Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN MARAH A

Ketua : Siti Sadiah


Notulen : Tutu Taupaniya
Anggota : 43 Orang

Bismillaah…

Kami dari keluarga manajemen marah A yang terdiri dari ibu-ibu dan mba-mba (karena
masih gadis) yang senasib yaitu belum bisa menguasai diri saat marah.
Beberapa hari ini keluarga kami berdiskusi tentang penyebab marah, korban marah, tips dan
trik menyalurkan amarah, kendali saat terlanjur marah, dan menghadapi anak marah.

1. PENYEBAB MARAH

Marah bisa di picu oleh rasa capek, lelah, sakit, lapar, banyak kerjaan menunggu, rumah
berantakan, sibling rivalry (persaingan saudara), anak rewel, ngantuk, kecewa, jarang
ibadah (kurang ingat Allah Subhanahu wa Ta'ala), innerchild, mudah tersinggung, gangguan
jin.
Marah adalah bentuk dari emosi amarah yang di keluarkan oleh seseorang.
Amarah adalah dorongan nafsu dalam batin untuk berbuat kurang baik.
Sahabat bertanya kepada Rasulullah Shollallahu 'Alaihi wa Sallam:
“Siapakah orang yang gagah di antara kalian?”
Mereka menjawab: ”Orang yang tidak bisa dibanting oleh orang lain.” Beliau berkata, “Bukan
itu, orang gagah adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah“.
(HR. Muslim dan Abu Dawud).
Kita boleh marah seperti halnya senang, sedih karena perasaan marah merupakan fitrah
yang di berikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Marah yang tidak boleh:


1. Menyakiti tubuh baik diri sendiri atau orang lain
2. Memaki (memberi label buruk)
3. Merusak
4. Membentak/Teriak

Pengalaman kami dalam mengikuti beberapa workshop tentang manajemen marah di


antaranya menurut Pak Asep Haerul Gani dalam WS Forgiveness Therapy kita bisa
membedakan marah:
a. Saat ada pemicu marah, kita bisa bersikap langsung marah atau dapat menguasai
diri saat marah ini biasanya terjadi karena nafsu amarah yang ada pada diri kita.
Kami akan memberikan tips dan trik untuk menyalurkan emosi marah dari hasil
sharing pengalaman dan pengetahuan kami di keluarga Manajemen marah A.

b. Saat ada pemicu marah, kita tidak bisa menahan amarah, spontan langsung marah
tanpa bisa mengendalikan emosi negatif tersebut.
Ada 2 kemungkinan yang terjadi karena​ ​innerchild dan gangguan jin.
Cara mengecek dan mengobati marah karena gangguan jin dengan ruqyah
syar'iyyah.
Cara mengobati innerchild dengan terapi innerchild.

2. KORBAN MARAH

Yang sering menjadi korban marah adalah anak-anak, suami, adik, kakak, orang tua,
teman.

3. TIPS DAN TRIK MENYALURKAN EMOSI MARAH

● Konsep Diri
Kadang kalau keseringan marah, orang sekitar kita menyebut kita Pemarah atau bahkan
kita sendiri yang bilang "Saya ini Pemarah", maka label tersebut akan melekat pada diri kita.
Maka kita harus mempunyai konsep diri/label diri yang baik agar sikap kita juga baik, karena
konsep diri akan menjadi sugesti dalam diri kita.

Contoh:
​Saya ibu yang baik, istri yang baik, kakak yang baik, adik yang baik, anak yang baik,
teman yang baik.
Saya bukan Ibu Pemarah, saya hanya belum bisa menguasai diri saat marah.

● ​ elajar mengenali tanda marah, saat mulai terasa jantung berdetak kencang
B
karena ada sumber yg memicu amarah

a. Tarik napas dalam-dalam. Setelah itu, langsung tahan napas. Saat menahan napas,
biarkan perut mengembang terisi udara.
Perut harus mengembang, kalau tidak nanti tahan napas di dada dan justru membuat kita
sesak napas.

b. Diam sejenak dan fokus apa yang membuat amarah kita bangkit (lapar, capek, anak
rewel, sibling rivalry, rumah berantakan, dll)

c. Dengarkan pre fontal cortex (pikiran sehat) atau hati nurani kita, misalnya dalam hati
berkata "Jangan marah, bagimu surga"

d. Hindari atau menjauh dari sumber pemicu amarah (me time)

e. Ta'awudz, istighfar, ingat kematian, membaca surat Alfatihah, Ayat kursi, Annaas, Alfalaq,
Alikhlas, dzikrullah yang lain

f. Ambil posisi lebih rendah. Jika berdiri maka duduk, jika duduk maka berbaring

g. Wudhu atau mandi


h. Menangis

i. Menulis yaitu menyalurkan apa yg kita rasakan saat marah menjadi tulisan

j. Bercerita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala atau orang yang kita percaya, misal curhat
kepada suami

k. Memaafkan diri sendiri dan orang lain

l. Berdo'a minta perlindungan dari kejahatan diri sendiri

ُ ‫ َوَأ ُﻋ‬،‫ﻷ ْر َﺷ ِﺪ َأﻣْﺮي‬


‫ﻮذ ِﺑ َﻚ ِﻣ ْﻦ َﺷ ﱢﺮ َﻧ ْﻔ ِﺴﻲ‬ َ ِ ‫ﯾﻚ‬
َ ‫اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َأ ْﺳَﺘ ْﻬ ِﺪ‬
ِ

Artinya: Ya Allah, aku memohon petunjuk kepada-Mu untuk selurus-lurus urusanku, dan aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan nafsuku.
(HR. Ahmad)

m. Berikan pertanyaan pilihan kepada anak/adik/kakak/orang tua/teman/suami terhadap


respon kita.
Misal anak bercanda yang ujung-ujungnya berantem, maka ibu bisa bertanya:
"Anak-anak kalian mau bunda senyum, marah, atau ikut kalian bercanda?"
Pengalaman kami anak akan memilih hal yang positif, karena mereka tidak mau melihat
ibunya marah.

n. Membuat kesepakatan bersama


Contoh: Kesepakatan dengan anak mengenai waktu bermain di luar rumah, jika melanggar
maka anak mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan bersama

o. Sedekah

p. Menyalurkan energi emosi marah dengan menggambar atau mewarnai

q. Menyalurkan energi emosi marah dengan beres-beres rumah

4.​ ​KENDALI SAAT TERLANJUR MARAH

1. Kendalikan diri sendiri


2. Jangan memaksakan pembicaraan
3. Minta maaf
4. Sampaikan dan dengarkan

Metode pukul rangkul jika marah pada anak:


- Lakukan segera setelah kondisi tenang
- Temui dan rangkul (peluk) anak
- Lihat apakah ada bekas diarea tubuh akibat tindakan kita
- Tanyakan pada anak apakah merasa sakit
- Minta maaf karena bertindak keras
- Ajak anak untuk mengobati luka pada diri anak

5. Menghadapi Anak Marah

Menghadapi anak marah (tantrum) dengan Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan
(KBBM) dan ilmu memeluk anak.
Tips dan triknya:
a. Biarkan anak menangis untuk menyalurkan emosinya, lalu kita dekati posisi tubuh kita
harus sejajar dengan anak.
b. Berikan nama emosi yang anak rasakan ketika tantrum.
Nama emosi seperti, marah, kesal, kecewa, sedih, dll.
c. Peluk Anak

Misalnya: anak kita nangis karena mainannya hilang.


Lalu kita bilang ade nangis, ade sedih ya mainannya hilang.

Atau kakak nangis karena mainannya rusak oleh adik.


Kita dekati kakak ingat posisi yg sejajar lalu bilang, kakak marah ya sama adek, kakak sedih
ya mainannya rusak.

Setelah memberi nama emosi, lalu peluk ya bunda.


Biasanya setelah kita beri nama emosi tantrumnya anak malah berhenti nangis, dia paham
ternyata dia sedang marah/sedih/kesal/kecewa.
Kalau anak masih tantrum bisa juga bilang:
Kakak mau mama ke situ atau mama pergi, berikan pilihan untuk kehadiran kita baru masuk
KBBM (Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan), setelah itu pelukan.

Mencegah anak Marah:


Ingin anak-anak tertib, maka kita buat peraturan berupa ​kesepakatan orang tua dengan
anak.
Terutama hal-hal yang sering mereka lakukan dan membuat kita kesal.
Misal anak kita kalau ada orang minta uang, kita kan malu ya.
Contoh ade kalau ada tamu jangan minta uang ke mama/papa di depan tamu, mama/papa
malu karena kurang sopan.
Kalau mau minta uang, bisikin mama ya.
Oya kalau ade langgar ade dapat hukuman di luar rumah (time out) 10 menit.

Untuk hukuman bisa di luar rumah (time out) atau di dalam rumah (time in) yang penting
tempat hukumannya aman dari benda-benda tajam dan berbahaya.
Time out Balita waktu maksimal 1 menit, kalau sudah 6 tahun bisa 10 menit.
Jika anak sudah bisa menulis, dia tanda tangan di Jurnal kesepakatan.
Jadi anak yang melanggar mendapat punishment (hukuman), dan anak berbuat baik
mendapatkan reward (hadiah).
Untuk hadiah tidak selalu benda bisa pujian, di peluk, di cium, di ajak jalan-jalan, dsb.

Di sini kami belajar menguasai diri saat marah seperti yang di katakan Rasulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam.
Kami melakukan Tantangan 20 Hari Tidak Marah, lalu 90 hari, agar menjadi habbit yang
membuat kami sabar, ikhlas, kuat dan dapat menyalurkan emosi marah menjadi hal positif.

Ya Allah mudahkan kami menjadi ibu, istri, anak, kakak, adik, teman yang baik.
Lindungi kami dari kejahatan diri sendiri, orang lain dan gangguan jin. Aamiin.

Sumber:

Don't be Angry Mom, dr. Nurul Afifah, Penerbit Ikon Serambi

Ubah Lelah jadi Lillah, Dwi Suwiknyo, Penerbit Genta Hidayah

Workshop Forgiveness Therapy oleh Bapak Asep Haerul Gani

Workshop Menjadi Orang Tua Sholeh oleh Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhori

Workshop Pendidikan Disiplin Anak oleh Abah Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhori

Seminar Menentukan Tujuan Pengasuhan Anda oleh Ibu Elly Risman, Psi.

Pengalaman Dapat Menguasai Diri Saat Marah Keluarga Manajemen Marah A

Workshop Reframing dan Konsistensi oleh Ibu Okina Fitriani

Workshop Komunikasi Baik Benar dan Menyenangkan oleh Ibu Perwitasari, Psi.

https://firanda.com/1531-al-isti-aadzah-memohon-perlindungan-kepada-allah.html

https://gaya.tempo.co/read/716618/redakan-emosi-dengan-teknik-bernapas

https://youtu.be/OvRG3qTUk5k

https://bundaeuis.wordpress.com/2016/08/01/tips-sabar-menghadapi-ananda/

https://rumahberbagi.com/lakukan-langkah-ini-agar-engkau-tak-lagi-marah-wahai-bunda-489
dd1a75bf0
https://youtu.be/rGQkyVGC2RU

https://s.docworkspace.com/d/AETSc2jI9pEuwvyC9N6mFA

http://justcolor.net

Anda mungkin juga menyukai