Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun (Undang-Undang
Sisdiknas tahun 2003). Pada usia tersebut, perkembangan terjadi sangat pesat. Oleh
karena itu, usia dini dipandang sangat penting sehingga diistilahkan sebagai usia emas
(goldenage). Dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, memulai bereksperesi,
dan meniru apa yang mereka dengar maupun apa yang mereka lihat. Setiap anak pada usia
dini memiliki berbagai kebutuhan khusus sebagaimana orang dewasa yang merasakan adanya
emosi, kesal, marah, dan kecewa. Saat anak mengekspresikan emosinya, terkadang orang tua
atau pendidik kurang memperhatikan dan membimbing anak untuk dapat menerima apa yang
anak rasakan sehingga anak mampu mengekspresikan dan menyalurkan emosinya secara
positif. Orang tua atau pendidik lebih sering untuk ‘meredam’ emosi anak yang berakibat
emosi anak tidak tersalurkan. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus, maka akan
terbentuk tumpukan emosi negatif pada anak yang nantinya dapat meledak tidak terkendali.
Apabila perilaku tantarum pada anak terlambat untuk ditangangani oleh orang tua , maka
perilaku tantrum akan menjadi sifat yang menetap pada anak ketika menjelamg dewasa.

(Hurloc, Fatimah dkk; 2020) Anak yang merasa tidak nyaman atau terganggu maupun dalam
kondisi sakit, seringkali tidak mampu melampiaskan kondisi ketidaknyamanan ini. Kondisi
tidak nyaman dapat mengakibatkan anak marah bahkan mengamuk dinamakan dengan
tantrum. Temper tantrum merupakan respons yang normal terhadap kemarahan dan
umumnya terjadi pada anak berusia antara satu hingga empat tahun. Respon ini muncul
sebagai Upaya dari kegagalan anak dalam melatih penguasaan diri dan pengambilan
keputusan. <hasan (sembiring dkk , 2017)>
isi
1. Pengertian Tantrum

Tanrum merupakan masalah perilaku umum pada anak usia dini yang disebabkan oleh
beberapa faktor, tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi yang
berlimpah, selain itu tantrum mudah terjadi pada anak yang sulit menyesuaikan diri
dengan situasi, salah satu bentuk ekspresi emosional dalam bentuk kemarahan yang
tidak bisa terkontrol pada anak. Rubin & Coplan (2010) merupakan seorang ahli yang
berpendapat bahwa perilaku temper tantrum yang terjadi pada anak yang memiliki
masalah dengan cara berkomunikasi, mengendalikan emosi serta kemampuannya
dalam menyelesaikan permasalahan (Iriyanto, T., Aisyah, E. N., & Anisa, N., 2021)

2. Pemicu tantrum pada anak usia dini (faktor)

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tantrum pada anak yaitu,
terhalangnya keinginan anak mendapatkan sesuatu, adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi. seperti ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan atau menghalangi
keinginan anak untuk mendapatkan sesuatu. Misalnya, ketika seorang anak merasa
lapar, dia tidak dapat mengungkapkan atau mengkomunikasikan keinginannya,
sehingga orang tua tidak menanggapi keinginan anak dengan cara yang sesuai dengan
keinginannya. Faktor lain yang menyebabkan tantrum adalah pola asuh orangtua yang
tidak konsisten, seperti jika orangtua terlalu memanjakan atau menelantarkan anak
mereka. Saat anak mengalami stres, tantrum juga dapat dipicu oleh perasaan tidak
aman (unsecure) dan ketidaknyaman (uncomfortable). (Fetsch & Jacobson, 1998)
DAFTAR PUSTAKA
Iriyanto, T., Aisyah, E. N., & Anisa, N. (2021). Studi Kasus Perilaku Temper Tantrum Anak
Usia 5 Tahun Di Tk Laboratorium Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai