Dibuat Oleh :
Enci Nurhazijah
Sinta Nuriah
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian Tantrum
B. Faktor - faktor Penyebab
C. Jenis Tantrum Pada Anak
D. Mengatasi Tantrum Pada Anak
E. Mencegah Tantrum Pada Anak
F. Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua saat Tantrum pada Anak Terjadi
G. Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua setelah Tantrum pada Anak
Selesai
H. Kapan Tantrum pada Anak Perlu Dikhawatirkan?
BAB 3 JURNAL
A. Nasional
B. Internasional
BAB 4 PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan pola asuh anak
temper tantrum pada usia toddler.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tantrum
Tantrum merupakan hal yang sering kita temui pada anak-anak. Tantrum
pada anak ini bisa membuat orang tua menjadi frustasi. Tetapi daripada
melihatnya sebagai bencana, Moms dan Dads bisa memperlakukan
amukan ini sebagai kesempatan untuk mengajari anak hal yang
benar.Amukan kemarahan bisa terjadi dari merengek dan menangis
hingga berteriak, menendang, memukul, dan menahan napas. Hal ini
sama-sama umum terjadi pada anak laki-laki dan perempuan dan
biasanya terjadi antara rentang usia 1 hingga 3 tahun.
1. Tantrum Manipulatif
Tantrum pada anak ini muncul ketika keinginan anak tidak terpenuhi
dengan baik. Tidak semua anak mengalami tantrum ini. Kebanyakan
tantrum manipulatif muncul akibat adanya penolakan atas keinginannya.
Cara untuk mengatasi tantrum jenis ini adalah dengan menenangkan si
kecil. Moms dapat membawa anak ke tempat yang lebih tenang, pantau
anak dan awasi, bebaskan ia untuk melakukan apa yang ia mau untuk
bisa meluapkan emosinya.
Emosi Moms harus tetap terjaga, jangan ikutan tantrum,ya. Jika anak
sudah tenang, berikan penjelasan kepada anak bahwa perilaku seperti
tadi tidak bisa diterima, tentu dengan kata-kata yang mudah dimengerti
oleh anak. Beri penjelasan yang baik bagaimana seharusnya anak
bersikap untuk mendapatkan yang dia inginkan. Jika dengan cara ini
anak masih mengalami tantrum, cara terbaik mengurangi perilaku ini
adalah dengan mengabaikannya. Ajak anak untuk melakukan kegiatan
lain yang menyenangkan. Jika masih kesulitan mengatasinya, bisa
berkonsultasi langsung dengan psikolog anak dan remaja.
2. Tantrum Frustasi
Latih para pengasuh untuk bisa menangani anak dengan cara yang
sama dengan orang tua mendidiknya. Jangan sampai orang tuanya
konsisten, pengasuhnya tidak konsisten.Tantrum pada anak memang
terkadang merepotkan. Namun, peran orang tua dibutuhkan untuk
membantu perkembangan dan karakter anak. Ketika menenangkan
anak, sebaiknya orang tua menghindari tindakan kekerasan pada anak
agar anak merasa dihargai.Orang tua adalah panutan bagi anak, jadi
sebaiknya lakukan perilaku yang bisa dijadikan pelajaran untuk anak.
Hindari sikap marah saat anak kita tantrum.
Mungkin tidak ada cara yang mudah untuk mencegah amukan anak,
tetapi ada banyak hal yang dapat Moms lakukan untuk mendorong
perilaku yang baik bahkan pada anak-anak yang masih kecil sekalipun.
Tips mengatasi tantrum pada anak yang bisa Moms lakukan adalah:
Misalnya karena kita tidak akan membiarkan anak menjadi terlalu lelah
karena tantrum atau lapar karenanya.
Anak Terjadi
Jika tantrum pada anak terjadi untuk mendapatkan perhatian orang tua,
salah satu cara terbaik untuk mengurangi perilaku ini adalah dengan
mengabaikannya. Jika amukan terjadi setelah anak ditolak, tetaplah
tenang dan jangan memberikan banyak penjelasan mengapa anak tidak
bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Lanjutkan ke aktivitas lain
bersama anak.
Jika tantrum terjadi setelah anak disuruh melakukan sesuatu yang tidak
ingin dia lakukan, sebaiknya abaikan amukan tersebut. Tetapi pastikan
Moms melanjutkan dengan meminta anak menyelesaikan tugas setelah
dia tenang.
Anak-anak yang berada dalam bahaya melukai diri sendiri atau orang
lain selama tantrum harus dibawa ke tempat yang tenang dan aman
untuk menenangkan diri. Ini juga berlaku untuk amukan di tempat umum.
Jika ada masalah keamanan dan balita mengulangi perilaku terlarang
tersebut setelah disuruh berhenti, gunakan waktu istirahat atau pegang
anak dengan kuat selama beberapa menit. Bersikaplah konsisten.
Jangan menyerah pada masalah keamanan.
Daripada menetapkan batas waktu tertentu, beri tahu anak untuk tetap
berada di kamar sampai dia mendapatkan kembali kendali. Ini
memberdayakan - anak-anak dapat memengaruhi hasil dengan tindakan
mereka sendiri, dan dengan demikian mendapatkan rasa kendali yang
hilang selama amukan. Tetapi jika waktu istirahat itu untuk mengamuk
ditambah perilaku negatif (seperti memukul), tetapkan batas waktu.
Jadi Moms jangan khawatir jika terjadi tantrum pada anak, karena hal ini
merupakan masalah yang wajar. Seiring anak beranjak semakin
dewasa, hal ini akan perlahan berkurang, namun tidak hilang. Karena
temper tantrum bahkan bisa terjadi pada orang dewasa.
BAB 3
JURNAL
A. Jurnal Nasional
B. Jurnal Internasional
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA