Anda di halaman 1dari 1

Selamat pagi hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan


puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena melalui berkat-Nya, kita diberikan kesempatan untuk
hadir dalam ceramah kali ini.

Sebelumnya, saya mau tahu nih, ada gk yang pernah suka marah? Kira-kira kalian marah karena apa nih?
Tugasnya banyak-kah, gebetannya gk peka, atau jangan2 pengen beli barang tapi gk dituruti sama orang
tua? Jangan ye, nanti dikutuk batu sama emak. Memang marah ini adalah hal yang wajar untuk
diekspresikan, apalagi kalau masalah kita sudah menumpuk seperti gunung. Wah bakal seperti auman
harimau ini, tapi jangan sampai juga kita marah gk jelas gitu, bakal dikira orang gila. Tapi tahu gak
kelemahan marah ini apa? Yaitu orang sabar, orang sabar akan disayang sama Tu-han.

Berbicara tentang sabar, lantas dipikiran kita pasti mengira bahwa orang sabar itu orang yang lemah,
orang yang bodoh, pengecut. Contoh, saya kerja di perusahaan orang sebagai karyawan, tiba2 boss
datang memarahi saya hanya karena ada 1 tugas yang tidak sesuai ekspetasinya, ternyata itu merupakan
hasil revisi dari rekan kerja saya, padahal kerjaannya itu dikerjakan sampai lembur malam lho. Bayangin
sudah susah2 ngerjain, gak taunya malah dapat petaka. Terus saya diam saja, intropeksi diri dan bilang
“iya Pak, saya minta maaf.” gitu kan? Itu sangat tidak benar teman-teman, orang yang sabar bukanlah
orang yang lemah. Sebaliknya, mereka justru adalah orang yang kuat secara emosional dan kepribadian.
Dari contoh tadi, kita bisa lihat meskipun dia tahu kejadian yang sebenarnya, tapi dia masih sabar
dengan mengucapkan minta maaf. Karena dia tahu, semakin diperdebat masalahnya, maka semakin
besar dia dipecat. Kedua orang sabar itu bukan karena dia bodoh. Bahkan saat bagi orang lain dia
terlihat bodoh, kok bisa sih masihhh saja sabar. Karena sekali dia memang tulus bersabar, dia adalah
jenius dalam perkara kebahagiaan (hashtag Tere Liye). Ketiga pengecut, orang mengalah bukan berarti
dia tidak berani, dia tahu sekali marah saja tidak akan menyelesaikan masalah satupun, yang ada malah
jadi bahan gossip, sana sini, “Eh itu lho dia temperamen.” “Jangan dekat2,nanti lu dismackdown.” Ya
masih banyak lagi lah. Sehingga mengalah adalah solusi terbaik dari yang lain. Sabar secara bahasa
artinya menahan diri. Dengan berperilaku sabar, kita dapat menyadari bahwa tidak hanya sekolah saja
menyediakan ujian, kehidupan di dunia-pun lebih berat ujiannya. Dalam setiap ujian, hakikatnya Tuhan
sedang menguji apakah kita bisa bersabar menghadapinya. Jadi kita sebagai manusia yang beragama,
jangan mudah terpancing emosi saat menghadapi masalah.

Demikian ceramah yang dapat saya sampaikan. Mari kita berperilaku sabar selagi kita masih
berkesempatan untuk hidup. Sekian Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai