatkan.

Motivasi yang muncul dari reward yang tepat biasanya bisa lebih efektif

untuk si anak daripada sekedar memberikan hadiah berupa materi. Memang

beberapa anak tentu suka setiap mendapatkan piala lomba misalnya, orang tua

memberinya mainan baru. Tapi terkadang bentuk pujian, perhatian dan waktu

kebersamaan bisa jadi reward tersendiri yang membuat si anak mau lebih

mengembangkan bakatnya.

Dukungan, reward dan pemberian motivasi yang baik bisa jadi cara yang

paling aman untuk mengarahkan si anak ke jalan yang benar dalam

mengembangkan bakatnya. Bentuk seperti arahan dengan hukuman dan


peringatan keras terkadang bisa membentuk kebiasaan negatif. Tapi bukan berarti

hal ini tidak dibutuhkan. Asalkan penggunaannya tepat, arahan pada anak bisa

berupa campuran dari reward dan punishment. Dukungan jangan fisik, cukup

diberitahu ataupun peringatan saja

2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat dan minat AUD

a. Faktor Internal

1) Faktor Bawaan (Genetik)

Merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam

minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang

tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang

dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya.

Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat dari segi

biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan,

segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis.

Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal,

estetik dan artistic serta atletis.

2) Faktor kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan

potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan

membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri

dalam mengembangkan minat dan bakatnya.


b. Faktor Eksternal

a. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk

mendukung pengembangan minat dan bakat anak dan terbagi atas :

1) Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan

tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan

lingkungan pertama dan paling penting bagi anak.

2) Lingkungan sekolah

Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar

mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat

berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini

minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.

3) Lingkungan sosial

Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan

masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan

bakatnya kepada masyarakat.

Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan minat dan bakat

antara lain:

1) Mengikuti minat teman

Masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi

terhadap teman-teman sebayanya. Anak yang kurang memahami siapa

dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam

kelompoknya. Hal ini seringkali membuat anak mengikuti minat

temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat


serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan

dikembangkannya, anak perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar

pikiran dengan orang tuanya.

2) Penelusuran minat & bakat secara dangkal

Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha

yang serius dan berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang

dangkal dapat menyesatkan, misalnya, ”Saya merasa bakat saya di bidang

musik karena saya suka sekali mendengar musik”. ”Saya suka traveling

dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan

makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”, Alasan-alasan untuk

memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat, dan

membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang

akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian anak.

Dengan mengembangkan minat dan bakat serta memberikan

bimbingan karir sejak dini, anak akan semakin menyadari mengenai apa

yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas pendidikan

atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan

pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa

menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai

impiannya.

Bakat dan minat hanya dapat diketahui dari diri sendiri. Faktor

yang mempengaruhi bakat dapat diperoleh oleh :

1) Faktor keturunan

2) Faktor belajar

3) Faktor latihan

Anda mungkin juga menyukai