Anda di halaman 1dari 22

KULWAP

Bersama Milcha Fakhria, S.Psi, M.Psi, Psikolog


Halo bunda-bunda, hari ini kita mau membahas
tentang....

Manajemen Emosi
Menghadapi Anak Tantrum
Sudah siap mengikuti kulwap ini??? Yuk disimak yah...
01
Sebelumnya, apakah bunda-
bunda sudah tau apa sih
tantrum itu?
TANTRUM adalah
suatu ledakan emosi yang kuat
dan tak terkendali berupa perilaku
yang tidak menyenangkan dan
mengganggu. Tantrum biasanya
disertai rasa marah, serangan
agresif, menangis dan lain
sebagainya. Perilaku ini normal
pada anak yang berusia 15 bulan
sampai 6 tahun.
Tantrum adalah cara anak
mengkomunikasikan
perasaannya. Biasanya tantrum
terjadi setelah mendapatkan
kata “tidak” untuk sesuatu yang
mereka inginkan. Tantrum terjadi
saat anak mulai membentuk
sense of self dimana ia memiliki
perasaan “me” dan “my wants”,
tetapi mereka belum tau cara
memuaskan keinginan mereka
secara tepat.
PENYEBAB ANAK TANTRUM

LAPAR MASALAH TIDAK NYAMAN


LELAH
KELUARGA

OVER STIMULASI FRUSTASI PENYAKIT


INGIN DIPERHATIKAN
JENIS-JENIS TANTRUM
Manipulation Temper Tantrum Self Damaging Tantrum
Anak mencari perhatian orang lain agar Anak melakukan hal berbahaya
mendapatkan apa yang diinginkannya bagi dirinya sendiri

Frustration Temper Tantrum Destructive Tantrum


Rasa frustrasi karena keterbatasan Anak mulai lepas kendali
mengungkapkan keinginannya dan merusak benda-benda
kepada orangtua disekitarnya
PERILAKU ANAK TANTRUM
1. Usia di bawah 3 tahun
Menangis, menggigit, memukul, menendang, menjerit, melengkungkan
punggung, menjatuhkan badan ke lantai, memukul-mukulkan tangan,
menahan napas, membenturkan kepala, atau melempar barang.

2. Usia 3 sampai 4 tahun


Seperti perilaku usia di bawah 3 tahun ditambah dengan mengentak-
entakkan kaki, berteriak-teriak, memukul, membanting pintu,
mengkritik, atau merengek.

3. Usia 5 tahun ke atas


Seperti perilaku pada dua kategori sebelumnya ditambah adanya perilaku
memaki, menyumpah, memukul kakak, adik, atau temannya,
mengkritik diri sendiri, memecahkan barang dengan sengaja, atau
mengancam orangtua atau orang lain.
02
Setelah mengetahui apa itu
tantrum, yuk kita beralih membahas
manajemen emosi

Nah sekarang coba dijawab, emosi itu apa sih?


Jadi emosi adalah
bentuk perasaan berupa
reaksi terhadap situasi
yang kita hadapi
MACAM MACAM EMOSI
01 03 05
MARAH SEDIH JIJIK
02 04 06
SENANG TAKUT TERKEJUT

DAN LAIN SEBAGAINYA SEPERTI:


KECEWA MALU CEMBURU BENCI IRI CINTA
So, apa yang harus kita
lakukan untuk mengelola
emosi kita??
Manajemen / mengelola emosi dapat dilakukan dengan …..
1. Menenangkan diri terlebih dahulu
2. Mengenali dan menerima semua emosi yang anda rasakan
3. Pilihlah emosi mana yang mau anda rasakan, dan menjauh
dari hal-hal yang memancing emosi yang anda hindari
4. Mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat, seperti
menyalurkan kepada orang lain, menulis, menangis dan
sebagainya sampai anda merasa lebih tenang dan dapat
mengontrol diri anda kembali
5. Pahami bahwa emosi negatif dan emosi positif itu penting,
terutama untuk mengontrol dan membenahi diri anda
6. Modifikasi lingkungan menjadi lebih nyaman, mengubah
fikiran dan kebiasaan anda ke arah yang lebih positif
7. Mengalihkan perhatian jika dirasa tidak dapat mengatasi
emosi yang menggebu
TIPS MANAJEMEN EMOSI
INGATLAH BAHWA

Emosi perlu dikelola,


mengekspresikannya
dengan sehat dan pas.
Tidak menahan-nahan
namun juga tidak
meledak-ledak.
Oke, setelah memahami penjelasan
sebelumnya kira-kira sudah kebayang
belum bagaimana cara mengelola emosi
ketika menghadapi anak tantrum??
Sebenarnya dengan
mempraktikan tahapan
manajemen emosi yang
telah dipaparkan, anda akan
dapat mengatasi emosi
dalam situasi apapun,
termasuk salah satunya
emosi yang timbul ketika
menghadapi anak yang
tantrum
Lebih jelasanya, disini ada beberapa tips untuk anda
(namun anda bisa lebih mengembangkannya sendiri ya) :
 Saat anak tantrum, tenangkan diri anda dengan atur
pernafasan dan minum air
 Bawa ke tempat yang lebih sepi untuk anak
menyelesaikan tantrumnya
 Biarkan anak menyelesaikan tantrumnya, anda hanya
harus memastikan ia tidak melukai orang lain maupun
melukai diri sendiri
 Jangan abaikan dia, perhatikan dia namun jangan turuti
kemauannya
 Peluk anak anda untuk sama-sama meredam emosi (anak
anda maupun anda sendiri)
 Setelah mereda, mulailah berkomunikasi dengan anak
 Sering melakukan sounding kepada anak agar ia tidak
sering tantrum
 Buat kesepakatan serta hindari kondisi yang
memungkinkan ia akan tantrum
 Jangan pendam sendiri! Ceritakan kepada suami/orang
lain agar hati anda lebih plong
 Latih manajemen emosi seperti yang ada di slide
sebelumnya dan teruslah berlatih
 Semangat dan yakinlah anda bisa menjadi orangtua
terbaik untuk anak anda
Fase ini memang berat,
namun percayalah bahwa
fase ini yang nantinya
akan kita rindukan
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
Do you have any
questions?
Materi ini sepenuhnya milik askara psikologi dan
tidak dapat digunakan tanpa izin dari askara psikologi

Biro Psikologi Askara

0819-3223-2501

@askarapsikologi

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai