Anda di halaman 1dari 23

Dosen pengampu :Dr. Ruqoyyah Fitri, S.Ag., M.

Pd

HYPNOTERAPY BERBASIS HYPNOPARENTING SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN EMOSI PADA ANAK


TANTRUM PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Alivia Nur Fadzil (17010684053)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Tandry (dalam Syam,2013:164-165)
Temper tantrum adalah episode dari kemarahan
dan frustrasi yang ekstrim.

Hampir setiap anak mengalami temper


tantrum dan pada umumnya hal ini terjadi pada
hampir seluruh periode awal masa kanak-kanak.
Temper tantrum sering terjadi karena anak
merasa frustasi dengan keadaannya, sedangkan
ia tidak mampu mengungkapkan perasaannya
dengan kata-kata atau ekspresi yang
diinginkannya
Trahan (2007) yang berjudul Tantrum And
Anxiety in Early Chilhood pada 33 orang
responden, didapatkan gambaran mengenai
perilaku tantrum dan bagaimana orang tua
merespon terhadap tantrum.
 
Hasilnya banyak orang tua yang berespon
tidak tepat dalam menghadapi tantrum anak.
Respon orang tua dibagi ke dalam empat bidang:
(1) mencoba untuk menuruti kemauan anak
sebesar 59%, (2) mengacuhkan sebesar 37%, (3)
mencoba menenangkan anak sebesar 31 % dan
(4) Penggunaan hukuman disiplin sebesar 66%.
 
Hypnoparenting merupakan salah satu
pendekatan yang dapat membantu permasalahan
seseorang yang berasal dari kata hypnosis (tidur-
relaks) dan parenting yang merujuk pada
proses mendidik dan mengasuh anak.
Pendekatan ini beranjak dari keyakinan bahwa
otak manusia. terdiri dari otak sadar dan bawah
sadar. Otak bawah sadar anak adalah sekitar
95% dan hypnosis adalah komunikasi atau
perintah ke otak bawah sadar.
Kalimat positif yang dibisikkan kepada anak
akan mengarahkan ke perilaku yang positif.
Sehingga hal ini lambat laun akan memperbaiki
kondisi tantrum pada anak  
Berdasarkan permasalahan tantrum pada
anak, jika tidak ditangani dengan tepat tantrum
akan menyebabkan permasalahan bagi anak.
oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
terhadap keefektifan metode hypnoparenting
untuk penangan permasalahan pengendalian
emosi pada anak tantrum dengan memanfaatkan
pikiran bawah sadar anak
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah strategi penanganan anak tanrum dengan metode


hypnoparenting?
2. Bagaimanakah efektivitas hypnoparenting terhadap anak tantrum?
C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan strategi penanganan anak tanrum dengan metode


hypnoparenting
2. Mendeskripsikan efektivitas hypnoparenting terhadap anak tantrum
D.Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya data hasil penelitian pengetahuan
dalam dunia pendidikan dalam menengani permasalahan anak tantrum, agar permasalahan
tantrum pada anak dapat ditangani dengan tepat supaya pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat berkembang dengan optimal.

Manfaat Praktis
1. Bagi orang tua
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan informasi sehingga dapat dijadikan
acuan dalam mengoptimalkan penanganan permasalahan pada anak tantrum.
2. sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
memberikan penanganan yang tepat bagi anak tantrum dengan menjalin kerja sama antar
orang tua dalam pengembangan diri anak.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7), anak usia dini
adalah anak yang berusia antara 0-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (Augusta, 2012) adalah individu yang unik dimana ia
memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang
khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut. Dari berbagai definisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak
usia dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental

Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “golden age” atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami
masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap individu
memiliki perkembangan yang berbeda.
Tantrum

Tantrum adalah masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan
tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan napas. Suatu ledakan emosi kuat sekali, disertai rasa marah, serangan
agresif, menangis, menjeritjerit, menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan ke lantai atau tanah (Chaplin,
1981).
Temper tantrum biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Temper tantrum juga lebih mudah terjadi pada anakanak
yang dianggap sulit, dengan ciri-ciri memiliki kebiasaan tidur, makan, dan buang air besar tidak teratur, sulit menyesuaikan diri
dengan situasi, makanan, dan orang-orang baru, lambat beradaptasi terhadap perubahan, suasana hati
 
(moodnya) lebih sering negatif, mudah terprovokasi, gampang merasa marah atau kesal, dan sulit dialihkan perhatiannya (Syamsuddin,
2013:75-76). Anak mengalami temper tantrum bisa terjadi dimanapun, kapanpun, tetapi akan cenderung terjadi ketika orang tua tidak bisa
memberikan perhatian penuh kepada anak, dan ketika anak merasa tertekan karena lapar, sakit, lelah atau bosan.
Hypnoparenting

Hypno-parenting berasal dari dua suku kata yaitu hypnosis dan parenting. Hypnosis merupakan metode yang sangat luas penggunaan
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari–hari. Tidak hanya diterapkan sebagai terapi penyembuhan penyakit fisik dan mental, metode ini
juga digunakan dalam bidang hukum, kriminalitas, hiburan, bahkan dalam bidang manajemen dan pemasaran sekalipun. Hypnosis
sesungguhnya telah berkembang sejak 2.600 tahun sebelum masehi. Hypnosis atau dalam praktiknya lebih dikenal dengan istilah
hypnoterapi, tetap masih saja awam di tengah masyarakat (Pratomo:
2012).
Secara lebih luas, Navis (2013: 152) menyatakan bahwa hypnoparenting adalah metode parenting, mendidik, dan pola asuh anak
yang dilakukan dengan metode hipnosis, yaitu dengan memanfaatkan penurunan frekuensi gelombang otak anak untuk diberi sugesti
positif. Harapannya, dengan sudut, keyakinan, dan pembahasan baru, kita dapat mengubah perilaku negatif anak menjadi perilaku yang
positif.
Metode Hypnoparenting untuk Anak Tanrum

Menurut Setyono (2012) seorang pakar hypnoparenting di Indonesia, memberikan pengertian bahwa hypnoparenting adalah suatu
program pembelajaran dan pendidikan secara sistematis bagi orangtua dengan harapan para orangtua dapat mendidik anak dan
membesarkannya dengan profesional. Menurut Astuti (2012) hypnoparenting adalah menanamkan sugesti positif ke pikiran bawah sadar
anak, sehingga anak memiliki kepribadian yang positif yang membangun perilaku yang baik.
Hypnoparenting secara menyeluruh menjelaskan bagaimana orangtua berperan penting dalam mengasuh anak dengan berbagai
program pikiran, baik yang positif maupun negatif. Orangtua harus melakukan hypnoparenting sampai benar-benar terjadi perubahan
perilaku, kebiasaan, atau karakter anak.
Para pakar di dunia menganjurkan untuk melakukannya selama 21 hari secara kontinu. Berdasarkan penelitian, suatu kebiasaan baru
yang dilakukan selama 21 hari tanpa putus bepotensi menjadi kepribadian dan perilaku baru (Navis, 2013: 165). Hypnoteraphy yang
diterapkan pada anak efektif dalam meningkatkan perkembangan anak karena sugesti langsung memasuki pikiran bawah sadar anak,
sehingga program-program negatif yang tertanam di pikiran bawah sadar mereka dapat dilepaskan dan program-program kesuksesan
dapat mulai ditanamkan sejak dini. Alam bawah sadar manusia sangat berpengaruh dalam perilaku manusia, alam bawah sadar adalah
semacam berbagai stimulus, keinginan, serta pengalaman yang tidak dapat direalisasikan dengan baik. Semuanya mengendap dalam
alam bawah sadar dan sulit disadari bagi setiap individu. Karenanya, alam bwah sadar memotivasi sebagai kata-kata, perasaan, dan
perilaku individu.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Fokus dan Dimensi Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif. Jenis penelitian yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif untuk memahami fenomena-fenomena sosial dan pandangan
perilakunya.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan. berbagai metode alamiah. Pada penelitian ini
yang menjadi sumber data adalah kata-kata, tindakan, observasi, dan dokumentasi.
Adapun yang dideskripsikan dan dianalisis didalam penelitian ini adalah dampak hypnoparenting terhadap terhadap anak
tantrum.

Contents Here
B. Tempat dan waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan sempel secara acak di dua taman kanak-kanak di kecamatan Babat yakni di TK Al Wardah
XXIII. TK ini dipilih karena kebanyakan orang tua di TK tersebut kurang pemahaman orang tua terhap penanganan
tantrum pada anak dengan metode hipnoparenting.
penelitian ini akan berlangsung sekama 21 hari mulai dari tanggal 22 maret -16 april 2020
C. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah pihak terkait, Subjek dipilih karena sebagai informan
kunci dan mengetahui hasil penerapan hipnoparenting terhadap anak tantum

01 Anak-anak
anak – anak di Tk Al-Wardah XXIII sebagai subjek yang
akan di berikan hypnoparenting,

02
Orang Tua
orang tua anak di Tk Al-Wardah XXIII sebagai
pelaksana hypnoparenting,

03
Guru
Guru di Tk Al-Wardah XXIII sebagai pemberi sosialisasi
hypnoparenting terhadap orang tua anak.
D. Pendekatan
Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi pendidikan karena mengkaji tingkah laku (behavior)
peserta didik yang menunjukkan kondisi jiwanya. Psikologi pendidikan pada asalnya merupakan sebuah disiplin ilmu
psikologi yang secara khusus mempelajari, meneliti, dan membahas segala tingkah laku manusia yang terjadi dalam proses
pendidikan. Proses pendidikan itu diantaranya meliputi tingkah laku belajar yang dilakukan oleh siswa. Peneliti memfokuskan
penelitian ini merujuk pada anak tantrum.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik utama yang digunakan dalam prosedur pengumpulan
data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Observasi merupakan pengumpulan data yang
dilakukan peneliti dengan turun langsung kelpanagan
dengan cara mengamati,mencatat segala pristiwa dari objek
yang diteliti dengan berbagai proses untuk memahami situasi
yang ada. Penelitian ini menggunakan observasi pasif. Maka
peneliti membuat kisi – kisi lembar observasi untuk mencapai
tujuan tersebut.

Observasi Wawancara Dokumentasi


. .
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan Miles dan Huberman.Miles dan
Huberman adalah analisis kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus-
menerus samapi tuntas, sehingga data yang di peroleh sudah jenuh. Sehingga pada saat
wawancara dianalisis dan dirasa kurang memuaskan maka peneliti akan melanjutkan
pertanyaan lagi sampai diperoleh data yang diperlukan.

Verifikasi

Data Display
Data Reduction
Teknik Pengabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam


penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi meliputi triangulasi sumber
data, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu
pengumpulan data (Sugiyono,2012). Triangulasi sumber data dilakukan
dengan cross- check data yang diperoleh dari satu informan dengan data
yang diperoleh dari informan lain. Triangulasi teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode dalam
pengumpulan data, antara lain wawancara mendalam, observasi, dan
data sekunder. Triangulasi waktu pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara mendalam dan observasi beberapa kali.
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai