LANDASAN TEORI
A. Temper Tantrum
merupakan ledakan emosi yang kuat yang terjadi ketika anak merasa lepas
kendali. Tantrum adalah demonstrasi praktis dari apa yang dirasakan oleh
kepada kemarahan, dan kebencian. Hal ini membuat anak merasa tidak
tantrum sering terjadi pada anak usia dini karena ketidakmampuan mereka
keadaan internal anak seperti suasana hati anak yang mudah berubah.
suatu letupan kemarahan anak yang sering terjadi pada saat anak
kegiatan lainnya.
dirasakan oleh anak dalam dirinya. Ledakan emosi anak yang mengalami
dari apa yang dirasakan oleh anak dari dalam dirinya. Tantrum yang tidak
diatasi dapat membahayakan fisik anak, selain itu anak tidak akan bisa
yang tidak terkendali yang dirasakan oleh anak dan sering terjadi pada saat
diterima dari lingkungan. Emosi yang umum yang timbul pada masa anak-
anak seperti rasa marah, takut, cemburu, rasa ingin tahu, kesal, dan emosi
yang lain ditampilkan dengan cara yang berbeda juga. Ada anak yang
berada dalam keadaan kesal, tetapi ada juga yang diam, dan menjauh dari
a. Manipulative tantrums
anak menjadi tantrum adalah anak merasa apa yang telah mereka
pahami tidak sama dengan apa yang dipahami oleh orang dewasa, dan
saat anak tidak bisa menyatakan keinginannya atau orang dewasa tidak
mau mendengarkan apa yang anak inginkan maka anak akan
mengalami tantrum.
semua hal yang berhubungan dengan anak, baik apa yang harus
bermain, dan menentukan hal lainnya. Salah satu alasan utama anak
mengamuk.
orang yang tidak dia sukai, menarik perhatian dengan cara protes pada
tetapi pada saat orang tua mengatakan bahwa yang mereka lihat
sekarang adalah zebra, anak akan menolak apa yang disampaikan oleh
orang tua tersebut, dan ketika anak tetap dipaksa anak tidak berdaya
keadaan yang sukar atau berbahaya. Jadi anak upset temper tantrums
maksud dari ekpresi wajah yang melotot, dan anak akan mengalami
ketakutan.
lain ataupun diri sendiri. Hal yang harus diperhatikan pada anak yang
putus asa, tidak berdaya, takut, dan anak tersebut tidak bergairah.
orang disekitarnya.
tantrum dikarenakan anak lebih banyak putus asa, dan anak memiliki
semuanya telah ditetapkan, anak tidak mampu untuk menolak apa yang
dirasakan oleh anak berlebihan, anak tidak bisa mengontrol emosi, dan
stres tersebut. Ketika orang tua tidak bisa memenuhi keinginan anak
sendiri, tetapi anak tetap mangatakan bahwa dia tidak merada dalam
keadaan stres.
Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada empat
energi berlimpah. Temper tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-
makan, dan buang air besar tidak teratur, sulit menyesuaikan diri dengan
orang tua tidak bisa memberikan perhatian penuh kepada anak, dan ketika
anak merasa tertekan karena lapar, sakit, lelah atau bosan (Hames,
2003:60).
dasar terjadinya tantrum, antara lain karena anak mencari perhatian, lelah,
lapar atau tidak nyaman. Terkadang tantrum terjadi karena anak frustrasi
Beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi penyebab timbulnya temper
dengan jelas keinginan diri, dan keinginan tersebut direspon oleh orang
Pola asuh orang yang tidak konsisten juga menjadi salah satu
temper tantrum.
bermain oleh saudara yang lain, masalah emosional dengan salah satu
b. Saat anak terlalu lelah, dan terlalu kesal, maka anak tidak dapat
jika anak merasakan bahwa orang lain atau orang tua selalu
bahwa hal ini akan menjadi masalah pada si anak di kemudian hari.
Anak akan merasa bahwa ia tidak akan mampu, dan tidak berani
salah dari ayah atau ibunya atau dari media elektronik. Anak
menendang.
oleh keadaan internal anak, seperti suasana hati yang sedang dirasakan
oleh anak, dan faktor dari luar diri anak, yaitu tuntutan lingkungan yang
Tetapi ini tidak pernah menjadi tugas yang mudah, dan akan semakin sulit
ketika anak bertambah usia. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
a. Menetapkan batas
Jika orang tua tidak mengatakan apa yang boleh, dan apa yang tidak
boleh dengan jelas dan tegas, maka anak akan terus menekan. Akan
b. Tetap tegas
Tetap tegas berarti berkata tidak, dan tenang. Jika orang tua
akan menakuti anak tetapi anak tidak akan tahu apa yang diteriakkan.
c. Menjauhkan diri
mengamuk. Ini memang berhasil, tetapi akan lebih berhasil jika orang
ketika orang tua berada di luar rumah, sering kali ini merupakan satu-
Hal yang paling penting dalam menghadapi anak yang tantrum adalah
frustrasi karena anak akan merasakan emosi orang tua yang naik. Hal itu
terjadi di muka umum, pindahkan anak ke tempat yang aman agar anak
maupun orang tuanya, maka jauhkan anak dari temannya, dan jauhkan diri
keinginan anak.
b. Mengajarkan anak
c. Menyadarkan anak
diri anak ataupun orang lain, maka orang tua harus mampu
temper tantrumnya.
d. Menghukum anak
yang kuat dari dalam diri anak. Jika tantrum merupakan ekspresi dari
e. Mengabaikan anak
Anak selalu mencari perhatian, tidak tepat jika selalu
diabaikan dapat menjadi lebih bingung, putus asa, dan mungkin akan
lingkungan disekitar anak aman, orang tua harus tetap tenang, dan
apa yang akan dilakukan, dimana, dan berapa lama kegiatan tersebut
diharapkan, dan perilaku yang tidak diharapkan oleh orang tua, dan
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa ada banyak cara yang
tua yang saleh adalah model terbaik untuk memberikan pendidikan agama
dimulai dari semenjak anak masih kecil dengan cara membiasakan anak
pada anak bukan hanya karena agama keturunan tetapi bagaimana anak
22).
kedua orang tua, dan mentaati perintah Allah SWT dapat membantu anak
itu, kedua orang tua berarti telah memberikan hadiah terbesar bagi anak
suasana yang mendukung anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya,
Rasulullah SAW berdoa untuk segenap orang tua agar Allah SWT
menurunkan rahmat, dan keridaan-Nya kepada orang tua dalam aktivitas
membantu anak-anaknya.
َُ ﺪﱠ ﺛَﲏِ أَﺑ أُﻮَﲪَْﺪَﳏَُﻤﱠ ﺪُ ﺑْﻦ: ﺛ أﻨﺎَﲪَْﺪُ ﺑْﻦُﳏَُﻤﱠ ﺪِ ﺑْ أﻦَِﰊ ِ ﺑـَﺰﱠةَﻗَﺎلَﺣ: َﺣَ ﺪﱠ ﺛـَﻨَﺎ ﻋَﻠِﻲﱞ ﻗَﺎل
ٍ ﺛﺣُﻨﺎﺴَﲔ ْ ُ ﺑْﻦُ ﺻَ ﺪَ ﻗَﺔَ ﺑْﻦِ ﻳَﺴَﺎر: َﳛَْﲕَ ﺑْﻦِ ﻳَﺴَﺎﻣرٍَﻮْﱃَ ﻋَﺒْﺪِ اﻟﻠﱠﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَ ﺴْ ﻌُﻮدٍ ﻗَﺎل
ِ ﻗَﺎلَرَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﻪِ ﺻَﻠﱠﻰ اﷲُ ﻋَﻠَﻴْﻪ: ََﻦَْﰊ ِ ﻫُ ﺮَﻳـْﺮَةَ ﻗَﺎل ﻋ أ، ﻋَ اﻦﻟِْﻤَ ﻘْﱪُِيﱢ،اﻷ ْ َﻧْﺼَﺎرِيﱡ
ِﻣَ ﻦْ ﺷَﺎاءَﺳْ ﺘَﺨْ ﺮَجَاﻟْﻌُﻘُﻮقَ ﻟِﻮَﻟَﺪِﻩ،َﻰﻟْﱪِﱢ
َوْﻻَ دَﻛُ ﻢْ ﻋَﻠ ا
أَﻋأِﻴﻨُﻮا: َوَ ﺳَ ﻠﱠﻢ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami, Ali berkata telah menceritakan
kepada kami Ali bin Muhammad bin Abi Bazzah, ia berkata telah
menceritakan kepada Abu Ahmad Muhammad bin Yahya bin
Yasar Maulana (pembantu) Abdullah bin Mas’ud, ia berkata,
telah menceritakan kepadaku Husain bin Shadaqah bin Yasar Al-
Anshari, diriwayatkan dari Muqbir, diriwayatkan dari Abi
Hurairah, Rasulullah saw bersabda, bantulah anak-anak kalian
untuk berbakti. Barang siapa yang menghendaki, dia dapat
mengeluarkan sifat durhaka dari anaknya (Jalaluddin, :237)
Maksud dari hadis di atas dapat dipahami bahwa ada tanggung jawab
yang besar dipundak kedua orang tua dalam membantu anak mereka untuk
melenyapkan sifat durhaka dari anak mereka, yaitu dengan nasihat yang baik,
dan pada waktu yang tepat. Sikap sabar, dan ketulusan hati orang tua dapat
seseorang dengan baik maka seseorang akan mampu mengendalikan diri, dan
bahwa bila anak dilatih untuk memiliki sifat sabar dengan bekal agama yang
dimiliki akan berimplikasi positif bagi kehidupan anak secara pribadi, dan
anak perlu disiapkan sejak dini, begitu juga dengan berbuat baik kepada
sesama manusia perlu ditanamkan sejak awal, sebab ada kewajiban bagi
manusia untuk selalu berbuat baik kepada manusia lain. Orang tua wajib
kewajiban, dan tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak agar anak
dapat tumbuh, dan berkembang menjadi pribadi yang saleh yang berimplikasi
positif bagi kehidupan pribadi anak, dan kehidupan sosial anak dalam
mengenai temper tantrum, berikut ini adalah lima hasil penelitian tentang
“Perilaku Temper Tantrum Pada Anak Usia Dini ditinjau dari Teori
gambaran mengenai perilaku tantrum pada anak usia dini yang ditinjau
sosial anak.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Asih, Dewi, Mahmudah dan Shinta dengan
mengetahui cara menangani perilaku tantrum pada anak usia taman kanak-
kanak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh otoritatif yang
konsisten dari orang tua, dan guru serta orang lain di luar keluarga inti
seperti nenek, dan kakek mampu membantu pengelolaan emosi pada anak
sehingga dapat menjadi salah satu cara dalam mengatasi temper tantrum.
yang sedang dihadapi oleh orang tua, seperti pola asuh orang tua yang
terlalu memanjakan atau terlalu mengekang anak, dan pola asuh yang
berbeda antara dua orang yang berbeda. Bentuk dari perilaku manipulasi
fenomena perilaku nakal yang melekat pada anak berambut gimbal (titisan
faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri
dari kondisi kesehatan fisik, dan usia anak berambut gimbal. Sedangkan
perilaku pada anak temper tantrum, dan untuk mengetahui pola asuh yang
tepat pada anak temper tantrum. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
perilaku destruktif buruk dalam bentuk luapan yang bisa bersifat fisik
tua yang terlalu menuntut anak sesuai harapan orang tua. Faktor orang tua
yaitu penerapan pola asuh, dan yang ketiga ada perbedaan antara pola asuh
dengan penelitian yang peneliti lakukan yang mana pada penelitian di atas
atas.
C. Kerangka konseptual
Anak
1. 2. 3. 4.
Manipulative Upset Helpless Stress and
tantrum temper temper tantrum the
tantrum (not distress cathartic
(distress) but despair) tantrum
2. Mengajarkan anak
3. Menyadarkan anak
4. Menghukum anak
5. Mengabaikan anak
Gambar 1.
Kerangka Konseptual
Anak yang terlahir ke dunia ini membutuhkan kasih sayang dari orang
mencapai pribadi yang baik, dan menyenangkan. Saat anak berada pada usia
dini atau pada masa golden age perkembangan emosi pada setiap anak tentu
tahap ini merupakan tahap awal yang menentukan bagaimana sikap, perilaku,
dan kepribadian di masa yang akan datang. Jika dahulu banyak anak yang
menunjukkan karakter yang penurut, dan lebih menerima, sekarang anak lebih
Anak mulai mengetahui, dan belajar menghadapi rasa kecewa saat apa
yang dikehendaki tidak dapat terpenuhi. Rasa kecewa, marah, sedih, dan
sebagainya merupakan suatu rasa yang wajar, dan natural. Namun sering kali,
tanpa disadari orang tua menyumbat emosi yang dirasakan oleh anak.
Misalnya saat anak menangis karena kecewa, orang tua dengan berbagai cara
menghentikan tangisan anak. Hal ini sebenarnya membuat emosi anak tidak
tersalurkan dengan lepas. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka akan
2013:51).
Temper tantrum pada anak ada empat tipe, yaitu pertama manipulative
anak baik-baik, dan dia akan menirukan perilaku orang yang tidak dia sukai,
menarik perhatian dengan cara protes pada apa yang disampaikan oleh orang
dewasa. Kedua upset temper tantrum dimana anak-anak yang termasuk pada
anak berada dalam keadaan yang sukar atau berbahaya. Jadi anak upset temper
tantrum (not distress but despair), anak yang helpless temper tantrums adalah
anak yang merasa putus asa, tidak berdaya, takut, dan anak tersebut tidak
disekitarnya. Terakhir adalah stress and the chatric tantrum dimana Respon
yang diberikan anak adalah menolak bahwa dia tidak berada dalam keadaan
stres, anak menyendiri, dan tidak mau mengungkapkan apa yang mereka
Dari empat tipe temper tantrum tersebut tentu orang tua berbeda-beda
dalam menyikapi temper tantrum pada anak. Ada orang tua yang menurutkan
semua keinginan anak, ada orang tua yang mengajarkan anak mereka, ada
orang tua yang menyadarkan bahwa perilaku tersebut tidak baik, ada orang tua
yang menghukum anak pada saat anak temper tantrum, ada orang tua yang
mengabaikan anak mereka, dan ada orang tua yang mengalihkan perhatian